0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
240 tayangan9 halaman

Analisa Sintesa Asti Print

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 9

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan : Pemberian obat injeksi insulin


Nama Klien : Tn “H”
Diagnosa Medis : Selulitis + DM Tipe 2
2. Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Integritas Kulit

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :


No Tindakan Rasional
1 Persiapan alat : Mempermudah melakukan tindakan
- insulin.
- Kapas + alkohol / alcohol
swab.
- Handscoen bersih.
- Daftar / formulir obat klien
2 Tahap Pra Interaksi Mengecek kebenaran pasien yang
- Melakukan verifikasi program akan
terapi dilakukan tindakan dan untuk
- Mencuci tangan mencegah infeksi kuman, mencegah
- Memakai sarung tangan penularan, memudahkan dalam
- Menempatkan alat di dekat melakukan tindakan
pasien denganbenar
3 Tahap orientasi Menerapkan komunikasi terapeutik
- Memberikan salam dan - Memberikan informasi tindakan
menyapa namapasien yangakan dilakukan
- Menjelaskan tujuan dan - Menurunkan kecemasan pasien
prosedur tindakanpada
keluarga/pasien
- Menanyakan kesiapan klien
sebelumkegiatan dilakukan
4 Tahap kerja - Memberikan privasi dan
- Menjaga privasi menurunkanmikroorganisme
- Mengatur posisi pasien yang berasal dari udara
sehingga lukadapat terlihat - Memudahkan perawat
jelas melakukantindakan
- Mengambil obat insulin yang - Mengurngi kesalahan dalam
sudahdisiapkan sesuai terapi pemberianobat
yang diberikan - Mempermudah melakukan
- Memilih lokasi suntikan. penusukan
Periksa apakahdipermukaan - Mencegah terjadinya infeksi
kulitnya terdapat danmenjaga kebersihan
kebiruan,inflamasi, atau sebelumdilakukan tindakan
edema - Agar klien tidak merasa sakit
- Mendesinfeksi area danmempermudah melakukan
penyuntikan dengankapas penusukan

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XIV


Astuti Dewi Intan,S.Kep.(70900118007)
alcohol/alcohol swab, dimulai - Agar klien tidak terlalu merasa
daribagian tengah secara sakit
sirkuler ± 5 cm. - Agar obat bekerja dengan baik
- Mencubit kulit tempat area - Menjaga kebersihan dan
penyuntikanpada klien yang kenyamananklien
kurus dan regangkankulit pada
klien yang gemuk
dengantangan yang tidak
dominan.
- Menyuntikkan insulin secara
subcutandengan tangan yang
dominan secaralembut dan
perlahan.
- Mencabut jarum dengan cepat,
tidakboleh di massage, hanya
dilalukanpenekanan pada area
penyuntikandengan
menggunakan kapas alkohol.
- Merapikan pasien
5 Tahap terminasi -
Mengetahui keberhasilan
- Melakukan evaluasi tindakan tindakan
tindakanyang dilakukan - Menerapkan komunikasi
- Berpamitan dengan klien terapeutik
- Membereskan alat-alat - Mempermudah membawa alat
- Mencuci tangan untuk tindakan selanjutnya
- Mencatat kegiatan dalam lem - Mencegah infeksi
mikroorganisme
- Sebagai dokumentasi
keperawatan
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya :
a. Penurunan gula darah secara mendadak setelah pemberian obat insulin
jika tidakdisesuaikan dengan kadar gula darah sebelum penyuntikan
b. Klien merasa pusing akibat penurunan gula darah (hiperglikemi) secara
tiba-tiba

c. Dapat juga mengakibatkan hipoglikemi


Pencegahannya :
a. Lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan
b. lakukan persiapan yang teliti sebelum pemberian insulin

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan


Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XIV


Astuti Dewi Intan,S.Kep.(70900118007)
6. Hasil yang didapat dan maknanya
Hasil:
- insulin diberikan dalam jumlah 10 unit sesuai terapi yang ditentukan
- pada daerah penusukan tidak terjadi pendarahan, pembekaka

Maknanya : Pasien terhindar dari diabetes militus

7. Tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi) :
a. Ajarkan aktivitas secara bertahap
b. Edukasi tentang pola hidup sehat pada pasien

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Pemberian Oksigen

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XIV


Astuti Dewi Intan,S.Kep.(70900118007)
Nama klien : Ny. M

Diagnosa medis : Dyspepsia

2. Diagnosa keperawatan

Ketidakefektifan pola nafas

3. Prinsip-prinsip tindakan:

a. Bersih

b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar

c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter

d. Prosedur pemberian O2 melalui kanul nasal 2 l/menit

Cara pemasangan :

a. Terangkan prosedur pada klien

b. Atur posisi klien yang nyaman(semi fowler)

c. Atur peralatan oksigen dan humidiflier

d. Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke humidiflier dengan aliran

oksigen yang rendah,beri pelicin(jelly) pada kedua ujung kanula.

e. Masukan ujung kanula ke lubang hidung

f. Fiksasi selang oksigen

g. Alirkan oksigen sesuai yang diingiinkan.

h. Pastikan O2 yang diberikan bisa masuk ke dalam saluran pernapasan klien.

4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XIV


Astuti Dewi Intan,S.Kep.(70900118007)
a. Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah

timbulnya kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang

terlalu tinggi. Sedangkan untuk prosedur yang tidak sesuai dengan teori

diantaranya adalah untuk tindakan tidak mencuci tangan dapat

memperbesar penularan penyakit, penggunaan nasal kanul yang tidak steril

juga memperbesar penularan penyakit melalui secret dari satu pasien ke

pasien lain. Penggunaan cairan humidifier yang tidak steril meningkatkan

kemungkinan kuman-kuman yang terkandung dalam air akan terhirup oleh

klien.

b. Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal kanul.

Perhatikan jumlah air steril dalam humidifier, jangan berlebih atau kurang

dari batas. Hal ini penting untuk mencegah kekeringan membran mukosa

dan membantu untuk mengencerkan sekret di saluran pernafasan klien.

Pada klien dengan masalah febris dan diaforesis, maka perawat perlu

melakukan perawatan kulit dan mulut secara extra karena pemasangan

masker tersebut dapat menyebabkan efek kekeringan di sekitar area

tersebut.

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan

a. Untuk melakukan koreksi terhadap gangguan hipoksemia atau hipoksia dan

mencegah terjadinya hipoksia dan hipoksemia.

b. Mengobati keracunan

c. Sebagai fasilitas eleminasi pada jaringan tubuh.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XIV


Astuti Dewi Intan,S.Kep.(70900118007)
d. Tujuan terapi oksigen adalah untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen

dalam alveoli, mengurangi beban kerja sistem pernafasan dan mengurangi

beban kerja jantung.

e. Memperbaiki tingkat oksigenasi pada penderita yang oxygen carrying

kapasitasnya rendah, seperti pada penderita anemia.

f. Mendorong reabsorbsi udara dalam rongga-rongga tubuh ( pada penderita

dengan pneumocephalus atau pneumotoraks).

6. Hasil yang didapat dan maknanya

Pasien tidak merasa sesak atau berkurang sesaknya. Jalan napas paten dan

tidak ada lagi sumbatan. Pola napas reguler dan normal.

7. Tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi

masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi).

a. Pemberian terapi nebulizer

b. Pemberian obat bronkodilator dan mukolitik.

c. Pemasangan infus.

d. Pemeriksaan GDS (104 g/dl)

e. Pemeriksaan rekam EKG

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XIV


Astuti Dewi Intan,S.Kep.(70900118007)
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Injeksi intracuttan / skin test

Nama pasien : Tn. H

Diagnosa medis : Selulitis

2. Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional.

a. Nama Klien

R : Sebelum obat diberikan, identitas klien harus diperiksa (papan

identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung

kepada klien atau keluarganya. Jika klien tidak sanggup berespon

secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya klien

mengangguk.

b. Benar Obat

R: Sebelum memberi obat kepada klien, label pada botol atau

kemasannya harus diperiksa tiga kali.

c. Benar Dosis

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XIV


Astuti Dewi Intan,S.Kep.(70900118007)
R: Perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat harus

berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum

dilanjutkan ke klien.

d. Benar Rute/ Cara.

R: Obat diberikan secara topical, tetes, sipositoria, dan oral dengan

lokasi yang sesuai.

e. Benar Waktu

R: Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya

tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang

memadai.

 Kaji riwayat medis, riwayat alergi, dan riwayat diet.

 Kaji kondisi klien terkini.

 Kaji pengetahuan klien dan pemahaman tentang terapi obat.

 Kaji indikasi untuk menentukan rute pemberian obat yang tepat

4. Bahaya yang mungkin terjadi

Tindakan ini bukan tindakan yang dapat memberikan efek samping

yang berbahaya. Tindakan ini hanya merupakan tes terhadap reaksi alergi

obat yang mungkin muncul pada seseorang terhadap obat tertentu. Karena

tindakan ini termasuk tindakan invasive yang merusak jaringan maka salah

satu resiko yang dapat terjadi adalah resiko infeksi karena luka yang

ditimbulkan.

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan

Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui reaksi terhadap alergi

obat yang mungkin muncul pada seseorang terhadap obat tertentu.

6. Hasil yang didapat dan maknanya

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XIV


Astuti Dewi Intan,S.Kep.(70900118007)
Hasil tindakan ini didapatkan bahwa klien tidak memiliki alergi

terhadap obat yang dimasukan. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya

tanda-tanda alergi seperti kemerahan, bintik-bintik, gatal, dll yang muncul

pada area injeksi setelah 15 menit pasca injeksi. Jika tidak terdapat alergi

maka penggunaan obat dapat dilakukan. Namun bila terdapat alergi maka

obat tidak boleh digunakan.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XIV


Astuti Dewi Intan,S.Kep.(70900118007)

Anda mungkin juga menyukai