Laporan Pendahuluan Memasang Infus
Laporan Pendahuluan Memasang Infus
Laporan Pendahuluan Memasang Infus
MEMASANG INFUS
Disusun Oleh
Tika Sari
(2020240238)
Dosen Pembimbing
T.A 2020/2021
Pemasangan Infus
a. Pengertian
Pemasangan Infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh
melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk
menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh. Pemasangan
infus dilakkan pada pasien yang memerlukan masukan cairan
melalui intravena yang mengalami pengeluaran cairan/nutrisi yang
berat, dehidrasi, dan syok.
b. Tujuan
Mempertahankan/mengantikan cairan tubuh yang mengandung
air, elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak
dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral
Memperbaiki keseimbangan asam basa
Memperbaiki keseimbangan volume komponen-komponen darah.
Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam
tubuh.
Memonitor tekan vena central (CVP)
Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan diistirahatkan
c. Indikasi
Pasien dengan keadaan emergency (misalnya pada tindakan
RJP), yang memungkinkan pemberian obat langsung ke dalam
intravena.
Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat
(seperti furosemid, digoxin)
Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar terus
menerus melalui intravena
Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan
elektrolit.
Pasien yang mendapatkan transfuse darah.
Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur
(misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan,
dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok,
juga untuk memudahkan pemberian obat).
Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, mialnya
risiko dehodrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam
nyawa), sebelum pembuluh darah kolabs (tidak teraba),
sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
d. Kontra Indikasi
Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi
pemasangan infus.
Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini
akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V
shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh
vena kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh
vena di tungkai dan kaki).
Keunggulan :
o asetat di metabolism di otot dan maasih dapat
ditolerir pada pasien yang mengalami gangguan hati.
o Pada pemberian sebelum operasi sear, mengatasi asidosis
laktat lebih baik daripada RL pada neonates
o Mempunyai efek vasodilator.
KA-EN 1B
o Indikasi : sebagai larutan awal pasien belum diketahui,
misalnya pada kasus emergency.
KA-EN 3A Dan KA-EN 3B
o Indikasi :sebagai larutan untuk memnuhi kebutuhan air
dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk
menggantikan ekskresi harian, pada keadaan asupan oral
terbatas
KA-EN MGE
o Indikasi : untuk kasus dimana suplemen NCP dibutuhkan
400 kcal/L
KA-EN 4A
o Indikasi : larutan infus untuk bayi dan ank-anak, tepat
digunakan untuk dehidrasi hipertonik
KA-EN 4B
o Indikasi : larutan infus untuk bayi dan anak-anak usia
kurang 3 tahun digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Otsu-NS
o Indikasi : untuk resusitasi kehilangan na>cl
Otsu –RL
o Indikasi : resusitasi, asidosis metabolic, suplai ion
bikarbonat
Martos 10
o Indiaksi : suplai air dan karbohidrat secara parenteral
pada penderita diabetic.
Amiparen
o Indiaksi : stress metabolic berat, luka bakar, infeksi berat,
kwasiokor.
Aminovel-600
o Indikasi : nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI,
penderita GI yang dipuasakan.
Pan-amin G
o Indikasi : suplai asam amino pada hiponatremia dan stress
netabolik ringan, tifoid,nutrisi dini pasca operasi
i. Ukuran jarum suntik
Ukuran 16
Guna : dewasa, bedah mayor, trauma, apabila sejumlah besar
cairan perlu diinfuskan
Pertimbangan perawat : sakit saat insersi, butuh vena besar
Ukuran 18
Guna : anak dan dewasa, untuk darah, komponen darah dan infus
kental lainnya
Pertimbangan perawat : sakit saat insersi butuh vena besar
Ukuran 20
Guna : anak dan dewasa, sesuai untuk kebanyakan cairan infus,
darah, komponen darah dan infus kental lainnya.
Ukuran 22
Guna : bayi, anak dan dewasa (terutama usia lanjut), cocok
untuk sebagian besar cairan infus.
Pertimbangan perawat : lebih mudah menginsersi ke vena yang
kecil, tipis dan rapuh,sulit insersi melalui kulit yagn keras.
Ukuran 24, 26
Guna : neonates, bayi, ank, dewasa (terutama usia lanjut),
sesuai untuk sebagiancairan infus tetapi kecepatan tetesannya
lebih lambat
Pertimbangan perawat : untuk vena yang sangat kecil, sulit
insersi melalui kulit keras.
Prosedur kerja
o Memberikan salam, menyapa pasien dan memperkenalkan
diri
o Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
o Cuci tangan
o Gunting plester sesuai kebutuhan
o Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke
bagian karet atau akses selang ke botol infus.
o Letakkan cairan infus pada standart infus
o Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan
ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem
selang sehingga cairan memenuhi selang dan udara keluar
ke dalam bengkok.
o Lakukan palpasi untuk mencari tempat penusukan vena.
o Letakkan pengalas dibawah tempat (vena) yang akan
dilakukan penginfusan
o Lakukan pembendungan dengan tornikuet 10-12 cm diatas
tempat penusukkan dan anjurkan pasien untuk
menggenggamkan tangan.
o Gunakan sarung tangan.
o Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
hingga bersih.
o Lakukan penusukkan pada vena dengan meletakkan ibu jari
di bagian bawahvena dengan posisi jarum mengarah
keatas.
o Perhatikan keluarnya darah melalui jarum maka
tarik keluar bagian dalamsambil meneruskan tusukkan
ke dalam vena
o Setelah jarum infus bagian dalam dilepas atau dikeluarkan,
tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan
jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian
bagian infus dihubungkan/disambungkan dengan selang
infus
o Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan
dosis yang diberikan
o Lakukan fiksasi dengan plester
o Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus, jenis cairan
dan tetesan yang digunakan.
o Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan