0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
85 tayangan60 halaman

Laporan Pengolahan Citra Digital Job 1-9

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 60

LAPORAN

TUGAS BESAR
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
(GI – 5309)

Disusun Oleh :
Ayu Ana Inayah
NIM. A030316006

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK GEODESI
TAHUN AJARAN
2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pengolahan Citra Digital ini dibuat sebagai persyaratan untuk menyelesaikan
Tugas Besar Mata Kuliah Pengolahan Citra Digital (GI3509) yang harus dipenuhi
mahasiswa pada kurikulum Program Studi DIII Teknik Geodesi Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Banjarmasin.

Yang Membuat Laporan,

a) Nama Mahasiswa : Ayu Ana Inayah


b) NIM : A030316006
c) Jurusan :Teknik Sipil
d) Program Studi : DIII Teknik Geodesi
e) Semester : 5 (Lima)

Telah selesai dipraktikkan di Laboratorium Komputer sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, 27 November 2018

Menyetujui Penulis,
Dosen Pengajar

Faris Ade Irawan.,S.T., M.Sc Ayu Ana Inayah


NIP. 198407012015041003 NIM. A030316006

i
PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini yang berjudul “LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA
DIGITAL”
Laporan ini merupakan tugas besar mata kuliah Pengolahan Citra Digital yang
harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa program studi DIII Teknik Geodesi. Laporan
ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari banyak pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu sayasampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan segala
kekurangannya. Untuk itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan dari laporan praktikum ini. Akhir kata saya berharap, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi dan seluruh
pembaca sekaligus demi menambah pengetahuan tentang praktikum pengolahan citra
digital ini.

Banjarmasin, 27 November 2018

Penulis

Ayu Ana Inayah


NIM. A030316006

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ............................................................................................................. i


Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iii
Jobsheet 01 Akuisisi Data Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS ............................................. 1
Jobsheet 02 Membuat Layer Staking .................................................................................. 5
Jobsheet 03 Menampilkan Citra Komposit ...................................................................... 10
Jobsheet 04 Cropping Data Citra ...................................................................................... 17
Jobsheet 05 Koreksi Radiometrik ..................................................................................... 22
Jobsheet 06 Koreksi Geometrik ........................................................................................ 30
Jobsheet 07 Klasifikasi Citra Digital ................................................................................. 35
Jobsheet 08 Export Raster To Vector ............................................................................... 46
Jobsheet 09 Pembuatan Peta / Layout ............................................................................... 48

iii
JOBSHEET 1
AKUISISI DATA CITRA SATELIT LANDSAT 8 OLI/TIRS

A. LANGKAH KERJA
1. Akuisisi Data Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS
Data citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS merupakan data yang diperoleh dengan
free melalui wesite resmi USGS (United States Geological Survei) dengan
cara men-download data yang diinginkan. Berikut proses download data :
a. Masuk akun resmi USGS (United States Geological Survei) kemudian
login dengan menggunakan akun. Masukkan Ussername dan Password
yang telah terdaftar  Klik Sig In (Apabila anda belum mempunyai
akun, maka buka Web http://earthexplorer.usgs.gov dan klik register
untuk membuat akun dan registrasi) seperti pada gambar 1.1 berikut.

Gambar 1.1 Login Akun USGS

b. Setelah masuk pada akun USGS (United States Geological Survei)


kemudian masukkan nama lokasi yang ingin dicari data citranya
dengan ketik nama lokasi pada kolom Search Criteria  Pada kolom
Adress/Place masukan nama lokasi yang ini dicari citranya, misalnya
Sumatera Utara  Klik Show lokasi yang dicari akan tampil. Pilih pada
data tersebut untuk menentukan letak persis lokasi tersebut seperti pada
gambar 1.2 berikut.

1
Gambar 1.2 Letak Lokasi yang Diinginkan

c. Langkah selanjutnya pilih Data Sets  Landsat Archieve (L8 OLI/TIRS)


 Result setelah itu akan muncul banyak pilihan data citra yang siap di
download. Pilih data citra sesuai Aquisition Date terbaru dan memiliki
sedikit awan. Lanjutkan dengan pilih Download seperti pada gambar
1.3 berikut.

Gambar 1.3 Proses Memilih Data Citra

2
Gambar 1.4 Proses Download Data Citra

d. Hasil download data berupa file *rar untuk menampilkan semua data citra
lakukan proses Extract file seperti pada gambar 1.5 berikut.

Gambar 1.5 Hasil Download Data Citra

3
Tugas Lembar Kerja 1 :
1. Tampilan data citra yang telah di download tersebut pada Web USGS menggunakan
perangkat ENVI

4
JOBSHEET 2
MEMBUAT LAYER STAKING

A. LANGKAH KERJA
1. Membuat Layer Staking
Layer Staking merupakan proses pembuatan multi-band pada suatu file citra
dengan cara menggabungkan image dari band-band yang terpisah (band 1 – band
11) menjadi satu file. Proses ini sangat penting dilakukan untuk melakukan proses
pengolahan citra lebih lanjut. Berikut proses pada layer staking :
a. Buka program Envi 4.5

Gambar 2.1 Icon ENVI 4.5

b. Kemudian Akan muncul menu utama pada Envi 4.5

Gambar 2.2 Menu Utama ENVI 4.5

c. Kemudian pilih data citra satelit yang akan digabungkan dengan pilih file –
open file image. Akan muncul kotak dialog Enter Date Filename pilih data
citra yang akan digabungkan dan open.

Gambar 2.3 Proses File – Open File Image


5
d. Pilih pada menu ENVI 4.5 Basic Tools  Layer Staking akan muncul kotak
dialog Layer Staking Parameter

Gambar 2.4 Proses Basic Tools  Layer Staking

e. Pada kotak dialog Layer Staking Parameter pilih import file akan muncul
kotak dialog Layer Staking Input file dan pilih file yang akan digabungkan
kemudian ok maka akan muncul semua band pada selected files for layer
stakin.

Gambar 2.5 Proses Basic Import File Pada Selected Files For Layer Staking

6
f. Untuk menyusun agar band – band urut sesuai dengan urutannya pilih
Reorder files akan muncul kotak dialog Reorder Files dan urutkan sesuai
urutan band kemudian ok.

Gambar 2.6 Reorder files

g. Setelah semua proses sudah selesai simpan file dengan cara pilih Choose pilih
tempat dimana akan disimpan kemudian ok

Gambar 2.7 Proses Penyimpanan File


a. Untuk Menampilkan data citra pilih pada menu utama ENVI pilih file 
Open Image File akan muncul dialog Enter Data Filename pilih citra yang
akan dibuka dan ok.

Gambar 2.8 Proses memilih file citra


7
h. Kemudian akan muncul kotak dialog Available Bands List pada kotak dialog
yang berisikan band pada citra

Gambar 2.9 Kotak Dialog Available Bands List

i. Selanjutnya menampilkan data citra yaitu ada dua pilihan Gray Scale dan
RGB Color. Untuk membuka data citra Gray Scale pilih pada Gray Scale
kemudian Load Band cara sama untuk menampilkan data citra dengan RGB
Color pilih RGB Color dan Load Band

Gambar 2.10 Proses menampilkan Citra Gray Scale

8
Gambar 2.11 Proses menampilkan Citra RGB Color 432(True Color)

9
JOBSHEET 3
MENAMPILKAN CITRA KOMPOSIT

A. LANGKAH KERJA
1. Menampilkan Citra Komposit
Untuk menampilkan citra berwarna atau citra komposit, maka dibutuhkan
minimal 3 layer sekaligus yang digunakan untuk mengisi kanal Red, Green, dan
Blue. Dalam menampilkan citra satelit didalam bidang Remote Sensing, terdapat 2
jenis komposit, yakni :
a. True Color Composite (warna sebenarnya)
True color ini menampilkan kenampakan citra satelit yang sesuai dengan warna
sebenarnya. Dalam membuat komposit warna sebenarnya, kita harus
memasukkan band-band sesuai dengan panjang gelombangnya, misalkan kita
tempatkan band merah pada kanal Red, band hijau pada kanal Green, dan band
biru pada kanal Blue.
b. False Color Composite (warna semu)
False color merupakan kombinasi RGB yang memberikan kenampakan warna
obyek yang bukan sebenarnya. Biasanya komposit ini digunakan untuk
penajaman visual, dengan menggunakan komposit yang tepat, maka obyek dapat
terlihat lebih jelas dan kontras
2. Menampilkan Citra Menggunakan ENVI
a. Buka program ENVI 4.5 dengan klik dua kali icon ENVI 4.5 di dekstop

Gambar 3.1 Icon ENVI 4.5

b. Pada menut utama pilih file  open image file. Tentukan tempat penyimpanan
citra yang sudah ada sebelumnnya dilakukan layer staking

10
Gambar 3.2 Proses file – open image

c. Pada jendela available band list, pilih RGB color  tentukan saluran pada
kolom R-G-B sesuai saluran tampak mata (visible band) dari citra yang dimiliki
yaitu visible band RGB Color 432 – Load RGB

Gambar 3.3 Kotak dialog Available Band List

11
Gambar 3.4 Menampilkan citra, komposit saluran RGB True Color 432

d. Membuat 2 jendela atau lebih, tambahkan jendela baru  Display#2  New


Display  tentukan komposit RGS True Color 432 dan False Color 654

Gambar 3.5 Tampilan Available Band List - New Display

12
Gambar 3.6 Menampilkan citra, link Display komposit saluran RGB True Color
432 dan False Color RGB 543

e. Untuk saling terhubung dalam mengamati warna obyek antara True Color dan
False Color pilih dialog menu Tools  Link  Link Display

Gambar 3.7 Tampilan Tools

f. Mengamati dan catat perbandingan warna obyek yang tampak pada citra True
color dan False color obyek tersebut dengan membuat 4x zoom pixel pada Envi
4.5

13
Gambar 3.8 Tampilan False Color 5-4-3 dan True Color 4-3-2

g. Pengamatan dan perbandingan pada tampak citra RGB True Color dan False
Color, Vegetasi Rapat, Vegetasi Jarang, Lahan Terbuka, Tubuh Air dapat dilihat
pada tabel 3.1 berikut ini :

14
Tabel 3.1 Perbandingan warna Pixel paada citra
No. Obyek Komposit Tampilan

1. Vegetasi Rapat 4-3-2 (Ture Color)

Hijau Tua

5-4-3 (False Color)

Pink Tua

2. Vegetasi Jarang 4-3-2 (Ture Color)

Hijau Muda

5-4-3 (False Color)

Pink

3. Tubuh Air 4-3-2 (Ture Color)

Biru Gelap

5-4-3 (False Color)

15
Hitam

4. Lahan Terbuka 4-3-2 (Ture Color)

Kuning

5-4-3 (False Color)

Biru Awan

16
JOBSHEET 4
CROPPING DATA CITRA

A. LANGKAH KERJA
1. Cropping Data citra
Cropping citra di lakukan untuk mendapatkan daerah penelitian dengan
maksud untuk dapat melakukan pengolahan data yang lebih terfokus, terinci dan
teroptimal. Pemotongan citra yaitu memperkecil daerah yang akan di kaji sesuai
dengan area of interest. Pemotongan citra dapat di lakukan sesuai bentuk dengan
poligon yang di inginkan seperti pembatasan wilayah kabupaten, kecamatan atau
desa, berikut proses pada Cropping Citra :
a. Buka Citra yang akan di Cropping, pilih pada menu utama ENVI 4.5 pilih file
 Open File Image. Akan muncul muncul kotak dialog penyimpanan citra
dan pilih open

Gambar 4.1 Citra yang akan di Cropping

b. Setelah itu pada kotak dialog Display#1 pilih menu overlay  Vectors

Gambar 4.2 Proses Overlay  Vectors

17
c. Kemudian akan muncul kotak dialog Vector Parameter selanjutnya pilih
menu File  Open Vector File maka akan muncul kotak dialog Select Vector
File names pilih file dengan format shapefile (*.shp)

Gambar 4.3 Tampilan Vector Parameter

Gambar 4.4 Tampilan Proses File  Open Vector File

Gambar 4.5 Tampilan Vector Parameters  Open Shapefile (*.shp)

18
d. Maka akan muncul file (*.shp) pada data citra yang akan di cropping

Gambar 4.6 Tampilan file (*.shp) pada data citra

e. Selanjutnya pada kotak dialog Vector Parameter pilih menu File  Export
Active Layer to ROI’S kemudian akan muncul kotak dialog Export EVF
Layer to ROI pilih Convert all records of an EVF layer to one ROI dan Ok.

Gambar 4.7 Tampilan File  Export Active Layer to ROI’S

Gambar 4.8 Tampilan Export EVF Layer to ROI


19
f. Pada menu utama ENVI 4.5 pilih Basic Tools  Subset data via ROI akan
muncul kotak dialog Select via ROI pilih data citranya kemudian Ok

Gambar 4.9 Tampilan Basic Tools  Subset data via ROI

Gambar 4.10 Tampilan Select Input File

g. Akan muncul kotak dialog Spasial Subset via ROI Parameter pilih Select all
items kemudian pada Mask pixel outside of ROI klik tanda agar menjadi
Yes pilih choose untuk menyimpan file sesuai yang diinginkan kemudian Ok.

Gambar 4.11 Tampilan Spasial Subset via ROI Parameter

Gambar 4.12 Tampilan Proses Apply Mask


20
Gambar 4.13 Hasil Cropping Data Citra dengan
kombinasi band True Color 432

21
JOBSHEET 5
KOREKSI RADIOMETRIK

A. LANGKAH KERJA
1. Koreksi Radiometrik
Nilai pixel merupakan hasil bit-coding informasi spektral dari obyek di
permukaan bumi. Informasi spektral ini mencapai detektor pada sensor dalam
bentuk radiasi spektral dengan satuan miliWatt cm-2 sr-1
Secara teoritik, pada suatu sistem penginderaan jauh ideal, nilai pantulan
spektral obyek di permukaan bumi sama dengan nilai radiansi spektral yang
terekam di detektor. Namun pada spektrum tampak dan perluasannya (0.36 –
sekita 0.9 um), informasi spektral obyek di permukaan bumi biasanya mengalami
bias, karena ada hamburan dari obyek lain di atmosfer, khususnya partikel debu,
uap air, dan gas triatomik lainnya.
Pencarian nilai bias dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
penyesuaian histogram, penyesuaian regresi, kalibrasi bayangan, dan metode
diagram pencar (Projo Danoedoro, 1996). Metode koreksi radiometrik yang di
gunakan dalam praktikum ini adalah penyesuaian histogram. Metode ini dipilih
karena relatif sederhana, waktu pemrosesan singkat, dan tidak melibatkan
perhitungan matematis yang rumit. Berikut langkah kerja proses Koreksi
Radiometrik :
a. Pembacaan Nilai Minimum dan Maksimum Saluran
1) Buka Citra yang akan dikoreksi radiometriknya dengan Open Image file
pada ENVI 4.5

Gambar 5.1 Tampilan Open Image File

22
2) Hitung statistik citra, pada menu bar klik Basic Tools  Statistics 
Compute Statistics, muncul jendela Compute Statistic Input File dan kik
Ok

Gambar 5.2 Tampilan Menu Bar Basic Tools

Gambar 5.3 Tampilan Compute Statistics Input File

3) Kemudian akan muncul jendela Calculate Statistics Parameters. Aktifkan


tanda chek Output to a Text Report File,Min/Max/Mean, Output to a
Statistics File, Histogram.
4) Setelah itu pilih Choose untuk melakukan penyimpanan masukkan nama
dan direktori file statistik output. Tentukan folder, beri nama sesuai
keinginan
5) Aktifkan juga Report, tentukan direktori save file dan beri nama

23
Gambar 5.4 Tampilan Compute Statistics Parameters

6) Klik Ok, muncul text report statistik citra, histogram citra per-saluran,
dan grafif min-max nilai pixel.
7) Tentukan saluran yang akan dikoreksi, cari histogramnya. Untuk
mengetahui saluran histogram klik kanan pada plot histogram 
Select Plot

Gambar 5.4 Tampilan Compute Statistics Parameters

1) Klik Ok, muncul text report statistik citra, histogram citra per-saluran,
dan grafif min-max nilai pixel.

24
Gambar 5.5 Histogram Citra Landsat 8 Kota Semarang sebelum Koreksi
Radiometrik

b. Proses Koreksi Radiometrik


1) Pada menu bar klik Basic Tools  Band Math, sehingga muncul jendela
Band Math

Gambar 5.6 Basic Tools  Band Math

2) Lalu pada enter an expression masukan b1-nilai minimum citra nilainya


dapat dilihat pada statistik citra tadi lalu add list dan ok
3) Masukkan saluran band yang dimaksud, save output sebagai file, tentukan
direktori dan beri nama sesuai keinginan

25
Gambar 5.7 Tampilan Band Math

4) Lakukan untuk saluran yang lain sama seperti langkah sebelumnnya.


Meskipun nilai minimum 0 lakukan juga band math dengan bias 0,
sehingga akan terbentuk file saluran secara terpisah
5) Selanjutnya lakukan layer staking Pilih pada menu ENVI 4.5 Basic Tools
 Layer Staking akan muncul kotak dialog Layer Staking Parameter

Gambar 5.8 Proses Basic Tools  Layer Staking

6) Pada kotak dialog Layer Staking Parameter pilih import file akan muncul
kotak dialog Layer Staking Input file dan pilih file yang akan
digabungkan kemudian ok maka akan muncul semua band pada selected
files for layer staking.

26
Gambar 5.9 Layer Stacking Parameters

7) Untuk menyusun agar band – band urut sesuai dengan urutannya pilih
Reorder files akan muncul kotak dialog Reorder Files dan urutkan sesuai
urutan band kemudian ok

Gambar 5.10 Tampilan Proses Reorder Files

8) Selanjutnya tampilkan histogram statistik citra yang belum terkoreksi dan


sesudah terkoreksi, klik pada menu bar klik Basic Tools  Statistics 
Compute Statistics, muncul jendela Compute Statistic Input File dan kik
Ok dan pilih citra yang sudah terkoreksi radiometrik

27
Gambar 5.11 Tampilan  Basic Tools  Compute Statistics Citra
Terkoreksi Radiometrik

9) Ikuti langkah sebelumnya dilakukan, maka akan muncul histogram


berikut:

Gambar 5.12 Histogram Citra Landsat 8 Sebelum Terkoreksi Radiometrik


dan Sesudah Radiometrik

28
10) Perbandingan RGB Citra True Color 432 yang belum dan sudah
Terkoreksi Radiometrik

Gambar 5.13 Tampilan RGB Citra True color 432 sebelum dan sesudah
Koreksi Geometrik

29
JOBSHEET 6
KOREKSI GEOMETRIK

A. LANGKAH KERJA
1. Koreksi Geometrik
Koreksi Geometrik sering disebut rektifikasi pada citra dimaksudkan untuk
mengembalikan posisi piksel, sehingga sesuai dengan posisi sebenarnya di
permukaan bumi. Menurut Jensen (1996), ada dua proses dasar dalam rektifikasi
geometri, yaitu interpolasi spasial dan interpolasi intensitas. Interpolasi spasial
adalah penentuan hubungan geometrik antara lokasi piksel pada citra masukan
dan peta. Pada proses ini dibutuhkan beberapa titik kontrol medan (Ground
Control Point/GCP) yang dapat diidentifikasi pada citra dan peta. Apabila
persamaan transformasi koordinat diterapkan pada titik-titik kontrol maka
diperoleh residual x dan residual y. Residual adalah penyimpanan posisi titik yang
bersangkutan terhadap posisi yang diperoleh melalui transformasi koordinat yang
kemudian dinyatakan sebagai nilai Residual Means Square Error atau RMS
(error). Adapun berikut tahapan proses Koreksi Geometrik yaitu :
a. Penentuan GROUND CONTROL POINTS
1) Buka Citra yang sudah dikoreksi radiometrik. Sebaiknya komposit
2) Pada menu bar, klik Map Registration Select GCPs : Image to Map

Gambar 6.1 Tampilan Menu Bar Map

3) Pada jendela Image to Map Registration tentukan parameter sistem


koordinat UTM, datum WGS-84, unit meter,zona 49S, dan klik OK

30
Gambar 6.2 Tampilan Jendela Image to Map Registration

4) Pada jendela GCP Selection, masukkan koordinat peta suatu titik pada box
yang kosong, perhatikan easting dan northing-nya

Gambar 6.3 Tampilan GCP Selection

5) Untuk mencari koordinat titik GCP yang di dapat diasumsikan buka


Google Earth ubah mode citra yang ditampilkan tahun 2013 agar
menyesuaikan lokasi yang dapat mudah dikenali

Gambar 6.4 Pengambilan Titik GCP Pada Google Earth Pro

31
6) Untuk memasukkan koordinat tersebut sebagai GCP, arahkan cross hair
cursor pada citra ke posisi titik yang sama dengan peta (gunakan zoom
agar lebih teliti), jika sudah yakin klik add point, sehingga mendapatkan
point GCP nomor 1

Gambar 6.5 Pengambilan titik pada ENVI 4.5

7) Lanjutkan untuk GCP yang lain. Jika sudah memiliki minimal 6 atau 7
GCP maka nilai RMS akan muncul
8) Untuk menampilkan list titik-titik GCP , klik Show List untuk mengurangi
besarnya RMS, pada list bisa menonaktifkan GCP yang bermasalah
9) Jika jumlah GCP telah sesuai dengan rencana dan RMS kecil, simpan
GCP. Pada jendela GCP selection, klik file  save GCPs w/map coords.
Tentukan direktori penyimpanannya.

Gambar 6.6 Tampilan List GCP

32
Gambar 6.7 Hasil RMS Error

b. Proses Rektifikasi
1) Pada jendela GCP Selection, klik Option Warp File, tentukan file yang
akan direktifikasi, klik Ok

Gambar 6.8 Tampilan Option

2) Pada jendela Registration Parameters, tentukan parameter interpolasi


spasial, interpolasi intensitas, background (0= hitam, 255 = putih), dan file
output. Tentukan direktori penyimpanan klik ok untuk eksekusi.

Gambar 6.9 Tampilan Registrations Parameters

3) Pada jendela Available Band List muncul file hasil rektifikasi dengan
tambahan header citra berupa Map Info yang menyimpan informasi seputar
sistem proyeksi dan koordinat citra

33
4) Tampilkan citra hasil rektifikasi pada jendela image yang baru. Cek
koordinatnya dengan kursor Location/Value

Gambar 6.10 Tampilan Available Band List Hasil Koreksi Geometrik

5) Hasil Perbandingan RGB Citra True Color 432 sebelum dan sesudah
koreksi geometrik

Gambar 6.11 Hasil Perbandingan Sebelum dan Sesudah Koreksi Geometrik

34
JOBSHEET 7
KLASIFIKASI CITRA DIGITAL

A. LANGKAH KERJA
1. Klasifikasi Citra Digital
Klasifikasi citra digital merupakan proses pengelompokkan piksel ke dalam
kelas – kelas tertentu. Asumsi yang digunakan dalam klasifikasi multispektral
ialah bahwa setiap obyek dapat dibedakan dari yang lainnya berdasarkan nilai
spektralnya. Dari beberapa penelitian eksperimental diperoleh hasil bahwa tiap
obyek cenderung memberikan pola respon spektral yang spesifik. Ada beberapa
metode klasifikasi multispektral, yaitu unsupervised classification, supervised
classification, dan hybrid classfication.
a. Klasifikasi Terbimbing (Sepervised)
Klasifikasi Terbimbing merupakan proses pengambilan beberapa sampel
piksel untuk masing – masing kelas atau obyek. Sampel tersebut digunakan
untuk mendapatkan karakteristik nilai piksel pada masing – masing kelas atau
obyek. Dengan menggunakan parallelpiped klasifikasi ini menggunakan
aturan keputusan sederhana untuk mengklasifikasikan data multispektral.
Berikut proses pada Klasifikasi Terbimbing :
1) Klik kanan pada kotak dialog Image  ROI Tool akan keluar kotak
dialog ROI Tool

Gambar 7.1 Tampilan Kotak Dialog ROI Tool


35
2) Kemudian akan muncul kotak dialog ROI Tool akan ada window dimana
harus dipilih salah satu diantara (image, scroll, dan zoom) dalam hal ini
pilih zoom karena akan terlihat lebih jelas bentuk citra, pada ROI Name
ganti sesuaikan apa yang akan diklasifikasi kemudian pilih warna dengan
keinginan untuk mewakili obyek yang diklasifikasikan
3) Untuk menambahkan kelas – kelas obyek yang lain pilih New Region
lakukan seperti pada proses berikut :

Gambar 7.2 Proses Mengatur Tampilan Klasifikasi Obyek

Gambar 7.3 Memilih Jenis Kelas

Vegetasi Rapat
Vegetasi Jarang

Lahan
Tubuh Air Terbuka Pemukiman

Gambar 7.4 Jenis Kelas yang Berbeda


36
Gambar 7.5 ROI Tool Jenis – jenis Kelas

4) Setelah semua kelas yang diinginkan sudah dipilih langkah selanjutnya


pilih pada menu utama Classification  Supervised  Parallelepiped,
akan muncul kotak dialog Classification Input File pilih File yang akan di
klasifikasi kemudian pilih OK. Akan muncul kembali kotak dialog
Parallelepiped Parameters pilih select all items kemudian pilih choose
untuk menyimpan file dan di akhiri dengan OK. Setelah itu akan muncul
Parallelepiped Classifer tunggu sampai selesai maka akan muncul kotak
dialog Available Band List.

37
Gambar 7.6 Proses Klasifikasi Obyek

Gambar 7.7 Hasil Klasifikasi Obyek

b. Perbaikan Visual (Post Processing) Majority/Minority Analysis


Proses ini adalah untuk memperbaiki visualisasi dari hasil klasifikasi.
Hasil klasifikasi dibuat general atau di smooth-kan dengan cara piksel yang
berupa kelas minoritas akan diminimalisir dan digabungkan kedalam kelas
mayoritas. Berikut proses perbaikan visual (Post Processing) :

38
1) Untuk merapikan hasil yang lebih rapi lakukan proses perapian dengan
cara pilih Classification  Post Classification  Majority/Minority
Analysis

Gambar 7.8 Proses Perapian Hasil Klasifikasi

2) Kemudian akan keluar kotak dialog Classification Input fIle dan Pilih File
yang akan di rapikan kemudian OK.

Gambar 7.9 Tampilan Classification Input fIle

3) Akan keluar kotak dialog Majority/Minority Analysis, pilih kelas yang


akan dirapikan pada select classes kemudian pada Kamel size pilih
sesuai keinginan dan pilih Choose untuk menyimpan akhiri dengan
OK.

39
Gambar 7.10 Tampilan Majority/Minority Parameters

Sesudah Sebelum

Gambar 7.11 Perbedaan Sesudah dan Sebelum dirapikan

c. Klasifikasi Tidak Terbimbing (Unsupervised Classification)


Dalam klasifikasi citra digital, informasi yang didapat dari piksel adalah
permukiman,vegetasi,dan lain – lain. Berikut proses klasifikasi tidak
terbimbing :
1) Tampilkan citra koreksi geometrik
2) Pada menu utama klik Classification  Unsupervised  IsoData, pilih
citra multispektral, dan OK.

40
Gambar 7.12 Proses Klasifikasi Tidak Terbimbing

3) Masukkan parameter yang dibutuhkan, masukkan Maximum Iteration = 3,


Minimum #Pixel in Class = 9. Simpan citra sebagai file dan OK.

Gambar 7.13 Tampilan ISODATA Parameters

4) Tampilkan citra, cek jumlah kelas yang terbentuk pada image display klik
Overlay  Annotation pada jendela Annotation pilih Object  Map Key,
klik box Edit Map Key Items, hitung berapa kelas yang ada.

41
Gambar 7.14 Tampilan Overlay Annotation

Gambar 7.15 Tampilan Object

42
Gambar 7.16 Tampilan Annotation Map Key

Gambar 7.17 Jumlah Kelas Klasifikasi


5) Tampilkan citra komposit, bandingkan kenampakan keduanya, gunakan
link. Analisis hasil klasifikasinya.

Gambar 7.18 Hasil Perbandingan Klasifikasi Citra Komposit dan


Klasifiksifikasi Citra Tidak Terbimbing

43
6) Selanjutnya gunakan juga metode K-Means, klik Classification 
Unsupervised  K-means. Pilih citra dan masukkan parameter yang
dibutuhkan, masukkan jumlah kelas sejumlah kelas iso Data. Simpan
sebagai file dan OK.

Gambar 7.19 Tampilan Menu Classification  K-Means

44
Gambar 7.20 Tampilan K-Means Parameters

Gambar 7.21 Perbandingan Klasifikasi citra tidak terbimbing ISODATA


dan K-Means

45
JOBSHEET 8
EXPORT RASTER TO VECTOR

A. LANGKAH KERJA
1. Export Raster to Vector
a. Selanjutnya menjadikan data citra Raster to Vector yaitu sebagai berikut :
1) Pilih Vector  Raster to Vector , akan muncul kotak dialog Raster to
Vector Input Band, pilih Band yang akan di rubah menjadi data vector
kemudian OK.

Gambar 8.1 Tampilan Proses Raster to Vector

Gambar 8.2 Tampilan Raster to Vector Input Band

2) Akan muncul kembali kotak dialog Raster to Vector Conversion tunggu


proses sampai selesai. Kemudian akan muncul tampilan Available Vectors
List pilih data.

46
Gambar 8.3 Tampilan Available Vector List

Gambar 8.4 Tampilan Export layer to Shapefile

Gambar 8.5 Hasil Export layer to Shapefile

47
JOBSHEET 9
PEMBUATAN PETA / LAYOUT

A. LANGKAH KERJA
1. Pembuatan Peta / Layout
Dalam pembuatan Layout pada pelaksanaan praktikum ini yaitu
menggunakan program ArcGis. Berikut langkah – langkah penyajiannya :
a. Input *.shp Add Data  pilih shp yang akan di inpu ke ArcGis

Gambar 9.1 Tampilan Program ArcGis 10.2 – Add Data

b. Untuk menampilkan kategori *.shp klik kanan pada data *.shp kemudian
pilih Propertis akan keluar kotak dialog Layer Propertis pilih Symbology
 Categories pilih Value Field  Add All Value  Apply akhiri dengan
OK.

48
Gambar 9.2 Tampilan Categori Shp

c. Untuk melakukan layout peta klik view  Layout View

Gambar 9.3 Tampilan Layout View


49
d. Maka akan masuk pada halaman layout

Gambar 9.4 Tampilan Layout

e. Pilih file  Page and Print Setup maka akan muncul kotak dialog -Page
and Print setup. Pilih nama print yang akan digunakan untuk memprint
peta kemudian atur size dan ok

Gambar 9.5 Tampilan Page and print setup

f. Kemudian klik View  Data Frame Properties, akan muncul kotak dialog
Data Frame Properties pilih  Grids  New Grids akan muncul kotak dialog

50
Grid and Gratitucules Wizard pilih Measured Grid : divides map into a grid
map units pilih Next.

Gambar 9.6 Data Frame Properties

Gambar 9.10 Grid and Graticules Wizard

g. Kemudian akan muncul lagi kotak dialog Create a Measured grid atur interval
grid.

Gambar 9.11 Create a measure grid

51
h. Menambahkan skala batang Klik Insert  Skala Bar  Skala Text untuk
menambahkan skala.

Gambar 9.12 Skala Bar

i. Kotak dialog Scale Bar akan muncul

Gambar 9.13 Scale Bar Selector

j. Pilih bentuk skala yang diinginkan, klik OK. Kemudian Klik skala dan tarik
ke halaman yang kosong pada halaman Layout.
k. Menambahkan Arah Utara Klik Insert  North Arrow

Gambar 9.14 North Arrow Selector

52
l. Selanjutnya kotak sialog North Arrow Selector akan muncul. Panah penunjuk
arah dapat diedit dengan mengklik tombol properties pilih panah penunjuk
arah yang diinginkan, klik OK.
m. Menambahkan Judul Peta klik menu Insert  Title.

Gambar 9.15 Insert Title

n. Tulis judul yang mewakili peta pada kotak judul.


o. Menambahkan Legenda klik menu Insert  Legend.

Gambar 9.16 Legend

p. Kotak dialog Legend Wizard akan muncul. Kotak ini akan membimbing
dalam membuat legenda sesuai yang anda inginkan. Tahap pertama ini untuk
memilih data-data yang ingin ditampilkan pada kotak legenda. Pilih data yang
diinginkan untuk ditampilkan dikotak legenda. Klik Next.

Gambar 9.17 Kotak Dialog Legend Wizard Map Layer

53
q. Tahap kedua untuk membuat judul legenda sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar 9.18 Kotak Dialog Legend Wizard Title

r. Tahap ketiga untuk membuat kotak legenda sesuai dengan yang diinginkan.
Klik menu border untuk menambah bingkai kotak legenda. Klik menu
background untuk memilih warna latar.

Gambar 9.19 Kotak Dialog Legend Wizard Legend Frame

s. Tahap keempat untuk mengedit ukuran dan bentuk lambang yang memiliki
setiap data sesuai yang diinginkan. Misalnya lambang untuk data persil dapat
diubah ukurannya dan bentuknya menjadi oval. Lingkaran atau kotak.

54
Gambar 9.20 Kotak Dialog Legend Wizard Legend Wizard Item

t. Tahap kelima ini untuk menentukan jarak antara bagian-bagian yang disajikan
pada legenda peta. Klik Finish setelah menyelesaikan Legend Wizard.

Gambar 9.21 Kotak Dialog Legend Wizard Legend Wizard Spacing Between

55
Gambar 9.22 Hasil Layout Peta Tentatif Klasifikasi Obyek

56

Anda mungkin juga menyukai