Laporan Pengolahan Citra Digital Job 1-9
Laporan Pengolahan Citra Digital Job 1-9
Laporan Pengolahan Citra Digital Job 1-9
TUGAS BESAR
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
(GI – 5309)
Disusun Oleh :
Ayu Ana Inayah
NIM. A030316006
Laporan Pengolahan Citra Digital ini dibuat sebagai persyaratan untuk menyelesaikan
Tugas Besar Mata Kuliah Pengolahan Citra Digital (GI3509) yang harus dipenuhi
mahasiswa pada kurikulum Program Studi DIII Teknik Geodesi Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Banjarmasin.
Menyetujui Penulis,
Dosen Pengajar
i
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini yang berjudul “LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA
DIGITAL”
Laporan ini merupakan tugas besar mata kuliah Pengolahan Citra Digital yang
harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa program studi DIII Teknik Geodesi. Laporan
ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari banyak pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu sayasampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan segala
kekurangannya. Untuk itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan dari laporan praktikum ini. Akhir kata saya berharap, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi dan seluruh
pembaca sekaligus demi menambah pengetahuan tentang praktikum pengolahan citra
digital ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
JOBSHEET 1
AKUISISI DATA CITRA SATELIT LANDSAT 8 OLI/TIRS
A. LANGKAH KERJA
1. Akuisisi Data Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS
Data citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS merupakan data yang diperoleh dengan
free melalui wesite resmi USGS (United States Geological Survei) dengan
cara men-download data yang diinginkan. Berikut proses download data :
a. Masuk akun resmi USGS (United States Geological Survei) kemudian
login dengan menggunakan akun. Masukkan Ussername dan Password
yang telah terdaftar Klik Sig In (Apabila anda belum mempunyai
akun, maka buka Web http://earthexplorer.usgs.gov dan klik register
untuk membuat akun dan registrasi) seperti pada gambar 1.1 berikut.
1
Gambar 1.2 Letak Lokasi yang Diinginkan
2
Gambar 1.4 Proses Download Data Citra
d. Hasil download data berupa file *rar untuk menampilkan semua data citra
lakukan proses Extract file seperti pada gambar 1.5 berikut.
3
Tugas Lembar Kerja 1 :
1. Tampilan data citra yang telah di download tersebut pada Web USGS menggunakan
perangkat ENVI
4
JOBSHEET 2
MEMBUAT LAYER STAKING
A. LANGKAH KERJA
1. Membuat Layer Staking
Layer Staking merupakan proses pembuatan multi-band pada suatu file citra
dengan cara menggabungkan image dari band-band yang terpisah (band 1 – band
11) menjadi satu file. Proses ini sangat penting dilakukan untuk melakukan proses
pengolahan citra lebih lanjut. Berikut proses pada layer staking :
a. Buka program Envi 4.5
c. Kemudian pilih data citra satelit yang akan digabungkan dengan pilih file –
open file image. Akan muncul kotak dialog Enter Date Filename pilih data
citra yang akan digabungkan dan open.
e. Pada kotak dialog Layer Staking Parameter pilih import file akan muncul
kotak dialog Layer Staking Input file dan pilih file yang akan digabungkan
kemudian ok maka akan muncul semua band pada selected files for layer
stakin.
Gambar 2.5 Proses Basic Import File Pada Selected Files For Layer Staking
6
f. Untuk menyusun agar band – band urut sesuai dengan urutannya pilih
Reorder files akan muncul kotak dialog Reorder Files dan urutkan sesuai
urutan band kemudian ok.
g. Setelah semua proses sudah selesai simpan file dengan cara pilih Choose pilih
tempat dimana akan disimpan kemudian ok
i. Selanjutnya menampilkan data citra yaitu ada dua pilihan Gray Scale dan
RGB Color. Untuk membuka data citra Gray Scale pilih pada Gray Scale
kemudian Load Band cara sama untuk menampilkan data citra dengan RGB
Color pilih RGB Color dan Load Band
8
Gambar 2.11 Proses menampilkan Citra RGB Color 432(True Color)
9
JOBSHEET 3
MENAMPILKAN CITRA KOMPOSIT
A. LANGKAH KERJA
1. Menampilkan Citra Komposit
Untuk menampilkan citra berwarna atau citra komposit, maka dibutuhkan
minimal 3 layer sekaligus yang digunakan untuk mengisi kanal Red, Green, dan
Blue. Dalam menampilkan citra satelit didalam bidang Remote Sensing, terdapat 2
jenis komposit, yakni :
a. True Color Composite (warna sebenarnya)
True color ini menampilkan kenampakan citra satelit yang sesuai dengan warna
sebenarnya. Dalam membuat komposit warna sebenarnya, kita harus
memasukkan band-band sesuai dengan panjang gelombangnya, misalkan kita
tempatkan band merah pada kanal Red, band hijau pada kanal Green, dan band
biru pada kanal Blue.
b. False Color Composite (warna semu)
False color merupakan kombinasi RGB yang memberikan kenampakan warna
obyek yang bukan sebenarnya. Biasanya komposit ini digunakan untuk
penajaman visual, dengan menggunakan komposit yang tepat, maka obyek dapat
terlihat lebih jelas dan kontras
2. Menampilkan Citra Menggunakan ENVI
a. Buka program ENVI 4.5 dengan klik dua kali icon ENVI 4.5 di dekstop
b. Pada menut utama pilih file open image file. Tentukan tempat penyimpanan
citra yang sudah ada sebelumnnya dilakukan layer staking
10
Gambar 3.2 Proses file – open image
c. Pada jendela available band list, pilih RGB color tentukan saluran pada
kolom R-G-B sesuai saluran tampak mata (visible band) dari citra yang dimiliki
yaitu visible band RGB Color 432 – Load RGB
11
Gambar 3.4 Menampilkan citra, komposit saluran RGB True Color 432
12
Gambar 3.6 Menampilkan citra, link Display komposit saluran RGB True Color
432 dan False Color RGB 543
e. Untuk saling terhubung dalam mengamati warna obyek antara True Color dan
False Color pilih dialog menu Tools Link Link Display
f. Mengamati dan catat perbandingan warna obyek yang tampak pada citra True
color dan False color obyek tersebut dengan membuat 4x zoom pixel pada Envi
4.5
13
Gambar 3.8 Tampilan False Color 5-4-3 dan True Color 4-3-2
g. Pengamatan dan perbandingan pada tampak citra RGB True Color dan False
Color, Vegetasi Rapat, Vegetasi Jarang, Lahan Terbuka, Tubuh Air dapat dilihat
pada tabel 3.1 berikut ini :
14
Tabel 3.1 Perbandingan warna Pixel paada citra
No. Obyek Komposit Tampilan
Hijau Tua
Pink Tua
Hijau Muda
Pink
Biru Gelap
15
Hitam
Kuning
Biru Awan
16
JOBSHEET 4
CROPPING DATA CITRA
A. LANGKAH KERJA
1. Cropping Data citra
Cropping citra di lakukan untuk mendapatkan daerah penelitian dengan
maksud untuk dapat melakukan pengolahan data yang lebih terfokus, terinci dan
teroptimal. Pemotongan citra yaitu memperkecil daerah yang akan di kaji sesuai
dengan area of interest. Pemotongan citra dapat di lakukan sesuai bentuk dengan
poligon yang di inginkan seperti pembatasan wilayah kabupaten, kecamatan atau
desa, berikut proses pada Cropping Citra :
a. Buka Citra yang akan di Cropping, pilih pada menu utama ENVI 4.5 pilih file
Open File Image. Akan muncul muncul kotak dialog penyimpanan citra
dan pilih open
b. Setelah itu pada kotak dialog Display#1 pilih menu overlay Vectors
17
c. Kemudian akan muncul kotak dialog Vector Parameter selanjutnya pilih
menu File Open Vector File maka akan muncul kotak dialog Select Vector
File names pilih file dengan format shapefile (*.shp)
18
d. Maka akan muncul file (*.shp) pada data citra yang akan di cropping
e. Selanjutnya pada kotak dialog Vector Parameter pilih menu File Export
Active Layer to ROI’S kemudian akan muncul kotak dialog Export EVF
Layer to ROI pilih Convert all records of an EVF layer to one ROI dan Ok.
g. Akan muncul kotak dialog Spasial Subset via ROI Parameter pilih Select all
items kemudian pada Mask pixel outside of ROI klik tanda agar menjadi
Yes pilih choose untuk menyimpan file sesuai yang diinginkan kemudian Ok.
21
JOBSHEET 5
KOREKSI RADIOMETRIK
A. LANGKAH KERJA
1. Koreksi Radiometrik
Nilai pixel merupakan hasil bit-coding informasi spektral dari obyek di
permukaan bumi. Informasi spektral ini mencapai detektor pada sensor dalam
bentuk radiasi spektral dengan satuan miliWatt cm-2 sr-1
Secara teoritik, pada suatu sistem penginderaan jauh ideal, nilai pantulan
spektral obyek di permukaan bumi sama dengan nilai radiansi spektral yang
terekam di detektor. Namun pada spektrum tampak dan perluasannya (0.36 –
sekita 0.9 um), informasi spektral obyek di permukaan bumi biasanya mengalami
bias, karena ada hamburan dari obyek lain di atmosfer, khususnya partikel debu,
uap air, dan gas triatomik lainnya.
Pencarian nilai bias dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
penyesuaian histogram, penyesuaian regresi, kalibrasi bayangan, dan metode
diagram pencar (Projo Danoedoro, 1996). Metode koreksi radiometrik yang di
gunakan dalam praktikum ini adalah penyesuaian histogram. Metode ini dipilih
karena relatif sederhana, waktu pemrosesan singkat, dan tidak melibatkan
perhitungan matematis yang rumit. Berikut langkah kerja proses Koreksi
Radiometrik :
a. Pembacaan Nilai Minimum dan Maksimum Saluran
1) Buka Citra yang akan dikoreksi radiometriknya dengan Open Image file
pada ENVI 4.5
22
2) Hitung statistik citra, pada menu bar klik Basic Tools Statistics
Compute Statistics, muncul jendela Compute Statistic Input File dan kik
Ok
23
Gambar 5.4 Tampilan Compute Statistics Parameters
6) Klik Ok, muncul text report statistik citra, histogram citra per-saluran,
dan grafif min-max nilai pixel.
7) Tentukan saluran yang akan dikoreksi, cari histogramnya. Untuk
mengetahui saluran histogram klik kanan pada plot histogram
Select Plot
1) Klik Ok, muncul text report statistik citra, histogram citra per-saluran,
dan grafif min-max nilai pixel.
24
Gambar 5.5 Histogram Citra Landsat 8 Kota Semarang sebelum Koreksi
Radiometrik
25
Gambar 5.7 Tampilan Band Math
6) Pada kotak dialog Layer Staking Parameter pilih import file akan muncul
kotak dialog Layer Staking Input file dan pilih file yang akan
digabungkan kemudian ok maka akan muncul semua band pada selected
files for layer staking.
26
Gambar 5.9 Layer Stacking Parameters
7) Untuk menyusun agar band – band urut sesuai dengan urutannya pilih
Reorder files akan muncul kotak dialog Reorder Files dan urutkan sesuai
urutan band kemudian ok
27
Gambar 5.11 Tampilan Basic Tools Compute Statistics Citra
Terkoreksi Radiometrik
28
10) Perbandingan RGB Citra True Color 432 yang belum dan sudah
Terkoreksi Radiometrik
Gambar 5.13 Tampilan RGB Citra True color 432 sebelum dan sesudah
Koreksi Geometrik
29
JOBSHEET 6
KOREKSI GEOMETRIK
A. LANGKAH KERJA
1. Koreksi Geometrik
Koreksi Geometrik sering disebut rektifikasi pada citra dimaksudkan untuk
mengembalikan posisi piksel, sehingga sesuai dengan posisi sebenarnya di
permukaan bumi. Menurut Jensen (1996), ada dua proses dasar dalam rektifikasi
geometri, yaitu interpolasi spasial dan interpolasi intensitas. Interpolasi spasial
adalah penentuan hubungan geometrik antara lokasi piksel pada citra masukan
dan peta. Pada proses ini dibutuhkan beberapa titik kontrol medan (Ground
Control Point/GCP) yang dapat diidentifikasi pada citra dan peta. Apabila
persamaan transformasi koordinat diterapkan pada titik-titik kontrol maka
diperoleh residual x dan residual y. Residual adalah penyimpanan posisi titik yang
bersangkutan terhadap posisi yang diperoleh melalui transformasi koordinat yang
kemudian dinyatakan sebagai nilai Residual Means Square Error atau RMS
(error). Adapun berikut tahapan proses Koreksi Geometrik yaitu :
a. Penentuan GROUND CONTROL POINTS
1) Buka Citra yang sudah dikoreksi radiometrik. Sebaiknya komposit
2) Pada menu bar, klik Map Registration Select GCPs : Image to Map
30
Gambar 6.2 Tampilan Jendela Image to Map Registration
4) Pada jendela GCP Selection, masukkan koordinat peta suatu titik pada box
yang kosong, perhatikan easting dan northing-nya
31
6) Untuk memasukkan koordinat tersebut sebagai GCP, arahkan cross hair
cursor pada citra ke posisi titik yang sama dengan peta (gunakan zoom
agar lebih teliti), jika sudah yakin klik add point, sehingga mendapatkan
point GCP nomor 1
7) Lanjutkan untuk GCP yang lain. Jika sudah memiliki minimal 6 atau 7
GCP maka nilai RMS akan muncul
8) Untuk menampilkan list titik-titik GCP , klik Show List untuk mengurangi
besarnya RMS, pada list bisa menonaktifkan GCP yang bermasalah
9) Jika jumlah GCP telah sesuai dengan rencana dan RMS kecil, simpan
GCP. Pada jendela GCP selection, klik file save GCPs w/map coords.
Tentukan direktori penyimpanannya.
32
Gambar 6.7 Hasil RMS Error
b. Proses Rektifikasi
1) Pada jendela GCP Selection, klik Option Warp File, tentukan file yang
akan direktifikasi, klik Ok
3) Pada jendela Available Band List muncul file hasil rektifikasi dengan
tambahan header citra berupa Map Info yang menyimpan informasi seputar
sistem proyeksi dan koordinat citra
33
4) Tampilkan citra hasil rektifikasi pada jendela image yang baru. Cek
koordinatnya dengan kursor Location/Value
5) Hasil Perbandingan RGB Citra True Color 432 sebelum dan sesudah
koreksi geometrik
34
JOBSHEET 7
KLASIFIKASI CITRA DIGITAL
A. LANGKAH KERJA
1. Klasifikasi Citra Digital
Klasifikasi citra digital merupakan proses pengelompokkan piksel ke dalam
kelas – kelas tertentu. Asumsi yang digunakan dalam klasifikasi multispektral
ialah bahwa setiap obyek dapat dibedakan dari yang lainnya berdasarkan nilai
spektralnya. Dari beberapa penelitian eksperimental diperoleh hasil bahwa tiap
obyek cenderung memberikan pola respon spektral yang spesifik. Ada beberapa
metode klasifikasi multispektral, yaitu unsupervised classification, supervised
classification, dan hybrid classfication.
a. Klasifikasi Terbimbing (Sepervised)
Klasifikasi Terbimbing merupakan proses pengambilan beberapa sampel
piksel untuk masing – masing kelas atau obyek. Sampel tersebut digunakan
untuk mendapatkan karakteristik nilai piksel pada masing – masing kelas atau
obyek. Dengan menggunakan parallelpiped klasifikasi ini menggunakan
aturan keputusan sederhana untuk mengklasifikasikan data multispektral.
Berikut proses pada Klasifikasi Terbimbing :
1) Klik kanan pada kotak dialog Image ROI Tool akan keluar kotak
dialog ROI Tool
Vegetasi Rapat
Vegetasi Jarang
Lahan
Tubuh Air Terbuka Pemukiman
37
Gambar 7.6 Proses Klasifikasi Obyek
38
1) Untuk merapikan hasil yang lebih rapi lakukan proses perapian dengan
cara pilih Classification Post Classification Majority/Minority
Analysis
2) Kemudian akan keluar kotak dialog Classification Input fIle dan Pilih File
yang akan di rapikan kemudian OK.
39
Gambar 7.10 Tampilan Majority/Minority Parameters
Sesudah Sebelum
40
Gambar 7.12 Proses Klasifikasi Tidak Terbimbing
4) Tampilkan citra, cek jumlah kelas yang terbentuk pada image display klik
Overlay Annotation pada jendela Annotation pilih Object Map Key,
klik box Edit Map Key Items, hitung berapa kelas yang ada.
41
Gambar 7.14 Tampilan Overlay Annotation
42
Gambar 7.16 Tampilan Annotation Map Key
43
6) Selanjutnya gunakan juga metode K-Means, klik Classification
Unsupervised K-means. Pilih citra dan masukkan parameter yang
dibutuhkan, masukkan jumlah kelas sejumlah kelas iso Data. Simpan
sebagai file dan OK.
44
Gambar 7.20 Tampilan K-Means Parameters
45
JOBSHEET 8
EXPORT RASTER TO VECTOR
A. LANGKAH KERJA
1. Export Raster to Vector
a. Selanjutnya menjadikan data citra Raster to Vector yaitu sebagai berikut :
1) Pilih Vector Raster to Vector , akan muncul kotak dialog Raster to
Vector Input Band, pilih Band yang akan di rubah menjadi data vector
kemudian OK.
46
Gambar 8.3 Tampilan Available Vector List
47
JOBSHEET 9
PEMBUATAN PETA / LAYOUT
A. LANGKAH KERJA
1. Pembuatan Peta / Layout
Dalam pembuatan Layout pada pelaksanaan praktikum ini yaitu
menggunakan program ArcGis. Berikut langkah – langkah penyajiannya :
a. Input *.shp Add Data pilih shp yang akan di inpu ke ArcGis
b. Untuk menampilkan kategori *.shp klik kanan pada data *.shp kemudian
pilih Propertis akan keluar kotak dialog Layer Propertis pilih Symbology
Categories pilih Value Field Add All Value Apply akhiri dengan
OK.
48
Gambar 9.2 Tampilan Categori Shp
e. Pilih file Page and Print Setup maka akan muncul kotak dialog -Page
and Print setup. Pilih nama print yang akan digunakan untuk memprint
peta kemudian atur size dan ok
f. Kemudian klik View Data Frame Properties, akan muncul kotak dialog
Data Frame Properties pilih Grids New Grids akan muncul kotak dialog
50
Grid and Gratitucules Wizard pilih Measured Grid : divides map into a grid
map units pilih Next.
g. Kemudian akan muncul lagi kotak dialog Create a Measured grid atur interval
grid.
51
h. Menambahkan skala batang Klik Insert Skala Bar Skala Text untuk
menambahkan skala.
j. Pilih bentuk skala yang diinginkan, klik OK. Kemudian Klik skala dan tarik
ke halaman yang kosong pada halaman Layout.
k. Menambahkan Arah Utara Klik Insert North Arrow
52
l. Selanjutnya kotak sialog North Arrow Selector akan muncul. Panah penunjuk
arah dapat diedit dengan mengklik tombol properties pilih panah penunjuk
arah yang diinginkan, klik OK.
m. Menambahkan Judul Peta klik menu Insert Title.
p. Kotak dialog Legend Wizard akan muncul. Kotak ini akan membimbing
dalam membuat legenda sesuai yang anda inginkan. Tahap pertama ini untuk
memilih data-data yang ingin ditampilkan pada kotak legenda. Pilih data yang
diinginkan untuk ditampilkan dikotak legenda. Klik Next.
53
q. Tahap kedua untuk membuat judul legenda sesuai dengan yang diinginkan.
r. Tahap ketiga untuk membuat kotak legenda sesuai dengan yang diinginkan.
Klik menu border untuk menambah bingkai kotak legenda. Klik menu
background untuk memilih warna latar.
s. Tahap keempat untuk mengedit ukuran dan bentuk lambang yang memiliki
setiap data sesuai yang diinginkan. Misalnya lambang untuk data persil dapat
diubah ukurannya dan bentuknya menjadi oval. Lingkaran atau kotak.
54
Gambar 9.20 Kotak Dialog Legend Wizard Legend Wizard Item
t. Tahap kelima ini untuk menentukan jarak antara bagian-bagian yang disajikan
pada legenda peta. Klik Finish setelah menyelesaikan Legend Wizard.
Gambar 9.21 Kotak Dialog Legend Wizard Legend Wizard Spacing Between
55
Gambar 9.22 Hasil Layout Peta Tentatif Klasifikasi Obyek
56