0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
98 tayangan5 halaman

Membagi Pembilang Dan Penyebut Persamaan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 5

Nama : Kusuma Dewi

NIM : 21030116120067

Membagi pembilang dan penyebut pada persamaan (7-86) dengan k, maka akan diperoleh
bentuk persamaan Michaelis-Menten:
k '3 (S)( Et ) 7-87
- rs =
( S ) + Km

Di mana nilai Km disebut sebagai konstanta Michaelis. Nilai Vmax menunjukkan laju reaksi
maksimum untuk konsentrasi enzim total yang diberikan,
' 7-88
V =k (E )
max 3 t

Maka persamaan Michaelis-Menten didapatkan sebagai berikut:


Michaelis – menten V max (S) 7-89
equation- r s =
Km +(S)

Untuk konsentrasi enzim yang diberikan, grafik tingkat pengurangan jumlah substrat
ditunjukkan sebagai fungsi dari konsentrasi substrat pada Gambar 7-11. Pada konsentrasi
substrat rendah dapat dirumuskan:
V max (S)
- rs =
Km

Pada konsentrasi substrat tinggi


(S) > Km
dan
-rs = Vmax

Ketika konsentrasi substrat mempunyai suatu kondisi dimana laju reaksi sama dengan satu
setengah tingkat maksimum maka dapat dirumuskan:
V max
- rs =
2
Vmax ( S1 ) 7-90
V max 2
=
2 K m + ( S1 )
2

Interpretasi dari konstan Penyelesaian persamaan (7-90) untuk nilai konstan yield Michaelis 7-91
Km = (S1/2)
Michaelis
Konstanta Michaelis sama dengan konsentrasi substrat di mana laju reaksi sama dengan satu
setengah tingkat maksimum.

Karakteristik dari parameter Vmax dan Km yaitu reaksi enzimatik yang dijelaskan oleh kinetika
Michaelis-Menten. Vmax tergantung pada konsentrasi enzim total, sedangkan Km, tidak
tergantung pada konsentrasi enzim total.

Contoh 7-7 Evaluasi Parameter Michaelis-Menten Vmax dan Km


Tentukan parameter Michaelis-Menten Vmax dan Km, untuk reaksi

Tingkat reaksi diberikan sebagai fungsi konsentrasi urea pada tabel berikut:

Jawab

Pada persamaan (7-89) maka akan didapatkan


1 (S)+ K m 1 K 1
= = + m E7-7.1
-rs V max (S) Vmax V max (S)

Atau
1 1 Km 1 E7-7.2
= +
-r urea V max V max ( Curea )

Sebuah grafik dari tingkat reaksi timbal balik versus konsentrasi urea timbal balik harus berupa
garis lurus dengan intercept 1/V max dan kemiringan Km /Vmax. Jenis grafik ini adalah grafik
Lineweaver-Burk. Data dalam Tabel E7-7.1 disajikan pada Gambar E7-7.1 dalam bentuk grafik
Lineweaver-Burk. Intercept adalah 0,75, jadi:
1 3 s
=0.75 m .
V max kmol
Maka, kecepatan reaksi maksimum adalah
Vmax = 1.33 kmol/m3.s = 1.33 mol/dm3.s
Dari nilai slope yaitu 0.02s, maka dapa dihitung konstan Michaelis, Km =
Pada reaksi enzimatik, Km
terdapat 2 parameter =slope=0.02 s
V max
kunci yaitu Vmax dan Km
Km = 0.0266 kmol/m3

Subtitusi nilai Km dan Vmax pada persamaan (7-89) maka akan didapat
1.33C urea
−r s=
0.0266+C urea

Dimana Curea, memiliki satuan kmol/ m3 dan -rs memiliki satuan kmol/m3.s. Levine dan
LaCourse menunjukkan bahwa konsentrasi total urea, (E,), sesuai dengan nilai V max di atas
adalah sekitar 5 g /dm3.

7.4.3 Perhitungan Reaktor Batch

Keseimbangan mol pada urea dalam reaktor batch


Kesetimbangan mol dN urea
- = - r urea. V
dt
Karena reaksi ini adalah fase cair, keseimbangan mol dapat dirumuskan dalam bentuk berikut:
−d Curea
= - r urea. 7-92
dt
Kecepatan reaksi dari dekomposisi urea
Hukum Kecepatan V max . Curea
- r urea. = - 7-93
K m + Curea

Subtitusi persamaan (7-93) ke persamaan (7-92) lalu menyusun dan mengintegralkan menjadi :

Combinasi C urea 0 C urea0


dC urea K +C
t= ∫ = ∫ m urea dCurea
C urea
−Rurea C V max Curea
urea

Integral 7-94
Km Curea 0 Curea 0−C urea
t= ln +
V max Curea V max

Kita dapat menulis persamaan (7-94) dalam bentuk konversi menjadi

Waktu untuk mencapai Curea =C urea0 (1− X)


konversi X dalam reaksi
Km Curea 0 X 7-95
enzimatik batch 1
t= ln +
V max 1− X V max

Parameter Km, dan Vm, dapat dengan mudah ditentukan dari data reaktor batch dengan
menggunakan analisi metode integral. Membagi kedua sisi Persamaan (7-95) dengan tK m/ Vmax
dan lalu yield dapat dihasilkan
1 1 V C X 7-96
max urea 0
ln = −
t 1− X Km K mt

Kita melihat bahwa Km, dan Vmax dapat ditentukan dari kemiringan dan intersepsi dari plot llt ln
[l / (l - X)] versus X/t. Kita juga bisa dapat menuliskan persamaan Michaelis-Menten dalam hal
konsentrasi substrat S:
1 S0 V max S0 −S 7-97
ln = −
t S Km Km t

Dimana So adalah konsentrasi awal substrat. Dalam kasus serupa dengan Persamaan (7-97) di
mana tidak ada kemungkinan merasa bingung, kita tidak perlu repot-repot menyertakan
substrat atau spesies lain dalam tanda kurung untuk mewakili konsentrasi [yaitu, C s = (S) = S].
Plot yang sesuai dalam hal konsentrasi substrat ditunjukkan pada Gambar 7-12

Contoh 7-8 Reaktor Enzim Batch

Hitung waktu yang diperlukan untuk mengkonversi 80% dari urea ke amonia dan karbon
dioksida dalam reaktor batch 0.5-dm3. Konsentrasi awal urea adalah 0,1 mol / dm3, dan
konsentrasi urease adalah 0,001 g / dm 3. Reaksi harus dilakukan secara normal pada suhu yang
sama di mana data pada Tabel E7-7.1 diperoleh.
Jawab :
Kita dapat menggunakan persamaan (7-95)
7-95
Km 1 Curea 0 X
t= ln +
V max 1− X V max

dimana Km = 0,0266 g mol / dm 3, X = 0,8, dan Curea = 0,1 g mol/dm3, Vmax adalah 1,33 g
mol/dm3.s. Namun, untuk kondisi dalam reaktor batch, Konsentrasi enzim hanya 0,001 g / dm 3.
Karena Vmax= Et.k3.Vmax untuk konsentrasi enzim kedua adalah
Et 2 0.001 mol
V max 2= V max1= × 1.33=2.66 ×10−4 . dm 3
Et 1 5 s
X =0.8
0.0266 1 (0.8)( 0.1)
t= ln +
0.000266 0.2 0.000266
¿ 160.9+300.8
¿ 461.7 s

7.4.4 Penghamatan Reaksi Enzym


Faktor lain yang sangat mempengaruhi laju reaksi enzim-katalis selain pH adalah adanya
inhibitor. Konsekuensi paling dramatis dari inhibisi enzim ditemukan pada organisme hidup,
ketika:

Anda mungkin juga menyukai