Laporan Ikp Bulan Januari - Juni 2018 (Periode 1)
Laporan Ikp Bulan Januari - Juni 2018 (Periode 1)
Laporan Ikp Bulan Januari - Juni 2018 (Periode 1)
LAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
JANUARI - JUNI 2018
''
DAFTAR ISI
HALAMAN ...................................................................................................................1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3
BAB II KEGIATAN TIM KESELAMATAN PASIEN...................................................4
BAB III LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................5
BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit.
Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan, dan hal tersebut
terkait dengan Akreditasi rumah sakit.
BAB II
Baru bulan Agustus tahun 2017, di RSUD Suradadi telah berjalan sistem pelaporan
Insiden Keselamatan Pasien. Dari berbagai unit dan instalasi di RS Mulai melaporkan
insiden yang terjadi di unit/instalasi masing-masing., tapi belum optimal. IKP sebenarnya
tinggi tetapi tidak dilaporkan, penyebabnya adalah takut disalahkan jika melapor sebab
budaya care dan patient safety masih belum tumbuh secara merata di seluruh RS dan
kurangnya pengetahuan tentang pelaporan IKP.
BAB III
Berikut ini laporan IKP dari seluruh unit di RSUD Suradadi dari bulan Januari - Juni 2018 :
Tabel 3.1. Risk Register dan Risk Grading Insiden Keselamatan Pasien Januari - Juni 2018
NO UNIT KRONOLOGI PENEMU LANGKAH KATEGORI
MATRIX GRADING
KEJADIAN
1 HCU DPJP memberi Advi pada Perawat - Memberikan pembinaan lebih lanjut KTC Jarang terjadi 2 xmoderate 3 =
3 /1/2018 tangal 10/01/2018 Jam kepada Dokter Bangal agar segera
21.00 wib melalui menulis konulan apabila ada Risiko sedang, investigasi
WhattUp ke bangal, Dokter jawaban konulan dari dokter DPJP sederhana maksimal 2 minggu,
Bangal tidak - Dibuatnya dan mengsosialisasikan manajer/ pimpinan klinis menilai
menyampaikan advi ke terkait PO penulian konultai kepada dampak terhadap biaya dan
perawat HCU, sehingga Dokter DPJP/atau Dokter peciali kelola risiko
advis tidak dilakanankan Lainya
malam itu juga, esok hari
DPJP Viit menanyakan
advis ke perawat karena
belum dituli di CPPT Oleh
Dokter Bangal sehingga
belum dilakanakan oleh
perawat, setelah
dikonfirmai dokter bangal
ternyata lupa atau belum
menulis di lembar CPPT
2 Unit Kejadian salah Cetak RM Membuat SPO pencetakan Dokumen KTC Jarang terjadi 2 x moderate 3 =
6
3 Unit Pasien lama menggunakan Perawat - Petugas pendaftaran hendaknya KTC Sangat Jarang terjadi1 x
Rekam No RM baru. Unit melakukan validasi atau pengkajian Moderate3 = Sedang (hijau/
Medis Poli ulang terkait riwayat pasien dalam level sedang)
3/2/2018 Dalam melakukan kunjungan berobat ke
rumah sakit. Investigasi sederhana maks 2
- Melakukan pengawasan lebih oleh minggu, manajer/ pimpinan
kepala ruang pada staf pendaftaran klinis menilai dampak biaya dan
baru atau pada staf yang sering kelola risiko
terjadinya kelalaian.
4 Unit Tata Bendahara mengeluarkan Kepala - Memberikan pembinaan terhadap KTC Jarang 2 x Moderat 3 = 6
Usaha (Bagian Keuangan) Seksi Kasubag TU oleh Kasie Pelayanan Moderat (Hijau/ level sedang)
12/2/2018 mengeluarkan gaji dr. Exel Pelayanan terkait prosedur pengeluaran gaji. Risiko sedang, investigasi
Suryadinata tanpa dasar - Pembinaan terhadap bendahara sederhana maksimal 2 minggu,
MOU keuangan oleh Kasubag TU terkait manajer/ pimpinan klinis menilai
mekanisme pengeluaran gaji. dampak terhadap biaya dan
kelola risiko
5 Poli Pasien terperosok di depan Penunja - Sekuriti dapat memprioritaskan KNC Jarang 2 x Moderat 3 = Moderat
penyakit meja sekuriti (korban ng membantu pasien dengan Risk Fall (Hijau/ level sedang)
dalam hendak masuk untuk Investigasi sederhana, 2 mgg,
14/2/2018 mendaftarkan diri di poli manajer/ pimpinan klinis menilai
7
penyakit dalam tanpa ada - Mengupayakan lantai tidak licin dampak biaya dan risiko
yang membantu) saat jam pelayanan poli
6 Poli Pasien dengan riwayat Perawat - Mengfalidasi status rekam medis KTC Jarang 2 x Tidak signifikan 1 = 2
Penyakit sudah pernah berobat, Poli saat pasien registrasi Ringan (Hijau/ level sedang)
Dalam tetapi diberikan status Resiko rendah dilakukan
28 /02/ rekam medis baru - Mengklasifikasikan rekam medis investigasi sederhana maksimal
2018 sesuai dengan nomor register 1 minggu, diselesaikan dengan
prosedur rutin
7 Poli Paru Pasien hendak berobat ke Perawat - Petugas pendaftaran KTC Jarang 2 x tidak signifikan 1 =
26/2/2018 Poli Paru masuk ke dalam Poli menginformasikan letak Poli yang rendah (Biru/ level rendah)
10.00 Poli Gigi dituju pasien Investigasi sederhana, 1 mgg,
WIB prosedur rutin
- Memasang papan informasi arah
lokasi masing-masing Poli
8 Instalasi Perawat melaporkan Perawat - Petugas apotek melakukan double KPC Sangat jarang 1 x moderat 3 =
Farmasi adanya kesalahan obat check pada resep di CPO, bila perlu moderat (Hijau /level sedang)
22/1/2018 pasien pada apotek, lalu adanya verifikator obat pasien. Investigasi sederhana, 2 mgg,
17.00 petugas apotek menukar manajer/ pimpinan klinis
WIB obat pasien lain yang sudah menganalisis dampak biaya dan
disiapkan dengan benar kelola risiko
9 Instalasi Menemukan koreksi bahan Direktur - Koordinator Instalasi Farmasi KTC Jarang 2 x Moderat 3 = rendah
Farmasi penggunaan obat branded mengevaluai kembali pengunaan (Hijau/ level rendah)
14/3/2018 masih kurang yaitu pasien obat pada pasien khusunya pasien Investigasi sederhana, maks 1
8
10 PONEK Pasien Ponek datang Bidan - Memberikan sangsi nyata pada KTC Jarang terjadi 2 xmoderate 3 =
12/3/2018 dengan letak sungang sopir yang enggan melakanakan Risiko sedang, investigasi
kemudian Bidan lapor tugasdan lalai dalam melakanakan sederhana maksimal 2 minggu,
kepada DPJP yang tugas. manajer/ pimpinan klinis menilai
kemudian mendapatkan - Pemberikan pembinaan kepada dampak terhadap biaya dan
Advis untuk dilakukan sc semua sopir agar dapat bekerja kelola risiko
Cito , kemudian Bidan dengan baik dan professional.
menghubungi sopir, tetapi
sopir tidak segera
menjemput DPJP sampai
akhirnya DPJP telfon balik
karena sudah menunggu ±
1 jam tidak ada jemputan,
dan pada akhirnya sc tidak
dilakukan karena paien
dapat dilahirkan secara
normal
11 PONEK Pasien datang rujukan dari Bidan - Dilakukanya OJT (On Job KTD Sangat jarang sekali 4 x major4
10/4/2018 PK. suradadi dengan Training) pada rumah akit umum = high
Diagnosa IUFD, kemudian pendidikan yang lebih
bidan lapor kepada DPJP, berkompeteni pada kasus Patologis Dilakukan RCA 45 hari, kaji
mendapatkan advis VBAC yang lebih variatif dengan detil dan perlu tindakan
(Vaginal Bird After - Mengoptimalkan kualitas pelayanan segera serta membutuhkan
9
O
14 IGD Sampel darah dari IGD Kepala - Petugas laborat melakukan validasi KPC Jarang terjadi 2 x Moderate3 =
2/4/18 diantarkan oleh perawat Ruang saat serah terima sampel darah dari Sedang (hijau/ level sedang)
dengan membahawa Laborat perawat, (Double Check)yaitu
jumlah sampel 3 tabung meliputi identifikasi sampel darah Investigasi sederhana maks 2
dengan nama pasien yang dan form pemerikaan minggu, manajer/ pimpinan
sama, 1 tabung merah, 2 - Unit IGD dan laborat hendaknya klinis menilai dampak biaya dan
tabung ungu, tetapi memiliki Buku Ekpedisi serah kelola risiko
terdapat 2 form terima sampel yang didalamnya
pemeriksaan berisikan catatan serah terima
sampel darah (indentitas pasien,
Jenis pemerikaan, waktu, nama
petugas dan tanda tangan masing-
masing petugas).
15 IGD Perawat Bangsal tidak Perawat - Melakukan rapat koordinasi yang KPC Sangat jarang 1 x moderat 3 =
12/3/2018 melakukan pendampingan diikuti oleh, Direktur, Kasi moderat
perawat IGD saat Keperawaan, Case Manager, Kepala
dilakukanya transver ruang DR 1, DR 2, Baruna, dan (Hijau /level sedang)
pasien ke dalam ruang kepala ruang IGD terkait Investigasi sederhana, 2 mgg,
perawatan, perawat pembahasan SPO transver internal manajer/ pimpinan klinis
bangsal hanya duduk pasien. menganalisis dampak biaya dan
diruang Nurs Station - Kepala ruang keperawatan kelola risiko
menunggu pasien selesai mewajibkan kepada seluruh staf Risiko sedang
dipindahkan, operan perawat agar memahami SPO dan
12
18 Sarpras Jenazah meninggal Cest - Mengkoordinasikan kembali sitem KTC Jarang terjadi 2 x minor2 = 2
12/4/2018 Tanggal 12/4/2018 Pukul Manage jadwal on call terpadu dari bagian Ringan (Hijau/ level sedang)
00.05 wib. Keluarga rt pemulaaran jenazah.
13
1 Januari 0 0 0 2 1 3
2 Februari 0 0 1 4 0 5
3 Maret 0 0 0 3 1 4
4 April 0 2 0 2 2 6
5 Mei 0 0 0 1 0 1
6 Juni 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 2 1 12 4 19
0
Berdasarkan table 3.2 Risk Register Insien Keselamatan Pasien didapat rekapan sebagai
berikut :
1. Pada Bulan Januari terdapat 3 IKP yaitu Kejadian Tidak Cedera (KTC) 2 dan Kejadian
Potensial Cedera (KPC) 1
2. Pada Bulan Februari terdapat 5 IKP yaitu Kejadian Tidak Cedera (KTC) 4 dan Kejadian
Nyaris Cedera (KNC) 1
3. Pada Bulan Maret melaporkan 4 IKP yaitu Kejadian Tidak Cedera (KTC) 3 dan
Kejadian Potensial Cedera (KPC) 1
4. Pada bulan April didapat 6 IKP yaitu Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) 2, Kejadian
Tidak Cedera (KTC) 2, dan Kejadian Potensial Cedera (KPC) 2
5. Pada bulan Mei didapat 1 IKP yaitu Kejadian Tidak Cedera (KTC) 1
6. Pada Bulan Juni terdapat 0 IKP
3.5
2.5
KTC
KPC
2
KNC
KTD
1.5
SENTINEL
0.5
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
Tabel 3.3. Matriks Grading Risiko IKP RSUD Suradadi Desember- Februari 2018
1 Januari 0 3
3 0 0
2 Februari 0 5 0 0 5
3 Maret 1 3 0 0 4
4 April 1 3 2 0 6
5 Mei 0 1 0 0 1
6 Juni 0 0 0 0 0
Jumlah 2 15 2 0 19
Berdasarkan Tabel 3.2. Matrik Grading Risiko IKP RSUD Suradadi didapat
1. Pada Bulan Januari terdapat 3 IKP yaitu Kejadian Tidak Cedera (KTC) 2 dan
Kejadian Potensial Cedera (KPC) 1
2. Pada Bulan Februari terdapat 5 IKP yaitu Kejadian Tidak Cedera (KTC) 4 dan
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) 1
3. Pada Bulan Maret melaporkan 4 IKP yaitu Kejadian Tidak Cedera (KTC) 3 dan
Kejadian Potensial Cedera (KPC) 1
4. Pada bulan April didapat 6 IKP yaitu Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) 2,
Kejadian Tidak Cedera (KTC) 2, dan Kejadian Potensial Cedera (KPC) 2
5. Pada bulan Mei didapat 1 IKP yaitu Kejadian Tidak Cedera (KTC) 1
6. Pada Bulan Juni terdapat 0 IKP
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Januari Februari Ma ret Apri l Mei Juni
Bi ru Hi jau Kuni ng Merah
Diagram 3.2. Matriks Grading Risiko Berdasarkan Warna Januari - Juni 2018
16
Sesuai dengan alur pelaporan insiden keselamatan pasien rumah sakit maka dari
insiden yang terjadi di unit dilaporkan ke kepala unit, kemudian ditentukan jenis
kejadian dan dilakukan grading. Dari hasil grading tersebut maka kepala unit/instalasi
dapat menentukan tindakan selanjutnya apakah dilakukan Investigasi sederhana
ataupun harus dilaporkan ke tim KPRS untuk dilakukan Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA). Apabila dilakukan investigasi sederhana maka kepala unit/instalasi
hasil investigasi sederhana diserahkan kepada TIM KPRS.
Dari table 3.1 maka terdapat Risk Matriks Grading Risiko IKP warna kuning
sebanyak 2 kejadian, untuk dilakukan Root Chost Analisist (RCA) diangkat dari high
volume yang sering terjadi dan sistemik yaitu
1. Pasien datang rujukan dari PK. suradadi dengan Diagnoa IUFD, kemudian bidan
lapor kepada DPJP, mendapatkan advis VBAC (Vaginal Bird After Cesaria), tetapi
pasien menolak, pasien menghendaki untuk dilakukan SC saja, kemudian pasien
dikirim keruang Operasi untuk dilakukan SC, ketika proses operasi berjalan
ternyata pasien sudah Ruptur Uteri
2. Petuga Cs (Clinning service) tertusuk jarum saat pengambilan sampah medis yaitu
pada kantung kresek kuning, yang seharunya jarum berada pada tempat savety box.
17
BAB IV
PENUTUP
Mengetahui,
Direktur RSUD SURADADI
Kabupaten Tegal, Ketua Komite PMKP,