RPP Shalat Berjamaah, EMI INDRA
RPP Shalat Berjamaah, EMI INDRA
RPP Shalat Berjamaah, EMI INDRA
(RPP 04 )
A. Kompetensi Inti
1
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8.6 Menjelaskan tata cara shalat berjamaah.
3.8.7 Menjelaskan keutamaan shalat
berjamaah.
4.8 Mempraktekkan shalat 4.7.1 Mendemonstrasikan posisi makmum
berjamaaah dalam shalat berjamaah.
4.8.2 Mendemonstrasikan makmum masbuq
dalam shalat berjamaaah.
C.Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1.8.1 Senang melaksanakan shalat wajib berjamaan sebagai implementasi dari
pemahaman rukun islam.
1.8.2 Membiasakan diri shalat berjamaah.
2.8 1 Menampilkan perilaku disiplin sebagai implementasi pelaksanaan shalat
berjamaaah
2.8.2 Menampilkan perilaku demokratis sebagai implementasi dari pelaksanaan
shalat berjamaaah.
2.8.3 Menampilkan perilaku toleransi sebagai implementasi dari pelaksanaan
shalat berjamaaah.
3.8.1 Menjelaskan pengertian shalat berjamaaah.
3.8.2 Menunjukkan dalil naqli tentang shalat berjamaah.
3.8.3 Menjelaskan syarat sah shalat berjamaaah.
3.8.4 Menjelaskan syarat menjadi imam
3.8.5 Menjelaskan pengertian makmum masbuk
3.8.6 Menjelaskan tata cara shalat berjamaah.
3.8.7 Menjelaskan keutamaan shalat berjamaah.
3.4.1 Mendemonstrasikan posisi makmum dalam shalat berjamaah.
4.8.2 Mendemonstrasikan makmum masbuq dalam shalat berjamaaah.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
1. Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan oleh dua orang atau
lebih secara bersama-sama dan salah seorang menjadi imam
sedang yang lainnya menjadi makmum.
2. Hukum salat berjamaah adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang
sangat dianjurkan. Sebagian ulama menyatakan hukumsalat
berjamaah fardu kifayah.
3. Untuk menjadi imam harus memenuhi syarat, antara lain mengetahui
syarat dan rukun salat, serta perkara yang membatalkansalat, fasih
membaca al-Qur'an, paling tinggi ilmunya di bandingkan yang lain,
berakal sehat, dan ballig.
2
5. Masbµq, yaitu orang yang mengikuti imam tetapi tidak sempat
membaca surat al-Fatihah bersama imam di rakaat pertama.
6. Keutamaan salat berjamaah adalah menjalin silaturahmi antarsesama,
mengajarkan hidup disiplin, mencintai dan menghargai, menjaga
persatuan dan kesatuan, menahan dari kemauan sendiri (egois),
dan patuh kepada pemimpinnya.
7. Sikap kecintaan kepada salat berjama’ah dapat diwujudkan melalui
perilaku sebagai berikut:
a. Ketika masuk waktu salat segera menuju masjid dan
mengumandangkan atau mendengarkan adzan.
b. Ketika mendengar adza n segera menuju masjid.
c. Mengajak teman-temannya untuk salat berjama’ah.
d. Suka menjalin tali silaturrahim antara sesama di masjid.
e. Senang mendatangi majlis-majlis ta’lim untuk menuntut ilmu agama.
2. Materi pembelajaran pengayaan
a. Sunnah Wudhu Sebelum Mandi Junub dan Serangan Stroke
Dahulu, Rasulullah Saw apabila mandi junub beliau selalu memulainya
dengan mencuci kedua telapak tangannya – dalam riwayat muslim:” kemudian
beliau menuangkan (air) dengan telapan tangan kanannya ke tangan kirinya
lalu beliau mencuci kemaluannya – lalu beliau berwudhu seperti wudhu untuk
shalat, kemudian beliau mengambil air, lalu memasukkan jari- jemari beliau ke
dasar- dasar (pangkal) rambut sampai jika beliau merasa telah membasahi
kulitnya (kulit kepala) beliau menyiram kepalanya tiga kali kemudian beliau
menyiram seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadist Aisyah Radhiyallahu ‘anha diatas dapat disimpulkan bahwa
Nabi Muhammad SAW sebelum mengguyur seluruh anggota badan dengan
air, beliau berwudhu terlebih dahulu seperti wudhu untuk shalat. Ini berarti
beliau Nabi Muhammad SAW membasahi sebagian tubuhnya terlebih dahulu
sebeleum mengguyur seluruh tubuhnya dengan air.
Hal itu , kalau dilihat dari sisi kesehatan adalah dalam rangka
menghindari perubahan suhu yang ekstrim pada tubuh. Karena badan manusia
yang hangat, dan langsung disiram air dingin secara mendadak akan
mengakibatkan perubahan suhu yang sangat mencolok dan akhirnya
memberikan efek yang tidak baik bagi tubuh. Dan tidak jarang kita mendengar
ada orang yang meninggal dunia saat mandi pagi dan sebelumnya tidak tidur
semalaman. Hal itu mungkin terjadi karena suhu tubuh orang yang baru
3
bangun tidur relative tinggu lalu kemudian disiram air dengan serentak, tanpa
didahului dengan wudhu terlebih dahulu.
Para dokter juga mengatakan bahwa ketika mandi hendaklah seseorang
tidak langsung mengguyur kepalanya, karena bisa beresiko stroke. Menurut
pakar syaraf kemungkinan itu ada terutama pada orang- orang tertentu, yakni
saat udara terlalu dingin atau panas dan suhu tubuh sedang dalam kondisi
sebaliknya. Maka itu disarankan, bila sedang dalam keadaan kepanasan atau
kedinginan, sebaiknya hindari mengguyur air secara langsung ke kepala saat
mandi.
Semua titik dan suhu dalam tubuh manusia baik yang berada di dalam
maupun diluar berpengaruh pada aktivitas otaknya. Otak berfungsi untuk
memonitor tubuh agar berfungsi secara normal, maka sesuatu yang ganjil di
dalam tubuh tentu akan mempengaruhi otak. Menurut Prof. dr. Teguh
Ranakusuma, SpS (K), dokter spesialis saraf dari departemen Neurologi FKUI-
RSCM, jika seseorang yang tubuhnya kepanasan lalu diguyur kepalanya
dengan air dingin, bisa menyebabkan saraf kaget atau bahkan stroke. Ini juga
terjadi ketika tubuh yang kedinginan tiba- tiba diguyur air panas. Perubahan
yang tiba- tiba ini yang menyebabkan stroke. Menurut mereka untuk
menghindari resiko “kaget kepala” disarankan saat udara terlalu dingin atau
panas dan suhu tubuh dalam kondisi sebaliknya, maka saat mandi jangan
langsung mengguyur air ke kepala. Dan yang seperti ini sudah dicontohkan
oleh Rasulullah SAW semenjak 15 abad yang lalu dan telah dilakukan oleh
kaum muslimin dalam kehidupan mereka sehari- hari. Tentunya hal ini
membuktikan bahwa Islam adalah agama yang benar, dan ajarannya semata-
mata untuk mendatangkan kemaslahatan dan kebaikan bagi manusia baik di
dunia maupun di akhirat.
2 . Ayat- ayat Al Qur’an tentang Thaharah
Adapun ayat- ayat al Qur’an yang membahas tentang taharah, antara lain;
a. Bersuci : Q.S. al Baqarah (2):222, Q.S. Ali Imron (3): 42, Q.S. al Maidah
(5) : 6, Q.S. al Anfal (8): 11, Q.S. al Waqi’ah (56): 79, Q.S. al Mudatsir (74):
4.
E. Metode Pembelajaran
1. Ekletik ( Gabungan beberapa model pembelajaran ) yaitu :
2. Talking Stick
3. Saintifik
4. Produk Based Learning
5. Demonstrasi
G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Peserta didik) Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 1 - 23).
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Guru) Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (halaman 8 – 24).
3. Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta:
Departemen Agama RI.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: 3 JP
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
2) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi,
dan tempat duduk peserta didik;
3) Guru memulai pembelajaran dengan membaca doa dan surah surah
pendek.
4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi shalat berjamaah;
5) Peserta didik menuliskan beberapa hal yang telah atau ingin diketahui
terkait dengan materi pembelajaran shalat berjamaah;
6) Guru menyampaikan kompetensi dasar terkait dengan materi shalat
berjamaah
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan teknik
penilaian yang akan digunakan;
8) Guru Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
9) Peserta didik secara bersama-sama menyanyikan lagu “ Sepohon Kayu
“
b. Kegiatan Inti ( 90 Menit )
1) Guru menyiapkan tongkat.
2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari setiap kelompok
yaitu:
a) Pengertian shalat berjamaah.
b) Dalil Naqli tentang shalat berjamaah.
c) Syarat sah shalat berjamaah
d) Halangan shalat berjamaah.
e) Tata cara shalat berjamaah.
f) Keutamaan shalat berjamaah.
3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik mempelajari
materi yang biberikan.
5
4) Setelah selesai membaca materi/ buku pelajaran dan mempelajarinya,
peserta didik menutup bukunya.
5) Guru mengambil tongkat dan memberikan kesetiap kelompok.
6) Tongkat digilir kesetiap peserta didik dalam kelompok sambil diiringi
lagu “ sepohon kayu “, pada saat musik dihentikan maka peserta didik
yang memegang tongkat bertugas menjelaskan materi. Demikian
seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian
untuk menjelaskan materi.
7) Guru memberikan penilaian kepada setiap kelompok.
b. Penutup (20 menit)
1) Guru memberikan penguatan materi.
2) Peserta didik di bawah bimbingan guru menyimpulkan materi yang
dibahas.
3) Peserta didik bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
4) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan berikutnya .
5) Peserta didik dan guru bersama-sama menutup pelajaran dengan
membaca doa penutup “Rabbiijalni muqimasshalati
wamindzurriyyati, rabbana taqabbal dua’ “.
2. Pertemuan Kedua : 3 JP
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
2) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi,
dan tempat duduk peserta didik;
3) Guru memulai pembelajaran dengan salam, do’a, dan bacaan surah-
surah pendek.
4) Guru memberikan motivasi dan meminta peserta didik untuk
menuliskan hal-hal yang telah dan ingin diketahui lebih lanjut terkait
dengan materi pembelajaran Shalat berjamaaah
5) Guru menyampaikan kompetensi dasar terkait dengan materi
pembelajaran asmaul husna;
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan teknik penilaian yang
akan digunakan sesuai dengan karakteristik bahan ajar shalat
berjamaaah
6
a) Peserta didik secara berkelompok mendapatkan Lembar Kerja beserta
HVS.
b) Masing-masing kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang spesifik
tentang praktek shalat berjama’ah: contoh: “ Ahmad dan Dani hendak
shalat berjama’ah, bagaimanakah posisi shalat yang benar?
Gambarkan dalam bentuk komik!!”
c) Dengan berdiskusi dan membaca buku teks, peserta didik merancang
desain gambar yang akan dibuat untuk menjawab pertanyaan dalam
lembar kerja.
d) Melalui diskusi, peserta didik menuangkan praktek shalat berjama’ah
dalam bentuk gambar terutama susunan saf dalam shalat berjamaah
dan melatih diri secara berkelompok untuk menyiapkan diri
mendemonstrasikan masing-masing susunan saf dalam shalat
berjama’ah berdasar gambar yang telah dibuat
e) Setiap kelompok mendapat undian untuk menampilkan komik praktek
susunan saf dalam shalat berjama’ah dan mempraktekkannya di
depan kelas.
f) Ketika ada kelompok tampil, kelompok yang lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan dengan mengacungkan poin perolehan
masing-masing kelompok (skala 6-9).
3. Pertemuan Ketiga : 3 JP
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
2) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi,
dan tempat duduk peserta didik;
3) Guru memulai pembelajaran dengan salam, do’a, dan bacaan surah-
surah pendek.
4) Guru memberikan motivasi dan meminta peserta didik untuk
menuliskan hal-hal yang telah dan ingin diketahui lebih lanjut terkait
dengan materi pembelajaran shalat berjamaah
7
5) Guru menyampaikan kompetensi dasar terkait dengan materi
pembelajaran shalat berjamaah
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan teknik penilaian yang
akan digunakan sesuai dengan karakteristik bahan ajar shalat
berjamaah
7) Guru mengondisikan peserta didik menjadi beberapa kelompok;
8) Guru Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Sikap spiritual
8
Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
No. Teknik
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Jurnal Lihat Lampiran Saat Penilaian
... pembelajaran untuk dan
berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2. Penilaian Lembar Saatpembelaj Penilaian
diri penilaian aran sebagai
diri pembelajaran
( assesment
as learning )
b. Sikap sosial
Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
No. Teknik
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Observasi Jurnal Lihat Saat Penilaian
Lampiran ... pembelajaran untuk dan
berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2 Penilaian Lembar Lihat Lampiran Saat Penilaian
antar penilaian pembelajan sebagai
teman antar berlangsung pembelajaran
teman ( assesment
as learning )
c. Pengetahuan
Contoh
Bentuk Waktu Keterangan
No. Teknik Butir
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
Tertulis Essay Lihat Saat Penilaian
Lampiran ... pembelajaran untuk
berlangsung pembelajaran
(assessment
for learning)
d. Keterampilan
Contoh
Bentuk Waktu Keterangan
No. Teknik Butir
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
Praktek Praktek shalat Lihat Selama Penilaian
berjamaah Lampiran ... pembelajaran untuk,
berlangsung sebagai,
9
Contoh
Bentuk Waktu Keterangan
No. Teknik Butir
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
dan/atau
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for, as, and of
learning)
2. Pembelajaran Remedial
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian.
a. belajar kelompok
b. pemanfaatan tutor sebaya
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan
dan/atau pendalaman materi (kompetensi).
Palu, 201
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah PAI dan Budi Pekerti
10
Lampiran 1: Lembar observasi sikap spiritual
Petunjuk:
a. Pengamatan sikap dengan observasi menggunakan lembar observasi
dilakukan di setiap pertemuan.
b. Pengisian lembar observasi dengan cara menuliskan sikap atau perilaku
peserta didik yang menonjol, baik yang positif maupun yang negatif.
c. Berikut format jurnal sikap.
Nama TTD
Butir Tindak
No. Waktu Peserta Catatan Observasi
Sikap lanjut
didik
1
2
Dst.
Alternatif
No. Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1. Saya selalu mengikuti sholat dhuhur berjamaah di
sekolah
2. Saya Khusuk mengikuti sholat berjamaah
3. Saya menghargai jika ada teman yang berbeda
pendapat
4. Saya dapat menerima kekurangan orang lain
5. Dapat bekerjasama dengan orang lain
Jumlah Skor Perolehan
Pedoman penilaian:
Jika jawaban YA diberi skor 2, dan jika jawaban TIDAK diberi skor 1.
Skor tertinggi adalah 2 (ya) X 5 (pernyataan) = 10
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
atau
Nama TTD
Butir Tindak
No. Waktu Peserta Catatan Perilaku
Sikap lanjut
didik
1
2
Dst.
Indikator penilaian sikap sosial
2.8.1 Menampilkan perilaku disiplin sebagai implementasi pelaksanaan
shalat berjamaaah
2.8.2 Menampilkan perilaku demokratis sebagai implementasi dari
pelaksanaan shalat berjamaaah.
2.8.3 Menampilkan perilaku toleransi sebagai implementasi dari pelaksanaan
shalat berjamaaah.
Lampiran 4. Penilaian Antar Teman (Sikap Sosial )
NO Pernyataan 1 2 3 4 Skor
Teman saya selalu mengikuti sholat dhuhur
1
berjamaah di sekolah
2 Teman saya khusuk mengikuti sholat berjamaah
Teman saya menghargai jika ada teman yang
3
berbeda dengan pendapatnya
Teman saya dapat menerima kekurangan orang
4
lain
Teman saya dapat bekerjasama dengan orang
5
lain
TOTAL SKOR
Keterangan
1. Tidak pernah
2. Kadang kadang
3. Sering
4. Selalu
PEDOMAN SKOR / PENILAIAN
SKOR MAKSIMAL : 20
NILAI =
12
Lampiran 5: Soal-soal tes Tertulis
Kunci Jawaban:
No. Soal Kunci Jawaban Skor
1. Soal No. 1 Salat berjamaah adalah salat yang 2
dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-
sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam,
sedangkan yang lainnya menjadi makmum.
2. Soal No. 2 5
14
Lampiran 6: Instrumen Penilaian keterampilan Praktek
2. Gerakan
3. Bacaan
a. Kelancaran
b. Kebenaran
4. Tertib
Skor maksimal 24
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten.
2 = cukup kompeten.
3 = kompeten.
4 = sangat kompeten.
15
Lampiran 7 :
FORMAT UNJUK KERJA SHALAT BERJAMA’AH
Nilai
No Uraian Nama Peserta Didik
4 3 2 1
Mendemonstrasikan posisi shalat
1 berjama’ah yang terdiri dari 2 orang
laki-laki
Mendemonstrasikan posisi shalat
2 berjama’ah yang terdiri dari 1 orang
laki-laki dan 1 orang perempuan
Mendemonstrasikan posisi shalat
3 berjama’ah yang terdiri dari 2 orang
laki-laki dan 1 orang perempuan.
Mendemonstrasikan posisi shalat
4 berjama’ah yang terdiri dari 3 orang
laki-laki.
Mendemonstrasikan posisi shalat
5 berjama’ah yang terdiri dari 3 orang
perempuan.
Keterangan :
4 = sangatbaik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Skormaksimal = 20
Lampiran 8 :
Setiap kelompok mendapatkan satu amplop yang isinya study kasus dalam
dalam susunan saf pada saat shalat berjamaaah untuk didiskusikan dan
didemonstrasikan di depan kelas. Misalnya: kelompok 1 mendapat study
kasus nomor 3 dst.
16
1. “Ahmad dan Dani hendak shalat berjama’ah, bagaimanakah posisi shalat
yang benar? Gambarkan dalam bentuk komik!!”
2. Sholihin dan Istrinya hendak shalat berjamaah, bagaimana posisi shalat
yang benar?
Gambarkan dalam bentuk komik !
3. Arfan, Hafid, dan Maimunah hendak shalat berjamaah, bagaimana posisi
shalat yang benar?
Gambarkan dalam bentuk komik!
4. Amran, Malik, dan Sulaiman hendak shalat berjamah, bagaimana posisi
shalat yang benar?
Gambarkan dalam bentuk komik!
5. Masyitah, Fatimah, dan Amirah hendak shalat berjamaah, bagaimana posisi
shalat yang benar?
Gambarkan dalam bentuk komik!
2
dst.
Sekolah : SMP …
17
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII /Satu
Materi Pengayaan : Taharah
Waktu Pengayaan :…
Waktu Ulangan :…
Ketuntasan Belajar :…
Nama
Nilai Nilai Tes
No. Peserta Bentuk Pengayaan
UH. Pengayaan
didik
1 1. Indivudu
2 2. Kelompok
3
4
5
18