0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3K tayangan17 halaman

Case Work

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

Nama : Bagus Wahyu Pratomo

NRP : 16.04.106

Kelas : 2 B

SOSIAL CASE WORK

1. Pengertian Social case work


(BRENNAN & PARKER)
Mengatakan kalau bimbingan sosial perorangan adalah suatu metode
membantu yang diarahkan pada usaha mendorong dan menampilkan kemampuan
individu dan juga perlu mencoba untuk memperkecil tekanan lingkungan
terhadap dirinya. Batasan tersebut memperjelas bahwa dalam memberikan
bantuan kepada seseorang yang terganggu fungsi sosialnya akibat tekanan dari
lingkungan, metode bimbingan sosial perorangan berupaya untuk membantu
dengan jalan mendorong dan mengoptimalkan kembali kemampuan yang ada.
Dan lebih lanjut Brennan dan Parker mengatakan bahwa social case work itu
diarahkan kepada usaha memberikan mobilitas dari kemampuan- kemampuan
yang terdapat dalam diri in divide dan sumber- sumber di dalam masyarakat yang
cocok membantu individu tersebut dalam memecahkan masalah apapun yang
dihadapinya dalam lingkungan sosialnya.

(PEARLMAN)
Mengatakan kalau social case work adalah suatu proses yang diberikan oleh
suatu badan kesejahteraan sosial insane untuk membantu individu- individu
supaya lebih efektif mengatasi masalahnya didalam fungsi sosialnya. Batasan ini
agak lebih lengkap dari batasan sebelumnya, yakni didalam mem berikan bantuan
pada seseorang yang mengalami masalah sosial diperlukan kelengkapan
komponen- komponen penting yang biasa dikenal dengan 4P yaitu orang yang
bermasalah atau klien (person), masalah (problem), lembaga atau badan sosial
yang mempekerjakan seorang peksos (place), dan serangkaian tahap bantuan
(proses).

2. Tujuan Sosial Case Work


Tujuan dari social case work itu sendiri. Tujuan bimbingan sosial
perseorangan tidak terlepas dari tujuan dasar pekerjaan sosial yaitu membantu
individu yang bermasalah agar individu tersebut pada akhirnya dapat membantu
dirinya sendiri. Tujuan social case work dapat diperinci sebagai berikut :
a. Membantu klien yang diarahkan untuk mendorong dan meningkatkan
kemampuan dan jika perlu memperkecil tekanan lingkungan terhadap dirinya
b. Mobilisasi kemampuan- kemampuan yang terdapat dalam diri individu dan
sumber- sumber yang ada dimasyarkat yang cocok untuk membantu individu
tersebut memecahkan maslaah apapun yang dihadapinya dalam kehidupan
sosial sehari- hari.
c. Membantu individu- individu supaya lebih efektif mengatasi masalahnya yang
terkait dengan fungsi sosialnya.

3. Prinsip Sosial Case Work


Prinsip- prinsip dalam praktek bimbingan sosial perorangan (principles of
casework practice) tidak terpisah dari pada prinsip- prinsip umum pekerjaan
sosial. Prinsip- prinsip social case work ini dilaksanakan pada seluruh kegiatan
dalam praktek case work dan dimulai pada saat pertama terjadinya hubungan
pekerjaan sosial dengan klien dan sebelum pekerjaan sosial mengetahui klien
secara luas.
Prinsip- prinsip bimbingan sosial perorangan (social case work) dibagi
menjadi dua, yaitu :
a. Prinsip- prinsip umum
Prinsip ini digunakan untuk semua bimbingan sosial perorangan yang
dipergunakan bagi semua macam pekerjaan bimbingan sosial perorangan.
Macam- macam prinsip umum pada social case work yaitu :
1) Prinsip penerimaan (the principle of acceptance)
Yaitu bagaimanapun keadaannya klien, pekerja sosial harus dapat menerima
menurut kenyataan keadaannya secara wajar dan dihargai atau dihormati
sebagi seorang manusia dnegan segala sifat- sifat yang khusus.
2) Prinsip hubungan (the principle of communication)
Bahwa casework harus dapat menciptakan hubungan yang serasi dengan
klien. Sehingga klien mau dan bersedia mengemukakan segala kesukaran
yang dialami dan terbuka hatinya untuk menceritakan permasalahannya.
3) Prinsip individualisasi (the principle of individualization)
Yaitu tiap- tiap klien haruslah dipandang sebagai suatu individu yang berdiri
sendiri, yang tidak sama dan berbeda dengan klien lainya. Perbedaan itu
disebabkan adanya perbedaan pengalaman dan latar belakang kehidupannya.
4) Prinsip partisipasi (the principle of participation)
Bahwa klien sendiri yang akan ditolong oleh casework harus berpartisipasi
secara aktif dalam usaha- usaha pertolongan yang diberikan.
5) Prinsip kerahasiaan (the principle of confidentiallity)
Adalah menyangkut hubungan kerja sama antara casework dengan klien yang
berkaitan dengan segala pembicaraan dan keterangan- keterangan mengenai
diri klien yang dikemukakannya, maka casework harus dapat merahasiakan
dan menyimpannya, serta caseworker tidak boleh memberitahukan nya
kepada siapapun tanpa mendapatkan persetujuan atau izin dari klien yang
bersangkutan.
6) Prinsip kesadaran diri pekerja sosial (the principle of caseworker self-
awarnes)
Disini caseworker harus menyadari bahwa ia adalah pekerja sosial yang
menghadapi klien dan tak boleh menonjolkan motif pribadinya.

b. Prinsip- prinsip khusus


Yang hanya dipergunakan sesuai dengan pelaksanaan tiap- tiap bimbingan
sosial perorangan mengingat perbedaan dari masalah yang dihadapi
klien. Sedangkan pada prinsip khusus social case work yaitu :
1) Merubah keadaan sekeliling dan mendorong ego (environmental
modification and ego support)
2) Penjelasan efek dan arti tingkah laku (clarification of the effect and meaning
of behaviour)
3) Mengungkapkan penyebab tingkah laku yang dilupakan (uncovering the
forgetten causes of behaviour)

4. Teknik Pertolongan Sosial Case Work


Teknik pertolongan dalam bimbingan sosial perorangan ini dilaksanakan
setelah pekerja sosial memahami situasi klien dan mempunyai pengertian yang
dalam masalahnya mengenai prosedur yang tertentu. Dan ada empat macam
teknik yang digunakan dalam social case work, seperti :
1) Merubah keadaan sekeliling (manipulation of the environment)
Yaitu menolong klien dengan berusaha merubah keadaan sekitarnya yang
menyebabkan klien menderita sesuai dnegan masalah masing- masing klien.
2) Memberikan dorongan (supportive relationship)
Dimaksudkan agar klien dapat mengatasi kesulitan dan masalahnya sendiri.
3) Menjelaskan persoalan (clarification o f the problem)
Maksudnya adalah caseworker harus member penjelasan kepada klien
mengenai kesukaran- kesukaran atau masalah yang sebenarnya, berdasarkan
keterangan yang ilmiah dan logis dan bersifat objektif dan dapat dipahami
oleh klien.
4) Interpretasi (interpretation )
Teknik ini hampir sama dengan teknik menjelaskan persoalan, perbedaannya
bahwa interpertasi diberikan lebih mendalam dan pada umumnya
berhubungan dengan kesukaran dan penderitaan emosional.

5. Tahap-tahap Proses Sosial Case Work


Tahap- tahap dalam proses social case work. Social case work mempunyai
proses permulaan dan akhir yang menggunkan merode ilmiah seperti pada
kebanyakan profesi yang selalu dapat diuraikan dengan langkah- langkah
fungsionalnya.
Ada beberapa langkah yang digunakan dalam proses bimbingan sosial
perorangan, yaitu:
1) Tahap pengumpulan data (fact finding)
Ini adalah langkah pertama sebelum pekerja sosial mulai bekerja.
Pengumpulan data dimaksudkan unutk memperoleh data mengenai klien yang
akan digarap oleh pekerja sosial.
2) Tahap diagnosa
Dimana tahap ini pekerja sosial mulai menganalisa hasil pengumpulan data
klien. Setelah bahan- bahan yang terkumpulan dibahas unutk menentukan atau
mengetahui apa yang harus diperbuat inilah yang sangat sulit, sebab tidak
jarang bahan-bahan keterangan yang terkumpul ternyata tidak mencukupi
kebutuhan penganalisaan. Penganalisaan ini kemusian diakhiri dengan
penyusunan suatu rencana.
3) Tahap treatment (penyembuhan)
Tahap ini adlaah pelaksanaan bantuan dalam rnagka bimbingan sosial
perorangan. Treatment harus dilakukan berturut- turut sesuai dnegan
perencanaan yang disusun dalam tahap diagnosisa.

Sumber:
http://fitrahpeksos.blogspot.co.id/2014/11/sosial-case-work-sosial-group-work.html
SOCIAL CASEWORK A PROBLEM SOLVING PROCESS

Komponen Social Casework

Social Casework adalah suatu proses yang dipergunakan oleh badan-badan


sosial (human welfare agencies) tertentu untuk membantu individu-individu agar
mereka dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi di dalam kehidupan sosial
mereka secara lebih efektif.

Dengan demikian Proses Casework mengandung inti sebagai berikut :


Seseorang yang mempunyai masalah datang ke suatu tempat (badan sosial =
agency) di mana terdapat tenaga ahli (profesional reprresentatif = pekerja sosial)
yang memberikan bantuan kepadanya dengan cara/proses tertentu (= Social
Casework).

Person yang membutuhkan bantuan terhadap beberapa aspek kehidupan


sosial emosionalnya dinamakan klien (Client). Ia bisa seorang laki-laki/wanita
dewasa ataupun anak-anak dan bantuan yang dibutuhkannya dapat berupa bantuan
materiil ataupun nasehat.

Problem dapat timbul oleh adanya kebutuhan (need), rintangan-rintangan, dan


kumpulan frustasi atau mal-adjustment. Sering kali semua itu telah mengganggu
kewajaran situasi hidupnya serta kemampuannya untuk menghadapi situasi semacam
ini.

Place (Badan sosial) adalah semacam badan-badan sosial yang tidak


berurusan langsung dengan masalah-masalah sosial yang luas melainkan dengan
masalah manusia yang mengalami kesulitan dalam mengatasi kehidupan pribadinya.
Tujuan badan tersebut adalah membantu individu-individu yang mengalami
rintangan-rintangan sosial tertentu yang mengganggu kehidupan pribadi dan keluarga
yang wajar serta membantu individu-individu yang mengalami masalah yang
ditimbulkan karena kekeliruan dalam mengadakan hubungan (relationship) antara
pribadi dengan pribadi (person to person), pribadi dengan kelompok (person to group)
atau pribadi dengan situasi (person to situation).

Proses dalam hal ini Social Casework, memusatkan perhatian pada aspek-
aspek yang diindividualisasikan. Proses ini terdiri atas serangkaian usaha pemecahan
masalah (problem solving operations) yang dilakukan melalui relationships yang
diarahkan kepada tujuan tertentu yaitu : mempengaruhi pribadi klien sedemikian
sehingga ia dapat mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah yang
dihadapinya dan atau mempengaruhi masalah tersebut agar dapat dipecahkan.

The Person

Klien yang datang ke badan sosial serupa dengan orang-orang lainnya, akan
tetapi ia pun berbeda pula dengan mereka. Dalam arti yang luas ia serupa dengan
rang-orang (manusia) pada umumnya, dalam arti yang lebih sempit ia serupa dengan
manusia yang seusia, dalam arti yang lebih sempit ia serupa dengan manusia yang
seusia, sezaman dan sekebudayaan. Akan tetapi disamping kita memahami, bahwa ia
serupa dengan manusia-manusia pada umumnya, ternyata ia pun memiliki keunikan
yang membedakan dari orang-orang lain sebagaimana sidik jari yang dimilikinya.

Esensi bantuan social casework ialah membantu individu dalam mengadakan


adaptasi sosial, serta memulihkan dan memperkuat kemampuan untuk menjalankan
fungsinya sebagai makhluk sosial. Untuk ini seorang pekerja sosial harus berusaha
mempengaruhi tingkah laku klien.

Oleh sebab itu pemahaman tertentu mengenai kekuatan-kekuatan dan arti


tingkah laku manusia adalah sangat penting bagi setiap caseworker.

Dibawah ini dikemukakan beberapa ide penting yang berhubungan dengaan


tingkah laku manusia :
1. Tingkah laku seseorang mempunyai tujuan dan arti seperti berikut : memperoleh
kepuasan, menghilangkan atau memecahkan frustasi, dan memelihara
keseimbangan dalam gerak.
2. Apakah tingkah laku seseorang itu efektif atau tidak efektif dalam usahanya
mencapai kebahagiaan, sebagian besar tergantung pada berfungsinya struktur
kepribadiannya.
Kekuatan kepribadian manusia terdiri atas tiga fungsi yang utama : (1) energi
kehidupan yang sellau berusaha mencari saluran pemuasan (id); (2) sistem kontrol
yang mengubah atau menyalurkan dorongan-dorongan id agar hasilnya menjadi
akseptabel bagi dirinya dan lingkungannya (ego); (3) pengaturan yang mengawasi
keseimbangan antara apa yang diinginkan dan apa yang dapat dan seharusnya
diperbuat serta antara dirinya sendiri, lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya
(superego).
3. Struktur serta berfungsinya kepribadian adalah merupakan produk dari peralatan
konstitusionil dan pembawaan yang berinteraksi secara terus menerus dengan
lingkungan fisik, psikologis dan sosial sebagaimana yang dialami seseorang.
4. Akan tetapi disamping itu, seseorang pada setiap fase kehidupannya bukan hanya
merupakan produk dari pembawaan/keturunan (nature) semata-mata melainkan
juga dan selalu berada dalam proses untuk menuju masa kini, dan masa yang akan
datang.
5. Tingkah laku manusia dalam proses tersebut dibentuk dan dinilai oleh harapan-
harapan (expectations) yang dimilikinya dan yang dimiliki oleh kebudayaannya
yang harus dicerminkan dalam status dan peranan sosial yang disandangnya.
6. Orang yang datang sebagai klien pada suatu badan sosial selalu dalam keadaan
tertekan.
The Problem

Tidak semua jenis masalah dapat dipecahkan oleh pekerjaan. Oleh sebab itu
kita perlu memahami dan membatasi masalah mana yang menjadi kompetensi
seorang pekerja sosial khususnya seorang caseworker.

1. Masalah-masalah yang berada dalam lingkup social casework adalah masalah-


masalah yang secara vital mempengaruhi dan dipengaruhi kemampuan seseorang
dalam menjalankan fungsi sosialnya.
2. Setiap masalah mengandung banyak segi (multifacated) dan bersifat dinamis.
Oleh sebab itu seorang casework hendaknya mampu mengadakan seleksi guna
menentukan unit-unit yang mana dari masalah tersebut yang dapat dikerjakannya.
Ada tiga pertimbangan pokok yang dapat dipergunakan untuk memilih fokus
masalah :
(1) Apa yang diinginkan dan apa yang dibtuhkan klien;
(2) Badaimana penilaian profesional caseworker mengenai masalah yang
dihadapi klien, bagaimana kemungkinan pemecahan yang sebaik-baiknya; dan
(3) Apa fungsi agensi dan bantuan-bantuan apa yang dapat diberikannya.

Kita harus ingat, bahwa masalah yang dipaparkan kepada klien adalah
masalah klien. Klien menganggap dan merasakan bahwa ia memerlukan bantuan
untuk memecahkannya. Klien mungkin dapat melihat masalahnya dengan
sempurna dan tepat dan mungkin pula ia dapat melihat kemungkinan-
kemungkinan pemecahannya. Tetapi mungkin pula sebaliknya, yakni bahwa ia
tak dapat memahami masalah tersebut. Ini mungkin terjadi apabila masalah
tersebut terlampau mencemaskan untuk dihadapi atau bilamana klien telah
mempunyai kesulitan-kesulitan yang bertumpuk-tumpuk.

Leadership seorang caseworker dapat diberikan untuk membantu klien dalam


usahanya memilih dan memusatkan pada salah satu atau beberapa bagian aspek
dari masalah yang dihadapinya. Kemampuan caseworker dalam memberikan
leadership tergantung pada pengetahuan serta penilaian profesionalnya.

Disamping itu seorang pekerja sosial yang bertugas dan mewakili agensinya
juga harus benar-benar dapt memahami dan menseleksi unit-unit mana dari
masalah tersebut yang dapat dibantu oleh agensinya sesuai dengan policy dan
fasilitas-fasilitas yang tersedia.

3. Masalah-masalah didalam setiap bagian kehidupan seorang manusia, biasanya


selalu mempunyai reaksi-reaksi berantai. Ini berarti, bahwa setiap suatu masalah
yang mengakibatkan ml-adjustment sosial maupun emosionil, biasanya juga akan
menimbulkan masalah-masalah yang lain dalam kehidupan manusia.
4. Setiap masalah yang dihadapi seseorang selalu mengandung realita objektif dan
subjektif.
Ini berarti bahwa apa yang dapat dilakukan oleh seseorang terhadap masalah
(realita objektif) yang dihadapinya selalu dipengaruhi oleh perasaan-perasaan
(realita-subjektif) yang menyertainya.
5. Di samping itu, antara realita objektif dan realita subjektif tersebut juga saling
menjadi sebab dan akibat akan timbulnya masalah-masalah yang lain.
6. Masalah yang dialami seseorang yang datang meminta bantuan kepada agensi
biasanya juga selalu dipersulit oleh maslaah bahwa ia adalah seorang klien.

The Place

Tempat ke mana klien datang untuk meminta bantuan disebut badan sosial
(social agency). Jika badan sosial tersebut memberikan bantuan berupa materiil,
perubahan situasional, counselling, dan bantuan psikologis (psychological help) atau
kombinasi dari bantuan-bantuan semacam itu atas dasar individualized case-by-case
dalam cara pelaksanaan kerjanya, maka badan semacam itu disebut social caseworker
agency.
Ada tiga faktor yang membedakan social casework agency satu sama lain : (1)
Sumber yang memberikan dukungan (support), (2) sumber otoritas profesionil, dan (3)
fungis khusus serta bidang usahanya. Ketiga faktor inilahn yang terutama
membedakan casework agency satu dengan lainnya dalam hubungan dengan
pelayanan mereka terhadap klien, tujuan-tujuannya, serta kondisi dan tujuan proses
pemberian bantuan mereka masing-masing.

Meskipun terdapat perbedaan dalam beberapa segi antaraa social casework


agencies semacam itu. Ciri-ciri umum tersebut adalah bahwa ::

1. Agency tersebut adalah salah satu organisasi yang dibentuk untuk


menyatakan keinginan dari suatu masyarakat atau beberapa kelompok dalam
masyarakat tersebut untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
2. Setiap social agencies menyusun program yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khusus.
3. Social agencies tersebut mempunyai struktur, dengan struktur mana agency
tersebut mengatur dan mendelegasikan tanggung jawab serta tugas-tugasnya,
menyusun, dan melaksanakan policy serta prosedur guna mengatur
pelaksanaan usaha-usahanya.
4. social agency merupakan suatu organisme yang hidup dan adaptable serta
peka terhadap perbahan-perubahan yang terjadi.
5. Setiap anggota di dalam suatu agency berbicara dan bertindak dalam rangka
menjalankan fungsi-fungsi agency dan caseworker mewakili agency tersebutt
dalam memberikan bantuan pemecahan masalah yang diindividualisasikan
(individualization probblem solving help).
6. Caseworker di samping ia bertindak mewakili agency, ia juga (dan terutama)
mewakili profesinya (pekerja sosial).
The Process

Proses casework aalah salah satu proses pemecahan masalah :

1. Untuk dapat memahami apa-apa yang seharusnya tercakup dalam proses


casework sebagai pertolongan pemecahan masalah (problem solving help),
perlu kiranya terlebih dahulu kita memahami macam-macam rintangaan yang
sering kali mengganggu usaha manusia dalam memecahkan masalah-masalah
dalam situasi yang normal.
Pada umumnya rintangan-rintangan tersebut adalah sebagai berikut :
(a) Suatu masalah tak capat dipecahkan jika alat-alat serta suber-sumber yang
konkrit (tangible) tidak dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
Sebagai contoh seseorang sakit tidak bisa berobat oleh karena ia tidak
mempunyai uang. Oleh sebab itu masyarakat membngun social agencies
yang menyediakan bermacam-macam fasilitas bagi orang-orang (klien)
yang membutuhkan.
Akan tetapi seringkali penggunaan pelayanan-pelayanan yang disediakan
oleh social agencies tersebut dapat menimbulkan masalah-masalah yang
lain polanya sehingga klien membutuhkan bantuan dari case worker untuk
mengaddaptasikan diri antara keinginan-keinginannya dengan realita yang
dihadapinya dalam usaha pemecahan masalah.
(b) Kadang-kadang orang tidak mampu memecahkan masalah-masalah
mereka hanya oleh karena ketidak-tahuan atau kebodohan (ignorence)
atau salah mengerti tentang kenyataan-kenyataan masalah tersebut, atau
kenyataan-kenyataan mengenai cara-cara untuk mengatasinya. Tidak
memiliki pengetahuan dan tidak memahami faktor-faktor dapat membuat
suatu masalah tidak mungkin dipecahkan. Dalam situasi semacam itu
caseworker memberikan pengetahuan interpretasi atau alat-alat yang
diperlukan dengna mana fakta-fakta masalah serta sumber-sumber yang
potensiil dapat diketahui.
Kadang-kadang pengetahuan yang diperlukan tersebut telah tersedia akan
tetapi seringkali pada mulanya orang yang menghadapi masalah tersebut
sedemikian mengalami “emotional blocking” sehingga mempersulit
usahanya untuk memahami fakta-fakta masalah serta memperoleh
sumber-sumber bantuan.
(c) Suatu masalah akan sulit dipecahkan bilamana orang yang mengalaminya
kering dan (tidak mempunyai) energi fisik maupun emosionil.
Dalam situasi semacam ini kiranya perllu agar caseworker memberikan
dorongan dan bantuan psikologis maupun fisik untuk memulihkan
keseimbangan klien sebelum ia dapat mulai menghadapi dan memecahkan
masalah tersebut.
(d) Seringkali ada masalah-masalah yang menimbulkan perasaan seseorang
meluap. Dalam hal itu emosinya sedemikian kuatnya, sehihngga tidak
terkendalikan lagi secara sadar.
Dalam situasi semacam itu caseworker perlu membantu meredakan
perasaannya serta pengaruh masalah sehingga klien dapat mulai melihat
kedepan situasi yang ia hadapi, bagaimana pengaruh masalah terhadap
dirinya dan pengaruh dirinya terhadap masalah serta berusaha
mengadakan adaptasi.
(e) Suatu masalah dapat mengendap dalam diri seseorang, sehingga ia secara
kronologis telah menjadi subjek dan atau korban dari masalah tersebut
oleh karena emosi yang ditimbulkannya dalam waktu yang lama telah
menguasai pikiran-pikiran dalam tindakannya.
Dalam situasi seperti ini sering kali dibutuhkan bantuan lain disamping
social casework misalnya psikoanalisa yang berusaha membantu klien
dalam memahami konflik-konflik tak sadar. Tugas caseworker adalah
membantu klien memahami dan menilai tindakan-tindakannya dalam
hubungan dengan orang-orang lain serta situasi dalam kehidupannya saat
ini, memahami tingkah laku-tingkah lakunya yang khas (typical behavior)
serta berusaha memilih dan mencoba tindakan-tindakan lain yang lebih
sesuai.
(f) Adakalanya orang mengalami kesukaran dalam memecahkan masalah
oleh karena ia tak pernah mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang
sistematis atau cara-cara berpikir an merencanakannya secara teratur.
Orang-orang semacam itu biasanya mempunyai sifat yang impulsive dan
cenderung melihat hidup ini sebagai kejadian yang terpisah-pisah (tak
berhubung-hubung satu sama lain).
Oleh karena itu orang semacam ini dalam menghadapi masalah cenderung
menggunakan cara-cara yang tidak sistematis tidak terencana dan tidak
mempunyai pola karena ia tidak mampu mengintegrasikan pengalaman-
pengalaman masa lampau untuk membentuk pola-pola tingkah laku dalam
menghadapi berbagai-bagai masalah. Jika ia adalah seorang yang optimis
maka ia akan selalu percaya bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan
berhasil, tetapi jika ia adalah seorang yang pesimis maka ia akan
menyerah kepada nasib dan selalu gelisah dalam menghadapi segala
situasi.
Ia tidak segera dapat melihat hubungan sebab akibat. Dalam situasi
semacam ini caseworker hendaknya dapat mendorong klien untuk
melakukan latihan-latihan secara berulang-ulang dalam langkah-langkah
pemecahan masalah dengan harapan agar langkah-langkah (cara-cara)
semacam itu dapat mendekat menjadi kebiasaan.
Misalnya melatih klien meninjau fakta-fakta yang terkandung dalam
masalah yang dihadapinya, menilai apa arti fakta masalah tersebut dan
melihat kemungkinan-kemungkinan pemecahannya, mengambil tindakan-
tindakan yang direncanakan atas dasar pengetahuan dan pandangan ke
depan.
2. Maksud proses casework ialah untuk melibatkan/mengikutsertakan klien
dalam pemecahan masalah yang dihadapi menggunakan alat yang ada
sehingga ia dapat berfungsi dalam masyarakat.
Alat-alat yang dimaksud terutama adalah : (1) penyediaan suatu therapeutic
relationship yang dapat membantu klien dan mempengaruhi hakekat
hubungan emosionalnya dengan masalah yang dihadapinya, (2) menyediakan
suatu cara yang sistematis (hendaknya selalu fleksibel), sehingga klien dapat
mendiskusikan dan memahami hakekat masalah, memahami hubungannya
dengan masalah dan mencari kemungkinan pemecahannya, dan (3)
penyediaan semacam kesempatan atau bantuan agar dapat melatih dan
membantu klien dalam menghadapi masalah-masalah selanjutnya.
3. Semua usaha pemecahan masalah yang kompeten, sebagai lawan daripada
cara-cara trial and error terdiri atas tiga usaha yaitu :
(a) Kenyataan yang penting dan terkandung dalam masalah hendaknya
meliputi kenyataan-kenyataan yang berupa reaksi-reaksi subjektif maupun
objektif mengenai sebab dan akibat hubungan antara klien dan
masalahnya, kemungkinan-kemungkinan pemecahannya dan alat-alat
yang tersedia.
(b) Fakto tersebut perlu dipertimbangkan/dipikirkan dalam arti harus dapat
dikenal melalui pikiran kita. Kita harus mempelahri bagaimana
hubungannya satu sama lain, mencari inti masalahnya dan sebagainnya,
singkatnya fakta-fakta tersebut harus diatur melalui ide-ide yang
sebagaimana kita ketahui timbul dari pengetahuan dan pengalaman yang
merupakan pokok dalam usaha mengatur pemecahan masalah.
(c) Harus ditentukan pilihan atau keputusan yang merupakan hasil akhir
dalam usaha mempertimbangkan fakta-fakta yang mempengaruhi dan
usaha pemecahan masalah.
Usaha atau langkah-langkah tersebut dalam casework dikenal sebagai
studi/fact-finding diagnosis (mempertimbangkan dan mengatur fakta-fakta
ke dalam suatu penjelasan yang berarti bagi titik tujuan yang hendak
dicapai), dan treatment (implementasi kesimpulan) mengenai apa dan
bagaimana tindakan yang dilakukan terhadap masalah.
Pemecahan masalah menghendaki agar case worker dan kien secara
stimultan dan sadar melibatkan diri dalam usaha pemecahan masalah sejak
awal. Perlu dicamkan bahwa dalam proses pemecahan masalah, treatment
tidak harus menunggu menyelesaikan studi dan diagnosis, melainkan
ketiganya dapat berjalan secara serempak.

Sumber:

Social Casework a Problem Solving Process (Helen Harris Perlman, di Indonesiakan


Oleh Drs. M. Aipassa, diterbitkan oleh Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial Bandung, Tahun 1999)

Anda mungkin juga menyukai