Topik 8. Biosistematika - BIODAS FIS PDF
Topik 8. Biosistematika - BIODAS FIS PDF
Topik 8. Biosistematika - BIODAS FIS PDF
380
ABSTRACT
Watermelon [Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai] is a plant of Cucurbitaceae family which is include in an annual plant. In
Indonesia, watermelon has diversity in its cultivar as can be seen from the stem, leaf, flower, and fruit morphology. This research is aimed
to find out the diversity and the similarity relationship of watermelon cultivar in Nusawungu, Cilacap. A survey method was used in this
research by taking the samples with a random sampling technique (purposive sampling). This research parameter consisted of stem, leaf,
flower, and fruit morphology of each watermelon cultivar. Data of watermelon cultivar morphology were analyzed descriptively and then
analyzed based on the similarity relationship with UPGMA method (Unweighted Pair Group Method with Arithmetic Mean) using the MEGA
5.05 software. The result of this research showed that there were five watermelon cultivars namely C. lanatus ‘Farmers Giant’, C. lanatus
‘Nina’, C. lanatus ‘Black Orange’, C. lanatus ‘Torpedo’, and C. lanatus ‘Bintang’. There were two groups of watermelons based on phenetic
analysis namely group I consisting of C. lanatus ‘Torpedo’, C. lanatus ‘Black Orange’, and C. lanatus ‘Nina’ cultivars, group II consisting of C.
lanatus ‘Bintang’ and C. lanatus ‘Farmers Giant’. The closest similarity was between C. lanatus ‘Farmers Giant’ and C. lanatus ‘Bintang’
cultivars with the dissimilarity index of 0,516. While the most distantly related was between C. lanatus ‘Nina’ and C. lanatus ‘Farmers
Giant’ cultivars with the dissimilarity index of 2,338.
KEY WORDS: diversity, similarity, morphology, watermelon
| http://scri.bio.unsoed.ac.id 15
UTARI DWI KUSUMASTUTI, SUKARSA, PUDJI WIDODO
16
SCRIPTA BIOLOGICA | VOLUME 4 | NOMER 1 | MARET 2017 | 15–19 | HTTP://DOI.ORG/10.20884/1.SB.2017.4.1.380
| http://scri.bio.unsoed.ac.id 17
UTARI DWI KUSUMASTUTI, SUKARSA, PUDJI WIDODO
lanatus ‘Nina’ dan C. lanatus ‘Farmers Giant’ memiliki diameter batang ≥6 mm, warna batang hijau muda,
variasi karakter paling banyak, yaitu panjang batang, permukaan batang berbulu pedek (≤3 mm), bentuk
diameter batang, permukaan batang, bentuk batang, batang bersegi empat, panjang daun ≥ 15 cm, lebar
lebar daun, dalam torehan daun, warna permukaan daun ≥6 cm, pangkal daun runcing, tepi daun bagian
atas daun, warna permukaan bawah daun, diameter pangkal berbagi menjari, tepi daun bagian tengah
kelopak bunga, diameter buah vertikal, diameter buah sampai ujung berbagi menyirip, warna permukaan
horizontal, warna kulit buah, dan bentuk buah. bawah daun hijau pucat, warna kelopak bunga hijau
Romesburg (1984), menjelaskan bahwa muda, warna mahkota bunga kuning cerah, diameter
perhitungan indeks kemiripan terdiri dari dua, yaitu mahkota bunga ≥ 25 mm, panjang mahkota bunga ≥
pengukuran kemiripan atau Indeks Similaritas (IS) 12 mm, dan diameter buah vertikal ≤ 20 cm.
dan pengukuran ketidakmiripan atau Indeks Selanjutnya sub kelompok II hanya terdiri dari C.
Disimilaritas (ID). Hasil pengukuran ini menunjukkan lanatus ‘Nina’ yang terpisah dari C. lanatus ‘Torpedo’
bahwa semakin besar indeks disimilaritas yang dan C. lanatus ‘Black Orange’ karena memiliki
dimiliki maka semakin jauh hubungan kemiripan karakter khusus yaitu bentuk buah oval dan bentuk
antar kultivar. Menurut Loveless (1989), batang bersegi lima.
pengelompokkan ini didasarkan oleh korelasi Kelompok II terdiri dari C. lanatus ‘Bintang’ dan C.
sejumlah karakter, sehingga dua tumbuhan yang lanatus ‘Farmers Giant’. Kedua kultivar tersebut
memiliki sejumlah karakter yang sama dianggap lebih memiliki persamaan karakter antara lain permukaan
dekat hubungan kemiripannya dibandingkan dengan panjang batang ≥ 2 m, diameter batang ≤ 6 mm, warna
dua tumbuhan yang hanya memiliki beberapa batang hijau muda, batang berbulu panjang (≥ 3 mm),
persamaan karaker saja. panjang daun ≤ 15 cm, ujung daun runcing, pangkal
Berdasarkan jenis data yang digunakan untuk daun runcing, tepi daun bagian pangkal berbagi
menentukan jauh dekatnya hubungan kemiripan menjari, tepi daun bagian tengah sampai ujung
kultivar semangka, maka digunakan analisis fenetik berbagi menyirip, dalam torehan daun ≥ 40 mm,
didasarkan pada persamaan sifat-sifat yang dimiliki warna permukaan atas daun hijau tua, warna kelopak
masing-masing kelompok tumbuhan tanpa bunga hijau muda, diameter kelopak bunga ≤ 7 mm,
memperhatikan sejarah keturunannya (Stuessy, panjang kelopak bunga ≥ 4 mm, warna mahkota
1990). Sokal dan Sneath (1963), menyatakan bahwa bunga kuning cerah, diameter mahkota bunga ≤ 25
semakin banyak persamaan karakter yang dimiliki mm, panjang mahkota bunga ≤ 12 mm, dan warna
maka semakin besar indeks similaritasnya, berarti daging buah merah.
semakin dekat hubungan kemiripannya diantara Prabawanti et al., (2012), menjelaskan bahwa
kelompok yang dibandingkan, sebaliknya semakin melalui analisis hubungan kemiripan ini dapat
banyak perbedaan karakter yang dimiliki maka memudahkan dalam mencari kultivar pengganti
semakin kecil indeks similaritasnya, berarti semakin (substitusi) apabila suatu kultivar mengalami kendala
jauh hubungan kemiripannya diantara kelompok yang dalam proses budidayanya, misalnya ada salah satu
dibandingkan. kultivar yang berkerabat dekat mengalami
kepunahan. Selain itu, karakter yang bervariasi dapat
menjadi salah satu modal dalam mendapatkan
kultivar baru melalui seleksi, sedangkan kultivar yang
memiliki hubungan kemiripan yang dekat tidak
dianjurkan untuk disilangkan. Menurut Yuniarti
(2011), analisis hubungan kemiripan bukan hanya
berperan penting untuk kepentingan klasifikasi, akan
tetapi juga penting dalam bidang terapan, misalnya
Gambar 6. Fenogram hubungan kemiripan kultivar dalam upaya pencarian sumber-sumber tumbuhan
semangka berdasarkan analisis fenetik menggunakan alternatif yang berkhasiat sebagai obat.
metode UPGMA
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan Gambar 6. di atas, diperoleh 2
kelompok kemiripan kultivar semangka. Kelompok Keanekaragaman kultivar semangka yang ditemukan
tersebut didasarkan oleh adanya perbedaan diameter di sentra semangka Nusawungu, Cilacap sebanyak
dan permukaan batang. Kelompok I memiliki lima kultivar, yaitu C. lanatus ‘Torpedo’, C. lanatus
diameter ≥6 mm dan permukaan batang berbulu ‘Black Orange’, C. lanatus ‘Nina’, C. lanatus ‘Bintang’,
pendek (≤3 mm), sedangkan kelompok II memiliki dan C. lanatus ‘Farmers Giant’ yang didasarkan pada
diameter ≤6 mm dan permukaan batang berbulu 19 karakter pembeda dan hubungan kemiripan
panjang (≥3 mm). terdekat yaitu kultivar C. lanatus ‘Farmers Giant’ dan
Kelompok I terdiri dari 3 kultivar semangka yang C. lanatus ‘Bintang’ dengan indeks disimilaritas 0,516,
dibagi menjadi 2 sub kelompok. Sub kelompok I sedangkan hubungan kemiripan terjauh yaitu kultivar
terdiri dari C. lanatus ‘Torpedo’ dan C. lanatus ‘Black C. lanatus ‘Nina’ dan C. lanatus ‘Farmers Giant’ dengan
Orange’. C. lanatus ‘Torpedo’ dan C. lanatus ‘Black indeks disimilaritas 2,338.
Orange’ memiliki persamaan karakter antara lain
18
SCRIPTA BIOLOGICA | VOLUME 4 | NOMER 1 | MARET 2017 | 15–19 | HTTP://DOI.ORG/10.20884/1.SB.2017.4.1.380
Saran yang dapat diajukan yaitu perlu dilakukan Kementerian Pertanian. 2007. Keputusan Menteri Pertanian
Nomor: 16/Kpts/Sr.120/1/2007 Tentang Pelepasan Semangka
penelitian lebih lanjut menggunakan analisis Hibrida Bintang sebagai Varietas Unggul. Jakarta.
filogenetik untuk mendapatkan hasil yang lebih Loveless AR. 1989. Prinsip–prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah
akurat dan juga dapat menunjukkan perbedaan antar Tropik. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia.
kultivar yang lebih kontras. Mujaju C. 2009. Diversity of Landraces and Wild Forms of
Watermelon (Citrullus lanatus) in Southern Africa. Faculty of
DAFTAR REFERENSI Landscape Planning: Horticulture and Agricultural Science
Swedish University of Agricultural Sciences 1–40.
Alridiwirsah. 2010. Respon Pertumbuhan dan Produksi Semangka Prabawanti YW, Hamidah, Soedarti T. 2012. Biosistematika
terhadap Pupuk Kandang dan Mulsa Cangkang Telur. J. Agrium Keanekaragaman Tanaman Tebu (Saccharum officinarum)
16(2):1–56. melalui Pendekatan Morfologi. Surabaya: Departemen Biologi
Dane F, Lang P, Bakhtiyarova R. 2004. Comparative Analysis of Universitas Airlangga.
Chloroplast DNA Variability in Wild and Cultivated Citrullus Prajnanta F. 2003. Agribisnis Semangka Non–biji. Jakarta: Penebar
Species. Theory Application Genetic 108:958–966. Swadaya.
Fadilah KN. 2012. Penapisan Fitokimia Kulit Semangka dan Rideng MI. 1982. Taksonomi Tumbuhan Biji. Depdikbud Dirjen
Pemanfaatan sebagai Minuman Kesehatan. Tasikmalaya: Dikti Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
STIKES. Kependidikan: Jakarta.
Ferawati. 2006. Karakterisasi Sifat Hortikultura Beberapa Genotipe Romesburg HC. 1984. Cluster Analysis for Researchers Lifetime
Semangka [Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai] Learning Publications Belmant: California.
[Skripsi]. Fakultas Pertaian IPB: Bogor. Samadi B. 1996. Semangka Tanpa Biji. Yogyakarta: Kanisius.
Jasmine, Ginting J, Siagian B. 2014. Respons Pertumbuhan dan Sobir, Siregar FD. 2010. Budidaya Semangka Unggul. Jakarta:
Produksi Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Penebar Swadaya.
Konsentrasi Paclobutrazol dan Dosis Pupuk NPK. J. Sokal RR, Sneath PHA. 1963. Priciples of Numerical Taxonomy. San
Argroteknologi 2(3):967–974. Fransisco: Freeman and Company.
Kementerian Pertanian. 2005a. Keputusan Menteri Pertanian Stuessy TF. 1990. Plant Taxonomy The Systematic Evaluation of
Nomor: 478/Kpts/Sr.120/12/2005 Tentang Pelepasan Comparative Data. New York: Columbia University Press.
Semangka Hibrida Farmers Giant sebagai Varietas Unggul. Wehner TC. 2007. Watermelon. In: Jaime Prohens and Fernando
Jakarta. Nuez (eds), Handbook of Plant Breeding, Vegetables,
Kementerian Pertanian. 2005b. Keputusan Menteri Pertanian Asteraceae, Brassicaceae, Chenopodicaceae, and Cucurbitaceae.
Nomor: 73/Kpts/Sr.120/3/2005 Tentang Pelepasan Semangka Springer New York 1(4):381–418.
Hibrida Torpedo sebagai Varietas Unggul. Jakarta. Wijayanto T, Yani WR, Arsana MW. 2012. Respon Hasil dan Jumlah
Kementerian Pertanian. 2006a. Keputusan Menteri Pertanian Biji Buah Semangka (Citrullus vulgaris) dengan Aplikasi
Nomor: 368/Kpts/Sr.120/5/2006 Tentang Pelepasan Hormon Giberelin (GA3). Jurnal Agroteknos. 2(1):57–62.
Semangka Hibrida Nina sebagai Varietas Unggul. Jakarta. Yuniarti. 2011. Inventarisasi dan Karakterisasi Morfologis Tanaman
Kementerian Pertanian. 2006b. Keputusan Menteri Pertanian Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kabupaten Tanah Datar. J.
Nomor: 355/Kpts/Sr.120/5/2006 Tentang Pelepasan Plasma Nutfah 1–6.
Semangka Hibrida Black Orange sebagai Varietas Unggul.
Jakarta.
| http://scri.bio.unsoed.ac.id 19