SOAP CRS Kelompok 1
SOAP CRS Kelompok 1
SOAP CRS Kelompok 1
DOSEN PENGAMPU :
YULISHA EVA OKTAVIANI, S.Ft
OLEH KELOMPOK 1 :
1. ADDINI NURUL RISA EFT10170061
2. ERNANDA ZAINOVITA EFT10170072
3. NURUL ISTIQOMAH EFT10170081
4. VERA FITRIA EFT10170086
2. Anamnesis Khusus
a. Keluhan utama pasien
Pasien mengeluhkan adanya nyeri pada leher menjalar sampai dengan
lengan sebelah kanan yang dirasakan sejak 5 tahun yang lalu.
b. Riwayat penyakit sekarang
Awalnya pasien datang ke Poli Fisioterapi sekitar 2017 dengan
keluhan nyeri menjalar hingga jari-jari tangan khususnya jari II, III,
dan IV yang disertai dengan kesemutan atau kebas. Pasien juga
merasakan keterbatasan gerakan leher, berupa saat aktivitas menengok
ke arah kanan yang disertai badan berputar. Saat mengendarai motor,
pasien merasakan kesemutan di jari-jari tangan. Saat beraktivitas
seperti menggerakkan leher serta tangan yang berlebih timbul nyeri.
Sekitar tahun 2013, pasien melakukan pemeriksaan MRI awal dengan
hasil adanya penjepitan saraf pada area leher kemudian pasien
melakukan pemeriksaan MRI ulang pada tahun 2018 dengan hasil
yang sama. Pasien tidak melakukan pemeriksaan laboratorium untuk
penyakit penyerta. Nyeri hilang ketika pasien tidak melakukan
aktivitas seperti posisi tidur dan posisi lengannya tersanggah. Pasien
tidak mengonsumsi obat penurun nyeri. Aktivitas sehari-hari seperti
bersosialisasi dan rekreasi tidak mengalami gangguan. Untuk aktivitas
pekerjaan pasien masih bekerja dengan keluhan ringan dengan
aktivitas tertentu.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien merasakan nyeri sejak tahun 2013. Awal mula nyeri dirasakan
ketika selesai olahraga bela diri, salah satunya gerakan membanting.
Setelah pasien melakukan olahraga tersebut pasien mengeluh nyeri dan
langsung memeriksakan diri dan disarankan melakukan pemeriksaan
MRI dan Fisioterapi selama 2 bulan di RS PPK dan pasien berhenti
terapi karena pasien merasakan nyerinya berkurang. Namun tahun
2014 pasien kembali mengeluhkan nyeri dikarenakan pasien tetap
melakukan olahraga bela diri sehingga terjadi trauma berulang. Setelah
memeriksakan diri ke dokter saraf di RS TS pasien dirujuk ke RSUD
UB dan disarankan untuk melakukan terapi di Fisioterapi hingga
sekarang. Pasien pernah disarankan untuk melakukan operasi, tetapi
pasien tidak bersedia dikarenakan merasa tidak yakin operasi tersebut
akan berhasil.
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluhan
e. Riwayat penyakit penyerta
Tidak ada keluhan
f. Medika mentosa
Pada tahun 2013 dan 2018 pasien pernah melakukan pemeriksaan
MRI serta pernah melakukan Fisioterapi pada tahun 2013 selama 2
bulan di RS PPK Saat ini pasien tidak mengonsumsi obat-obatan
apapun. dan pasien hanya melakukan tindakan Fisioterapi .
3. Anamnesis Sistem
Sistem Keterangan
B. Pemeriksaan Fisik
1. Antropometri
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 70 kg
IMT : 24,82 kg/m2 (normal)
2. Vital Sign
Tekanan Darah : 120/80 mmHg (Pra Hipertensi)
Denyut Nadi : 88x/menit (Normal)
Pernapasan : 20x/menit (Normal)
Temperature : 37,0°C (Normal)
C. Inspeksi
1. Inspeksi Statis
Pasien terlihat menggunakan neck collar
Bagian shoulder pasien terlihat asimeteris, dextra lebih rendah
dibanding sinistra
Postur leher tampak mendekati flat (rata)
2. Inspeksi Dinamis
Ekspresi wajah pasien saat menggerakkan leher terlihat menahan nyeri
atau meringis
Pasien memegang tangan kanan dan ketika berjalan tidak adanya
ayunan tangan
D. Palpasi
Suhu : normal
Kontur kulit : Kasar
Spasme : Adanya spasme pada m. Sternocleidomastoideus dextra, m.
Upper trapezius dextra, m. Pectoralis major dextra, dan m. Scaleni dextra
Tenderness : Terdapat tenderness pada m. Sternocleidomastoideus dextra,
m. Upper Trapezius dextra, m. Pectorlis Major dextra, dan m. Scaleni dextra
Oedema : Tidak ada
E. Quick Test
1. Gerakan 3 dimensi
IP : Nyeri (+)
2. Abduksi-Elevasi shoulder
IP : Nyeri (+)
Ekste Tidak nyeri, Sedikit Tidak nyeri, Sedikit Tidak ada Tidak ada
nsi gerakan nyeri,ada gerakan nyeri,ada weakness, weakness,
terkoordinasi gerakan Terkoordinasi gerakan tapi Tidak ada Tidak ada
terkoordinasi Endfeel hard Full ROM entrapment entrapme
Endfeel Hard nt
Supin Tidak nyeri, Tidak Tidak nyeri, Tidak Tidak ada Tidak ada
asi gerakan nyeri,gerakan gerakan nyeri,gerakan weakness, weakness,
terkoordinasi terkoordinasi Terkoordinasi terkoordinasi Tidak ada Tidak ada
Endfeel Endfeel entrapment entrapme
elastic elastic nt
Prona Tidak nyeri, Tidak nyeri Tidak nyeri, Tidak Tidak ada Tidak ada
si gerakan gerakan gerakan nyeri,gerakan weakness, weakness,
terkoordinasi terkoordinasi Terkoordinasi terkoordinasi Tidak ada Tidak ada
Endfeel Endfeel entrapment entrapme
elastic elastic nt
Dorsal Tidak Sedikit nyeri, Tidak nyeri, Sedikit Tidak ada Tidak ada
fleksi nyeri, gerakan gerakan Full nyeri,ada weakness, weakness,
gerakan terkoordinasi ROM gerakan, Full Tidak ada Tidak ada
terkoordina Terkoordinasi ROM entrapment entrapme
si Endfeel hard Endfeel Hard nt
Radial Tidak Tidak Tidak nyeri, Tidak Tidak ada Tidak ada
Deviasi nyeri, nyeri,gerakan gerakan nyeri,gerakan weakness, weakness,
gerakan terkoordinasi Terkoordinasi terkoordinasi Tidak ada Tidak ada
terkoordina Endfeel Endfeel entrapment entrapme
si elastic elastic nt
Ulnar Tidak Tidak nyeri Tidak nyeri, Tidak Tidak ada Tidak ada
Deviasi nyeri, gerakan gerakan nyeri,gerakan weakness, weakness,
gerakan terkoordinasi Terkoordinasi terkoordinasi Tidak ada Tidak ada
terkoordina Endfeel Endfeel entrapment entrapme
si elastic elastic nt
Eksten Tidak nyeri, Tidak Tidak nyeri, Tidak Tidak ada Tidak ada
si gerakan nyeri,ada gerakan nyeri,gerakan weakness, weakness,
terkoordinasi gerakan tapi Terkoordinasi terkoordinasi Tidak ada Tidak ada
Full ROM Endfeel hard , Full ROM entrapment entrapme
Endfeel nt
Elastic
Abduk Tidak nyeri, Tidak Tidak nyeri, Tidak Tidak ada Tidak ada
si gerakan nyeri,gerakan gerakan nyeri,gerakan weakness, weakness,
terkoordinasi terkoordinasi Terkoordinasi terkoordinasi Tidak ada Tidak ada
Endfeel Endfeel entrapment entrapme
elastic elastic nt
Adduk Tidak nyeri, Tidak nyeri Tidak nyeri, Tidak Tidak ada Tidak ada
si gerakan gerakan gerakan nyeri,gerakan weakness, weakness,
terkoordinasi terkoordinasi Terkoordinasi terkoordinasi Tidak ada Tidak ada
Endfeel Endfeel entrapment entrapme
elastic elastic nt
G. Pemeriksaan Spesifik
Gerakan Shoulder
Fleksi Nilai 2,2 (nyeri ringan)
Ekstensi 2,1 (nyeri ringan
Abduksi 2,5 (sedikit nyeri)
Eksorotasi 2,6 (nyeri ringan )
Endorotasi 0 (tidak nyeri)
Gerakan wrist
Palmar fleksi 2,3 ( nyeri ringan)
Dorsal fleksi 2,4 (nyeri ringan
Radial deviasi 0 (tidak nyeri)
Ulnar deviasi 0( tidak nyeri )
Nyeri Tekan Pada m.
Sternocleidomastoideus dextra
nilai 5,3(nyeri sedang)
Pada m. Upper Trapezius
dextra5,5(nyeri sedang)
Pada m. Pectorlis Major dextra
nilai 5,5 (nyeri sedang)
Pada m. Scaleni dextra nilai
5,3 (nye+ri sedang)
H. Pemeriksaan Penunjang
Pasien pernah melakukan pemeriksaan MRI dan terjadi penekanan saraf
pada segmen C2-C3-C4
I. Diagnosa Fisioterapi
Gangguan aktivitas fungsional cervical akibat keterbatasan lingkup gerak
sendi cervical pada kasus “Cervical Root Syndrome” sejak 5 tahun yang lalu.
J. Prognosis
1. Qu ad Vitam : Bonam
2. Qu ad Sanam : Bonam
3. Qu ad Functionam : Bonam
K. Problematika Fisioterapi
1. Impairment
Adanya Nyeri pada semua gerakan cervical
Adanya spasme pada m. Sternocleidomastoideus dextra, m. Upper
trapezius dextra, m. Pectoralis major dextra, dan m. Scaleni dextra
Adanya parasthesia jari II, III, dan IV dextra
Adanya keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) fleksi, ekstensi, lateral
fleksi dekstra, rotasi dekstra dan rotasi sinistra pada cervical
2. Functional Limitation
L. Tujuan
1. Tujuan Jangka Pendek
Mengurangi nyeri
Mengurangi parasthesia jari II, III, dan IV dextra
Mengurangi spasme pada m. Sternocleidomastoideus dextra, m. Upper
trapezius dextra, m. Pectoralis major dextra, dan m. Scaleni dextra
Mengurangi keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) ekstensi, fleksi,
lateral fleksi dekstra, rotasi dekstra pada cervical
2. Tujuan Jangka Panjang
Meningkatkan aktivitas fisik dan kemampuan fungsional pasien
N. Home Program
Saat di rumah, pasien diharapkan untuk tetap melakukan latihan sesuai yang
diajarkan oleh fisioterapi, seperti :
1. Tempelkan tangan kanan di dinding, bahu ditarik ke bawah oleh tangan
satunya kemudian mendorongkan badan ke dinding dengan kepala
menghadap arah kiri (walking finger)
2. Letakkan kedua tangan berkaitan dibelakang badan kemudian tarik ke arah
bawah disertai gerakan leher lateral fleksi dan rotasi
3. Jika terasa kebas dan nyeri, kibaskan tangan
4. Bangun dari berbaring ke duduk dengan posisi miring terlebih dahulu
5. Lakukan latihan dengan menggenggam benda
O. Edukasi
1. Pasien disarankan saat tidur supaya tidak menggunakan bantal yang terlalu
tebal dan keras agar antara leher dan punggung sejajar sehingga tidak
menimbulkan nyeri leher
2. Apabila pasien merasa nyeri pada daerah leher, dapat diberikan kompres
air hangat
3. Pasien dianjurkan saat melakukan aktivitas sebaiknya menggunakan
cervical collar dengan tujuan untuk memfiksasi leher agar terhindar dari
gerakan yang spontan
4. Pasien dilarang melakukan gerakan spontan pada leher sampai ada bunyi
pada leher