0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
111 tayangan18 halaman

Paper Enron Corporation Fix PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini dalam bentuk
maupun isi yang sangat sederhana. Semoga paper ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan untuk kedepannya.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih jauh sekali dari kata
sempurna. Untuk itu, penulis dengan terbuka mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca guna kesempurnaan paper ini. Semoga paper ini bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya bagi penulis dan semoga paper ini dapat di pergunakan semestinya.

Medan , September 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. I

DAFTAR ISI............................................................................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Sejarah Berdirinya Enron Corporation ........................................................................... 3

2.2 Latar Belakang Kasus Enron Corporation ..................................................................... 3

2.3 Kronologis Kebangkrutan Enron Corporation ................................................................ 5

2.4 Pelanggaran yang dilakukan Enron Corporation. ........................................................... 7

2.5 Peranan Arthur Andersen dalam kasus Enron Corporation ............................................ 9

2.6 Peranan Gedung Putih dalam kasus Enron Corporation ................................................. 9

2.7 Lembaga Eksternal yang Terlibat dalam Kasus Enron Corporation ............................ 10

2.8 Dampak dari kasus Enron Corporation ......................................................................... 11

2.9 Tindakan hukum terhadap para pejabat Enron ............................................................. 13

BAB III KESIMPULAN........................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ III

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Amerika dikenal sebagai Negara super power disegala bidang, salah satunya adalah
bidang ekonomi.Amerika juga terkenal sebagai salah satu negara yang sukses dalam
mempraktekkan tata kelola usaha yang sangat baik, akan tetapi sesempurnanya perekonomian
Amerika juga bisa terjadi kecurangan secara diam- diam. Kecurangan yang terjadi seperti:
memanipulasi laporan keuangan, penyeludupan pajak, penyuapan terhadap auditor
independen,hingga munculnya perusahaan bayangan yang dijadikan sebagai salah satu daya
tarikoleh sebagian perusahaan yang beretikaburuk untuk menaikkan popularitas mereka
sehingga harga saham mereka di Wall Street semakin meningkat.
Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan
kecurangan,memanipulasi, korupsi yaitu : Opportunity, pressure,dan rationalization.
Ketigafaktor tersebut akan dapat meminimalisir dengan meningkatkan moral,akhlak, etika,
prilaku, prinsip kejujuran dan lain lain.
Salah satu kecurangan yang terjadi di Amerika adalah Enron Corporation. Enron
merupakan perusahaan terbesar ketujuh dari lima ratus perusahaan di Amerika, sekaligus
merupakan perusahaan energy terbesar di Amerika.Pada tanggal 2 desember 2001 enron
mengumumkan kebangkrutannya secara tiba– tiba. Perusahaan ini jatuh bangkrut dengan
meninggalkan hutang milliyaran dollar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Enron Corporation ?


2. Bagaimana Latar Belakang Kasus Enron Corporation ?
3. Bagaimana Kronologis Kebangkrutan Enron Corporation?
4. Apa pelanggaran yang dilakukan oleh Enron Corporation?
5. Apa peranan Arthur Andersen dalam kasus Enron Corporation?
6. Apa peranan gedung putih dalam kasus Enron Corporation?
7. Apa Lembaga Eksternal yang Terlibat dalam Kasus Enron Corporation?
8. Bagaimana dampakdari kasus Enron Corporation?
9. Apa tindakan hukum terhadap para pejabat Enron?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Sejarah berdirinya Enron Corporation.


2. Untuk mengetahui Latar Belakang Kasus Enron Corporation.
3. Untuk mengetahui Kronologis Kebangkrutan Enron Corporation.
4. Untuk mengetahui pelanggaran apa yang dilakukan Enron Corporation.
5. Untuk mengetahui peranan Arthur Andersen dalam kasus Enron Corporation.
6. Untuk mengetahui peranan Gedung Putih dalam kasus Enron Corporation.
7. Untuk mengetahui Lembaga Eksternal apa yang Terlibat dalam Kasus Enron
Corporation.
8. Untuk mengetahui dampak dari kasus Enron Corporation.
9. Untuk mengetahui tindakan hukum terhadap para penjabat Enron.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berdirinya Enron Corporation

Enron dibentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “ Houston Natural
Gas” dengan “InterNorth” (penyalur gas alam melalui pipa), sebuah Perusahaan lain dalam
pemipaan minyak sebagai hasil merger yang diwajibkan oleh peraturan perundanganP
emerintah federal Amerika.
Pada tahun 1997 Enron membeli perusahaan pembangkit listrik “Portland General
Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Sebelum tahun 1997 berakhir, Manajemen mengubah
perusahaan tersebut menjadi “Enron Capital and Trade Resources” yang menjadi
perusahaan Amerika terbesar yang memperjual belikan gas alam serta listrik. Pendapatan
meningkat drastis dari $ 2 milyar menjadi $ 7 milyar dengan karyawan yang juga tumbuh
dari 200 orang menjadi 2.000orang.
Selainitu,Enron membentuk pula “Enron Online” (EOL) pada bulan oktober 1999.
EOL merupakan unit usaha Enron yang secara online memasarkan produk energy secara
elektronik lewat website. Dalam sekejap, EOL berhasil melaksanakan transaksi senilai $ 335
milyar pada tahun 2000.
Pada Januari 2000, Enron mengumumkan sebuah rencana besar yang sangat ambisius
untuk membangun jaringan elektronik broadbrand yang berkecepatan tinggi (high speed
broadbrand) dengan kapasitas jaringan penjualan bandwidth untuk melakukan penjualan gas
sertalistrik. Enron membiayai ratusan juta dollar guna melaksanakan program ini, walaupun
keuntungannya belum nampak, namun harga saham Enron di Wall Street melonjak menjadi
$40, bahkan meningkat menjadi $ 90,56, sehingga Enron dinyatakan oleh majalah Fortune
maupun media lain sebagai “One of the Most Admired and Innovative Companies in the
World”(Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif) selama enam tahun berturut-turut.

2.2 LatarBelakang Kasus Enron Corporation


Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkap bahwa
kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang
sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa melaporkan
kebangkrutannya pada 30 November 2001 dan dua hari kemudian 2 Desember 2001 dunia
ekonomi di kejutkan dengan berita yang berasal dari kota minyak Houston, Texas
menyatakan dirinya bangkrut dan harga saham Enron hanya 26 sen.Saatitu merupakan kasus

3
kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan
pekerjaan mereka. Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron setelah skandal tersebut
sangat menonjol karena para direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut dengan membayar
sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi.Selain itu, skandal tersebut menyebabkan
dibubarkannya perusahaan akuntansi Arthur Andersen, yang akibatnya dirasakan di kalangan
dunia bisnis yang lebih luas.
Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus
menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global
yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan
dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron suatu perusahaan yang menduduki
ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan
perusahaan energyterbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar
US $ 31.2 milyar.
Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya
manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal
perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan
agar saham tetap diminatin investor.
Enron masih ada sekarang dan mengoperasikan segelintir asset penting dan membuat
persiapan-persiapan untuk penjualan atau spin-off sisa-sisa bisnisnya. Enron muncul dari
kebangkrutan pada November 2004 setelah salah satu kasus kebangkrutan terbesar dan paling
rumit dalam sejarah AS. Sejak itu, Enron menjadi lambang popular dari penipuan dan
korupsi-korupsi yang dilakukan secara sengaja. Jeffrey Skilling menjelaskan kebangkrutan
Enron disebabkan terganggunya proses bisnis akibat kredit rating perusahaan menurun pada
November 2001. Hal ini dikarenakan sebagai perusahaan trading, membutuhkan rating nilai
investasi untuk melakukan perdagangan dengan perusahaan lain. Tidak ada nilai yang baik,
maka tidak akan ada perdagangan (Eiteman, dkk, 2007).
Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang
terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudian
diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet). Hutangnya tidak
hanya sebesar $13 juta tetapi bertambah hingga sebesar $38 juta. Klasifikasi ulang dilakukan
karena terdapat banyak special purpose entity (SPEs) dan kerjasama yang tidak tercatat dalam
neraca yang memiliki banyak hutang. Sehingga terjadi ketidakcocokan saat dilakukan
konsolidasi ulang yang kemudian menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh (Eiteman, dkk,
2007).
4
2.3 Kronologis Kebangkrutan Enron Corporation
Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan
hancurnya Enron, dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan
mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di
akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan
bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing
secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner
KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c. Sebagian besar Staff accounting Enron berasal dari KAP Andersen.
3. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan
mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko
yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil
evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
4. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting
perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan
hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron
menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas
kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk
mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan.
Hasil investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal
yang serius yang perlu diperhatikan.
5. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393
juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay,
menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat
baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus
(special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan
hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter
kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata
5
berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh
CEO Enron.
6. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke
pengadilan dan memecat 4000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang
perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan
pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang
dalam jumlah yang sama.
7. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran
dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan
terhadap proses peradilan).
8. Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron.
Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya.
9. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002.
sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir
pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
10. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi
masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari
Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.
11. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar
untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
12. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan
KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di
Amerika.
13. Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen
bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah
menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki.
14. KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan
klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan
yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.
15. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut
untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP
Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan
membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen
baru.
6
16. Tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari
jabatannya.
17. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak
sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melakukan
hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus
KAP Andersen dan Enron .
18. Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai
presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002.
19. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah
melakukan hambatan terhadap proses peradilan.

2.4 Pelanggaran yang dilakukan Enron Corporation.


Berikut ini adalah berbagai jenis pelanggaran yang dilakukan Enron :
1. Enron juga menyalahgunakan perlakuan akuntansi dengan menggelembungkan nilai
Mariner Energy (anak usaha Enron)dari US$ 185 juta menjadi US$ 366 juta. Dari
perlakuan akuntansi itu terciptalah pendapatan fiktif sebesar US$ 181 juta.
2. Enron menjual arus kas di masa yang akan datang (future income streams)
dengan nilai sekarang (present value) untuk menghasilkan sejumlah pendapatan
fiktif lainnya. Hanya saja masalah timbul karena Enron lah yang menjamin future
income streams tersebut dan menciptakan penjualan akuntansi tanpa disertai laba atau
keuntungan yang nyata.
3. Enron meminjam dalam jumlah besar untuk dana operasional.Sebagian
pinjaman ini (sekitar US$ 8 miliar) sengaja disalahklasifikasikan sebagai perdagangan
energi berjangka (trades of energy futures). Dana pinjaman lainnya diberi judul “arus
kas dari kegiatan perdagangan” (“cash flow from trading activities”).
4. Enron menyalahgunakan Special-Purpose Entities (SPE) di antaranya untuk
menyembunyikan kerugian besar di anak perusahaan yang dimiliki Enron dengan
menciptakan agreement tertentu untuk menutup kerugian anak perusahaannya.
Penggunaan Special-Purpose Entities (SPE) adalah cara yang memungkinkan Enron
untuk melakukan berbagai praktik manipulasi tersebut.

Pada tahun 1990-an, ratusan korporasi besar di Amerika mendirikan SPE dengan tujuan
untuk menghindari munculnya utang jangka panjang di neraca korporasi.

7
SPE merupakan sarana bagi korporasi besar untuk memenuhi kebutuhan belanja tanpa
keharusan untuk melaporkan utangnya (debt avoidance).

Di antara korporasi-korporasi besar tersebut, Enron yang paling banyak menggunakan SPE.
Enron sendiri mendirikan ratusan SPE. Namun yang membedakan adalah Enron tidak
membatasi penggunaan SPE untuk tujuan pembelanjaan atau kegiatan pendanaan.

Enron justru sering menggunakan SPE ini untuk melego aset yang memiliki kinerja buruk.
Disclosure yang dibuat Enron membuat investor tidak mengetahui berapa sesungguhnya total
kewajiban Enron.

Selain itu, banyak transaksi SPE yangmengakibatkan menggelembungnya laba perusahaan


yang tercatat dalam laba sebelum realisasi (unrealized gains) dari kenaikan harga saham
Enron.

Karena sulitnya menganalisa laporan keuangan Enron, begitu pula investor menjadi sulit
untuk mempercayai integritas laba yang dilaporkan Enron dari waktu ke waktu.

Di tahun 2001, akhirnya dibentuklah sebuah komite investigasi yang dipimpin oleh Willliam
C. Powers (Dekan Fakultas Hukum University of Texas) untuk mengkaji transaksi SPE
Enron yang besar.

Setelah melakukan berbagai investigasi, akhirnya Komite tersebut menerbitkan laporan yang
cukup panjang yang membahas lika-liku transaksi SPE Enron dan laba tidak wajar yang
dihasilkannya, yang dikenal publik sebagai The Powers Report.

Dalam laporan tersebut juga diungkapkan motivasi utama Enron adalah tumbuhnya
kebutuhan akan modal yang amat besar ketika Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling melakukan
transformasi Enron dari penyuplai gas alam menjadi intermediaries yang berbasis internet

Faktor lain yang mendorong eksekutif Enron untuk mempercantik laporan keuangannya
adalah kebutuhan untuk mempertahankan harga saham Enron pada harga tinggi.

Banyak di antara perjanjian-perjanjian yang dilakukan Enron terkait harga saham yang harus
“dijaga” ini. Jika harga saham jatuh di bawah harga yang telah ditentukan, ini menjadi
pemicu bagi Enron untuk menambah jaminan berupa tambahan saham.

8
2.5 Peranan Arthur Andersen dalam kasus Enron Corporation
September 2001, pemerintah mulai mengamati adanya ketidakberesan dalam laporan
pembukuan Enron. Satu bulan kemudian, Enron mengumumkan kerugian sebesar $ 600 juta
dan nilai asset Enron menyusut $ 1,2 triliun. Pada laporan keuangan yang sama diakui, bahwa
selama tujuh tahun terakhir, Enron selalu melebih-lebihkan laba bersih mereka. Akibat
laporan mengejutkan ini, nilai saham Enron mulai turun drastis dan saat Enron
mengumumkan bahwa perusahaan harus gulung tingkar. 2 Desember 2001, harga saham
Enron hanya 26 sen.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah Arthur Andersen, sebagai auditor
independen yang ditunjuk untuk memeriksa kesehatan dari pembukuan Enron mengetahui
keberadaan "akuntan kreatif" yang diterapkan Enron dan pura-pura tidak mengetahuinya?
Hukum perusahaan Amerika menyatakan bahwa setiap perusahaan terbuka Amerika, harus
diperiksa pembukuannya oleh auditor independen dari Certified Public Accounting Firm.
Tidak jarang, akuntan publik menerima uang lebih banyak dari jasa konsultasi daripada jasa
audit, seperti kasus Enron di mana Arthur Andersen menerima $ 27 juta dari konsultasi dan $
25 juta dari audit. Akibatnya, timbul kesangsian akan kejujuran dan kejernihan dari laporan
audit mereka terhadap pumbukuan Enron.
Yang lebih mengejutkan dunia akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen yang
dilakukan oleh David Duncan, ketua partner dari Arthur Andersen untuk Enron. Panik karena
menerima undangan untuk diminta kesaksiannya di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika
(Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan ratusan kertas kerja
(workpapers) dan e-mail yang berhubungan dengan Enron. Kertas kerja adalah dukumen
penting dalam dunia profesi akuntan yang berhubungan dengan laporan keuangan dari klien.
Secara umum, setiap kertas kerja, komunikasi dan laporan keuangan harus di
dokumentasikan dengan baik selama 6 tahun. Baru setelah 6 tahun, dokumen tersebut bisa
dihancurkan. Peristiwa penghancuran dokumen ini memberi keyakinan pada publik dan
kongres bahwa Arthur Andersen sebenarnya mengetahui bisnis buruk dari Enron, tetapi tidak
mau mengungkapkannya dalam laporan audit mereka, karena takut kehilangan Enron sebagai
klien.

2.6 Peranan Gedung Putih dalam kasus Enron Corporation


Yang menambah kompleks skandal ini adalah keterlibatan Gedung Putih dengan
Enron. Sejak tahun 1989, Enron "menyumbang dana" pada Washington sebesar $ 5,7 juta,
dengan pembagian $ 4,1 juta untuk Partai Republik dan sisanya untuk golongan yang lain.

9
Lebih lanjut, seperti yang diketahui publik sekarang ini, hubungan Presiden George W. Bush
dengan Kenneth Lay, Komisaris dan Chief Executive Officer Enron sangatlah mesra. Ken
Lay adalah kontributor terbesar selama kampanye kepresidenan dengan menyumbang
sebesar $ 625.000 menyebabkan President Bush memanggil Ken Lay dengan nama
kesayangan "Kenny Boy." Darimana Enron mengalokasikan dana sebanyak itu untuk
disumbangkan kepada calon presiden dan partainya? Jawabannya terletak pada kompleksitas
hukum perpajakan Amerika.
Selama lima tahun terakhir, walaupun memiliki laba bersih miliaran dolar, Enron tidak
membayar pajak sepeser pun. Hukum perpajakan Amerika menegaskan bahwa stock option
atau opsi kepemilikan perusahaan bisa dikategorikan sebagai "gaji/upah" pegawai. Karena
Enron selama ini memberikan bonus dan kompensasi kepada pegawainya dalam bentuk stock
option, maka walau dalam bentuk fisik hanyalah kertas, Enron mampu mengurangi nilai laba
mereka dengan nilai opsi tersebut di pasar bebas.
Bila keuntungan Enron dikurangi dengan nilai opsi tersebut, maka sebagai hasil akhir
Enron tidak memiliki laba sama sekali dan perusahaan yang tidak memiliki laba tidak
membayar pajak. Lebih buruk lagi, Enron memiliki lebih dari 90 perusahaan off shore atau
perusahaan yang didirikan di negara kepulauan yang bebas pajak atau berpajak rendah yang
tujuan utamanya untuk memindahkan pendapatan dari Amerika ke negara kepulauan tersebut.
Sistem ini, sebenarnya adalah legal menurut hukum perpajakan Amerika selama peraturan-
peraturan yang ada mengenai pendapatan yang mudah dipindahkan (mobile income) ditaati.

2.7 Lembaga Eksternal yang Terlibat dalam Kasus Enron Corporation


Pada kasus Enron, lembaga-lembaga eksternal juga ikut bertanggung jawab atas
terjadinya kasus tersebut diantaranya :
a. Auditor
Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) adalah kantor akuntan
Enron. Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian
apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices).
Andersen mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran yang begitu besar dari Enron,
$5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi.
b. Konsultan Hukum
Konsultan hukum Enron, khususnya Vinson & Elkins juga disewa oleh Enron.
Konsultan hukum ini bertanggungjawab untuk menyediakan opini hukum atas strategi,
struktur, dan legalitas umum atas semua yang dilakukan oleh Enron.

10
c. Regulator
Enron sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi diawasi oleh
Federal Energy Regulatory Commission (FERC), akan tetapi FERC tidak melakukan
pengawasan secara mendalam. Hal ini dikarenakan Enron melakukan aktivitasnya
dalam perdagangan listrik tidak di satu negara, yaitu antar negara.

d. Pasar Ekuitas
Sebagai perusahaan publik, Enron diharuskan mengikuti peraturan dari SEC. Akan
tetapi dalam pengawasannya SEC, tidak melakukan investigasi secara mendalam atau
melakukan konfirmasi ulang terhadap Enron. SEC hanya mengandalkan pada testimoni yang
dibuat oleh lembaga lain seperti auditor perusahaan (Arthur Andersen). Sedangkan NYSE
mengharuskan Enron memenuhi peraturan perdagangan di NYSE. Berbeda dengan SEC,
NYSE tidak hanya melakukan verifikasi firsthand.

e. Pasar hutang.
Enron menginginkan dan membutuhkan sebuah nilai rating. Sehingga Enron
membayar Standard & Poors serta Moody’s untuk memberikan nilai rating. Rating ini
dibutuhkan untuk sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar.
Yang menjadi masalah, perusahaan rating tersebut hanya melakukan analisis sebatas pada
data yang diberikan kepada mereka oleh Enron, operasional dan aktivitas keuangan Enron.

2.8 Dampak dari kasus Enron Corporation


Dampak dari kasus Enron Corporation adalah sebagai berikut :

a. Dampak Terhadap Enron Corporation


Pada february 2001, nilai saham Enron terus melonjak menjadi US$ 90. Tetapi Pada tanggal
2 Desember 2001, Enron sebuah perusahaan beromzet US$ 100 miliar, menyatakan dirinya
bangkrut, setelah sebelumnya sempat dinobatkan Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke
ketujuh, dan tidak mampu membayar utang-utangnya serta menanggung kerugiaan sebesar
US$ 50 miliar. Dan pada hari itu juga harga saham Enron, ikut anjlok sampai dengan 26 sen.

b. Dampak Terhadap Arthur Andersen


Kebangkrutan Enron menyeret akuntan publik Arthur Andersen karena memanipulasi
labanya. Padahal Arthur Andersen berdiri sejak tahun 1913 dengan mencetak laba pada tahun
2008 sebesar 8,4 miliar dolar AS. Akhirnya pada pada tahun 2001 Arthur Andersen harus
membayar utang 32 miliar dolar AS sehingga perusahaan ini tidak bisa diselamatkan. Melalui

11
putusan yang dipimpin oleh Hakim Melinda Harmon, Arthur Anderson mendapatkan
hukuman percobaan 5 tahun, denda US$ 500.000 dan dicabut kewenangannya untuk
mengaudit perusahaan publik di AS. Atas dasar US Securities and Exchange Commission
Rules (SEC Rules), akibat dari perbuatannya yang telah menghilangkan dan menghancurkan
dokumen-dokumen penting Enron. Pada tahun 2002, perusahaan ini secara sukarela
menyerahkan izin praktiknya sebagai Kantor Akuntan Publik setelah dinyatakan bersalah dan
terlibat dalam skandal Enron dan menyebabkan 85.000 orang kehilangan pekerjaannya, yang
dilakukan dengan menonaktifkan 7.000 pegawainya, menjual praktiknya di Amerika Serikat,
kehilangan ratusan kliennya dan merumahkan ribuan pegawai di seluruh dunia.

c. Dampak Terhadap Publik dan Lembaga-Lembaga Publik


Merosotnya kepercayaan publik terhadap kejujuran, transparansi, baik dari direksi
perusahaan, Perusahaan Audit dan bahkan kredibilitas pasar modal sendiri. Banyak lembaga
keuangan internasional juga ikut menderita kerugian akibat bangkrutnya Enron, sehingga
membuat mereka semakin berhati-hati dalam membidik peluang investasi. Perusahaan-
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal diharuskan memenuhi
persyaratan pembeberan (disclosure) yang luar biasa ketat.

d. Dampak Terhadap Profesi Akuntansi


Sarbanes Oxley Act
Akibat dari dari kasus Enron dan Arthur Andersen, pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-
Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan
reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Sarbanes Oxley adalah nama lain
dari undang-undang reformasi perlindungan investor (The Company Accounting Reform and
Investor Protection Act of 2002) yang ditandatangani George Bush bulan Juli tahun 2002
lalu. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) yang
bertugas:
1. Mendaftar akuntan publik yang akan melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang
mencatatkan bursanya pada pasar modal.
2. Menetapkan standar tentang audit, pengendalian mutu, etika, independensi, dan standar
yang lain terkait dengan proses penyusunan laporan audit untuk perusahaan publik.
3. Melakukan pengawasan terhadap kantor akuntan publik.

12
4. Melakukan penyelidikan dan penegakan disiplin termasuk memberikan sanksi jika
diperlukan kepada kantor akuntan publik atau perorangan yang berasosiasi dengan suatu
kantor akuntan publik.

e. Dampak Terhadap Investor


Para pemegang saham (Investor) Enron melakukan gugatan class action terhadap para biggest
players di Wall Street Enron dengan tuduhan melakukan penipuan (Fraud). Gugatan itu perlu
dilakukan untuk melindungi kepentingan public. Kolapsnya Enron juga mengguncang neraca
keuangan para kreditornya yang telah mengucurkan milyaran dolar (JP Morgan Chase dan
Citigroup adalah dua kreditor terbesarnya).

f. Dampak Terhadap Karyawan


Ribuan pegawai Enron tidak hanya mereka kehilangan pekerjaan, tetapi juga tabungan
pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan Amerika, setiap pekerja bisa menabung
sebanyak-bayaknya 12,000 dolar AS setahun dan tidak akan dikenai pajak. Baru ketika
pekerja menginjak usia 60, ia berhak mengambil dana tersebut dan membayar pajak seperti
layaknya penghasilan biasa. Selama berada dalam tabungan pensiunan, uang tersebut akan
ditanamkan dalam bentuk saham dan obligasi dengan harapan si penabung akan meraup
bunga sebanyak-banyaknya bila ia siap pensiun. Karena biasanya perusahan sendiri yang
mengadministrasi tabungan pegawai-pegawai mereka, perusahaan akan menanamkan uang
tersebut dalam bentuk saham dan perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa
tua ini dikenal dengan nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum
perpajakan untuk pensiunan. Enron juga menerapkan sistem ini dan menanamkan seluruh
tabungan pensiunan dari pegawai-pegawainya dalam bentuk saham perusahaan. Yang
menyedihkan adalah kenyataan saham Enron bernilai 80 dolar AS per lembar pada bulan
Februari 2001 tetapi berharga hanya 26 sen per lembarnya saat perusahaan itu
mengumumkan kepailitan Enron. Berarti, tabungan dari para pegawai yang bekerja keras
selama hidupnya bernilai kosong sekarang ini.

2.9 Tindakan hukum terhadap para pejabat Enron


Dalam proses hukum kasus kebangkrutan Enron Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling,
mantan CEO Enron dinyatakan bersalah karena menipu para investor dengan menggunakan
transaksi diluar pembukuan untuk menyembunyikan neraca utang dan menaikkan
pendapatan. Jeffrey Skilling, dijatuhi hukuman penjara 24 tahun dan empat bulan. Ia dituduh

13
menjadi otak penipuan keuangan yang menhancurkan perusahaan dan dinyatakan bersalah
dalam 19 dari 28 dakwaan yang dihadapinya. Skilling juga diperintahkan untuk membayar
ganti rugi sebesar 45 juta dollar AS kepada para investor Enron yang kehilangan miliar dollar
AS ketika perusahaan itu bubar, ribuan karyawan kehilangan pekerjaan dana pensiun
(sedikitnya 21.000 karyawan). Sementara itu Kenneth Lay, diputuskan bersalah dalam semua
6 dakwaan konspirasi dan menhadapi ancaman penjara 45 tahun. Namun sebelum menjalani
masa hukuman Kenneth Lay meninggal dunia di Aspen, Colorado, AS karena serangan
jantung pada tanggal 15 Juli 2006.

Selain itu, Andrew Fastow selaku Chief Financial Officer (CFO) Enron Corporation
juga harus mendekam didalam jeruji besi dengan 6 tahun penjara sebagai salah satu tokoh
yang terlibat dalam penyalahgunaan SPE ( Special Purpose Entities).

14
BAB III
KESIMPULAN
Dari kasus Enron Corporation bisa disimpulkan juga sebagai berikut :
 Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagai macam pelanggaran praktik bisnis
yang sehat melakukan (Deception, discrimination of information, coercion, bribery)
dan keluar dari prinsip good corporate governance. Akhirnya Enron harus menuai suatu
kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar.
 KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan
profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari
tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat diantaranya melalui Deception,
discrimination of information, coercion, bribery. Akhirnya KAP Andersen di tutup dan
harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://akuntansimaster.blogspot.com/2016/06/analisis-kasus-enron-coorporation.html

https://uiacademica.wordpress.com/2013/02/23/sejarah-singkat-enron/

https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/

https://www.finansialku.com/enron-corporation-manipulasi-laporan-keuangan/

https://mikhaanitaria.blogspot.com/2011/01/dampak-dari-kasus-andersen-enron.html

https://tyaalora.blogspot.com/2014/11/kasus-enron-tugas-etika-profesi.html

https://diandrasavv.blogspot.com/2014/11/kasus-perusahaan-enron-pengantar-ekonomi.html

https://prima-yulivani28211028.blogspot.com/2013/11/kasus-enron-corporation.html

https://m.merdeka.com/andrew-fastow/profil/

iii

Anda mungkin juga menyukai