ETIKA BISNIS DAN PROFESI_SITI FATIMATUZZAHRO (1)
ETIKA BISNIS DAN PROFESI_SITI FATIMATUZZAHRO (1)
ETIKA BISNIS DAN PROFESI_SITI FATIMATUZZAHRO (1)
Dosen Pengampu :
Julian Maradina SE, MSI, AKT, CA
Disusun Oleh
SITI FATIMATUZZAHRO
NIM : 211011250226
06 SAKK 001
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAMULANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa adanya suatu kendala yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Julian Maradina SE,
MSI, AKT, CA sebagai dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh
dari kata sempurna. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
saya miliki,saya sadar betul bahwa saya masih harus terus belajar untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada. Dengan demikian, besar harapan
saya agar dapat menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam
upaya perbaikan ke depannya.
Siti Fatimatuzzahro
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
3.1. Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERUSAHAAN
Enron didirikan pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “Houston Natural Gas” dengan
“Internorth”, sebuah perusahaan lain dalam pemipaan minyak sebagai hasil merger yang
diwajibkan oleh peraturan perundangan Pemerintah Federal Amerika. Di tahun 1997, Enron
membeli perusahaan pembangkit listrik “Portland General Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Masih
di tahun yang sama, manajemen mengubah nama perusahaan menjadi “Enron Capital and Trade
Resources” yang menjadi perushaan Amerika terbesar yang komoditas utamanya adalah gas alam
dan listrik. Pendapatan Enron meningkat tajam dari $ 2 milyar menjadi $ 7 milyar dengan jumlah
karyawan sebanyak 2.000 tenaga kerja, yang awalnya hanya 200 tenaga kerja.
Tidak cukup hanya dengan prestasi tersebut, Enron kemudian membentuk Enron Online
“EOL” pada bulan Oktober 1999. Dalam waktu sekejab, EOL berhasil melaksanakan transaksi
sebesar $ 335 milyar pada tahun 2000. Januari 2000, Enron mengumumkan sebuah rencana yang
sangat ambisius, yaitu membuat jaringan elektronik broadbrand yang berkecepatan tinggi (high
speed broadbrand). Enron membiayai ratusan juta dollar guna melaksanakan program ini walaupun
keuntungannya belum Nampak sama sekali, namun harga saham Enron di Wall Street melonjak
menjadi $ 40, bahkan meningkat menjadi $ 90,56, sehingga Enron dinyatakan oleh majalah Fortune
maupun media lain sebagai “One of the Most Admired and Innovative Companies in the World”.
Komoditas utama Enron adalah energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat
luas hingga pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut,
antara lain future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan
B. PEMBAHASAN MASALAH
Pada tanggal 2 Desember 2001, dunia perekonomian dikejutkan dengan munculnya berita
yang berasal dari Houston di Texas, Amerika. Enron, industry terbesar ketujuh di Amerika, yang
sekaligus merupakan perusahaan energi perdagangan terbesar di Amerika menyatakan
kebangkrutannya. Yang lebih memprihatinkan, kebangkrutan tersebut bukan dikarenakan
perekonomian dunia yang sedang melemah, melainkan disebabkan oleh kesalahan fatal dalam
sistem akuntan mereka. Selama tujuh tahun terakhir, Enron melebih-lebihkan laba dan menutupi
2
hutang- hutang mereka. Hal ini dimaksudkan agar investor tetap melirik saham Enron yang sempat
menjadi primadona perekonomian dunia.
Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang terlalu
besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudian diklasifikasikan
ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet). Hutangnya tidak hanya sebesar $ 13 juta
tetapi bertambah hingga sebesar $ 38 juta. Klasifikasi ulang dilakukan karena terdapat banyak
special purpose entity (SPEs) dan kerjasama yang tidak tercatat dalam neraca yang memiliki
banyak hutang. Sehingga terjadi ketidakcocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian
menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh (Eiteman, dkk, 2007).
Auditor independen, Arthur Andersen ikut berperan penting dalam menyusun pembukuan
kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor hukum yang merupakan penasihat Enron, Vinson & Eikins,
juga dituduh ikut andil dalam korupsi skala dunia ini karena telah membantu membuka partnership-
partnership kontroversial yang dianggap sebagai awal dari kehancuran Enron. Dan yang terakhir
adalah bank investasi besar di Wallstreet seperti Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First
Boston, Merrill Lynch, Goldman Sachs, J.P. Morgan Chase and Lehman Bros, ikut meraup $ 214
juta dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari Enron.
3
laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission
(SEC), badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron bahkan
memindahkan utang-utang sebesar $ 690 juta yang ditimbulkan induk perusahaan ke partnership
partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan dari induk perusahaan terlihat sangat atraktif,
menyebabkan harga saham Enron melonjak menjadi $ 90 pada bulan Februari 2001. Perhitungan
menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka
sebanyak $ 650 juta.
2. PELANGGARAN YANG DILAKUKAN ENRON
Untuk memenuhi persyaratan Moody’s dan S&P s, Enron menjaga leverage rationya.
Kegagalan untuk meningkatkan credit ratingnya mendorong Enron untuk meningkatkan margin
dengan memperbesar paper profit dan penurunan nilai assets ditransfer ke Special Purpose Vehicle
(SPV). Untuk meningkatkan modal dan melindungi risiko, Enron memanfaatkan SPV, bekerjasama
dengan pihak luar sebagai “ keranjang sampah” untuk menambah Assets dan Liabilities, termasuk
tempat pembuangan asset yang mengalami penurunan nilai, lindung nilai untuk meng-offset
kerugian Enron dan memanfaatkan derivatives. Karena tidak dikonsolidasikan, maka laporan
keuangan Enron tidak terganggu.
Kerugian yang diderita SPV tertutup dengan saham Enron. Tiga dari 2000 SPV dipimpin
Festow dari 1999 sampai July 2001, membayar Festow lebih dari $ 30 juta untuk management fees.
Jauh lebih besar dari pendapatannya di Enron dengan persetujuan top management dan BOD Enron.
Suatu SPV juga melakukan investasi ke SPV lain. November 2001, 75% saham di Mariner Engine
Inc. meningkat menjadi $ 350 Juta, hampir 2 kali lipat nilai initial investment. Penilaian deposito
deep well oil reserve, long term future contracts dan derivatives yang tidak memiliki quoted market
price membuka peluang untuk windows dressing melalui discretionary valuation models sesuai
dengan metode dan asumsi yang digunakan.
4
3. PERANAN ARTHUR ANDERSEN
5
4. PERANAN GEDUNG PUTIH
6
yang diajukan oleh anggota senat Paul Sarbanes dan Michael Oxley pada
tanggal 30 Juli 2002. Ikthisar Sarbanes Oxley act 2002 adalah:
7
3. Auditor independent diharuskan melakuakan atestasi dan
melaporkan penaksiran manajemen.
8
5. Dampak bagi Perekonomian di Amerika
Akibat kebangkrutan Enron pada tahun 2001 sedikitnya 4.000 tenaga
kerja kini menjadi pengangguran. Kolapsnya Enron juga mengguncang
neraca keuangan para kreditornya yang telah mengucurkan milyaran
dolar (JP Morgan Chase dan Citigroup adalah dua kreditor terbesarnya).
Para karyawan Enron dan investor kecil-kecilan juga dirugikan karena
simpanan hari tua mereka yang musnah. Sebagian besar dana pensiun
dan tabungan 20.000 karyawan Enron terikat dalam saham yang kini
tanpa nilai. Banyak lembaga keuangan internasional juga ikut menderita
kerugian akibat bangkrutnya Enron, sehingga membuat mereka semakin
berhati-hati dalam membidik peluang investasi.
9
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Enron merupakan salah satu perusahaan terbesar di Amerika yang
mengalami kebangkrutan pada bulan desember 2001 karena sistem akuntansi
internal perusahaan. Untuk memenuhi persyaratan Moody’s dan S&P, Enron
diwajibkan untuk menjaga leverage rationya tetap stabil. Namun pada
kenyataannya, Enron telah gagal meningkatkan credit ratingnya sehingga
terpaksa merekayasa laporan keuangan dengan menyembunyikan kerugian dan
memperbesar laba. Hal ini juga dimaksudkan agar investor semakin tertarik
untuk menanamkan modalnya pada saham Enron. Sebagai perusahaan terbuka,
pembukuan Enron wajib diperiksa oleh auditor independen. Dan Arthur
Andersen adalah salah satu KAP terbesar di Amerika, yang saat itu menangani
pemeriksaan keuangan Enderson. Sebagai salah satu KAP terbaik di Amerika,
seharusnya Arthur Andersen menjunjung tinggi kode etik profesi akuntan, salah
satunya mengungkap jika ada ketidakwajaran dalam laporan keuangan
perusahaan. Namun, Arthur Andersen justru melanggarnya dengan membantu
Enron untuk menyusun rekayasa pembukuan kreatif yang merugikan banyak
pihak.
10
DAFTAR PUSTAKA
Situs web:
http://ade-hsl.blogspot.com/2009/11/etika-bisnis-dan-profesional-akuntan.html
Diakses tanggal 25 Maret 2015, pukul 08:09
http://www.scribd.com/doc/29073146/Kasus-Enron-Corporation
https://mukhsonrofi.wordpress.com/2008/09/04/fraudtriangle-segitiga-fraud
Diakses tanggal 26 Maret 2015, pukul 12:18.
11