0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
365 tayangan25 halaman

Kiki Wulandari - Tugas KWU 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 25

ENTREPRENEUR OUTLOOK

A. KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam
bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan
di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneurship
sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu
„entreprende‟ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola
usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard
Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh
pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk menggambarkan para
pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis
dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi
serta menghasilkan lebih banyak lagi. Sebenarnya telah banyak
pakar yang mengemukakan pengertian mengenai kewirausahaan
berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Namun
demikian, esensi pengertian yang krusial senantiasa ada di setiap
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dan
menjadi hal mendasar.
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan
merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Definisi tersebut secara lebih luas dikemukakan
oleh Hisrich dalam Suryana, yang mengatakan bahwa
kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda
untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan
usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian
menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan
kebebasan pribadi. Sementara itu, Zimmerer mengartikan
kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995
tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan,
bahwasanya ; “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku
dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Masykur Wiratmo dalam buku Pengantar
Kewiraswastaan Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis
mengungkapkan definisi kewirausahaan sebagai proses
penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan
usaha dan waktu yang diperlukan, memikul risiko finansial,
psikologi, dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas
jasa finansial dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan dalam
pandangan Islam merupakan aspek kehidupan yang
dikelompokkan kedalam masalah mu‟amalah, yaitu masalah
yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar
manusia dan tetap akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

2. Wirausaha
Kata entrepreneur atau wirausaha dalam bahasa Indonesia
merupakan gabungan dari wira (gagah, berani, perkasa) dan
usaha (bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan
sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis.11
Menurut Josep Schumpeter wirausaha adalah orang yang
mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.12
Secara sederhana arti wirausaha (entrepreneur) adalah orang
yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha
dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak
pasti.13
Dalam Wikipedia, entrepreneur adalah an owner or
manager of a business enterprise who makes money through risk
and initiative. Artinya, pemilik atau manager sebuah perusahaan
bisnis yang menghasilkan keuntungan melalui pengambilan
risiko dan tindakan inisiatif.14 Secara konseptual, seorang
wirausahawan dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang
dan konteks sebagai berikut:
 Bagi ahli ekonomi seorang entrepreneur adalah orang yang
mengkombinasikan resources, tenaga kerja, material dan
peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi
dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenalkan
perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi
lainnya.
 Bagi seorang psychologist seorang wirausaha adalah seorang
yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk
memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen
atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar
kekuasaan orang lain.
 Bagi seorang businessman atau wirausaha adalah merupakan
ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner,
pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak
kerjasama.
 Bagi seorang pemodal melihat wirausaha adalah seorang
yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain, yang
menemukan cara-cara baru untuk menggunakan resources,
mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang
disenangi oleh masyarakat.

Tiga tipe utama dari wirausaha yaitu :


1. Wirausaha Ahli (Craftman)
Wirausaha ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang
ingin mengembangkan proses produksi sistem produksi, dan
sebagainya. Wirausaha ahli ini biasanya seseorang yang bekerja
pada sebuah perusahaan besar kemudian memutuskan untuk
keluar sebagai pegawai dan memulai bisnisnya sendiri.
2. The Promoter
The promoter adalah seorang individu yang tadinya mempunyai
latar belakang pekerjaan sebagai sales atau bidang marketing
yang kemudian mengembangkan perusahaan sendiri.
3. General Manager
General manajer adalah seorang individu yang ideal yang secara
sukses bekerja pada sebuah perusahaan, dia banyak menguasai
keahlian bidang produksi, pemasaran, permodalan dan
pengawasan.16
Berdasarkan uraian di atas istilah entrepreneur
mempunyai arti yang berbeda pada setiap orang karena mereka
melihat konsep ini dari berbagai sudut pandang. Namun
demikian ada beberapa aspek umum yang terkandung dalam
pengertian entrepreneur yaitu adanya unsur risiko, kreativitas,
efisiensi, kebebasan dan imbalan.
Menurut Ciputra, terdapat empat kategori entrepreneur, yaitu
sebagai berikut18 :
a. Business Entrepreneur
1. Owner entrepreneur adalah para pencipta dan pemilik bisnis.
2. Professional entrepreneur adalah orang-orang yang memiliki
daya wirausaha namun mempraktikannya di perusahaan milik
orang lain.
b. Government Entrepreneur
Seorang atau kelompok orang yang memimpin serta mengelola
lembaga negara atau instansi pemerintahan dengan jiwa dan
kecakapan wirausaha. Sebagai contoh adalah Lee Kuan Yew,
mantan Perdana Menteri Singapura, ia adalah seorang
pemimpin yang mengelola dan menumbuhkan Singapura dengan
jiwa dan kecakapan wirausaha.
c. Social Entrepreneur
Yaitu para pendiri organisasi-organisasi sosial kelas dunia yang
menghimpun dana masyarakat untuk melaksanakan tugas sosial
yang mereka yakini.
d. Academic Entrepreneur
Ini menggambarkan akademisi yang megajar atau mengelola
lembaga pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil
tetap menjaga tujuan mulia pendidikan.

3. Karakteristik Kewirausahaan
Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
terdapat delapan karakteristik kewirausahaan yang meliputi hal-
hal sebagai berikut19 :
1. Rasa tanggung jawab (desire for responbility), yaitu memiliki
rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya, yaitu
memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
2. Memiliki risiko yang moderat (preference for moderate risk),
yaitu lebih memilih risiko yang moderat, artinya selalu
menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu
tinggi.
3. Percaya diri terhadap kemampuan sendiri (confidence in their
ability to success), yaitu memiliki kepercayaan diri atas
kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh kesuksesan.
4. Menghendaki umpan balik segera (desire for immediate
feedback), yaitu selalu menghendaki adanya unsur timbal balik
dengan segera, ingin cepat berhasil.
5. Semangat dan kerja keras (high level of energy), yaitu memiliki
semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi
masa depan yang lebih baik.
6. Berorientasi ke depan (future orientation), yaitu berorientasi
masa depan dan memiliki perspektif dan wawasan jauh ke
depan.
7. Memiliki kemampuan berorganisasi (skill at organization),
yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber
daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Menghargai prestasi (value of achievement over money), yaitu
lebih menghargai prestasi daripada uang.

Sedangkan, menurut By Grave, karakteristik wirausahawan


meliputi 10 D, sebagai berikut20 :
1. Dream, yaitu seorang wirausaha mempunyai visi keinginan
terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2. Decisiveness, yaitu seorang wirausaha adalah orang yang tidak
bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat
dengan penuh perhitungan.
3. Doers, yaitu seorang wirausaha dalam membuat keputusan
akan langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan
kegiatannya secepat mungkin dan tidak menunda-nunda
kesempatan yang baik dalam bisnisnnya.
4. Determination, yaitu seorang wirausaha melaksanakan
kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya
tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada
halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
5. Dedication, yaitu seorang wirausaha dedikasi terhadap
bisnisnya sangat tinggi.
6. Devotion, yaitu mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk
yang dihasilkan.
7. Details, yaitu seorang wirausaha sangat memerhatikan faktor-
faktor kritis secara rinci.
8. Destiny, yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan
yang hendak dicapainya, bebas dan tidak mau tergantung
kepada orang lain.
9. Dollars, seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai
kekayaan, motivasinya bukan karena uang.
10. Distribute, yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan
bisnisnya kepada orang kepercayaannya yaitu orang-orang yang
kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang
bisnis.
Menurut Geoffrey G. Meredith et al, seorang wirausaha
mempunyai sifat-sifat atau karakteristik atau ciri-ciri, sekaligus
sebagai profil wirausaha sebagaimana tersusun pada tabel
berikut ini
Table 2.1 Ciri-ciri dan Sifat-sifat Wirausaha
Ciri-ciri Watak
Keyakian, ketidak ketergantungan,
Percaya Diri individualitas, optimism
Berorientasikan Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba,
tugas dan hasil ketekunan, ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energetic, dan
Inisiatif
Pengambil risiko Kemampuan mengambil risiko, suka pada
Tantangan
Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat
bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-
saran dan kritik
Keorisinilan Inovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak
sumber, serba bias, mengetahui banyak
Orientasi masa Pandangan jauh ke depan dan perspektif
depan

Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam


buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu
usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang
belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak.
Katanya, setiap wirausahawan (entrepreneur) yang sukses
memiliki empat unsur pokok, yaitu22 :
1) Kemampuan (hubungan dengan IQ dan skill)
a. Dalam membaca peluang
b. Dalam berinovasi
c. Dalam mengelola
d. Dalam menjual
2) Keberanian (hubungan dengan EQ dan mental)
a. Dalam mengatassi ketakutannya
b. Dalam mengendalikan risiko
c. Untuk keluar dari zona kenyamanan

3) Keteguhan hati (hubungan dengan motivasi diri)


a. Persistence (ulet), pantang menyerah
b. Determinasi (teguh akan keyakinannya)
c. Kekuatan akan pikiran (power of mind) bahwa Anda
bisa

4) Kreativitas yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai


cikal bakal ide untuk menemukan peluang berdasarkan
intuisi (hubungan dengan experiences).

Ciri-ciri yang dikemukakan oleh para ahli tersebut,


dapat diambil kesimpulan bahwa dasarnya karakteristik
seorang wirausaha ialah kreatifitas. Oleh karena itu, dapat
dikemukakan bahwa seorang wirausaha dapat dibentuk dan
dipelajari, bukan lahir dengan sendirinya.

4. Pembelajaran Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan jiwa dari seseorang yang
diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan
inovatif untuk melakukan suatu kegiatan.Dengan demikian,
perlu ditegaskan bahwa tujuan pembelajaran kewirausahaan
sebenarnya tidak hanya diarahkan untuk menghasilkan
pebisnis atau business entrepreneur, tetapi mencakup seluruh
profesi yang didasari oleh jiwa wirausaha atau entrepreneur.
Dalam pengertian yang paling luas, pembelajaran
terjadi ketika pengalaman menyebabkan perubahan yang
relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku individu.

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia


yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan.
Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk
interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan
pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks
pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang
guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi
siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai
tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa
pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang
guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi
komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada
suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga


Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan RI
“Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan
dalam suatu institusi pendidikan”.Sudjana menyebutkan
bahwa; “Kegiatan pembelajaran terjadi melalui interaksi
antara peserta didik di suatu pihak dengan pendidik di pihak
lainnya‟.

Menururt Komarudin dan Yooke, Pembelajaran dalam


bahasa Inggris disebut “Learning”.Selanjutnya secara
definitive dikemukakan bahwa; “Pembelajaran adalah suatu
kegiatan untuk memperoleh pengetahuan atau pemahaman
atau keterampilan (termasuk penguasaan kognitif, afektif, dan
psikomotor) melalui studi, pengajaran, atau pengalaman”.

Setiap kegiatan disadari atau tidak mempunyai tujuan,


apalagi kegiatan pembelajaran kewirausahaan. Menurut KBBI,
tujuan berarti arah atau maksud. Sementara itu maksud
diartikan sebagai sesuatu yang dikehendaki sebagaimana
telah disebutkan bahwa arah proses kewirausahaan dimulai
dari imitasi dan duplikasi. Sedangkan hasil akhir yang ingin
dicapai dari pembelajaran kewirausahaan ialah tertanam atau
terbentuknya jiwa wirausaha pada diri sesorang, sehingga
yang bersangkutan menjadi seorang wirausaha dengan
kompetensinya. Inti dari kompetensi seorang wirausaha ialah
inovatif dan kreatif.

Dalam konteks yang relatif lebih luas Astim (2000)


mengemukakan; Pendidikan kewirausahaan merupakan
semacam pendidikan yang mengajarkan agar orang mampu
menciptakan kegiatan usaha sendiri. Pendidikan semacam itu
ditempuh dengan cara:

a) membangun keimanan, jiwa dan semangat


b) membangun dan mengembangkan sikap mental dan
watak wirausaha
c) mengembangkan daya pikir dan cara berwirausaha
d) memajukan dan mengembangkan daya penggerak diri
e) mengerti dan menguasai teknik-teknik dalam
menghadapi risiko, persaingan dan suatu proses
kerjasama
f) mengerti dan menguasai kemampuan menjual ide
g) memiliki kemampuan kepengurusan atau peneglolaan
h) serta mempunyai keahlian tertentu termasuk
penguasaan bahasa asing tertentu untuk keperluan
komunikasi.
Ciputra memperkenalkan siklus belajar entrepreneurship yang
memiliki lima fase, yaitu fase exploring, planning, producing,
fase communicating atau marketing, dan fase reflecting.29

 Fase exploring, adalah fase mencari dan


mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, yaitu
dengan melakukan penelitian atau pengamatan
terhadap peluang pasar.
 Planning, yaitu fase membuat perencanaan dengan
mencurahkan ide dan gagasan peserta didik. Peserta
didik praktik langsung membuat rencana dan
menciptakan sistem kerja dengan memerhatikan hasil
exploring.
 Producing, yaitu fase menimbulkan manfaat atau
faedah baru. Pada tahap ini, peserta didik berinovasi
dengan membuat penemuan baru, pengembangan,
atau sintesis, juga berlatih untuk mengelola
konsekuensi buruk (risiko) yang akan dihadapi.
 Fase communicating atau marketing, yaitu fase
melakukan sosialisasi untuk menarik minat pelanggan
atas produk/jasa yang telah dibuat. Caranya dengan
melakukan promosi ke masyarakat.
 Fase reflecting, yaitu fase untuk mencari sisi kelebihan
dan kerugian atas proses yang telah dilewati dan
mengambil kesimpulan, dengan mengevaluasi dari
awal kegiatan sampai hasil yang diperoleh.
Menurut Eman Suherman pola pembelajaran

kewirausahaan minimal mengandung empat unsur sebagai

berikut :

1) Pemikiran yang diisi oleh pengetahuan tentang nilai-

nilai, semangat, jiwa, sikap dan perilaku, agar peserta

didik memiliki pemikiran kewirausahaan.

2) Perasaan, yang diisi oleh penanaman empatisme

sosial-ekonomi, agar peserta didik dapat merasakan

suka-duka berwirausaha dan memperoleh pengalaman

empiris dari para wirausaha terdahulu.

3) Keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik

untuk berwirausaha.

4) Kesehatan fisik, mental dan sosial. Sehubungan

dengan hal ini, peserta didik hendaknya dibekali oleh

teknik-teknik antisipasi terhadap berbagai hal yang

mungkin timbul dalam berwirausaha baik berupa

persoalan, masalah maupun risiko lainnya sebagi

wirausaha.
B. PENGUSAHA
Beberapa orang mengartikan sebagai kemampuan
bertahan dengan terus-menerus sedangkan menjadi
pengusaha adalah sebuah seni dalam bertahan. Di artikel
ini kalian akan mempelajari tentang pengertian
pengusaha, manfaat, kelebihan dan
kekurangan Wirausahawan dengan pembahasan lengkap
dan mudah dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak
ulasan dibawah ini.

1. Definisi Pengusaha
Pengusaha adalah seseorang yang menjalankan
aktivitas usaha baik usaha jual-beli, maupun usaha produksi
yang mempunyai tujuan utama untuk memperoleh
keuntungan dan menanggung resiko yang mungkin saja akan
terjadi dalam aktivitas usahanya.

Sedangkan Wirausaha merupakan orang yang mampu


dalam mencari dan memanfaatkan peluang usaha dan juga
memperoleh sumber dana dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk kegiatan usaha, serta berani menanggung
resiko yang bisa saja terjadi dalam aktivitas usahanya.

 Mardiasmo (2008: 36)


Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam
bentuk apapun yang dalam kegiatna usaha atau
pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan,
memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah
pabean, melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa
atau memanfaatkan jasa dari luar pabean.
 KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Pengertian pengusaha menurut KBBI adalah orang


yang mengusahakan (perdagangan, industri, dan
sebagainya); orang yang berusaha di bidang perdagangan;
saudagar, usahawan.

 Manfaat Pengusaha
Manfaat menjadi pengusaha tentu saja bisa melatih
mental lebih kuat ketika berhadapan dengan tantangan yang
banyak.

Seorang pengusaha yang sudah berpengalaman tentu


akan memiliki tingkat memanajemen resiko dalam
menjalankan usahanya. Akan lebih tahan terhadap kondisi
apapun dilapangan.

Pada pengelolalan perusahan, kemampuan


wirausahawan atau pengusaha sangat menentukan.
Sehingga keberhasilan dan juga maju atau mundurnya
aktivitas usaha sangat tergantung terhadap kecakapan dari
pengusaha.

Wirausahawan/pengusaha yang berhasil memajukan


usahanya, terlihat dengan semakin meningkatnya
keuntungan atau labat perusahaan tersebut. Oleh sebab itu,
laba perusahaan adalah bentuk imbalan yang juga harus
diterima oleh seorang pengusaha/wirausahawan.

Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa


dasar atau skill antara lain:
 Manajerial skill, yakni kemampuan dalam melakukan
mengorganisasi seluruh faktor produksi untuk mencapai
tujuan.
 Technical skill, yakni keahlian yang sifanya teknis ketika
menjalankan proses produksi menjadikan berjalan
dengan baik.
 Organization skill, yakni keahlian dalam memimpin
segala usaha yang ada, tidak hanya pada internal
perusahaan yang sifatnya bisnis, tetapi juga organisasi
dalam bentuk lain.
 Kelebihan Wirausahawan
Adapun kelebihan menjadi wirausahawan adalah:

1) Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita

2) Kesempatan untuk membuat suatu perubahan

3) Untuk meraih potensi penuh yang terdapat pada diri


sendiri

4) Untuk meraih keuntungan yang besar

5) Memberikan kontribusi pada masyarakat dan


memperoleh pengakuan terhadap usaha sendiri

6) Bisa melaksanakan apa yang disenangi

 Kekurangan Wirausahawan
Kekurangan menjadi seorang wirausahawan adalah
sebagai berikut:
1) Ketidakpastian terhadap pendapatan, mendirian dan
menjalankan bisnis serta tidak memberikan jaminan akan
memperoleh cukup uang dalam bertahan hidup

2) Resiko kehilangan semua investasi, tingkat kegagalan


bisnis kecil yang sangat tinggi

3) Jam kerja yang panjang dan juga bekerja keras.

4) Kualitas hidup lebih rendah sampai dengan bisnis


didirikan

5) Tanggung jawah yang kompleks, banyak pengusaha


diwajibkan untuk membuat keputusan tentang berbagai
isu di luar bidang ilmu

6) Putus asa, sangat memerlukan dedikasi, disiplin, dan juga


keuletan untuk mengatasinya.

Itulah tadi sudah saja jelaskan tentang pengertian


pengusaha, manfaatnya, kelebihan dan kekurangan menjadi
wirausahawan semoga bisa menambah wawasan kalian,
terutama pada bidang usaha. Terimakasih sudah berkunjung dan
jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Pengusaha adalah seseorang yang menjalankan suatu


kegiatan usaha baik usaha jual-beli, mengimpor barang,
mengekspor barang maupun usaha produksi yang tujuan
utamanya adalah mendapatkan keuntungan dan menanggung
resiko yang akan terjadi dalam kegiatan usahanya.
Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena
pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
Wirausaha adalah orang yang mampu mencari dan
memanfaatkan peluang usaha serta mendapat sumber dana dan
sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan usaha, dan berani
menanggung resiko yang akan terjadi dalam kegiatan usahanya.
Keahlian (skill) yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan
terdiri dari:
1. Managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan
semua faktor produksi agar mencapai tujuan;
2. Technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam
pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik;
3. Organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin
berbagai usaha, tidak hanya intern perusahaan yang brsifat
bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk lain.

Jenis-jenis wirausaha
Berikut ini adalah jenis-jenis wirausaha yang perlu anda ketahui ;
 Wiraushaa Bisnis - Wirausaha bisnis adalah mereka yang
tekun menganalisis kebutuhan-kebutuhan selera masyarakat
terhadap barang-barang dan jasa.
 Wirausaha uang - Wirausaha uang adalah mereka yang
menjalankan kegiatan menyalurkan dan mengumpulkan dana
yang bergerak dalam pasar uang dan modal.
 Wirausaha vak - Wirausaha vak adalah mereka yang memiliki
keahlian khusus dalam bidang produksi tertentu. Wirausaha ini
dalam membaktikan prestasinya adalah dalam bidang teknik,
melakukan penemuan-penemuan baru, peniruan dan perbaikan
kualitas atas hasil barang produksinya
 Wirausaha manajer - Wirausaha manajer adalah mereka
yang dapat melakukan usahanya dengan menggunakan
pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkanya dengan
cara efisien
 Wirausaha Social Engineer - Wirausaha social engineer
adalah mereka yang berusaha mengikat para pekerja melalui
karya sosialitas dan pertimbangan atas moral dan kebenaran.

Arti Pengusaha adalah seseorang yang menjalankan


suatu kegiatan usaha baik usaha jual-beli, mengimpor barang,
mengekspor barang maupun usaha produksi yang tujuan
utamanya adalah mendapatkan keuntungan dan menanggung
resiko yang akan terjadi dalam kegiatan usahanya.
Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena
pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
Wirausaha adalah orang yang mampu mencari dan
memanfaatkan peluang usaha serta mendapat sumber dana dan
sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan usaha, dan berani
menanggung resiko yang akan terjadi dalam kegiatan usahanya.

Keahlian (skill) yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan


terdiri dari:
1. Managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan
semua faktor produksi agar mencapai tujuan;
2. Technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam
pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik;
3. Organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin
berbagai usaha, tidak hanya intern perusahaan yang brsifat
bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk lain.
Jenis-jenis wirausaha
Berikut ini adalah jenis-jenis wirausaha yang perlu anda ketahui ;
 Wiraushaa Bisnis - Wirausaha bisnis adalah mereka yang
tekun menganalisis kebutuhan-kebutuhan selera masyarakat
terhadap barang-barang dan jasa.
 Wirausaha uang - Wirausaha uang adalah mereka yang
menjalankan kegiatan menyalurkan dan mengumpulkan dana
yang bergerak dalam pasar uang dan modal.
 Wirausaha vak - Wirausaha vak adalah mereka yang
memiliki keahlian khusus dalam bidang produksi tertentu.
Wirausaha ini dalam membaktikan prestasinya adalah dalam
bidang teknik, melakukan penemuan-penemuan baru, peniruan
dan perbaikan kualitas atas hasil barang produksinya
 Wirausaha manajer - Wirausaha manajer adalah mereka
yang dapat melakukan usahanya dengan menggunakan
pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkanya dengan
cara efisien
 Wirausaha Social Engineer - Wirausaha social engineer
adalah mereka yang berusaha mengikat para pekerja melalui
karya sosialitas dan pertimbangan atas moral dan kebenaran

Seorang pengusaha atau pebisnis harus memiliki


pemikiran yang berbeda dengan yang lain. Dengan kata lain,
seorang pebisnis harus memiliki pikiran kreatifnya sendiri
untuk bisa menciptakan, mempertahankan dan bahkan
untuk mengembangkan sebuah bisnis yang dijalaninya.
Terlebih di saat suhu persaingan bisnis semakin memanas,
makin banyak pula kompetensi bisnis yang harus kita kuasai.
Cara berfikir pengusaha haruslah kreatif dan berbeda
dari para pesaing. Pasalnya, hal tersebut adalah salah satu
elemen yang sangat penting untuk mendukung bisnis Anda.
Di bawah ini adalah 5 cara berpikir berbeda yang dibutuhkan
oleh seorang pengusaha.

a. Berpikir Tantangan Adalah Sebuah Peluang

Dalam berbisnis pasti akan mengalami pasang


surut, termasuk di situ ada kemunduran, hambatan
maupun rintangan. Kita semua pasti sadar bahwa ketika
mengalami suatu kemunduran berbisnis pasti terasa
sangat meyakitkan. Namun demikian ada sebagian
pebisnis bereaksi negatif ketika mengalami kemunduran
dan hambatan.

Pengalaman negatif kadang juga sangat


dibutuhkan untuk mendorong kemajuan bisnis Anda
semakin pesat. Jadikan semua tantangan yang Anda
hadapi sebagai peluang yang menjanjikan. Karena dalam
setiap tantangan pasti menyembunyikan sebuah kunci
sukses untuk selalu menumbuh-kembangkan sebuah
bisnis.

b. Jadikan Pesaing Sebagai Sumber Pelajaran

Lebih baik jadikan pesaing sebagai sumber


pelajaran, dari pada menjadikannya sebuah ancaman.
Terlalu menghabiskan energi jika Anda hanya memikirkan
pesaing sebagai ancaman. Jadikan pesaing Anda untuk
memperkaya dan mempelajari lebih dalam tentang
industri atau bisnis yang sedang Anda geluti.
Dengan mempelajari model bisnis dari pesaing
Anda, Anda bisa memikirkan hal apa yang bisa membuat
beda dan unik dalam bisnis Anda. Banyak pelajaran yang
bisa Anda ambil dari pesaing, misalnya dalam branding,
pemasaran, bisa mengajarkan kepada Anda berbagai
teknik bisnis yang lebih baik.

c. Jangan Pernah Merasa Sempurna Dalam Berbisnis

Perasaan sempurna hanya akan menghabisi bisnis


Anda dengan perlahan – lahan. Ketika Anda merasa
sempurna dalam segala hal, maka dengan sendirinya
akan mematahkan usaha keras Anda untuk mencapai
tujuan. Adalah suatu hal yang wajar jika Anda merasa
berhasil dalam mencapai suatu target bisnis Anda.

Namun jika Anda berhasil pada sebuah titik


tertentu, seyogyanya Anda segera menentukan list
tujuan target bisnis Anda yang baru. Jadi ada baiknya
Anda membuat target secara reguler untuk menghindari
perasaan yang sempurna terhadap apapun. Di sisi lain,
ketika Anda tidak pernah merasa sempurna maka secara
otomatis ada keinginan untuk mencapai sesuatu yang
lebih baik.

d. Kesalahan Adalah Suatu Yang Wajar dan Manusiawi


Dalam Bisnis

Tidak ada yang sempurna di dunia ini, ungkapan


yang patut di segala situasi dan kondisi. Jika Anda terjun
dalam dunia bisnis, jangan pernah takut salah untuk
melangkah. Jika memang nantinya langkah yang Anda
ambil tersebut memang benar – benar salah, jadikan
vitamin dan pelajaran untuk masa depan bisnis Anda.
Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah
orang yang tidak pernah melangkah, pegang ungkapan
itu.

Banyak pengusaha sukses yang berangkat dari


kegagalan, bahkan ilmuwan sekelas Thomas Alfa Edison
penemu bola lampu pijar pun mengalami ribuan
kegagalan. Thomas Alfa Edison dalam perjalanannya
menemukan bola lampu pijar mengalami kegagalan
sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaannya yang ke
9.999 Ia benar – benar berhasil menemukan bola lampu
pijar yang bisa menyala dengan sempurna. Itulah
kekuatan cara berfikir pengusaha yang dapat kita contoh.

thomas alfa edison :“saya sukses, karena saya telah


kehabisan apa yang disebut kegagalan”.

e. wirausaha adalah Sebuah Gaya Hidup

Jika Anda meyakini wirausaha adalah sebuah gaya


hidup, passion atau kesukaan maka ketika dalam masa
kegagalan pasti tidak akan ada pikiran untuk menyerah.
Kegagalan hanyalah sebuah rintangan kecil sebagai
penantang keberhasilan Anda. Gagal tentu tidak akan
bisa Anda hindari begitu saja, namun jangan selalu
mengkambing-hitamkan kegagalan hanya untuk berhenti
menjadi seorang wirausaha.

Jangan pernah takut menghadapi kegagalan,


karena kegagalan adalah salah satu jalan yang akan
mengatarkan Anda dalam kesuksesan. Saran yang bijak
adalah jangan hanya menjadikan sebuah bisnis sebagai
agen fianansial penopang ekonomi belaka. Dengan
mengembangkan cara berfikir pengusaha yang baik, coba
nikmati dan resapi lebih dalam sehingga menjadikan
bisnis sebagai gaya hidup.

Dengan cara ini, akan semakin meningkatkan


semangat dan bahkan kreatifitas dalam menjalankan
sebuah bisnis. Jadi, sudah siap menjadi pengusaha yang
berbeda? Coba rubah pola berpikir Anda sejak sekarang.
Cobalah poin–poin berpikir di atas, lalu rasakan
perbedaanya.

Sumber Referensi - (http://wirausahasmk.blogspot.co.id/2011/02/jenis-jenis-


wirausaha.html)
Wikipedia
Sumber Referensi - (http://wirausahasmk.blogspot.co.id/2011/02/jenis-jenis-
wirausaha.html)
Wikipedia
https://www.onoini.com/pengertian-pengusaha/

http://idemotivasibisnis.blogspot.com/2016/09/a
pa-arti-pengusaha-dan-wirausaha.html
https://www.maxmanroe.com/5-cara-berfikir-
pengusaha-yang-wajib-ditanamkan-sejak-membangun-
karir.html

Anda mungkin juga menyukai