Bahan Ajar PKWU Kls XI Sem 2
Bahan Ajar PKWU Kls XI Sem 2
Bahan Ajar PKWU Kls XI Sem 2
KEWIRAUSAHAN
I.1 Pengertian
BAB II
PERENCANAAN USAHA
b. Membantu pebisnis untuk selalu focus pada tujuan yang telah direncanakan
c. Membantu pebisnis dalam menghadapi persaingan pasar
d. Acuan dalam pelaksanaan kegiatan bisnis
e. Standar yang digunakan saat melakukan evaluasi bisnis.
2. Firma
Firma adalah bentuk usaha persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama, tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Laba dan kerugian
dibagi bersama diantara anggota firma. Untuk mendirikan firma, para pendiri membuat akta
autentik, yaitu surat yang dibuat di muka pejabat yang berwenang, misalnya notaris.
Selanjutnya, akta didaftarkan di kantor Panitera Pengadilan Negeri dan dimuat dalam berita
negara. Dalam akta pendirian yangmerupakan Anggaran Dasar (AD) perusahaan, biasanya
dicantumkan cara pembagian laba. Jika tidak dicantumkan, maka pembagian laba dapat
dilakukan menurut perbandingan besarnya modal.
3. Perusahaan Comanditer (CV)
Commanditaire Vennootschap (CV) merupakan suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk
berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan,
dan memiliki tanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang orang
yang memberikan pinjaman, dan tidak bersedia memimpin perusahaan, serta memiliki
bertanggung tanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam
perusahaan. Dengan perkataan lain Commanditaire Vennootschap (CV) adalah sebuah
perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih. Pada CV, ada dua macam anggota,
yaitu :
(1) Anggota aktif, yaitu anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan seluruh
harta pribadinya.
(2) Anggota pasif, yaitu anggota yang hanya menyerahkan modal tetapi tidak
melibatkan harta pribadinya, sehingga tidak memiliki hak untuk ikut campur
pengelolaan perusahaan.
Izin pendirian usaha adalah alat untuk melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan,
dan penertiban oleh pemerintah pada perusahaan. Izin usaha juga diartikan sebagai suatu
bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak berwenang (pemerintah) atas
penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Izin usaha meliputi:
1. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
2. SITU (Surat IzinTempat Usaha)
3. NRP (Nomor Register Pokok) Perusahaan
4. NRB (Nomor Rekening Bank)
5. Amdal (Analisis mengenai dampak lingkungan)
6. Izin Prinsip
7. Izin Penggunaan Tanah
8. IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
9. Akta Pendirian perusahaan dari Notaris
BAB III
PENGAWETAN PANGAN
III.1 PENDAHULUAN
Secara garis besar pengolahan dan pengawetan makanan dibagi mejadi 3, yaitu:
Pengwetan secara fisik antara lain termasuk cara pengeringan, suhu rendah, suhutinggi, dan
cara modern yaitu iridiasi. Pengawetan secara kimia dengan menggunakan bahan tambahan
makanan yang dikenal dsengan food additive, dan pengawetan secara mikrobiologi yaitu
menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan medium menjadi suatu produk yang
diinginkan, yang dikenal dengan cara fermentasi.
a. Pengeringan
adalah salah satu cara pengawetan yang paling tua, yang bertujuan untuk
mengeluarkan untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari bahan
pangan dengan menggunakan energi panas. Pengeringan dapat mencegah
pembusukan pangan karena untuk dapat tumbuh dan berkembangbiak mikrorganisme
membutuhkan air dalam jumlah yang cukup. Penurunan kadar air harus dilakukan
sehingga mencapai aktivitas air tertentu, karena pertumbuhan mikroorganisme
ditentukan terutama oleh aktivitas air dan bukan oleh kadar air bahan. Hal ini banyak
dapat tercapai dengan pengeringan, pengasapan, penambahan garam dan gula atau
pengentalan.
b. Suhu Rendah
Penyimpanan pada umumnya di bawah 1oC, tetapi dengan suhu rendah bukan bersifat
mengawetkan karena mikroba hanya dihambat pertumbuhan atau
perkembangbiakannya dengan kata lain menghambat mikroorganisme tapi tidak
membunuhnya. Selain itu suhu rendaj juga memperlambat laju reaksi enzimatis dan
reaksi-reaksi kimia yang menimbulkan kerusakan pangan. Penyimpanan suhu rendah
dibedakan atas:
(i) Refrigerasi dan modifikasi-modifikasi refrigerasi seperti penyimpanan“Controlled
Atmosphere” (CA) dan penyimpanan berkisar -2oC dan 16 oC, tergantung dari
kepekaan komoditas suhu rendah.
(ii) Pembekuan makanan umumnya dilakukan pada minus (-) 18 oC dengan cara
inimakanan dapat tahan beberapa bulan hingga setahun. Karena pada pembekuan
sebagian air dalam bahan pangan menjadi es, maka penghambatan pertumbuhan
mikroorganisme juga timbul akibat penurunan aktivitas air.
c. Suhu Tinggi
Proses thermal atau dengan suhu tinggi, umumnya di atas 65 oC cara ini banyak
dilakukan untuk pengawetan bahan-bahan berbentuk tepung atau sejenisnya.tujuan dari
proses ini adalah mengurangi populasi mikroorganisme atau membunuh mikrorganisme
yang ada dalam bahan pangan.Proses thermal dibedakan atas:
(i) Pasteurisasi, yaitu perlakuan pemanasan yang ringan yaitu 630C selama 30 menit
atau 72oC selama 15 menit. Tujuannya adalah mematikan organism pathogen dan
mengurangi populasi mikroorganisme hingga batas-batas yang memungkinkan
sedikit memperpanjang umur simpan pangan tersebut.Pasteurisasi adalah
membunuh mikroorganisme yang merugikan seperti virus, kapang dan khamir.
Produk yang bisa dilakukan pasteurisasi antara lain susu, anggur, bir, jus buah, cider
dan lain-lain. Pasteurisasi akan menginaktifkan enzim, membunuh mikroorganisme
pathogen dan sebagian mikroorganisme pembusuk.
(ii) Sterilisasi didalam pengawetan produk pangan adalah perlakuan panas yang
menyebabkan mikroorganisme dan sporanya tidak mampu tumbuh pada kondisi
penyimpanan normal. Artinya, hanya menghasilkan produk yang steril komersil, tidak
seratus persen steril, kemungkinan masih ada spora mikroba dorman berada
didalam produk, dan akan segera tumbuh bila berada pada lingkungan yang cocok
untuk pertumbuhannya.
(iii) Blansing yaitu perlakuan panas ringan, sebagai salah satu tahap dalam pengolahan
dengan cara penggalengan, pembekuan, pengeringan atau fermentasi. Tujuan
utama adalah menonaktifkan enzim disamping mengurangi populasi mikroorganisme
pada bahan pangan tersebut.
Bahan pengawet terdiri dari senyawa-senyawa kimia baik organik maupun anorganik dapat
berbentuk asam atau garamnya. Aktivitas pengawet tidak sama, ada yang efektif untuk
jamur, bakteri, khamir, kapang, atau bekerja secara kimia sebagai anti oksidan.
3. Pengawetan Secara Mikobiologi
Fermentasi digunakan untuk dua tujuan yaitu mengawetkan bahan pangan dengan cara
menekan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dengan senyawa-senyawa seperti
alcohol, asam cuka, asam laktat, dan lainnya. Zat-zat kimia yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang dibiakkan dalam proses fermentasi.Jadi pengawetan kita
menumbuhkan mikroorganisme yang berguna secara selektif. Ha ini dapat tercapai
dengan menambahkan garam, gula, starter, mengatur, kondisi lingkungan seperti suhu,
oksigen dan lain-lain
Pengawetan dengan fermentasi pada dasarnya hanya memupuk kegiatan mikroba yang
berperan dan diharapkan adanya fermentasi, sedangkan mikroba lain yang dianggap
menghambat atau merusak produk dan proses fermentasi akan dihambat.
BAB IV
METODE MEMASAK
IV.1 PENGERTIAN
Pengolahan makanan adalah suatu proses mengolah bahan makanan dari mentah
menjadi bahan makanan siap saji yang dalam prosesnya dapat menggunakan penerapan
panas atau tidak.
Memasak (cooking) adalah suatu proses penerapan panas pada bahan makanan dengan
tujuan tertentu. Dengan demikian proses memasak hanya berlangsung selama panas
mengenai atau dierapkan pada suatu bahan makanan. Adapuntujuan memasak adalah :
1. Membuat makanan lebih mudah dicerna di dalam perut. Selama proses memasak, maka
panas yang diterima oleh makanan itu akan menghancurkan dan / melembutkan jaringan-
jaringan yang terdapat pada makanan tadi. Dengan penghancuran jaringan -jaringan ini
maka makanan akan lebih mudah dicerna atau dihancurkan di dalam perut.
2. Membuat makanan aman untuk dimakan, artinya tidak mengandung zat-zat racun dan
bebas dari bibit penyakit yang mungkin menyebabkan keracunan. Misalnya daging babi yang
mengandung cacing pita atau ikan yang menyebabkan alergi pada proses memasak, pada
derajat panas tertentu akan membunuh cacing atau menetralisirzat-zat racun yang
terkandung di dalamnya.
3. Meningkatkan rasa makanan yang dimasak dan member aroma yang lebih sedap,
misalnya pada ikan atau daging yang dibakar (grilling) atau ditumis.
4. Meningkatkan penampilan warna makanan yang dimasak, misalnya daging ayam yang
putih akan berubah menjadi coklat keemasan (golden brown) dan menarik apabila digoreng
(frying).
5. Melengkapi/menyeimbangkan kandungan gizi (jika dicampur dengan bahan lain).
a. Boiling (merebus)
Boiling adalah mengolah bahan makanan dengan cairan yang sedang mendidih (suhu 100
ºC). Ciri air yang sedang mendidih ialah cairan akan menggelembung besar dan memecah
diatas permukaan (quick bubbling) dan jumlah cairan lebih banyak dari pada jumlah bahan
makanan yang dimasak. Cairan yang bisa dipakai: air, susu, kaldu, santan. Contoh
masakan: Boiled Potatoes, Sayur Asam.
d. Stewing (menggulai)
Stewing adalah mengolah bahan makanan dengan cairan berbumbu, api sedang
dan sering diaduk. Cairan yang bisa digunakan seperti: susu, santan, kaldu.
Proses Steaming
g. Blanching (blansir)
b. Grilling
Griling ialah memasak makanan dengan api terbuka dari bawah makanan yang
dimasak. Apabila sumber panas dari atas makanan yang dimasak maka proses ini
disebut GRATINATING.
c. ROASTING
Roasting ialah memasak makanan dengan panas tinggi dari segala arah, biasanya
dilakukan di dalam oven dan sewaktu-waktu makanan tersebut disiram dengan
minyak panas ( basting process ) untuk mengembalikan kelembaban makanan.
Untuk menambah kelembaban makanan pada saat di-roast dapat dilakukan
dengan cara : Barding ( membungkus meat / Poultry / game dengan lemak tipis )
atau Larding ( menusukkan strip lemak ke dalam daging ).
b. Shallow Frying
Shallow Frying / Pan Frying / Sautéing adalah menggoreng makanan dengan
mempergunakan minyak sedikit sehingga makanan tidak seluruhnya tertutup oleh
minyak.
c. Blanching
Blanching selain dilakukan pada media air juga dapat dilakukan dengan minyak
panas. Contoh : blanching yang dilakukan ppada proses awal pembuatan French
fried potatoes sebelum digoreng untuk yang kedua kalinya. Proses ini bertujuan
untuk mendapatkan tekstur yang empuk dibagian dalam dan renyah dibagian luar
setelah penggorengan yang kedua.
BAB V
MAKANAN KHAS DAERAH
5. BENGKULU - PENDAP
Pendap adalah makanan khas Bengkulu. Makanan ini
sering diburu wisatawan sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke
daerah asal mereka, apalagi pada musim liburan Lebaran
seperti saat ini.pendap terbuat dari bumbu-bumbu yang
beraneka ragam, seperti bawang putih, kencur, dan cabai
giling. Kemudian, bahan-bahan itu dicampur merata dengan
parutan kelapa muda.
LAMPUNG - SERUIT
Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, Indonesia,
yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur
sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga. Jenis
ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis
dll, ditambah lalapan. Sedangkan minumannya adalah serbat,
terbuat dari jus buah mangga kwini. Di toko-toko makanan dan
oleh-oleh, juga terdapat makanan khas yaitu sambel
Lampung, lempok (dodol), keripik pisang, kerupuk kemplang,
manisan dll.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada dunia usaha makanan khas daerah harus
diperhatikan dengan seksama oleh semua tenaga kerja dalam lingkup
kerjanya.Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi kecelakaan kerja dan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga keamanan kerja di dapur antara
lain :
3 Peralatan listrik harus dalam kondisi baik, dan letaknya tidak dekat dengan air,
penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin;
4 Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak
membutuhkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu
memotong. Pakailah pisau hanya untuk memotong, jangan untuk membuka
kaleng/botol atau lainnya. Jangan mencoba menangkap pisau yang jatuh saat
dipakai, hindari dengan badan ke belakang, biarkan pisau jatuh. Cucilah pisau
setelah dipakai dengan hati-hati, bagian tajam dijauhkan dari badan. Jangan
meletakkan pisau dicucian dalam air, karena tidak kelihatan, sedangkan
pisaunya tajam. Membawa pisau harus hati-hati, bagian tajam menghadap ke
bawah, jangan mengayunkan tangan. Letakkan pisau di tempat aman selama
tidak dipakai.
5 Pakailah talenan pada saaat memotong, jangan memakai lapisan meja metal.
6 Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin.
Pengemasan yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang
tersedia pada saat itu diantaranya : keranjang dari alang-alang, kantong kulit (bola tas), kotak
kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu
daerah mungkin berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa
Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut sebagai
Peuyeum. Perbedaan sebutan/nama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai
daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam
kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun
pisang, kelobot jagung (pelepah daun jagung), daun kelapa/enau (aren), daun jambu air dan daun
jati.
Menurut Julianti dan Nurminah (2006), Kemasan dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa hal atau beberapa cara yaitu sebagai berikut :
9 Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan)
: a). Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk yang di
bungkusnya, b). Kemasan sekunder, yang tidak bersentuhan langsung dengan
produknya akan tetapi membungkus produk yang telah dikemas dengan kemasan primer,
c). Kemasar tersier dan kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan
primer atau sekunder.
10 Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan : a). Kemasan fleksibel
yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah. Misalnya
plastik, kertas dan foil, b). Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku,
tidak tahan lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel.
Misalnya kayu, gelas dan logam, c). Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan
kemas yan memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya
botol plastik (susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
Kemasan agar menarik harus dirancang dan dibuat sebaik mungkin, dalam merancang atau
merencanakan pembuatan suatu kemasan sebaiknya kita memperhatikan hal-hal seperti berikut
ini:
a. Kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya. Maksudnya adalah dalam
menentukan bahan pengemas kita harus mempertimbangkan produk yang kita miliki.
Jika produk kita berbentuk cairan seperti jus atau sirup, kita bisa memilih bahan
pengemas seperti botol atau gelas plastik. Jika produk kita berupa makanan kering
seperti keripik, kerupuk, atau yang lainnya kita bisa menggunakan plastik transparan
dan lain sebagainya. Plastik dapat digunakan sebagai kemasan primer sekaligus
dengan labelnya, juga bisa dimasukkan kedalam kemasan lain seperti dus kertas
sebagai kemasan sekunder.
b. Ukuran Kemasan dan ketebalan bahan kemasan. Ukuran kemasan berkaitan dengan
banyak sedikitnya isi yang diinginkan, sedangkan ketebalan berkaitan dengan
keawetan dari produk yang ada didalamnya. Jika produknya sangat ringan seperti
kerupuk sebaiknya kemasan di buat dalam ukuran relatif besar.
c. Bentuk kemasan. Agar kemasan menarik bentuk pengemas bisa dirancang dalam
bentuk yang unik tergantung dari kreativitas perancangnya. Misalnya kemasan dus
kertas bisa di buat seperti tabung, kubus, balok, trapesium atau bentuk-bentuk lainnya.
CONTOH PENGEMASAN
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol.
Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap,
dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka
perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh
keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di
keluarkan.
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian,
diantara manfaat BEP adalah:
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan
yang bersangkutan.
4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti
Menentukan harga jual produk yang paling sesuai dan tepat tidaklah mudah
untuk wirausawan yang baru memulai usahanya. Harga jual sangat berkaitan dengan
tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang ditetapkan. Jika menetapkan harga terlalu
mahal, dikhawarirkan pelanggan akantidak jadi membeli produk. Sedangkan jika menjual
produk terlalu murah, makaakanmenghasilkan laba dengan tingkat yang rendah.
Menentukan harga jual yang asal-asalan akan meningkatkan resiko kerugian. Oleh karena
itu, ketika akan menetapkan harga jual produk perlu melakukan suatu perhitungan yang
matang.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual suatu
produk. Hal-hal yang harus diperhatikan di antaranya adalah faktor pelanggan, pesaing,
biaya, dan juga kemanfaatan untuk usaha anda sendiri. Faktor-faktor tersebut dijelaskan di
bawah ini.
1. Pelanggan.
Pelanggan merupakan prioritas utama dalam usaha makanan khas daerah, jadi
pastikan bahwa harga jual yang ditetapkan akan dapat di terima oleh pelanggan.
Pelanggan akan dengan senang hati membeli produk yang ditawarkan jika harga
yang diberikan terjangkau dan kualitas barang pun berbanding lurus dengan
kualitas barang.
2. Pesaing.
Pastikan bahwa harga jual produk dapat bersaing dengan harga jual produk
pesaing. Perhatikan tingkat keuntungan. Jangan mengambil keuntungan yang
terlalu besar karena akan menyebabkan harga jual terlalu mahal. Ada baiknya
menurunkan tingkat keuntungan sehingga harga yang ditawarkan dapat bersaing
dengan harga yang ditetapkan dengan pesaing.
3. Biaya,
Pastikan harga jual produkyang di tetapkan dapat menutup biaya-biaya yang telah
terjadi. Ini artinya harus benar-benar jeli dan teliti dalam menghitung biaya yang
terjadi, pastikan bahwa tidak ada biaya yang tidak dimasukkan dalam perhitungan.
Jika saja ada biaya yang tidak terhitung, akan menyebabkan harga yang tidak
tepat, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan, bahkan akan
menyebabkan kerugian.
4. Kemanfaatan untuk usaha. Harga jual yang ditetapkan di nilai pantas jika harga dapat
memberikan keuntungan yang di harapkan. Seandainya saja keuntungan yang diharapkan
dapat tercapai, akan mempermudah dalam mengembangkan usaha yang sudah dirintis.
B. Cara Menghitung BEP
Dalam menghitung Break Even Point diperlukan komponen penghitungan dasar seperti
berikut ini:
1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan ada walaupun tidak
ada kegiatan produksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan
mesin, dll.
2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan
meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya
bahan baku, biaya listrik, dll.
3. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 10 kg daging yang akan
menghasilkan sekitar 40 bungkus rendang ukuran 1/4kg. Perhitungan biaya produksi dan
keuntungannya adalah sebagai berikut:
1. Biaya variabel
Jumlah @ (Rp) Total (Rp)
Daging 10 kg 100.000 1.000.000
Bumbu 1 paket 25.0000 100.000
Toples 40 buah 5.000 200.000
Kantong plastik 4 gulung 10000 40.000
mika
Total 1.340.000
2. Biaya Tetap
Keterangan Rp
Tenaga Kerja 150.000
Penyusutan alat 10.700
Total 160.700
3. Total biaya
b. Rp. 1.500.700,00
4. Penerimaan kotor
40 45000 1.800.000
Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 10 kg rendang akan
mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp. 299.300,00
VI.2 Promosi
A. Pengertian Promosi
1. Periklanan ( advertising)
Merupakan sebuah proses dimana para pelanggan diberi informasi dan persuasi
untuk membeli produk-produk melalui komunikasi secara personal dalam suatu
situasi perekrutan.
4. Hubungan Masyarakat (Publishitas)
B. Tujuan Promosi
Dalam memasarkan sebuah produk, tak jarang para pelaku usaha mengadakanacara
khusus untuk mempromosikan produk unggulannya kepada masyarakat. Kegiatan tersebut
sengaja dilakukan untuk mendukung strategi pemasaran mereka sehingga produk yang
dimilikinya semakin dikenal luas oleh semua lapisan masyarakat.Berbagai macam strategi
promosi pun dilakukan para pelaku usaha untuk menarik minat calon konsumennya dan
meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand image produknya.Misalnya saja promosi
besar-besaran melalui potongan harga (diskon khusus), memberikan sampel gratis untuk
produk-produk terbaru, atau sekedar memberikan pelayanan khusus bagi para konsumen
yang membeli produk dalam jumlah yang cukup banyak. Namun, sebelum merencanakan
dan menjalankantrategi promosi penjualan, sebaiknya tentukan terlebih dahulu tujuan
promosi yang ingin dicapai.Hal ini penting agar program promosi yang direncanakan bisa
sesuai dengan tujuan utama yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut adalah beberapa
tujuan utama mempromosikan sebuah produk.
Promosi penjualan dalam sebuah acara sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian besar
konsumen. Biasanya para pelanggan sengaja menanti event promosi sebuah produk
untuk mendapatkan penawaran harga yang lebih murah.Kondisi inilah yang menjadi
daya tarik tersendiri bagi para konsumen, sehingga mereka tidak segan untuk ikut
bergabung dengan antrian yang cukup panjang atau turun langsung berdesak-desakan
di lokasi promosi untuk mendapatkan produk unggulan yang sedang diobral besar-
besaran.
Tujuan pelaku usaha mengadakan kegiatan promosi tidak hanya untuk meningkatkan
penjualan produk, namun juga untuk membangun loyalitas dari para konsumennya. Hal
ini dilakukan untuk menjaring para konsumen yang awalnya hanya sekedar ingin coba-
coba, menjadi pelanggan tetap yang akan menggunakan produk-produk yang dibuat
secara berkelanjutan. Tentunya untuk mewujudkan tujuan tersebut dibutuhkan strategi
promosi jitu, misalnya saja dengan memberikan diskon 25% untuk pembelian
selanjutnya, atau memberikan kupon khusus yang bisa ditukarkan dengan produk gratis
setelah mengumpulkan lima buah kupon pembelian. Dengan hadiah menarik, maka
konsumen pun semakin senang membeli produk-produk yang ditawarkan.
C. Manfaat Promosi
penjualan suatu produk atau barang, dan tentunya itu sangat berdampak besar terhadap
berlangsungnya kreatifitas suatu perusahaan. Strategi promosi perusahaan sering digunakan
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau penjualan produk yang ditawarkan,
sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Selain itu kegiatan promosi juga memberikan
kemudahan dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan
promosi dijadikan sebagai caraberkomunikasi langsung dengan calon konsumen. Sehingga kita
dapat memperoleh informasi akurat dari para konsumen, mengenai respon produk yang kita
tawarkan. Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan promosi :
D. Sasaran Promosi
Mempromosikan rumah makan adalah suatu tahapan yang cukup menantang bagi pemilik
restoran atau warung makan. Promosi yang dilakukan haruslah tepat sasaran. Siapa yang akan
menjadi konsumen utama produk makanan khas daerah yang kita buat, apakah anak-anak,
remaja, atau orang dewasa. Tentunya kita tidak ingin menghambur-hamburkan uang untuk
melakukan promosi yang kurang tepat sasaran. Berikut beberapa cara promosi rumah makan
yang murah tapi tepat sasaran
c. Loyalty programs
Promosi ini berupa pemberian point-point pada setiap pembelian. Jika pembeli sudah
mencapai point tertentu, bisa diberikan voucher atau diskon khusus kepada pembeli.
d. Up-selling
Up-selling adalah suatu cara mempromosikan suatu produk saat pembeli sedang
berinteraksi dengan penjual. Misalnya dengan memberitahukanmanfaat dari produk
tertentu atau menu baru dengan diskon tertentu. Tapi perlu kehati-hatian saat melakukan
up-selling, jangan sampai pembeli merasa dipaksa untuk membeli suatu produk.
Buatlah blog tentang rumah makan anda melalui blog gratis seperti wordpress atau
blogger agar rumah makan yang kita miliki bisa diketahui oleh masyarakat lebih
luas. Jika mungkin buatlah video tentang keistimewaan makanan yang kita buatdan
upload di jejaring sosial seperti facebook atau youtube. Sehingga pembeli merasa
tertarik untuk datang ke tempat usaha.
E. Teknik Promosi
Teknik ini dilakukan dengan memberikan barang dengan biaya yang relatif rendah
atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
j. On-Package sampling yaitu teknik dimana contoh barang disisipkan pada kemasan
produk lain, sangat berguna untuk brands targeted Contohnya: Pembelian
makanan utama berhadiah ice cream.
k. Mobile sampling yaitu membawa keluar logo untuk menghiasi mall, area rekreasi,
ecan raya dan pusat perbelanjaan.
l. Brand (Product) placement adalah teknik promosi untuk mencapai pasar dengan
memasukan produk pada sebuah acara televisi atau film. Contoh: artis melakuakn
adegan makan/minum dengan menggunakan produk makanan internsional atau di
warung makan/restoran.
m. Rebates (Rabat/ tawaran pengembalian tunai) yaitu memberikan pengurangan
harga setelah pembelian terjadi. Konsumen mengirim bukti
BAB VII
MAKANAN INTRNASIONALDAN TABLE MANNER
1. Pizza
Pizza adalah roti berbentuk bundar pipih yang dipanggang di oven kemudian dilumuri saus tomat
serta keju mozarella. Biasanya pizza juga ditambahkan bahan bahan topping sesuai selera seperti
sosis, daging, paprika, jamur, dan lain lain. Makanan ini digemari oleh orang-orang dari segala
usia kita bisa mendapatkannya dengan sangat mudah di berbagai restoran-restoran cepat saji
atau layanan pesan antar. Salah satu rahasia kelezatan pizza italia adalah proses
pemanggangannya yang dilakukan di dalam oven tradisional dengan bara api. Hal ini dikarenakan
jika dipanggan dengan oven listrik, umumnya adonan pizza tipis akan menjadi keras. Pizza yang
kita kenal sekarang ini bermula sekitar tahun 1600-an dan pizza saat itu tidak dilumuri dengan
saus tomat di atasnya. Kemudian pada tahun 1800-an pizza dengan saus tomat dibawa oleh
seorang imigran italia yang berasal dari napoli ke New York, Amerika Serikat.
2. Sushi
Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dikepal bersama lauk berupa makanan
laut, daging, sayuran yang mentah atau sudah dimasak kemudian dicocol dengan kecap dan
wasabi. Nasi sushi ini mempuyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras,
garam, dan gula. Saat ini tidak hanya di Jepang, di seluuh dunia termasuk Indonesia sendiri pun
sudah banyak restoran yang menghidangkan makanan ini.
Istilah sushi berasal dari bentuk kata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks
lain. Secara harifah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam", suatu gambaran mengenai proses
fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah dibalik proses fermentasi ikan yang dikemas
di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari
daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar yang disebut umami dalam bahasa
jepang.
3. Rendang
Rendang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan bahan campuran dari
berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang
dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa berjam-jam hingga kering dan berwarna hitam
pekat. Masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia dan negara-negara di Asia
Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunai, Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya,
Minangkabau, rendang disajika dalam berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun
rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau secara umum, masing-masing daerah di
Minangkabau memiliki teknik memasak dan penggunaan bumbu yang berbeda. Pada tahun 2011,
rendang dinobatkan menjadi sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar 50 Hidangan
Terlezat Dunia yang digelar CNN Internasional. Rendang biasa ditemukan di Rumah Makan
Padang di seluruh dunia dan masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia serta negara-
negra di asia tenggara.
4. Kebab
Kebab adalah sebutan untuk hidangan danging panggang atau daging bakar yang ditusuk
memakai tusukan. Daging yang umum dipakai untuk kebab adalah daging domba dan daging sapi,
atau terkadang menggunakan daging kambing, ayam, ikan atau kerang. Saat ini sepertinya kebab
tidak hanya ditusuk, namun juga dapat disajikan seperti burger. Kita dapat menjumpai makanan
yang satu ini dibanyak tempat di Indonesia. Harganya pun cukup murah untuk kantong masyarakat
Indonesia, sehingga peminat kebab juga banyak
5. Kimchi
Kimchi merupakan makanan tradisional korea yang sudah terkenal di dunia. Kimchi adalah asinan
sayuran hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Sayuran yang paling sering dibuat kimchi
adalah lobak dan sawi. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat
dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe, dan bubuk cabai merah. Kimchi biasanya
diletakkan di meja makan sebagai pendamping masakan mirip acar, namun tak jarang pula kimchi
dicampurkan langsung ke dalam masakan seperti nasi goreng atau sup.
Kimchi termasuk makanan yang sehat, dikarenakan kimchi yang terbuat dari berbagai macam
sayuran kaya akan serat makanan dan rendah kalori. Satu porsi kimchi menyumbang lebih dari
50% kebutuhan tubuh harian akan vitamin C dan karotin. Hampir semua jenis kimchi mengandung
bawang bombay, bawang utih dan cabai bubuk di mana semuanya merupakan bahan makanan
yang sangat baik bagi kesehatan. Selain sayuran yang digunakan di dalam kimchi juga
memberikan kontribusi terhadap nilai nutrisi secara keseluruhan. Kimchi juga kaya akan vitamin A,
thiamine (B1), riboflavin (B2), kalsium dan besi, serta mengandung semjumlah bakteri asam laktat
dari spesies Lactobacillus kimchi.
6. Tortilla
Tortilla (atau biasanya disebut dengan tortilla gandum untuk membedakannya dengan tortilla
lainnya), merupakan sejenis roti pipih/tipis yang lembut dan terbuat dari tepung gandum. Awalnya
tortilla sebenarnya terbuat dari jagung (corn tortilla), namun sejak kedatangan bangsa Eropa ke
Amerika di mana gandum juga turut diperkenalkan maka inovasi pun dilakukan. Tortilla sendiri
telah menjadi makanan pokok bangsa Meksiko sejak pre-Columbian, di mana tortilla dibuat dari
jagung yang telah mendapatkan perlakukan khusus sebelumnya.
Tortilla jagung dan gandum memiliki perbedaan pada teksturnya, versi jagung biasanya lebih tebal
dan lebih berat, sedangkan verdi gandumnya memiliki tekstur yang tidak mudah sobek karena
kandungan glutennya yang tinggi, dan ukurannya pun beragam tergantung kegunaannya. Tortilla
biasanya di santap bersama dengan daging, kentang tumbuk, keju, dan bahan-bahan lainmya
untuk membuat makanan bernama taco, quesadilla, dan burrito. Karena ukurannya yang lebar,
besar dan lemas kala digulung atau ditekuk maka tortilla tepung merupakan tortilla yang terbaik
untuk membuat burrito, makanan yang asli dari Meksiko Utara. Burrito merupakan jenis makanan
Meksiko dan Tex-Mex yang terbuat dari tortilla gandum yang digulung berbentuk silinder untuk
membungkus isinya yang terdiri atas nasi, kacang-kacangan, daging, keu, sayuran, dan aneka
bahan lainnya.
7. Pancake
Pancake (dalam bahasa Belanda: pannenkoek) adalah kue dadar yang dibuat dari terigu, telur,
guka, dan susu. Bahan-bahan dicampur dengan air membentuk adonan kental yang digoreng di
atas wajan datar atau pan yang diolesi dengan minyak. Setelah matang pancake bisa dihidangkan
sewaktu masih hangat atau setelah dingin. Kue ini dimakan dengan tambahan mentega, dan sirup
mapple, selai, atau madu. Setelah itu pancake juga sering dimakan dengan keju, buah beri, dan
irisan daging. Adonan biasanya dicampur dengan bahan pengembang seperti baking powder,
soda kue, ragi, atau kocokan putih telur. Pancake yang enak biasanya adalah pancake yang
ringan karena berisi udara yang terperangkap dalam adonan. Adapun juga tidak terlalu banyak
diaduk agar kue tidak keras. Sewaktu menuangkan adonan ke dalam wajan yang sudah panas di
atas handuk atau kain basah. Suhu permukaan wajan menjadi turun, dan bagian pancake setelah
matang menjadi berwarna kuning kemasan. Sebagai pengganti susu, adonan bisa menggunakan
butter milk, yogurt atau susu kedelai.
8. Spaghetti
Dari sekian banyak pasta yangada, umumnya spaghetti menjadi menu yang paling terkenal dan
selalu ada di hampir seluruh restoran di dunia. Kalau di Indonesia, spaghetti dianggap sebagai
makanan Eropa yang lebih pas di kantong dibandingkan Fettucine atau Mac and Cheese yang
lebih banyak membutuhkan jumlah keu dan juga daging. Spaghetti adalah mie Italia yang
berbentuk panjang seperti lidi. Yang umumnya dimasak 9-12 menit di dalam air mendidih, al dente
yang artinya tidak lengket di gigi, tidak terlalu mentah ataupun terlalu matang. Cara memakannya
bervariasi tetapi sangat terkenal adalah Spaghetti alla Bolognese yaitu dengan saus daging
cincang ditaburi keju Parmesan parut.
9. Bakpao
Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa. Dikenal sebagai bakpao di Indonesia karena di
serap dari bahasa Hokkian yang dituturkan mayoritas orang Tionghoa di Indonesia. Pao itu berarti
bungkusan, dan bak itu artinya daging, jadi bakpao berarti bungkusan (berisi) daging. Bakpao
biasanya dapat diisi dengan bahan lainnya seperti daging ayam, sayuran, selai kacang kedelai,
kacang azuki, kacang hijau, dan sebagainya. Kulitnya sendiri dari adonan tepung terigu yang diberi
ragi lalu dikukus sampai matang.
Appetizer
Appetizer adalah hidangan pembuka yang disajikan dengan porsi kecil, atau hidangan pembangkit
selera makan/makanan pemula sebelum maincourse. Appetizer berfungsi merangsang nafsu
makan sebelum hidangan utama dinikmati.
Main Course
Makanan utama(main course)adalah hidangan pokok dari suatu susunan menu lengkap yang
dihidangkan pada waktu lunch maupun dinner, ukuran porsinya lebih besar dari appetizer.
1. Lauk pauk hewani yang dihidangkan pada main course seperti daging, ikan, unggas, dan
sea food yang diolah dengan bermacam-macam cara dan menghidangkanya dengan saus
dan besar porsinya berkisar 175gram s.d gram.
2. Sayur yang dihidangkan pada main course ialah sayuran continental. Pada umumnya
seperti buncis, bunga kol, lobak putih, brocoli, dan lainya dan besarnya adalah 75gram.
3. Kentang maupun penggantinya seperti macam-macam pasta yang dihidangkan dengan roti
/ roll yang besar porsinya 75gram. Untuk nasi kadang juga mengganti kentang dengan lauk-
pauk yang sesuai.
Dessert
Hidangan penutup (dessert) adalah hidangan yang disajikan setelah hidangan utama (main
course) sebagai hidangan penutup atau biasa disebut dengan istilah pencuci mulut. Sajian dessert
sering dinamakan The final course atau The last course dan berasa manis atau disebut sweet.
Contoh Dessert
Adalah dessert yang disajikan pada suhu dingin. Walaupun disajikan pada suhu dingin tidak
menutup kemungkinan proses pengolahannya melalui proses pemanasan sebelum disajikan
secara dingin, dengan memasukkan ke dalam almari pendingin. Penyajian dessert dalam suhu
dingin harus benar-benar disajikan pada suhu dingin tak terkecuali alat hidangnya. Contoh:Ice
Cream, Pudding, Mousses, Fruit Pie, Cake dan lain sebagainya.
Adalah dessert yang disajikan pada temperatur panas atau hangat.S esuai dengan namanya hot
dessert maka proses akhirnya harus dipanaskan terlebih dahulu. Penyajian hot dessert harus
benar-benar panas atau hangat termasuk alat hidang yang dipergunakan harus dipanaskan
dahulu. Contoh:Banana Flambé, Apple Pie, Souffles.
Dalam Ensiklopedi Indonesia, “etika” disebut sebagai ”Ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam masyarakat; apa yang baik dan apa
yang buruk”. Dari definisi atau pengertian tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa etika
selalu dihubungkan dengan adat istiadat atau kebiasaan manusia, baik itu merupakan
kebiasaan yang baik maupun kebiasaan yang menyimpang atau kebiasaan buruk, bagaimana
manusia seharusnya bersikap tindak di dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Dalam kenyataan kehidupan sosial, semua masyarakat mempunyai aturan moral yang
membolehkan atau melarang perbuatan tertentu. Tata kelakuan itu harus diikuti oleh anggota
masyarakat dan akan menimbulkan hukuman bagi pelanggarnya. Namun sebaliknya yang
terjadi apabila perilaku tersebut dianggap ideal, akan mendapat imbalan (reward) yang
sepadan. Dengan demikian fungsi etika adalah untuk membina kehidupan yang baik
berdasarkan nilai-nilai moral tertentu. Kehidupan manusia bersifat multi deimensi meliputi
bidang sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, yang kesemuanya memerlukan etika termasuk di
dalamnya kehidupan birokrasi.
Dalam hal ini etika yang akan kita bahas dalam kegiatan Pengabdian pada masyarakat
ini adalah dalam hal etika perjamuan dimeja makan ( Table Manner ) dimana salah satu jenis
etika yang bersifat etika lingkungan hidup . Sehingga bisa diartikan sebagai suatu
ketentuan/tata cara yang berlaku sebagai norma yang disepakati dan didasarkan atas
kelaziman dan kebiasaan yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Budi Sutomo, S. Pd. 2013. Rahasia Sukses Membuat Masakan Praktis dan Lezat Untuk
Pemula. NS Books. Jakarta.
Dannys, Tamtomo,dkk. 2011. 57 Resep Masakan Sumatera dan Jawa. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Sri Rini Dwiari, dkk. 2008. Teknologi Pangan Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan. Jakarta
.
Paputungan, Ettin Manoppo dan Muhantoyo. 1984. Pengolahan, Penyajian Makanan dan
Minuman untuk sekolah SMTK/SMKK. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan: Jakarta
Saripah, Liliek dan Maria Giovani.1984. Pengetahuan Pengolahan dan Penyajian Makanan
Indonesia untuk SMTK.Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Dasar
dan Menengah Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menengah Kejuruan. PT Alam
Mekar Jelita: JakartaSudjaja, Budiharti. 1991. Teknik Mengolah dan Menyajikan
Hidangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta
Suyanto M. .2008, Muhammad Businees Strategy and Ethis, Penerbit ANDI Yogyakarta.
Supli Effendi M. (2002) Teknologi Pengawetan Pangan. Penerbit Lemlit Unpas Bandung
Tuti Soenardi & Tim Yayasan Gizi Kuliner. 2013. Teori Dasar Kuliner. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Winarno, F. G, (1997). Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen, Kimia Pangan dan Gizi, P.T
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta