Laporan PPL Sman 10 Garut
Laporan PPL Sman 10 Garut
Laporan PPL Sman 10 Garut
Pengesahan laporan kegiatan PLP IPI Garut di SMA Negeri 10 Garut. Yang bertanda tangan
dibawah ini, dosen pembimbing sekolah, kepala sekolah, kepala lembaga kepada masyarakat IPI
garut, menyatakan bahwa mahasiswa IPI Garut yang beranggotakan 16 orang telah melaksanakan
dan menyelsaikan kegiatan PPL di sekolah SMA Negeri 10 Garut, yang dimulai pada tanggal 1
Agustus sampai dengan 30 September 2019. Semua kegiatan terlampir di dalam laporan ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Institut Pendidikan
Indonesia tahun 2019 yang berlokasi di SMA Negeri 10 Garut dapat terlaksana dengan baik dan
lancar sesuai dengan jadwal yang direncanakan dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara lengkap
mengenai kegiatan PPL yang telah dilaksanakan di SMAN 10 Garut. Penyusunan laporan
kegiatan PPL ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban tertulis atas terlaksananya
kegiatan PPL. Dalam pelaksanaan PPL, sampai dengan penyusunan laporan ini tidak akan
terlakasana tanpa adanya kerjasama dari mahasiswa PPL di SMAN 10 Garut dan guru
pembimbing, serta berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan PPL ini, karena itulah
penyusun ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan PPL di SMAN 10
Garut. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan dapat menjadi
referensi untuk penyusunan laporan kegiatan yang sejenis.
Garut, 8 Oktober 2019.
BAB I
PENDAHULUAN
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program yang merupakan ajang
penelitian terpadu utnuk menerapkan berbagai ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan
dalam rangka pembentukan guru yang profesional. PPL merupakan program yang
memprasayaratkan kemampuan aplikasi dan terpadu dari sebuah pengalaman belajar
sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam sebuah hal yang berkaitan
dengna jabatan keguruan baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas kegiatan lainnya.
PPL ini merupakn kegiatan yang dilakasanakan dalam bentuk pelatihan mandiri yang
diarahkan kepada terbentuknya kemampuan keguruan yang terjadwal secara sistematis
dibawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong yang memenuhi syarat.
Secara substansional PPL dapat disebut juga sebagai pengalaman lapangan karena
mahasiswa PPL memang berada dalam proses belajar dari profesi pendidikan disekolah.
Diharapkan mahasiswa memperoleh pengetahuan praktis dan kemampuan profesioanl
yang tidak di peroleh dari kampus atau universitas. Sesuai dengan pengetahuan yang
telas digariskan pada buku pedoman Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang
berbunyi sebagai berikut : pengalaman lapangan merupakan salah satu kegiatan-kegiatan
kurikulum yang dilakukan oleh mahasiswa mencankup latihan mengajar maupun tugas
kependidikan diluar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi syarat
pembentukan profesi kependidikan.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan oleh pihak institute pendidikan indonesia sebagai
suatu kegiatan latihan kependidikan yang bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh
mahasiswa program studi kependidikan. Diharapkan mahasiswa dapat memberikan sumbangan
nyata dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi sekolah. Oleh karena
itu mahasiswa diharapkan mampu merealisasikan potensi akademis, tenaga dan skills yang
dimilikinya dalam upaya peningkatan potensi sekolah. Dalam praktik di lapangan, mahasiswa
diharapkan menerapkan teori - teori pengajaran yang telah diberikan saat kuliah. Dan
diharapkan keluaran dari PPL ini adalah mahasiswa sudah memiliki pengalaman mengajar dan
siap untuk menjadi guru setelah lulus dari Universitas. Sebelum kegiatan PPL dilaksanakan,
praktikan melakukan kegiatan sosialisasi yaitu pra-PPL melalui mata kuliah pengajaran mikro
dan kegiatan observasi di sekolah. Tujuan dilaksanakannya observasi disekolah untuk
mengetahui gambaran mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah beserta
kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran. Kegiatan
observasi ini dilakakukan di sekolah tempat praktikan akan melaksanakan kegiatan
PPL yaitu di SMA Negeri 10 Garut.
BAB II
Kondisi nyata SMA Negeri 10 Garut dapat digambarkan pada profil sekolah
sebagai berikut:
N S S :301021125038
Desa : SINDANGSARI
Kecamatan : LEUWIGOONG
Kabupaten :GARUT
Halaman : 420 m2
Kebun : 3.634 m2
Lain-lain : 5.866 m2
d. Ruangan/Bangunan :
e. Keadaan Pegawai :
1) Tenaga Pendidik/Guru :
1) Program Layanan
No Kelas Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah
1. XI IPS 1 15 20 35
2. XII PS 2 20 23 43
Tidak daftar
2. 2016 – 2017 460 orang 379 orang
ulang/diterima
Tahun melanjutkan ke
% IPA IPS PT/PTN %
pelajaran
2017 – 2018 364 100 54,15 8,00 48,75 8,00 102 27,80
2018 - 2019 393 100 54,62 8,00 48,65 8,00 124 25%
2. SLTP 30
3. SLTA 36
4. Perguruan Tinggi 10
15. Juara III Tenis Meja Beregu Putri POP Provinsi 2007
SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat
16. Juara III Bola Basket Putri UNIGA CUP Kabupaten 2008
Dana Rutin
No Tahun Pelajaran Komite Sekolah Jumlah
/APBN/BPMU
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
c. Tujuan Sekolah
B. Observasi Pembelajaran
3. Penutup
Dalam praktik pembelajaran di Kelas, praktikan ada yang didampingi oleh guru
pembimbing dan ada juga yang tidak. Jadi dalam hal ini praktikan harus mampu
untuk mengelola kelas, menguasai materi dan tepat dalam memilih metode mengajar,
menggunakan media dan alat pembelajaran dengan baik, serta mengatur waktu yang
tersedia. Kegiatan pembelajaran setiap tatap muka tercantum dalam RPP meliputi :
3. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan praktikan dalam mengajar dikelas bervariasi
disesuaikan dengan banyaknya materi, jumlah siswa dan tingkat kemampuan
siswa, antara lain:
a) Metode Ceramah
Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.
d) Diskusi
Metode ini bertujuan untuk melatih kerjasama antarsiswa dan meningkatkan
keaktifan siswa.
4. Penggunaan Bahasa dalam pembelajaran yang dilakukan
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang sederhana sehingga
mudah dipahami oleh siswa. Dengan penggunaan Bahasa Indonesia tersebut
dapat mengantisipasi siswa yang tidak bisa menggunakan bahasa daerah. Namun
sesekali juga menggunakan bahasa daerah agar terjalin komunikasi yang lebih
nyaman antara siswa dengan guru.
5. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu pembelajaran dilakukan secara efektif. Dalam setiap
pertemuan mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran. Selama jam pelajaran tersebut, digunakan
untuk mengisi pembukaan dengan membuka pembelajaran, doa, salam, apersepsi,
permainan pemanasan, kemudian inti didisi dengan penjelasan tentang materi
yang diajarkan, siswa mencoba dan penilaian setelah itu penutup dengan
permainan pendinginan, kesimpulan materi yang diajarkan, evaluasi, tugas, doa
kemudian salam.
9. Penggunaan Media
Media yang dipergunakan selama mahasiswa praktikan mengajar yaitu
menggunakan media gambar materi yang akan diajarkan dan materi yang telah
tersedia dan sudah dipersiapkan.
3. Kegiatan lainnya
Kegiatan lain yang pernah diikuti mahasiswa/i PLP adalah:
1) Persiapan mengajar
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajr, mahasiswa calon guru harus
mempersiapkan diri secara fisik dan mental sehingga pelaksanaan belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar.
2) Persiapan tertulis
Dalam persiapan tertulis, mahasiswa calon guru harus menyusun program
pembelajaran pengembangan silabus dan penilaian yang dikonsultasikan kepada
guru pamong agar kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
a) Penilaian kognitif dapat berupa tes tulisan atau lisan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan (kemampuan intelektual siswa).
b) Penilaian afektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan
perubahan sikap, nilai, perasaan dan minat siswa.
c) Penilaian psikomotor mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan
kemampuan gerak (matorik) siswa.
2) Penyelesaian
Pada permasalahan yang pertama mengenai rasa canggung yang di alami
mahasiswa/i PLP saat mengajar, cara yang di gunakan untuk menghadapi
masalah itu mahasiswa/i PLP mencoba untuk rileks saat mengajar dan
mempelajari dengan baik konsep belajar yang akan di samapaikan supaya saat
mengajar mahasiswa/i PLP memahami betul apa yang akan di sampaikan,
kemudian penulis melakukan pendekatan-pendekatan dengan siswa-siswa supaya
ada komunikasi yang bisa membuat siswa-siswa dan mahasiswa/i PLP nyaman
selama proses pembelajaran berlangsung.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk meningkatkan keberhasilan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) di waktu yang akan datang, maka saran yang perlu dipertimbangkan
antara lain:
2. Bagi Sekolah
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa diharapkan melakukan observasi secara optimal agar
program kerja Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sekolah;