Fungsi Menejemen
Fungsi Menejemen
Fungsi Menejemen
Contohnya
· Perencanaan (Planning)
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan
kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
o Perencanaan jangka pendek atau kurang dari 1 tahun
Misalnya perencanaan strategik yang meliputi proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan
strategi, kebijakan dan program-program yang diperlukan untuk tujuan tersebut.
o Perencanaan jangka menengah atau dalam waktu 1 tahun sampai dengan lima tahun
Contoh: perencanaan laba
o Perencanaan jangka panjang atau lebih dari lima tahun
Contoh: perencanaan produk, perencanaan bidang penjualan, bidang teknik, bidang
permodalan, dan bidang personil.
· Pengorganisasian (Organizing)
Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber
daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang
yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang sudah
direncanakan sebelumnya.
Manfaat Organizing
o Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan
o Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
o Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan
Fungsi Organizing
o Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana
o Adanya pembagian tugas yang jelas
o Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa mengkoordinasikan semua kegiatan
yang dilakukan
Contoh dari pengorganisasian di sebuah toko boneka :
Pengelompokkan atau pembagian kerja terhadap staf-staf, seperti: Penjahit, kasir, pelayan
toko, cleaning service, keamanan, dan lain-lain.
· Pengarahan (Actuating)
Actuating adalah menempatkan semua anggota pada kelompok agar kerja secara sadar
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola
organisasi.
Kegiatan penggerakan atau actuating biasanya akan memperoleh hasil yang maksimal
apabila memperhatikan faktor-faktor berikut:
o Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya
o Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
o Menampakkan pada manusia keinginan untuk melebihi
o Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna
o Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
o Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
o Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya
· Pengendalian (Controlling)
Pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai (standard), apa yang
sedang dilakukan (pelaksanaan), menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu mengambil
tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana, yaitu sesuai dengan
standar.
Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut :
o Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah mengetahui
letak dimana suatu kesalahan sering terjadi.
o Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya pengawasan harus
dijalankan.
Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu
kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.
o Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah
pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung,
dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa dengan mudah diidentifikasi siapa yang
melakukan kesalahan
o Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang
ditemukan.
Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak
sengaja melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak
akan terulang kembali