PTK Pai
PTK Pai
PTK Pai
D. Sistem reproduksi
Nama : ......................................
NILAI : ......................................
LATIHAN SOAL IPA KELAS VII
“SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN”
1 Dibawah ini, pernyataan yang benar 6 Pada inti sel makhluk hidup terdapat ....
mengenai A. pigmen
sel adalah …. B. materi genetik
A. sel adalah makhluk hidup C. kromosom dan lisosom
B. sel tidak dimiliki tumbuhan
D. organel
C. sel merupakan bagian terkecil dari
makhluk hidup maupun tak hidup
D. sel adalah unit terkecil dari makhluk
hidup
2 Urutan tingkatan organisasi kehidupan 7 Sel tumbuhan lebih kuat dan lebih kaku
dibawah ini yang benar adalah …. dibanding sel hewan karena sel
A. sel – jaringan – organ – sistem 3organ – tumbuhan
organisme memiliki .…
B. organisme – sel – jaringan – sistem organ
A. dinding sel
– organ
B. membran sel
C. organ – sistem organ – organisme – sel
jaringan C. seludang protein
D. jaringan – sel – organ – sistem organ – D. kapsid
organisme
3 Ilmuan yang menemukan istilah sel karena 8 Perhatikan pernyataan berikut !
menemukan ruang-ruang kosong pada 1) Sel dilindungi oleh dinding sel
sayatan 2) Sel tidak dilindungi oleh dinding sel
gabus Quercus suber adalah . . . . 3) Memiliki plastid (berisi kloroplas)
A. Schleiden
4) Memiliki lisosom
B. Max Schultze
5) Vakuola berukuran besar
C. Robert Hooke
D. Hugo Von Mohl 6) Vakuola berukuran kecil
Ciri-ciri sel tumbuhan terdapat pada
nomor :
A. 1, 3, 5
B. 1, 3, 6
C. 2, 3, 5
D. 2, 4, 6
4 Cermatilah organisme-organisme berikut! 9 Organel yang fungsinya untuk
1) Paramecium pernapasan sel
2) Amoeba adalah ….
3) Hydra A. lisosom
4) Euglena
B. mitokondria
5) Spirogya
C. badan golgi
Organisme uniseluler ditunjukan oleh nomor
A. 1), 2), dan 3) D. kloroplas
B. 1), 2), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 3), dan 5)
5 Bagian sel yang dimiliki oleh sel tumbuhan 10 Membran sel dapat mengatur masuk dan
dan keluarnya zat sehingga ada zat yang
sel hewan adalah . . . . mudah dan
A. plastida ada yang sulit masuk keluar sel. Berarti
B. kloroplas
membran ini bersifat ….
C. membran sel
A. selektif permeabel
D. dinding sel
6. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki B. semipermeabel
perbedaan walaupun secara umum C. selektif semipermeabel
organelnya D. permeabel
sama.
(KODE : PTK-0090) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN
PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK
BAB I
PENDAHULUAN
Model pembelajaran konstruktivistik mendorong siswa mampu memecahkan permasalahan dan mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri. Paradigma konstruktivistik memandang siswa tidak sebagai kertas kosong melainkan
sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebab mempelajari sesuatu. Pada model ini, proses belajar
dipandang sebagai pemberian makna oleh siswa pada pengalamannya, sedangkan proses mengajar bukan hanya
mengarahkan siswa untuk bisa membangun sendiri pengetahuan melainkan juga turut berpartisipasi dengan siswa
untuk membentuk pengetahuan baru pada siswa, membuat makna, mencari kejelasan dan bersikap kritis terhadap
hal-hal yang telah dipelajari melalui proyek. Peran guru dalam pembelajaran ini adalah mengarahkan siswa bisa
belajar pada belajarnya sendiri.
Model pembelajaran tersebut memberikan peluang terjadinya proses aktif dimana siswa membangun sendiri
pengetahuannya dengan memanfaatkan sumber belajar secara beragam. Model ini juga memberikan peluang
kepada siswa untuk berkolaborasi dengan teman bahkan dengan guru-guru dan mendorong siswa untuk terlibat
secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Siswa tidak akan begitu saja menerima pengetahuan dari
guru kemudian menyimpannya di dalam kepalanya, akan tetapi yang lebih dipentingkan adalah bagaimana siswa
dapat memecahkan permasalahan dan mengembangkan produk baru untuk dikaitkan dengan pengetahuan yang
didapat dari lingkungan sekitarnya kemudian membangun pengetahuan tersebut menjadi pengetahuan menurut alam
pemikiran siswa itu sendiri.
Konstruktivistik juga beranggapan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi manusia itu sendiri. Manusia
mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena, pengalaman, dan
lingkungan mereka. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai dengan yang dialami oleh manusia itu sendiri. Bagi
konstruktivistik, pengetahuan tidak dapat di transfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Tiap orang harus mengkonstruksi pengetahuaanya sendiri.
Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus. Dalam
proses itu keaktifan seseorang yang ingin tahu sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya.
Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa arah pembelajaran konstruktivistik adalah sejauh mana pengajar
atau guru dapat menjadikan pembelajaran pada situasi belajar yang menyenangkan. Jadi, siswa dapat
mengkonstruksi pengetahuan dan pemahamannya mengenai dunia melalui suatu pengalaman dan memikirkan
kejadian tersebut. Diharapkan mereka dapat memadukan antara apa yang telah diketahuainya dengan apa yang
baru mereka alami. Pemahaman yang dialami siswa tersebut dimaknai sebagai proses pembentukan konstruksi yang
dilakukannya dengan memadukan apa yang telah diketahuainya dengan yang baru mereka alami.
Dengan dasar itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstrusi bukan menerima pengetahuan.
Dalam proses pembelajaran, siswa mampu membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam
proses belajar mengajar. Dalam kegiatan dikelas, siswa yang menjadi pusat kegiatan, bukan guru. Dan inilah yang
diterapkan dalam pembelajaran konstruktivistik melalui metode diskusi kelompok.
Pada hasil penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Ervina Royani tahun 2005 pada pelajaran geografi menyatakan
bahwa, (1) siswa senang dengan cara guru menerangkan pelajaran mata pelajaran tersebut, dan siswa senang
belajar dengan diskusi karena lebih mudah memahami materi pelajaran; (2) nilai siswa mengalami peningkatan pada
indikator mengemukakan pendapat, memberi saran, melengkapi jawaban, menyanggah dan mendukung jawaban
disertai alasan. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa minat dan kemampuan berfikir kritis analitis
meningkat dalam mempelajari geografi dengan diterapkannya metode diskusi.
Dengan adanya hasil penelitian yang sudah membuktikan bahwa dengan pendekatan konstruktivistik melalui metode
diskusi kelompok siswa dapat meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran geografi, maka peneliti ingin meneliti
apakah pendekatan konstruktivistik dengan metode diskusi kelompok pada ranah kognitif siswa dapat diterapkan
pada pelajaran Pendidikan Agama Islam yang konon Pendidikan Agama Islam adalah landasan bagi generasi muda
dalam menghadapi suatu hal. Peneliti juga menggunakan diskusi kelompok karena dapat membantu siswa dalam
mengumpulkan informasi-informasi yang akan di konstruk dalam pikiran setiap individu, karena setiap individu
memiliki pengetahuan awal yang berbeda-beda.
Dari pernyataan dan fakta-fakta tersebut, maka peneliti mengangkat sebuah penelitian yang berjudul : Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam Dengan Pendekatan Konstruktivistik Melalui Metode Diskusi
Kelompok Pada Siswa Kelas VI SDN X Kec. X.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rumusan penelitian tersebut adalah :
1. Bagaimanakah merencanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang bermutu dengan menggunakan
pendekatan konstruktivistik melalui metode diskusi kelompok pada siswa kelas VI SDN X Kec. X ?
2. Bagaimanakah proses melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang bermutu dengan
menggunakan pendekatan konstruktivistik melalui metode diskusi kelompok pada siswa kelas VI SDN X Kec. X ?
3. Bagaimanakah proses mengevaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang bermutu dengan menggunakan
pendekatan konstruktivistik melalui metode diskusi kelompok pada siswa kelas VI SDN X Kec. X ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan maka dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan perencanaan Pendidikan Agama Islam yang bermutu dengan menggunakan pendekatan
konstruktivistik melalui metode diskusi kelompok pada siswa kelas VI SDN X Kec. X
2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang bermutu dengan menggunakan pendekatan
konstruktivistik melalui metode diskusi kelompok pada siswa kelas VI SDN X Kec. X
3. Mendeskripsikan proses mengevaluasi Pendidikan Agama Islam yang bermutu dengan menggunakan pendekatan
konstruktivistik melalui metode diskusi kelompok pada siswa kelas VI SDN X Kec. X
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui penerapan strategi tersebut dilaksanakan
secara maksimal dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Adapun manfaat penelitian ini dapat memberikan kegunaan bagi :
1) Bagi guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini maka guru sebagai peneliti sedikit demi sedikit mengetahui strategi, media
ataupun metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran. Selain itu, guru
menyadari bahwa dalam penciptaan kondisi pembelajaran selain penguasaan metode, strategi dan media juga
diperlukan kreatifitas yang tinggi sehingga apa yang diterapkan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa yang
sedang belajar.
2) Bagi siswa
Dengan dilaksanakannya penelitian ini akan sangat membantu siswa yang bermasalah atau mengalami kesulitan
belajar. Dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik dan metode diskusi kelompok ini, akan memungkinkan
siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar, mengembangkan daya nalar serta mampu untuk berfikir
yang lebih kreatif. Sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
3) Bagi sekolah
Dengan adanya penelitian ini sekolah dapat mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik mereka, dan akan
terus memberikan sarana dan prasarana yang memadai bagi peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat
mengembangkan kemampuan mareka secara optimal.
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan penelitian ini, maka peneliti membagi penelitian ini dalam 6 bab :
Bab I : Merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang hal-hal yang menjadi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika pembahasan.
Bab II : merupakan pembahasan tentang tinjauan konsep konstruktivistik, metode diskusi dan Pendidikan Agama
Islam.
Bab III : merupakan penjelasan tentang metode penelitian yang mencakup tentang pendekatan dan jenis penelitian,
kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber penelitian, prosedur pengumpulan data, teknis analisis data,
pengecekan keabsahan data, serta tahapan-tahapan penelitian.
Bab IV : merupakan penjelasan tentang laporan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SDN X Kec. X
serta paparan hasil penelitian dari siklus yang telah dilaksanakan mulai dari pre tes, siklus I, siklus II, serta siklus III.
Bab V : merupakan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas VI SDN X
dengan pendekatan konstruktivistik.
Bab VI : merupakan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN
MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOLABORASI PADA SISWA KELAS ….
Dapatkan File lengkapnya hubungi 0856 42 444 991 (Kode PTK 133)
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi
yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang
bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan
lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar.
Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik, dengan
menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru
berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan
bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru
dengan anak didik.
Ketika kegiatan belajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam
bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala
konsekuensinya. Semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat
jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak didik
maupun yang bersumber dari luar anak didik, harus guru hilangkan, dan bukan
membiarkannya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan
oleh guru dalam mengelola kelas.
Guru yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan
anak didik lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik
sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka
adalah penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik.
Sebaiknya guru memandang anak didik sebagai individu dengan segala
perbedaannya, sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran.
(1) Berbuat
Agar hasil ini dapat optimal, guru dituntut untuk mengubah peran dan
fungsinya menjadi fasilitator, mediator, mitra belajar anak didik, dan evaluator. Ini
berarti, guru harus menciptakan interaksi pembelajaran yang demokratis dan
dialogis antara guru dengan anak didik, dan anak didik dengan anak didik (Moh.
Shochib: 1999; dan Paul Suparno dkk: 2001).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
2. Sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar dan
meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam.
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkat laku
untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan
dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu
dalam mencapai tujuan tertentu.
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah
siswa mengikuti pelajaran.
F. Batasan Masalah
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret semester genap tahun pelajaran …
Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta: Usaha
Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi
UGM.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Hasibuan K.K. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya: University Press.
Univesitas Negeri Surabaya.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI,
Universitas Terbuka.
Bottom of Form
SERAMBI
Pendidikan
Cerita
Multimedia
Jagad Jawi
Enterpreneur
Refleksi
Terawang
Beranda
Serambi » didik » PTK PAI SD: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI SIFAT WAJIB BAGI ALLAH SWT MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA
SISWA KELAS III SD
PTK PAI SD: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT
WAJIB BAGI ALLAH SWT MELALUI METODE
KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SD
Diberdayakan Oleh Segar dan Sehat on Rabu, 11 September 2013 | 16.17
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan motivasi dan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib bagi Allah SWT melalui
metode Kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas III SD Negeri Karangmojo 01
Semester I tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas III SD Negeri Karangmojo 01 semester
I tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 17 yang beragama Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan
kelas, pengumpulan data melalui obserIIIasi, wawancara dan tes atau penugasan,
sedangkan analisis data dilakukan dengan model interaktif. Sedangkan aktifitas
dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai proses
siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode Kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar pendidikan agama Islam materi sifat wajib
bagi Allah SWT pada siswa Kelas III SD Negeri Karangmojo 01 Semester I tahun
pelajaran 2011/2012. Motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II terdapat
peningkatan: aspek tekun (nilai rata-rata meningkat 0,7; persentase naik 15,3%;
dari kategori tinggi menjadi amat tinggi), aspek tidak mudah menyerah (nilai rata-
rata naik 1,1; prosentase naik 22,4%; dari kategori tinggi menjadi amat tinggi);
aspek minat besar (nilai rata-rata, meningkat 1,5; persentase naik 29,4%; dari
kategori tinggi menjadi amat tinggi), aspek teguh pendapat (nilai rata-rata,
meningkat 1,0; persentase naik 21,2%; dari kategori tinggi menjadi amat tinggi),
dan aspek memecahkan masalah (nilai rata-rata naik 0,5; prosentase naik 10,6%;
dari kategori tinggi menjadi amat tinggi). Hasil belajar siswa dari kondisi awal ke
siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 3 siswa (18%) yang mendapat nilai
tuntas menjadi 17 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 14 siswa (82%)
dan nilai rata-rata kelas dari 58,4 menjadi 86,9, meningkat sebesar 28,5.
Kata kunci : Motivasi dan Hasil belajar, Pendidikan Agama Islam, Metode
kooperatif tipe Jigsaw.
Penerapan Metode Kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran PAI Materi Sifat
wajib bagi Allah SWT
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan
sistim pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku
yang berbeda (heterogen). Sistim penilaian dilakukan terhadap kelompok dan
memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasi
yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai
ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan
memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan ketrampilan
interpersonal dari setiap anggota kelompok” (Wina Sanjaya, 2006:240).
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu: (1) kelompok
kecil, (2) belajar bersama, dan (c) pengalaman belajar. Esensi kooperatif learning
adalah tanggung jawab individu sekaligus tanggung jawab kelompok, sehingga
dalam diri siswa terbentuk sikap ketergantungan positif yang menjadikan kerja
kelompok optimal. Keadaan ini mendukung siswa dalam kelompoknya belajar
bekerja sama dan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh sampai suksesnya
tugas-tugas dalam kelompok.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Johnson (1991 : 27) yang
menyatakan bahwa “Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ialah kegiatan belajar secara
kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengalaman belajar
yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok”.
Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa dibagi menjadi dua anggota
kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli, yang dapat diuraikan sebagai
berikut:a) Kelompok kooperatif awal (kelompok asal). Siswa dibagi atas beberapa
kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota. Setiap anggota diberi nomor kepala,
kelompok harus heterogen terutama di kemampuan akademik. B) Kelompok Ahli,
anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada kelompok asal.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berbeda dengan kelompok kooperatif
lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok secara bergantian,
dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1. Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,
beranggotakan 4 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya A, B, C, D.
2. Guru membagi wacana / tugas sesuai dengan materi mengenal sifat wajib
Allah SWT yang sedang diajarkan. Masing-masing siswa dalam kelompok asal
mendapat wacana / tugas yang berbeda, nomor kepala yang sama mendapat tugas
yang sama pada masing-masing kelompok.
3. Guru mengumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana/ tugas yang
sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sama dengan jumlah
wacana atau tugas yang telah dipersiapkan oleh guru.
4. Dalam kelompok ahli ini siswa belajar bersama untuk menjadi ahli sesuai
dengan wacana / tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Semua anggota kelompok ahli diberi tugas untuk memahami dan dapat
menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana / tugas yang telah dipahami
kepada kelompok kooperatif (kelompok inti). Poin a dan b dilakukan dalam waktu
30 menit.
6. Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-masing
siswa kembali ke kelompok kooperatif asal.
7. Masing-masing siswa diberi kesempatan secara bergiliran untuk
menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli. Poin c dan d dilakukan dalam
waktu 20 menit.
8. Bila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan, masing-
masing kelompok menyampaikan hasilnya dan guru memberikan klarifilkasi. (10
menit).
Kerangka Berpikir
Kondisi awal guru belum menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam materi sifat wajib bagi Allah SWT, maka
motivasi dan hasil belajar pendidikan agama Islam masih rendah.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan motivasi dan hasil belajar sifat wajib bagi
Allah SWT perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw. Siklus I menggunakan metode
kooperatif tipe jigsaw tanpa bimbingan guru dan siklus II menggunakan metode
kooperatif tipe jigsaw dengan bimbingan guru. Dengan tindakan yang berbeda dari
siklus I ke siklus II diharapkan motivasi dan hasil belajar PAI materi sifat wajib
bagi Allah SWT meningkat.
Kondisi akhir diduga dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar PAI materi sifat wajib bagi Allah SWT
pada siswa Kelas III SD Negeri Karangmojo 01 Semester I tahun pelajaran
2011/2012.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut: metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar pendidikan agama islam materi sifat wajib bagi Allah
SWT pada siswa Kelas III SD Negeri Karangmojo 01 semester I tahun pelajaran
2011/2012.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Agustus 2011 sampai dengan
bulan Oktober 2011. Penelitian dilaksanakan di kelas III SD Negeri Karangmojo
01, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.
Subjek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar PAI materi sifat wajib bagi
Allah SWT siswa kelas III SD Negeri Karangmojo 01, dengan jumlah siswa 17
anak.
Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data yang berasal
dari subyek penelitian (primer) dan dari bukan subyek (skunder).
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik tes, dan teknik non tes.
Sedangkan alat pengumpulan data meliputi dokumen, tes dan pengamatan.
Dokumen digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar kondisi awal
siswa yaitu berupa daftar nilai/laporan penilaian, pengolahan dan analisis hasil
belajar siswa. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa
yang berupa butir soal. Pengamatan menggunakan lembar penilaian yaitu untuk
mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran PAI berupa: a) Tekun dalam
menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama, b)
ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tak cepat puas atas prestasi
yang diperoleh, tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin,c) menunjukkan minat
yang besar terhadap masalah-masalah belajar, lebih suka belajar sendiri, d) dapat
mempertahankan pendapatnya, e) senang mencari dan memecahkan masalah.
Untuk memperoleh data yang valid mengenai motivasi dan hasil belajar PAI materi
sifat wajib bagi Allah SWT pada siswa kelas III SD Negeri Karangmojo 01
semester I tahun pelajaran 2011/2012 yaitu : 1) motivasi belajar (observasi)
divalidasi melalui trianggulasi sumber, yaitu data yang berasal dari siswa, guru dan
rekan kolaborator yang merupakan data kualitatif dianalisis menggunakan analisis
diskriptif kualitatif berdasarkan pengamatan dan refleksi dengan membandingkan
proses kondisi awal, siklus I dan siklus II. 2) hasil belajar yang berupa nilai test
yang divalidasi adalah instrumen test yang berupa butir soal dengan content
validity diperlukan kisi-kisi soal. Data yang berupa angka (data kuantitatif)
dianalisis menggunakan diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes
kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setalah siklus II, kemudian
direfleksi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu
tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan/observasi dan refleksi.
Peningkatan motivasi indikatornya adalah adanya peningkatan motivasi dari
rendah menjadi tinggi. Peningkatan hasil belajar PAI materi sifat wajib bagi Allah
SWT indikatornya adalah nilai ulangan harian yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) 70.
Bagikan :
9
Artikel Sejenis
RPP SAINTIFIK KURIKULUM 2013 KELAS V: Benda-benda di Lingkungan Sekitar/Wujud Benda dan
Cirinya/5
Contoh Judul PTK Terbaru April 2014..
Apakah Puisi Itu?
Bentuk-bentuk Berbicara
Contoh Judul PTK Terbaru Desember 2014
Contoh Judul PTK Terbaru Maret 2014
Label: didik
5 Comments
0 Comments
« Prev PostNext Post »Beranda
IKLAN OLEH GOOGLE
ARSIP BLOG
► 2014 (10)
▼ 2013 (58)
► Desember (3)
► November (9)
► Oktober (1)
▼ September (36)
PTK SD: PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA NY...
PTK SLB: PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJAR...
PTK SLB: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITERA MELALUI...
PTK IPA SD: PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IP...
PTK IPA SD: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BE...
PTK SD: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ME...
Cerpen: NAmaku Sanjiwani
PTK BHS IND SD: PENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN HASI...
PTK IPA SD: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR...
PTK PAI SD: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR...
PTK SD: UPAYA PENINGKATAN PROSES BELAJAR PENDIDIKA...
PTK SD: PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BELAJAR...
PTK SD: COOPERATIF LEARNING DENGAN MODEL JIGSAW U...
PTK SD: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATER...
PTK SD: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBAC...
PTK SD: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP...
PTK SD: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI...
PTK SD: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KO...
PTK SD: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELA...
PTK TK: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN KONSEP BI...
PTK SD: PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJ...
UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS TENT...
PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN PRESTASI BELAJAR BAH...
Batu Ginjal dan Cara Mendeteksinya
Blackberry Messenger Untuk Android Meluncur Septem...
PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIK...
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI...
Inilah Tampilan Blackberry Messenger (BBM) di And...
PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN HASIL BELAJAR BAHASA ...
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEM...
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN ME...
Upaya Meningkatkan Kinerja Guru dalam Pembelajaran...
Lowongan CPNS Badan Narkotika Nasional (BNN)
Lowongan CPNS 2013 di BPN
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membuka lowongan...
Daftar Kementrian RI yang MEmbuka Lowongan CPNS
► Juli (7)
► Januari (2)
► 2012 (22)
PAMIRSO
86722
SERING DIBACA
PTK SD: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PENCERNAAN
MAKANAN PADA MANUSIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BAGI
SISWA KELAS V SD
ABSTRAK Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, hasil belajar IPA siswa kelas V SD
Negeri Tanjungrejo 01 masih rendah. Hal ini...
PTK TK: PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA
KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B2 TK
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kemampuan pengenalan
konsep bilangan melalui media kartu angka pada ...
PTK PAI SD: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI SIFAT WAJIB BAGI ALLAH SWT MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW
PADA SISWA KELAS III SD
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan motivasi dan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib b...
PTK SD: PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA NYATA UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR AKAR PADA
SISWA KELAS IV SD
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA
tentang struktur akar melalui penggunaan met...
PTK SD: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET
MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mendiskripsikan aktivitas dan hasil belajar IPA
materi gaya magnet melalui me...
PTK IPA SD: PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG BAGIAN-BAGIAN
TUMBUHAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA
SISWA KELAS IV SD
Abstrak Tujuan dalam penelitian tindaka kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat
belajar IPA tentang bagian-bagian tumbuhan melal...
PTK SD: PENINGKATAN SENAM IRAMA MELALUI MUSIK PADA PESERTA DIDIK KELAS III
SEKOLAH DASAR
A bstrak ...
PTK IPA SD: PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KONSEP
STRUKTUR ORGAN TUBUH MANUSIA DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PICTURE AND PICTURE BAGI SISWA KELAS IV SD
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuo peningkatan motivasi dan hasil belajar
siwa dan mengetahui peningkatan motivasi d...
PTK IPA SD: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PERMAINAN KARTU MODEL WEBBING MATA PELAJARAN IPA KELAS II SD
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran melalui permainan kartu
model webbing dapat meningkatkan pembelaja...
PTK SD: UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG KPK
DAN FPB MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE BAGI SISWA KELAS IV
SD
ABSTRAK Adapun tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengatahui peningkatan
minat dan hasil belajar matematika te...
LABELS
Agro (2)
Cerita Anak (3)
didik (52)
Herbal (13)
Lestari Alam (1)
news (5)
Peluang (7)
Ramuat Obat Kuno (4)
santai (4)
Tips (6)
1 Nilai terendah 50
2 Nilai tertinggi 70
4 Rentang nilai 20
Gambar 1
Grafik Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal
Gambar 2
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas tentang hasil nilai ulangan harian
Pendidikan Agama Islam sebelum diadakan penelitian pada siswa kelas IV SD Negeri
Mertan 01 tahun pelajaran 2012/2013 ada 16 siswa (81%) yang dinyatakan belum
tuntas, dengan nilai siswa terendah 50, nilai tertinggi 70 dan nilai rata-rata kelas 60,2.
Deskripsi Siklus I
Hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa materi sholat wajib pada Siklus I dapat
dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.
Tabel 2
Nilai Aktivitas Belajar Siklus I
No Aspek-aspek Jumlah Rata- Persentase Kategori
Skor rata
1 Membaca dan memahami 78 3,4 67,8 Baik
berbagai literature untuk
mengetahui rukun shalat
2 membaca dan menghafal 85 3,7 73,9 Baik
syarat sah dan syarat wajib
shalat
3 membaca dan menghafal 82 3,6 71,3 Baik
tentang hal-hal yang
membatalkan shalat
4 praktek sholat wajib 78 3,4 67,8 Baik
Gambar 3
Grafik Aktivitas Belajar Siklus I
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas tentang hasil pengamatan aktivitas
belajar materi sholat wajib siklus I pada siswa kelas IV SD Negeri Mertan 01 semester
I tahun pelajaran 2012/2013, yang meliputi aspek 1) Membaca dan memahami
berbagai literature untuk mengetahui rukun shalat; 2) membaca dan menghafal syarat
sah dan syarat wajib shalat; 3) membaca dan menghafal tentang hal-hal yang
membatalkan shalat; 4) praktek sholat wajib, diperoleh skor rata-rata aktivitas
kategori baik.
Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.
Tabel 3
Nilai Ulangan Harian Siklus I
No Uraian Nilai Ulangan Harian
1 Nilai terendah 60
4 Rentang nilai 40
Gambar 4
Grafik Nilai Ulangan Harian Siklus I
Gambar 5
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Siklus I
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil nilai ulangan harian PAI
materi sholat wajib siklus I pada siswa kelas IV SD Negeri Mertan 01 tahun pelajaran
2012/2013 masih ada 3 siswa (13%) yang dinyatakan belum tuntas, dengan nilai siswa
terendah 60, nilai tertinggi 100 dan nilai rata kelas 75,2.
Deskripsi Siklus II
Hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PAI materi sholat
wajib pada Siklus II dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.
Tabel 6
Nilai Aktivitas Belajar Siklus II
No Aspek-aspek Jumlah Rata- Persentase Kategori
Skor rata
1 Membaca dan memahami 103 4,5 89,6 Amat baik
berbagai literature untuk
mengetahui rukun shalat
2 membaca dan menghafal 102 4,4 88,7 Amat baik
syarat sah dan syarat wajib
shalat
3 membaca dan menghafal 100 4,3 87,0 Amat baik
tentang hal-hal yang
membatalkan shalat
4 praktek sholat wajib 99 4,3 86,1 Amat baik
Gambar 7
Grafik Aktivitas Belajar Siklus II
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil pengamatan aktivitas
belajar PAI materi sholat wajib siklus II pada siswa kelas IV SD Negeri Mertan 01
tahun pelajaran 2012/2013, yang meliputi aspek 1) Membaca dan memahami berbagai
literature untuk mengetahui rukun shalat; 2) membaca dan menghafal syarat sah dan
syarat wajib shalat; 3) membaca dan menghafal tentang hal-hal yang membatalkan
shalat; 4) praktek sholat wajib, diperoleh skor rata-rata aktivitas dalam kategori amat
baik.
Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.
Tabel 5
Nilai Ulangan Harian Siklus II
No Uraian Nilai Ulangan Harian
1 Nilai terendah 70
4 Rentang nilai 30
Gambar 8
Grafik Nilai Ulangan Harian Siklus II
Gambar 9
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Siklus II
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil nilai ulangan harian PAI
materi sholat wajib siklus II pada siswa kelas IV SD Negeri Mertan 01tahun pelajaran
2012/2013. Semua siswa yang berjumlah 23 anak (100%) dinyatakan tuntas, dengan
nilai siswa terendah 70, nilai tertinggi 100 dan nilai rata kelas 85,0.
Pembahasan
Hasil pembahasan dalam penelitian ini ada 3 hal, meliputi tindakan, aktivitas, dan
kemampuan siswa dalam melakukan sholat wajib.
Tabel 6
Tindakan per Siklus
No Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1 Belum Menggunakan Menggunakan
menggunakan strategi modelling strategi modelling
strategi modelling the way tanpa the way dengan
the way bimbingan guru bimbingan guru