Toksikologi - Laporan 5
Toksikologi - Laporan 5
Toksikologi - Laporan 5
Kelompok/Paralel : 2 / Siang
Dosen PJ : Dr. Drh. Aulia Andi Mustika, MSi
KERACUNAN SIANIDA
Kelompok II:
Latar Belakang
Sianida merupakan racun yang bekerja cepat, berbentuk gas tak berbau
dan tak berwarna, yaitu hidrogen sianida (HCN) atau sianogen khlorida (CNCl)
atau berbentuk kristal seperti sodium sianida (NaCN) atau potasium sianida
(KCN). Hidrogen sianida merupakan gas yang mudah dihasilkan dengan
mencampur asam dengan garam sianida dan sering digunakan dalam pembakaran
plastik, wool, dan produk natural dan sintetik lainnya.
Keracunan hidrogen sianida dapat menyebabkan kematian, dan pemaparan
secara sengaja dari sianida (termasuk garam sianida) dapat menjadi alat untuk
melakukan pembunuhan ataupun bunuh diri. Akibat racun sianida tergantung pada
jumlah paparan dan cara masuk tubuh, lewat pernapasan atau pencernaan. Racun
ini menghambat sel tubuh mendapatkan oksigen sehingga yang paling
terpengaruh adalah jantung dan otak. Paparan dalam jumlah kecil mengakibatkan
napas cepat, gelisah, pusing, lemah, sakit kepala, mual dan muntah serta detak
jantung meningkat. Paparan dalam jumlah besar menyebabkan kejang, tekanan
darah rendah, detak jantung melambat, kehilangan kesadaran, gangguan paru serta
gagal napas hingga korban meninggal (Mardjono 2007).
Dosis lethal (LD 50) dari komponen ini adalah sekitar 2 mg/kg, dengan
menelan 50-75 mg dari garam sianida ini dapat menyebabkan sulit bernafas
dalam waktu beberapa menit. Hallogen sianida adalah gas yang mengiritasi dan
dapat menyebabkan oedema paru-paru, air mata kelur terus dan hipersalivasi.
Kebanyakan plastik dan serat acrylic dapat mengeluarkan gas sianida bila
dibakar. Gas tersebut dapat terhisap melalui pernafasan terabsorpsi melalui kulit
dan dapat menyebabkan terjadinya kematian. Sumber lain dari keracunan sianida
ialah dengan memakan/termakan cyanogenik glycosida yang terdapat dalam biji
dari buah-buahan tertentu. Amygdalin, adalah salah satu senyawa cyanogenik
glykosida yang terdapat dalam biji buah apel, peach, plum, apricot, cherry dan biji
almond, dimana amygdalin dihidrolisa menjadi hidrogen sianida (Neal 2006).
Tujuan
Alat dan bahan yang digunakan adalah syringe, tabung reaksi, mortar,
penangas air, kertas pikrat, penjepit tabung reaksi, sumbat tabung reaksi, kelinci,
NaCN 1%, NaOH, NaNO2 1%, FeSO4, FeCl3, HCI, Na2S2O3 5%, aquadest, dan
daun singkong.
Prosedur Kerja
2 1 3
1 2
3
Hasil perubahan warna pada kertas pikrat sebelum dan setelah pemanasan
Tabel 2 Identifikasi sianida dari sampel asal hewan
No. Tabung Perubahan warna
1 NaCN 1% + NaOH 50% + FeSO4
Tabung menjadi warna biru
+ FeCl3
Sifat dari Prussian blue ini adalah tidak toksik dan justru digunakan sebagai obat.
Pengginaan terbesar ari zat ini adalah pada industry cat dan tinta cair. Selain itu
digunakan sebagai obat pada keracunan logam berat misalnya pada keracunan
akibat logam thalium dan isotope radio katif cesium (Husna dan Zainul 2018)
DAFTAR PUSTAKA