Laporan Termokimia
Laporan Termokimia
Laporan Termokimia
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan konsep termokimia sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Seperti contoh, ketika kita ingin membuat air hangat untuk
minum, kita membutuhkan air dingin dan air panas yang dicampurkan.
Ketika kita menuang air panas ke dalam air dingin di dalam cangkir, suhu
yang kita rasakan jika memegang cangkir akan terasa hangat. Sedangkan
pada peristiwa pencairan es, suhu pada es tentu dingin, setelah dibiarkan di
alam terbuka (suhu ruang) es akan mencair dan di dekatnya atau nika kita
pegang kita akan merasakan dingin tetapi lama kelamaan akan kembali ke
suhu air normal. Contoh tersebut merupakan penerapan konsep
termokimia reaksi eksoterm dan endoterm. Panas dari air panas (sistem)
menuju cangkir dan ketika dirasa dengan tangan (lingkungan) terjadi
peningkatan suhu. Sedangkan pada pencairan es, es (sistem) menyerap
panas dari lingkungan sehingga terjadi penurunan suhu.
Dari uraian di atas, maka dilakukanlah pengamatan kali ini untuk
mengetahui karakteristik reaksi eksoterm dan endoterm, juga mengetahui
apakah ada perubahan suhu pada kedua reaksi tersebut dan bagaimana
poses keduanya berlangsung.
B. Pertanyaan Pengamatan
Dari latar belakang di atas, maka petanyaan pengamatan kali ini
adalah :
1. Bagaimana karakteristik reaksi eksoterm dan reaksi endoterm?
2. Bagaimana perubahan suhu dalam reaksi eksoterm dan endoterm?
C. Tujuan
Dari pertanyaan pengmatan di atas, maka tujuan pengamatan kali ini
adalah :
1. Mengidentifikasi karakteristik dari reaksi eksoterm dan endoterm
2. Mengidentifikasi perubahan suhu dalam reaksi eksoterm dan endoterm
1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Termokimia
Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan
timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika.
Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Tujuan
utama termokimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan penentuan
kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan.
Termodinamika adalah pengkajian hubungan kuantitatif antara kalor dan
bentuk lain energi, seperti energi yang dikaitkan dengan gejala elektromagnet,
permukaan, dan kimia. Termodinamika kimia dapat didefinisikan sebagai cabang
kimia yang menangani hubungan kalor, kerja dan bentuk lain energi, dengan
kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan. Termokimia
berhubungan erat dengan termodinamika kimia yang menangani pengukuran dan
penafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan dan
pembentukan larutan (Keenan, 1980).
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut
perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem yaitu segala sesuatu yang
menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi dan berubah selama
proses berlangsung. Sedangkan hal-hal yang tidak berubah selama proses
berlangsung dan yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem disebut
lingkungan.
Secara umum sistem dibagi 3 macam yaitu :
1. Sistem terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya
pertukaran energi dan materi ke lingkungan. Contohnya suatu zat dalam
gelas kimia.
2. Sistem tertutup merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya
pertukaran energi tanpa pertukaran materi ke lingkungan. Contohnya
sejumlah gas dalam silinder yang dilengkapi penghisap.
3. Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak ada pertukaran energi
maupun materi ke lingkungan. (Brady, dalam Modul Kimia 2018)
2
B. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm
merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem (kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan
adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.Contoh reaksi endoterm
adalah pelarutan amonium khlorida, NH 4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Selain itu, contoh lain dari reaksi endoterm yakni proses fotosintesis pada
tumbuhan dan asimilasi.
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi
sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk lebih besar daripada entalpi
reaktan. Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk
dengan entalpi reaktan (Hproduk –Hreaktan) bertanda positif. Sehingga
perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hproduk- Hreaktan > 0 (Positif)
Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dapat dinyatakan dengan diagram
tingkat energi seperti berikut ini:
(http://2.bp.blogspot.com/-
RL_PRJs3Wko/Uo3YhHkGZWI/AAAAAAAAAQo/F_hQCg3zURI/s1600/t7tt7.
png)
C. Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adal3ah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm
merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan (kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya) ditandai dengan
3
adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem. Contoh reaksi eksoterm
adalah gamping atau kapur tohor, CaO(s) dimasukkan ke dalam air.
CaO(s) + H O(l) → Ca(OH)2(aq)
Selain itu, contoh reaksi eksoterm dikehidupan sehari-hari adalah membakar
minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun. Pada reaksi eksoterm,
sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya
entalpi produk lebih kecil daripada entalpi reaktan. Oleh karena itu , perubahan
entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hproduk –Hreaktan < 0 (negatif)
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat
energi seperti berikut ini:
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Jenis Praktikum
Pada praktikum ini menggunakan metode pengamatan karena pada
praktikum ini tidak terdapat variable manipulasi.
B. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum berjudul “Pemisahan Campuran” ini dilaksanakan pada
Hari/tanggal : Selasa, 06 November 2018
Waktu : 07.00-09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Jurusan IPA FMIPA UNESA
C. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Gelas kimia 100 mL 1 buah
2. Tabung reaksi 2 buah
3. Spatula 1 buah
4. Gelas ukur 10 mL 1 buah
5. Pipet 2 buah
6. Kaca arloji 1 buah
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Aquades 10 mL
2. Larutan HCl 1 M 2 mL
3. Batu kapur (CaO) 1 gram
4. Bubuk NH4Cl 2 sendok spatula
5. Lempeng magnesium 1 cm
6. Kristal Ba(OH)2.8H2O 2 sendok spatula
5
D. Rancangan Percobaan
1. Pengamatan pertama
Aquades
CaO
2. Pengamatan kedua
Ba(OH)2 NH4Cl
6
3. Pengamatan ketiga
HCl Mg
7
dibuat 1 cm
b. Variable respon : suhu dan kelarutan
Definisi operasional :suhu yang terasa pada tangan dan
kelarutan antara HCl dengan tembaga
F. Langkah Kerja
1. Percobaan I :
a. Menuangkan 10 mL aquades kedalam gelas kimia 100 mL.
b. Memegang bagian bawah dari gelas dan merasakan suhu dari gelas
tersebut.
c. Menambahkan sebuah serpihan batu kapur (CaO) sebanyak 1 gram
ke dalam gelas.
d. Memegang bagian bawah gelas dan merasakan suhu dari gelas
tersebut.
2. Percobaan II :
a. Memasukkan Kristal Ba(OH)2.8H2O sebanyak 2 sendok spatula ke
dalam tabung reaksi.
b. Menambahkan NH4Cl sebanyak 2 sendok spatula
c. Menutup tabung reaksi dengan Aluminium Foil dan kemudian
mengocoknya.
d. Memegang bagian bawah dari tabung reaksi dan merasakan
suhunya.
3. Percobaan III :
a. Meletakkan lempengan Magnesium sepanjang 1 cm ke dalam
tabung reaksi yang berisi 2 mL dari larutanHCl 1 M.
b. Memegang bagian bawah dari tabung dan merasakkan suhunya
8
G. Alur Praktikum
1. Percobaan I
Aquades
Hasil
2. Percobaan II
Ba(OH)2.8H2O
Hasil
9
3. Percobaan III
HCl
Magnesium
Hasil
10
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data
11
dan percobaan ketiga mencampurkan HCl dan Magnesium. Pada
percobaan pertama, reaksi pencampuran antara aquades (H2O) dengan batu
kapur(CaO) yang membentuk senyawa kalsium hidroksida (Ca(OH)2),
memperoleh suhu yang panas. Perubahan fisika/kimia yang terjadi
sebelum direaksikan adalah warna H2O bening dan warna CaO putih
padatan sedangkan setelah reaksi .
C. Pembahasan
Pada percobaan pertama reaksi pencampuran antara aquades (H2O)
dengan batu kapur (CaO) yang membentuk senyawa kalsium hidroksida
(Ca(OH)2), batu kapur (CaO) tidak terlarut dalam aquades (H2O) karena
12
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang mengeluarkan panas ke
lingkungan, yang mengakibatkan naiknya suhu lingkungan, sehingga
kalor mengalir dari sistem ke lingkungan, entalpi produk lebih kecil
dari pada entalpi pereaksi, perubahan entalpinya bertanda negatif.
Sedangkan reaksi endoterm merupakan reaksi yang membutuhkan
panas, yang mengakibatkan menurunnya suhu lingkungan, sehingga
kalor mengalir dari lingkungan ke sistem, entalpi produk lebih besar
daripada entalpi pereaksi, perubahan entalpinya bertanda positif.
2. Pada reaksi endoterm sistem menyerap energi, ditandai dengan
penurunan suhu, terasa dingin atau membutuhkan kalor, sedangkan
pada reaksi eksoterm, ditandai dengan kenaikan suhu sehingga terasa
panas atau melepaskan kalor
B. Saran
Dalam praktikum ini, diaharapkan praktikan agar:
1. Melakukan praktikum dengan sungguh – sungguh agar pengamatan
berhasil
2. Menjaga keamamanan dan keselamatan kerja dengan mematuhi tata
tertib laboratorium.
3. Selalu menjaga kerapian laboratorium dengan meletakan peralatan lab
sesuai tempat yang ditentukan
4. Lebih teliti saat menimbang CaO karena dapat mempengaruhi hasil
percobaan
14
DAFTAR PUSTAKA
http://2.bp.blogspot.com/RL_PRJs3Wko/Uo3YhHkGZWI/AAAAAAAA
AQo/F_hQCg3zURI/s1600/t7tt7.png)
Keenan, Charles W., Kleinfelter, Donald C., Wood, Jesse H. 1980. Kimia
Untuk Universitas (Edisi Keenam). Terjemahan dari General
College Chemistry (Sixth Edition), oleh Aloysius Hadyana
Pudjaatmaka. Jakarta : Erlangga.
Tim. 2018. Modul Panduan Praktikum Kimia Umum. Surabaya : Unesa
Tim Kimia Umum. 2018. Kimia Dasar 1. Surabaya : Unesa University
Press
Widjajanti, Endang.2004.”Termokimia”. Jurnal Kimia. staffnew.uny.ac.id
15
JAWABAN PERTANYAAN
16
dengan pengamatan ketiga. Sedangkan pada pengamatan kedua, perubahan
entalpi nya bertanda positif.
Reaksi eksoterm adalah reaksi di mana panas mengalir dari sistem
ke lingkungan, yang menyebabkan suhu lingkungan menjadi bertambah
besar, suhu dari campuran akan meningkat. Reaksi endoterm adalah reaksi
di mana panas diserap oleh sistem dari lingkungan. Suhu campuran yang
dirasakan adalah suhu dingin atau suhu turun.
17
DOKUMENTASI