Jurnal Eproc PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.

1 Desember 2014 | Page 519

Analisis Audit Sistem Informasi pada Domain APO (Align, Plan, and Organise) Manage Quality
dengan menggunakan Cobit Framework

(Studi Kasus : Direktorat Sistem Informasi Universitas Telkom)

Analysis of the Information Systems Audit Domain APO (Align, Plan, and organise) Manage
Quality by using COBIT Framework
(Case Study : Direktorat Sistem Informasi Universitas Telkom)

Cantika Pragita1, Yanuar Firdaus, ST., MT.2, Erda Guslinar Perdana, ST., MT.3
1,2,3
Departemen Teknik, Fakultas Informatika, Universitas Telkom, Bandung
1
pragitacantika@gmail.com, 2yanuar@telkomuniversity.ac.id, 3erda@telkomuniversity.ac.id

Abstrak

Pengelolaan Teknologi Informasi dapat digunakan untuk menjamin efesiensi dan pencapaian
kualitas layanan yang baik bagi tujuan bisnis setiap perusahaan atau lembaga. Studi kasus yang akan
dibahas dalam tugas akhir ini adalah Direktorat Sistem Informasi (SISFO) Universitas Telkom. Maka
dari itu, untuk meningkatkan manajemen kualitas teknologi informasi tersebut, dibutuhkannya tatakelola
teknologi informasi dalam proses yang di lakukan di Direktorat Sistem Informasi Universitas
Telkom sehingga dapat menghasilkan rekomendasi untuk pengembangan teknologi informasi di
Universitas Telkom dengan meningkatkan capability level pada manajemen kualitas.
Pada tugas akhir ini metode yang akan digunakan adalah COBIT 5 yang berfokus pada
domain APO (Align, Plan, and Organise) Manage Quality sehingga dapat memberikan acuan dan
rekomendasi untuk mencapai teknologi informasi yang berkualitas di dalam metode tersebut terhadap
tiap-tiap aktivitas yang dilakukan didalam domain tersebut.
Untuk hasil keseluruhan pengukuran yang telah diperoleh manajemen kualitas di Direktorat
Sistem Informasi Universitas Telkom berada pada level 3 (establised proses) yang artinya proses
manajemen kualitas direncanakan, dimonitor, disesuaikan serta proses didefinisikan untuk mencapai
hasil prosesnya sehingga dapat memberikan kepuasan kepada stakeholder yang menggunakan layanan
di Direktorat Sistem Informasi Universitas Telkom. Setelah diketahui capability level dari hasil
pelaksanaan audit ini, maka dirumuskan rekomendasi guna meningkatkan manajemen kualitas di
Direktorat Sistem Informasi Universitas Telkom.

Kata Kunci: Direktorat Sistem Informasi (SISFO), COBIT 5, APO11 (Align,Plan, and Organise)
Manage Quality, capability level

Abstract

Management of Information Technology can be used to ensure efficiency and achieving a


good quality of service for the purpose of any business enterprise or institution. The case studies will
be discussed in this thesis is the Directorate of Information Systems (SISFO) University of Telkom.
Therefore, to improve the quality of management of the information technology, the need for information
technology governance in the process will be undertaken in the Direktorat Sistem Informasi
Universitas Telkom in order to generate recommendations for the development of information
technology at the University of Telkom to increase the level of quality management capability.
In this thesis the method to be used is COBIT 5 is focused on the domain of APO (Align, Plan,
and organisé) Manage Quality so as to provide a reference and recommendation to achieve the
quality of information technology in the method to each of the activities undertaken within the that
domain.

1
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 520

To measure the overall results have been obtained in the Direktorat Sistem Informasi Universitas
Telkom at the level of 3 (establised process), which means the quality management process is
planned, monitored, adjusted and defined process to achieve the results the process so as to give
satisfaction to the stakeholders who use the service in Direktorat Sistem Informasi Universitas Telkom.
Now we know the capability level of the results of this audit, then formulated
recommendations to improve the quality of management in the Direktorat Sistem Informasi
Universitas Telkom.

Keywords: Direktorat Sistem Informasi ( SISFO ) , COBIT 5 , APO11 ( Align , Plan , and organise )
Manage Quality , capability level

1. Pendahuluan manajemen kualitas di Direktorat Sistem


Saat ini perkembangan teknologi informasi Informasi Universitas Telkom. Oleh karena
menjadi bagian yang sangat penting bagi itu, dibutuhkan proses pengawasan dan
setiap lembaga atau perusahaan terutama evaluasi yang dilakukan oleh auditor hanya
Perguruan Tinggi. Teknologi Informasi ini meliputi layanan akademik dan
sangat berperan dalam mendukung dikembangkan oleh pihak Direktorat Sistem
operasional akademika dan proses bisnis Informasi Universitas Telkom, agar
organisasi dalam kegiatan sehari-hari di menjadi solusi TI yang diberikan oleh pihak
Universitas Telkom, dimana terdapat tersebut bersifat kritis bagi proses bisnis
berbagai macam layanan atau unit-unit Universitas Telkom dan sarana maupun
yang diperuntukan bagi mahasiswa dan
infrastruktur jaringan yang dikelola hanya
masyarakat secara umum. Universitas
sebagai pendukung (tidak diutamakan).
Telkom ini bergerak dibidang pendidikan ,
merupakan salah satu Perguruan Tinggi di Pengukuran manajemen kualitas tersebut
Bandung yang telah menerapkan dapat diukur dengan menggunakan
penggunaan teknologi informasi sebagai capability level pada setiap aktivitas di
penunjang dalam hal pelayanan akademik proses Manage Quality. Maka dari itu,
diperuntukan bagi seluruh civitas Audit sistem informasi ini dilakukan
akademika.Direktorat Sistem Informasi dengan menggunakan standar COBIT 5
(SISFO) merupakan salah satu unit yang berfokus pada Domain APO (Align,
pelayanan teknis di Universitas Telkom Plan, and Organise) subdomain Manage
yang mempunyai fungsi pelayanan di Quality. Standar Cobit 5 digunakan karena
bidang Teknologi Informasi dan cukup baik sebagai panduan dan kedetailan
Komunikasi (TIK). Unit ini berhubungan setiap aktifitas di prosesnya. Cobit 5
dengan seluruh satuan kerja , temasuk staf merupakan Standar untuk mengaudit
Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa. Namun penggunaan sebuah TI dan digunakan
dalam hal ini, dikarenakan Universitas sebagai acuan untuk menghasilkan
Telkom baru dicanangkan pada juli 2013, dokumen (temuan dan rekomendasi) yang
maka operasional sistem dan kegiatan merupakan hasil audit sistem informasi
organisasi banyak yang berubah sehingga pada Direktorat Sistem Informasi
belum sempurna dan belum optimal. Universitas Telkom yang diharapkan dapat
Beberapa masalah yang terjadi di dalam membantu meningkatkan manajemen
sistem atau aplikasi , pelaporan kinerja TI, kualitas demi perbaikan Direktorat Sistem
infrastruktur , maupun dari sumber daya TI Informasi Universitas Telkom mencapai
lainnya, masih belum ada ukuran secara keunggulan operasional sehingga dapat
keseluruhan untuk menangani bermanfaat bagi kemajuan organisasi.
permasalahan yang mendasar untuk
meningkatkan manajemen kualitasnya saat 2. Tinjauan Pustaka
ini.
Berangkat dari permasalahan di atas, maka 2.1 Audit
diperlukan adanya proses pengukuran
tingkat kematangan untuk meningkatkan Audit atau pemeriksaan dalam arti luas
bermakna evaluasi terhadap suatu

2
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 521

organisasi, sistem, proses, atau produk. pengumpulan dan penilaian bukti-bukti


Tujuannya adalah untuk melakukan untuk menentukan apakah sistem komputer
verifikasi bahwa subjek dari audit telah dapat mengamankan aset, memelihara
diselesaikan atau berjalan sesuai dengan integritas data, dapat mendorong
standar, regulasi, dan praktik yang telah pencapaian tujuan organisasi secara efektif
disetujui dan diterima.[16] dan menggunakan sumber daya secara
efisien[18].
2.2 Sistem
2.6 Tujuan Audit
Gordon B.Davis,2002 mengemukakan
bahwa Sistem pada dasarnya adalah Tujuan audit adalah mendapatkan informasi
sekelompok unsur yang erat hubungannya faktual dan signifikan berupa data hasil
satu dengan yang lain, yang berfungsi analisa, penilaian, rekomendasi auditor
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dapat digunakan oleh auditte atau
tertentu. Secara sederhana sistem dapat manajemen untuk berbagai keperluan
diartikan sebagai suatu kumpulan atau misalnya untuk dasar pengambilan
himpunan dari unsur, komponen, atau keputusan, pengendalian manajemen,
variabel-variabel yang terorganisasi, saling perbaikan dan/atau perubahan dalam
berinteraksi, saling tergantung satu sama berbagai aspek dalam upaya mengamankan
lain dan terpadu. kebijakan dan mencapai tujuan organisasi
secara keseluruhan[19].
2.3 Informasi
2.7 Cobit
Informasi adalah sekumpulan data/ fakta
yang diorganisasi atau diolah dengan cara 2.7.1 Kerangka Kerja Cobit
tertentu sehingga mempunyai arti bagi COBIT (Control Objective for Information
penerima. Data yang telah diolah menjadi and related Technology), dikeluarkan dan
sesuatu yang berguna bagi penerima disusun oleh IT Governance Institute yang
maksudnya yaitu dapat memberikan merupakan bagian dari ISACA
keterangan atau pengetahuan. Dengan (Information Systems Audit and Control
demikian yang menjadi sumber informasi Association) pada tahun 1996. COBIT
adalah data . Contoh informasi : dokumen merupakan kerangka panduan tata kelola TI
dalam microsoft exel, berbentuk atau bisa juga disebut toolset pendukung
spredsheet seringkali digunakan untuk yang bisa digunakan untuk menjembatani
membuat sebuah informasi dari data yang gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis
terdapat di dalamnya, seperti laporan pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut
untung, rugi, dan neraca adalah bentuk dalam suatu organisasi.
informasi dan angka terdapat didalamnya
adalah data[5]. COBIT memungkinkan pengembangan
kebijakan yang jelas dan sangat baik
2.4 Sistem Infromasi digunakan untuk IT kontrol seluruh
organisasi, membantu meningkatkan
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd kualitas dan nilai serta menyerdehanakan
(2010:6), sistem informasi adalah pelaksanan alur proses sebuah organisasi dari
sekumpulan dari komponen yang saling sisi penerapan IT. Adapun salah satu COBIT
berhubungan dan berfungsi untuk yang diterbitkan oleh ISACA yaitu COBIT 5.
mengumpulkan, memproses, menyimpan, COBIT 5 menyediakan kerangka kerja yang
dan menyediakan output berupa informasi komprehensif yang membantu perusahaan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan untuk mencapai tujuan mereka dan
tugas-tugas bisnis. memberikan nilai melalui pemerintahan yang
efektif dan manajemen perusahaan TI.
2.5 Audit Sistem Informasi

Weber (1999,10) mengemukakan bahwa


audit sistem informasi adalah proses

3
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 522

2.7.4 Proses APO11 – Manage Quality

Pada pengerjaan tugas akhir ini, berfokus pada


Domain APO (Align, Plan, and Organise), yaitu
control objective Manage Quality.
Manage Quality adalah proses mendefinisikan
dan mengkomunikasikan kebutuhan kualitas
dalam tiap proses, prosedur, termasuk kontrol,
pemantauan, dan penggunaan praktik dan
standar yang telah terbukti dapat meningkatkan
efisiensi [4].
Cobit 5 principles [Sumber : ISACA, 2012]
Menurut ISACA (2012:101), deskripsi dari
2.7.2 Domain dan Proses Pada Cobit 5 proses APO11- Manage Quality adalah
mendefinisikan dan mengkomunikasikan
COBIT 5 memiliki 5 domain yang terbagi persyaratan kualitas dalam seluruh proses,
dalam domain governance dan management, prosedur, dan hasil termasuk kontrol,
masing- masing domain memiliki proses yang pemantauan, dan penggunaan praktek dan
memungkinkan untuk mencapai tujuannya [14]. standar yang terbukti untuk upaya perbaikan
terus-menerus dan efisiensi. Tujuan dari proses
Satu domain berasal dari governance dan empat tersebut adalah memastikan pencapaian solusi
lainnya berasal dari management. Domain yang dan layanan yang konsisten untuk memenuhi
berasal dari area governance of enterprise IT persyaratan kualitas perusahaan dan memenuhi
adalah (Evaluate, Direct, and Monitor) EDM kebutuhan stakeholder.
yang terdiri dari 5 proses. Sedangkan domain
yang berasal dari management of enterprise IT Proses ini merupakan tanggung jawab dari :
sejalan dengan tanggung jawab pada area plan, Divisi IT planning & Governance > IT
build, run, and monitor (PBRM). Terdapat 32 Specialist > Quality & Governance, karena
proses yang dipecah kedalam masing-masing beberapa tanggung jawabnya adalah menyusun
domain sebagai berikut : & mensosialisasikan policy & SOP yang ada di
1. Align, Plan and Organize (APO) dengan13 IT agar policy & SOP tersebut dapat diketahui
proses. dan dipatuhi oleh tim IT, user dan process
2. Build, Acquire and Implement (BAI) dengan owner, menyusun dan mereview SLA dan OLA
10 proses. di IT, dan melakukan audit data yang ada di IT
3. Deliver, Service and Support (DSS) dengan 6 sebagai feedback untuk pengembangan sistem
proses. IT selanjutnya [4].
4. Monitor, Evaluate and Assess (MEA) dengan
3 proses. Untuk meningkatkan kualitas, COBIT 5
menunjukan organisasi TI mengukur diri
2.7.3 Goals Cascade Untuk Perencanaan terhadap tiga gol perbaikan proses. Di bawah
Audit ini merupakan 3 Process goal untuk kualitas
[20] :
Hubungan antara tujuan dan strategi bisnis
dengan TI harus sejalan, untuk itu tujuan TI
1. Stakeholders puas dengan kualitas
harus mendukung tujuan bisnis. Untuk
solusi dan layanan
perencanaan audit, terlebih dahulu melakukan
mapping enterprise goal dengan IT-related
Kualitas jelas pelindung bagi konsumen akhir .
goal guna memaparkan tujuan bisnis secara
Tujuannya adalah untuk menilai apakah solusi
umum dengan beberapa tujuan TI yang
dan layanan memenuhi kebutuhan bisnis
mendukung tujuan bisnis organisasi. IT-related
pengguna akhir. Kepuasan stakeholder adalah
goals merupakan IT balance scorecard yang
pengukuran kritis.
memandang TI berdasarkan empat perspektif, Tiga Metrik yang dapat digunakan untuk
sedangkan enterprise goal merupakan balance mengukur keberhasilan :
scorecard yang memandang tujuan organisasi 1. Rata-rata rating kepuasan pemangku
secara keseluruhan berdasarkan empat kepentingan dengan solusi dan layanan.
perspektif [15].

4
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 523

2. Persentase stakeholder puas dengan 2. Proses dengan laporan penilaian kualitas


kualitas TI. formal
3. Sejumlah layanan dengan rencana 3. SLA yang mencakup kriteria penerimaan

manajemen kualitas. kualitas


Cara yang dapat dilakukan pada metrik nomer 1 Pada metrik no 1, dapat dilakukan dengan cara
dan 2 untuk mengukur keberhasilan tersebut mencari pengukuran proses yang memiliki
dengan cara diperoleh dari survei stakeholder, persyaratan kualitas. Selanjutnya, pada metrik
tetapi untuk metrik yang ketiga mengatakan ada no 2, menilai persyaratan terhadap kriteria. Dan
rencana manajemen kualitas , ini berati tidak pada metrik no 3, tentang memasukan kriteria
berakhir setelah jasa diberikan. Sebaliknya, penerimaan kualitas ke SLA.
pada metrik no 3, layanan bisa dengan ITIL
yang menyebutkan tentang rencana perbaikan 2.7.4.1 Raci Chart APO11 – Manage Quality
berkesinambungan. RACI adalah singkatan yang terdiri dari:
Responsible, Accountable, Consulted and
2. Proyek dan hasil pelayanan dapat Informed. RACI chart adalah matriks untuk
diprediksi seluruh aktivitas atau otorisasi keputusan yang
harus diambil dalam suatu organisasi yang
Menanyakan kepada setiap pemimpin tentang dikaitkan dengan seluruh pihak atau posisi yang
bagaimana manajer yang baik dan mereka akan terlibat[2].
memberitahu kepada anda manajer yang baik
membuat prediktabilitas. Di sini kita ingin
proyek yang akan dikirimkan tepat waktu , sesuai
jadwal dan layanan untuk memenuhi tujuan .
Tiga metrik yang direkomendasikan di sini
adalah sebagai berikut :
1. Persentase proyek yang ditinjau yang
memenuhi target sasaran mutu dan
sasaran.
2. Persentase solusi dan layanan
disampaikan dengan sertifikasi khusus.
3. Jumlah cacat ditemukan sebelum
produksi.

Pada metrik no 1, memastikan bahwa proyek


memiliki tujuan target kualitas dan sasaran Gambar 2-8 Raci Chart [Sumber : ISACA,
kinerja . Selanjutnya pada metrik no 2, 2012]
memastikan memiliki Laporan Audit
(auditable) proses bisnis atau membuktikan Definisi RACI
kinerja mereka melalui sertifikasi seperti SAS
70 . Dan pada metrik no 3 , mengukur berapa Responsible: orang yang secara langsung
banyak cacat didalam produksinya dan nomor bertanggung jawab menangani pekerjaan tsb
ini harus selalu kecil. (Pihak Luar).
Accountable: orang yang paling
3. Persyaratan kualitas yang diterapkan bertanggungjawab akan pekerjaan yg ditangani
dalam semua proses staf/bawahannnya tadi, dan ia memiliki hak untuk
menyatakan: Ya/Tidak, ia memiliki hak veto
Di dalam proses kaji manajemen kualitas, (Pihak Dalam).
dinyatakan bahwa kualitas bukan hanya tentang Consulted: orang yang perlu memberikan
pengujian. Namun mencakup beberapa hal lain masukan dan kontribusi terhadap aktivitas tadi.
, diantaranya adalah tiga metrik yang dapat Informed: orang yang perlu mengetahui
digunakan untuk mengukur keberhasilan : keputusan atau action apa yang diambil/terjadi.
1. Proses dengan persyaratan kualitas yang
ditentukan

5
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 524

2.7.4.2 Tahapan-tahapan aktivitas pada penyedia QMS. Informasi yang dikumpulkan


harus digunakan oleh pemilik proses untuk
Domain APO (Align, Plan, and Organise)
meningkatkan kualitas.Dan didalam APO11.04
Manage Quality terdapat 7 aktifitas yang dijalankan.
5) APO11.05 Integrate quality management
1) APO11.01 Establish a quality into solutions for development and
management system service delivery.

Didalam proses area Establish a quality Didalam proses area Integrate quality
management system ini, membangun dan management into solutions for development and
memelihara QMS yang menyediakan standar, service delivery ini, menggabungkan praktek-
pendekatan khusus dan berkesinambungan praktek manajemen kualitas yang relevan ke
untuk manajemen kualitas, teknologi yang dalam definisi, pemantauan, pelaporan dan
memungkinkan dan proses bisnis yang selaras manajemen lanjut dalam pengembangan untuk
dengan kebutuhan bisnis dan manajemen solusi dan penawaran layanan. Dan didalam
kualitas perusahaan. Dan didalam APO11.01 ini APO11.05 terdapat 3 aktifitas yang dijalankan.
terdapat 6 aktifitas yang dijalankan.
6) APO11.06 Maintain continuous
2) APO11.02 Define and manage quality improvement
standarts, pratices and procedures
Didalam proses area Maintain Continuous
Didalam proses area Define and Manage Improvement ini, menjaga dan
quality standarts, practice and procedures ini, mengkomunikasikan rencana kualitas
mengidentifikasi dan mempertahankan keseluruhan yang mempromosikan perbaikan
persyaratan, standar, prosedur dan praktek terus-menerus secara teratur. Ini harus
sebagai kunci proses untuk memandu mencakup kebutuhan, dan manfaat perbaikan
perusahaan dalam memenuhi maksud dari terus-menerus. Mengumpulkan dan
persetujuan QMS. Ini harus sesuai dengan menganalisis data tentang QMS, dan
persyaratan kerangka kontrol IT. meningkatkan efektivitasnya. Mengkoreksi
Pertimbangkan sertifikasi untuk kunci semua ketidaksesuaian untuk pencegahan.
proses, unit organisasi, produk atau jasa. Dan Mempromosikan budaya kualitas dan perbaikan
didalam APO11.02 ini ada 2 aktifitas yang berkelanjutan. Dan didalam APO11.06 terdapat
dijalankan. 8 aktifitas yang dijalankan.

3) APO11.03 Focus quality management on 2.7.5 Capability Level pada COBIT 5


customers Process capability model (capability level)
merupakan kapabilitas yang mengindikasikan
Didalam proses area Focus Quality tingkat kemampuan sebuah proses area tertentu
Management on Customers ini, Manajemen pada sebuah organisasi.
kualitas fokus pada pelanggan dengan
menentukan kebutuhan dan memastikan Di bawah ini merupakan definisi dari
keselarasan dengan praktek manajemen standardisasi pada process capability model
kualitas. Dan didalam APO11.03 terdapat 6 (capability level) yang ini digunakan
aktifitas yang dijalankan. pada COBIT 5
(sumber : ISACA, Enabling Process 2012)[11].
4) APO11.04 Perform quality monitoring,
control and review Tabel 2-2 Process Capability Model

Didalam proses area Perform Quality


Monitoring, Control and Review ini, memantau
kualitas proses dan jasa secara terus menerus
seperti yang didefinisikan oleh QMS.
Mendeskripsikan, merencanakan dan
melaksanakan pengukuran untuk memantau
kepuasan pelanggan dengan kualitas serta

6
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 525

3. Metodelogi Penelitian 3.1.3 Perencanaan Sebelum Audit (Planning)

3.1 Prosedur Audit

Gambar 3.1 Metodelogi Penelitian

Gambar 3-2 Perencanaan Sebelum Audit


(planning)
Pada tahap planning ini dilakukan untuk
memperoleh proses domain yang akan dikaji
sebagai ruang lingkup audit sebelum melakukan
audit pada Direktorat Sistem Informasi
Universitas Telkom . Tahap ini dimulai dengan
Gambar 3-1 Prosedur Audit
studi kasus digunakan untuk memahami teori-
3.1.1 Subjek Audit teori yang mendukung penelitian ini. Kemudian
studi kasus digunakan untuk memahami
Arikunto (1008:132) menyatakan bahwa Unit bagaimana sasaran strategi Direktorat Sistem
Analisis adalah satuan tertentu yang Informasi Universitas Telkom. Selanjutnya
diperhitungkan sebagai subjek penelitian. dilakukan pemetaan terhadap sasaran strategi
Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis dengan Enterprise Goals untuk memperoleh
adalah Direktorat Sistem Informasi Universitas Enterprise Goals yang sesuai dan mendukung
Telkom. Subjek penelitian di Direktorat Sistem sasaran strategi tersebut. Setelah itu, dilakukan
Informasi Universitas Telkom, serta layanan IT pemetaan terhadap Enterprise Goals terpilih ke
mencakup aplikasi pada layanan akademik. IT-Related Goals yang terpilih sebelumnya,
dari IT-Related Goals yang didapat, kemudian
3.1.2 Objek Audit (Unit Analisis dan dipetakan ke IT-Related Process domain APO
Informan) untuk memperoleh proses-proses domain yang
Direktorat Sistem Informasi Universitas sesuai dan mendukung IT-Related Goals tersebut.
Telkom merupakan salah satu unit pelayanan Dari proses domain yang telah menjadi
teknis di Universitas Telkom yang mempunyai proses kaji, yaitu APO11-Manage Quality
fungsi pelayanan di bidang Teknologi Informasi dijadikan sebagai acuan penyusunan pertanyaan-
dan Komunikasi (TIK). Direktorat Sistem pertanyaan audit. Pertanyaan- pertanyaan audit
Informasi Universitas Telkom ini mengelola tersebut menjadi perancangan pelaksanaan audit
kegiatan administrasi dan layanan berupa lembar kerja audit (LKA).
data/informasi, pengelolaan infrastruktur, dan
pengembangan sistem informasi yang meliputi
konten, jaringan dan tampilan.

7
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 526

3.1.4 Prosedur Komunikasi dengan Pihak


Manajemen

Dalam tahap ini, peneliti meminta izin untuk


melakukan pengambilan data dengan pihak
manajemen didalam Direktorat Sistem
Informasi Universitas Telkom.

3.1.5 Langkah Pengambilan Data


Dalam tahap ini merupakan langkah-langkah
yang dilakukan untuk pengambilan data terkait
dengan Direktorat Sistem Informasi Universitas
Telkom sesuai dengan APO11-Manage Quality
. Sebelum melakukan pengambilan data,
peneliti menerjemahkan Raci Chart sehingga
dapat melihat stakeholder yang terkait dengan
Direktorat Sistem Informasi Universitas
Telkom ini yang berfokus pada APO11-
Manage Quality. Langkah-langkah yang Gambar 3-3 Pelaksanaan Audit (Testing)
dilakukan untuk pengambilan data ini melalui
3.1.7 Hasil Audit (Reporting)
wawancara, kuisioner, survey dan ulasan
(review) dokumen .

3.1.6 Pelaksanaan Audit APO11 – Manage


Quality

Pada tahap Testing ini, dilakukan pelaksanaan


audit dengan lembar kerja audit (form audit) yang
telah dibuat di tahap planning. Lembar kerja Gambar 3-4 Hasil Audit (Reporting)
audit ini akan diisi dengan wawancara,
kusioner, survei dan meninjau kelengkapan Pada tahap reporting ini dimulai dengan
dokumen. Lembar kerja audit ini berisi penjabaran terhadap temuan-temuan audit yaitu
pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada kondisi existing saat ini untuk proses APO11-
aktivitas-aktivitas yang terdapat pada subproses Managel Quality. Kemudian analisis level pada
domain APO11-Manage Quality . Dengan saat ini level selanjutnya. disusun dalam
melakukan tahap ini akan diketahui kondisi Laporan Hasil Audit (LHA) , temuan-temuan
existing di Direktorat Sistem Informasi yang didapat, dan rekomendasi-rekomendasi
Universitas Telkom saat ini dan level perbaikan. LHA merupakan hasil akhir dari
kapabilitas di proses manajemen kualitas penelitian ini sebagai rekomendasi untuk
terhadap lembar kerja audit tersebut. Penilaian Direktorat Sistem Informasi Universitas
level kapabilitas pada proses ini digunakan Telkom.
sebagai representasi kematangan dari kondisi
existing tersebut. Setelah level kapabilitas 3.1.8 Penyerahan Hasil Auidt (Follow-Up)
diketahui maka ditentukan rekomendasi level
yang ingin dicapai. Penentuan level target
dilakukan melalui diskusi dengan auditee.

Gambar 3-5 Penyerahan Hasil Audit


(Follow-Up)

8
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 527

Pada tahap follow up ini merupakan tahap akhir A. Jenis dan Sumber Data
dari serangkaian proses penelitian. Setelah
rekomendasi disusun menjadi lembar hasil audit Jenis dan sumber data ini mengenai dari mana
(LHA), selanjutnya diserahkan ke bagian data didapat. Untuk lebih memperjelas kajian
Direktorat Sistem Informasi sebagai hasil akhir dalam penelitian ini, maka digunakan jenis dan
audit. Dilakukan exit audit sebagai tanda bahwa sumber data sebagai berikut :
pelaksanaan audit selesai.
7) Data Primer
3.2 Model Konseptual
Model konseptual ini digunakan sebagai Data primer merupakan data yang didapatkan
rancangan terstruktur yang berisi konsep- dari hasil wawancara dam kuisioner yang
konsep saling terkait guna melihat hubungan diberikan kepada responden yang berkaitan
dan pengaruh logis antara antar konsep. Model dengan layanan TI di Direktorat Sistem Informasi
konseptual untuk penelitian ini digambarkan Universitas Telkom. Data ini digunakan untuk
sebagai berikut: mengukur pelaksanaan area proses APO11-
Manage Quality. Sebelum melakukan
wawancara dan penyebaran kuisioner, terlebih
dahulu mengidentifikasi narasumber dari raci
chart untuk melakukan wawancara. Narasumber
penelitian ini adalah stakeholder yang ada di
dalam organisasi ini atau disebut dengan pihak
internal dan stakeholder yang mengunakan
layanan TI Direktorat Sistem Informasi
Universitas Telkom atau yang disebut dengan
pihak eksternal.

8) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang meliputi
dokumen atau file mengenai manajemen di
Direktorat Sistem Informasi di Universitas
Telkom. Data yang didapat tersebut kemudian
dianalisis akan dikaji sebagai bahan untuk
mendukung setiap proses dalam. Data tersebut
kemudian dianalisis dan disaring untuk
memperoleh data yang mendukung proses
penilaian selanjutnya untuk mendapatkan
capability level dengan menggunakan process
capability model pada setiap process area
mengacu pada domain APO (Align, Plan, and
Gambar 3-6 Model Konseptual
Organise) Manage Quality sehingga dapat
3.2.1 Perencanaan Audit merancang rekomendasi yang diperlukan
Direktorat Sistem Informasi di Universitas
Pada tahap ini dilakukan perencaan audit Telkom .
sebelum melakukan pengumpulan data dengan
Tabel 3-5 Data Primer dan Sekunder
identifikasi ruang lingkup penilaian, identifikasi
jenis dan sumber data dan identifikasi daftar
pertanyaan.
B. Teknik Pengumpulan Data
3.2.2 Pengumpulan Data Untuk mendapatkan jenis dan sumber data di atas
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dilakukan dengan suatu teknik. Teknik yang
yang telah diidentifikasi sebelumnya. Data yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
dikumpulkan adalah data primer dan data sebagai berikut :
sekunder. Di bawah ini penjelasan dari
pengumpulan data tersebut :

9
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 528

1) Wawancara menjamin mutu dari penelitian sehingga


kesimpulan-kesimpulan ataupun alasan-alasan
Wawancara, yaitu tanya jawab dengan yang dikemukakan terhadap hubungan dengan
responden yang dipilih untuk memperoleh data area proses kaji dapat dipercaya, akurat dan dapat
yang mendukung hasil kuisioner. Wawancara diandalkan sehingga hasil penelitian bisa
berguna untuk mendapatkan informasi tentang diterima.
IT Resourse sebagai layanan TI di Direktorat Data hasil kuisioner yang baik adalah data yang
Sistem Informasi Universitas Telkom atau didapat dari alat ukur yang baik. Kuisioner
mengetahui kondisi IT Resourse pada saat ini. yang baik harus memenuhi dua persyaratan Di
Wawancara ini juga dilakukan untuk bawah ini :
mengidentifikasi ruang lingkup di Direktorat
Sistem Informasi Universitas Telkom sebelum 1) Instrumen Penelitian
observasi APO11 (Align, Plan and Organise)
Manage Quality . Instrumen penelitian ini merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada responden.
2) Kuisioner Di bawah ini merupakan instrumen penelitian
yang digunakan :
Kuisioner, yaitu untuk melakukan penelitian
1. Daftar pertanyaan kuisioner yang terdiri
yang memerlukan data atau informasi tentang
dari 34 (tiga puluh) pertanyaan untuk
sesuatu hal dari orang atau sampel (responden)
pegawai di Direktorat Sistem Informasi
dengan daftar pertanyaan sesuai kajian.
Universitas Telkom (Pihak Internal)
Kuisioner ini dengan cara menyusun dan
dengan jumlah responden 21 orang.
mengajukan daftar pertanyaan kepada pihak
responden secara tertulis sesuai dengan area 2. Daftar pertanyaan kuisioner yang terdiri
proses APO11-Manage Quality kepada pihak dari 14 (empat belas) dan 10 (sepuluh)
internal dan daftar pertanyaan kepuasan pertanyaan untuk mahasiswa, dosen, dan
responden kepada pihak eksternal terhadap kaprodi sebagai stakeholder yang
layanan IT yang diberikan oleh Direktorat SISFO mengunakan layanan TI Direktorat
Universitas Telkom. Sistem Informasi Universitas Telkom
(Pihak Eksternal) dengan jumlah
3) Studi Pustaka responden 30 orang.

Studi Pustaka, yaitu dokumentasi atau 2) Validitas


penelitian kepustakaan untuk memperoleh Untuk menetukan kevalidan dari item kuisioner
literatur yang dianggap relevan dengan digunakan metode koefisien product moment
permasalahan yang sedang diteliti. pearson yaitu dengan mengkorelasikan skor
total yang dihasilkan masing-masing responden
dengan skor masing-masing item dengan rumus
C. Teknik Penarikan Sampel :
Mengutip pernyataan Suharsini Arikunto 𝑛 ∑ ��− ∑ �.∑�
�=
(1993;120), yaitu “Apabila subjeknya kurang √{𝑛 ∑ �2 − (∑ �)2 }{𝑛 ∑ �2 − (∑ �)2 }
dari 100 lebih baik diambil semuanya.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih dari Dimana :
100 dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25%
atau lebih”. Berdasarkan pernyataan ini, maka n = Jumlah Sampel.
untuk anggota pihak internal populasi diambil Y = Jumlah Skor dari masing-masing
sebagai sampel dan untuk pihak eksternal responden.
populasi diambil 100.
X = Skor per item pertanyaan.
D. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kemudian nilai korelasi yang dihasilkan dari
perhitungan dibandingkan dengan nilai r kritis,
Tujuan dari pengujian penelitian yaitu kuisioner nilai r kritis diambil biasanya antara 0,30-0,40
adalah untuk mengetahui apakah data yang (Sugiyono,2003;14). Nilai korelasi product
dihasilkan dari alat ukur tersebut dapat

10
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 529

moment pearson dibandingkan dengan r kritis, reliabilitas mencakup mutu seluruh proses
jika nilai koefisien korelasinya skor item pengambilan atau sejak konsep disiapkan
dengan skor total lebih besar dari 0,30 maka sampai data siap dianalisis.
item-item tersebut dinyatakan valid.
Dasar pengambilan keputusan Validitas [9] : E. Analisis Data
 Jika r positif, serta r ≥ 0.30 maka item
Langkah-langkah analisis data yang dilakukan
pertanyaan disebut valid.
peneliti adalah :
 Jika r tidak positif, r < 0.30 maka item
pertanyaan tersebut tidak valid
Untuk menjawab identifikasi tentang
3) Reliabilitas manajemen kualitas dan layanan TI di dalam
organisasi ini melalui analisis kuisioner atas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan hasil tabulasi data, dengan langkah sebagai
sejauh mana suatu alat pengukur dapat berikut :
dipercaya dan dapat diandalkan. Teknik
perhitungan reliabilitas atas kuisioner yang 1) Langkah pertama adalah mengolah setiap
digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban dari item pertanyaan yang
menggunakan persamaan teknik bulan dua diberikan kepada pihak internal dan
(Split Half Method). eksternal yang sudah disusun oleh
Adapun langkah-langkah sebagai berikut [9] : peneliti. Nilai yang diperoleh dengan
memberikan skor terhadap jawaban
1. Masukan semua data kedalam Microsoft kuisioner yang diajukan kepada
Excel responden, dengan menggunakan 6 kriteria
2. Pisahkan data pada bagian 1 dan bagian 2 (level 0, 1, 2, 3, 4,5) untuk pihak internal
untuk semua responden dan 5 kriteria (5,4,3,2,1) untuk pihak
3. Hitung korelasi antara bagian 1 dan ekternal yaitu sebagai berikut :
bagian 2 dengan fungsi
=CORREL(V4:V33;W4:W33) Tabel 3-6 Kriteria Nilai Jawaban Responden
4. Hitung koefisien Reliabilitas dengan
Pihak Internal
rumus :

2� �

��𝑏 =
(1 + ���)

Kemudian nilai korelasi yang dihasilkan dari


perhitungan dibandingkan dengan nilai r kritis,
nilai r kritis diambil biasanya ≥ 0.7 .Nilai korelasi
product moment pearson dibandingkan dengan r
kritis, jika nilai koefisien korelasinya skor item
dengan skor total leboh besar dari ≥ Tabel di atas merupakan kriteria nilai jawaban
0.7 maka item-item tersebut dapat dinyatakan yang diberikan kepada responden pihak
reliabel. internal, yaitu seluruh pegawai yang ada di
Direktorat Sistem Informasi Universitas
Telkom.
Dasar pengambilan keputusan Reabilitas [9] :
 Jika nilai koefisien reliabilitas ≥ 0.7 maka
pertanyaan dinyatakan reliabel.

Jika validitas dan reliabilitas tidak diketahui,


maka akibatnya menjadi fatal dalam Tabel di atas merupakan kriteria nilai jawaban
memberikan kesimpulan ataupun dalam yang diberikan kepada responden pihak
memberi alasan terhadap hubungan dengan area eksternal, yaitu Mahasiswa, Kaprodi, dan
proses kaji, bahkan secara luas validitas dan Dosen yang menggunakan layanan TI di
11
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 530

Direktorat Sistem Informasi Universitas Tabel 4-1 Objek Wawancara


Telkom.
2) Menghitung frekuensi dan total skor,
kemudian kategorisasi untuk hasil yang
didapatkan.
𝑁 �����𝑖 𝑇�������𝑔𝑔𝑖 − 𝑁 �����𝑖 𝑇������𝑎 ℎ
Interval = �� � ���ℎ � ������ ����𝑎

3.3.3 Pelaksanaan Audit dan Analisis


b) Kuisioner
Setelah dilakukan pengumpulan data, di dalam Pada tahap ini, dilakukan penelitian
tahap pelaksanaan audit dan analisis hasil ini terhadap tanggapan responden mengenai
Direktorat Sistem Informasi terhadap
dilakukan untuk mendapatkan capability level
layanan yang diberikan dan melihat
yang berfokus pada APO11-Manage Quality tanggapan responden pihak internal
sehingga dapat memberikan rekomendasi pada Direktorat Sistem Informasi Universitas
pihak Direktorat Sistem Informasi Universitas Telkom dalam manajemen kualitas di
Telkom. organisasi ini.

c) Kuisioner ini berisi pertanyaan-


4. Audit dan Analisis Data
4.1 Teknik Pengumpulan Data pertanyaan sesuai pada Subdoma`in
APO11-Manage Quality diberikan
Pada pelaksanaan tahap awal penelitian ini, kepada pihak internal, sedangkan
untuk mendukung evaluasi terhadap penelitian kuisioner selanjutnya diberikan kepada
ini dilakukan melalui wawancara, survei dan pengguna dari layanan yang diberikan
kuisioner. Pengumpulan data melalui oleh Direktorat Sistem Informasi.
wawancara ini dilakukan berdasarkan tabel Secara garis besar responden yang akan
Raci Chart. disertakan dapat dilihat pada tabel Di
bawah ini, sebagai berikut :

4.2 Teknik Pengukuran Data


Pada tahap ini dilakukan pengukuran data
kuisioner yang diberikan kepada pihak internal
(Direktorat SISFO) dan pihak Eksternal (
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi) dengan uji
validitas dan reliabilitas.
Gambar 4-1 Raci Chart Validitas menunjukan sejauh mana suatu akal
ukur cocok mengukur apa yang ingin diukur.
a) Wawancara Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka
alat ukur tersebut semakin tepat dengan
Pada tahap wawancara ini, dilakukan
sasaranya, atau semkin menunjukan apa yang
identifikasi ruang lingkup di Direktorat Sistem
seharusnya diukur. Untuk menguji validitas
Informasi Universitas Telkom sebelum
item kuisioner digunakan metode Corrected
observasi APO11 (Align, Plan and Organise)
Item Total Correlation . Perhitungan koefisien
Manage Quality . Wawancara ini dilakukan
validitas dilakukan dengan menggunakan
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
rumus koefisien korelasi Product Moment. Item
Direktorat Sistem Informasi
dikatakan valid jika nilai-nilai Corrected Item
mengimplementasikan manajemen kualitas di
Total Correlation lebih besar dari nilai kritis.
Universitas Telkom dan mengetahui kondisi IT
Nilai r kritis yang ditetapkan adalah sebesar
Resource saat ini.
0,30 (Sugiyono,2003 ; 116).

12
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 531

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi suatu alat Tabel 4-3 Responden Kuisioner Pihak
ukur dalam mengukur gejala yang sama dan Eksternal
hasil pengukuran relative konsisten maka alat
ukur tersebut reliabel.
Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau
karakter utama instrument pengukur yang baik.
Ide pokok dari konsep reliabilitas adalah
sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya, yaitu sejauhmana skor hasil Pada tabel responden kuisioner pihak eksternal
pengukuran terbebas dari kekeliruan di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden
pengukuran (error of measurement). yang telah diberikan kuisioner ini adalah 30
orang, yaitu mahasiswa, kaprodi dan dosen .
Teknik perhitungan reliabilitas kuisioner yang Pihak eksternal ini diberikan kuisioner untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah Split mengetahui kepuasan dan kepentingan terhadap
Half Method (teknik belah dua) dengan rumus layanan TI yang disediakan oleh Direktorat
Pearson. Sistem Informasi Universitas Telkom.

Tabel 4-2 Responden Kuisioner Pihak


Internal (Direktorat SISFO) 4.3 Proses Analisis
Pada tahap ini merupakan proses atau langkah
yang dilakukan oleh peneliti sebagai analisis
untuk menggunakan lembar kerja audit (LKA)
sehingga dapat mengetahui capability level
pada proses kaji APO11- Manage Quality.

Pada tabel responden kuisioner pihak internal di


atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
telah diberikan kuisioner ini hanya 10 orang,
yaitu stakeholder yang terkait dengan penelitian
ini , diantaranya Direktur Sistem Informasi
Universitas Telkom , Manager Operasional,
Manager Komunikasi dan Layanan Customer ,
Asman Layanan Sistem Informasi Akademik,
Staff Layanan Sistem Informasi Akademik,
Asman Pengembangan Infrastruktur, Asman
Riset dan Inovasi Teknologi Informasi, Staff
Riset Riset dan Inovasi Teknologi Informasi .
Gambar 4-1 Proses Analisis

4.3.1 Identifikasi Manajemen Kualitas

Identifikasi kualitas TI menghasilkan


pemahaman terhadap kualitas di Direktorat
Sistem Informasi ini maupun yang akan datang

13
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 532

serta dapat menimbulkan dampak terhadap System)


organisasi ini. Identifikasi penelitian ini
berdasarkan Detail Control Objectives pada APO11.02 Menentukan dan Mengelola
APO11 Manage Quality , dengan ini dapat dilihat Standar Kualitas, pelaksanaan dan
bagaimana didalam suatu organisasi prosedur.
mengimlementasikan manajemen kualitas Proses ini mengukur sejauh mana capaian
sehingga stakeholder puas dengan kualitas aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam
solusi dan layanan, proyek dan hasil pelayanan menentukan dan mengelola standar kualitas
dapat diprediksi, dan persyaratan mutu yang pelaksanaan dan prosedur.
diterapkan dalam semua proses.
Tabel 4-52 Document APO11.02 Menentukan
4.3.2 Alat Audit APO11 (Align, Plan and dan Mengelola Standar Kualitas, pelaksanaan dan
Organise) Manage quality prosedur
Nama Bukti atau Deskripsi
Alat audit ini digunakan sebagai lembar kerja Document Output
audit (LKA) untuk mengetahui seberapa jauh Dokumen Standar Di dalam
Direktorat Sistem Informasi Universitas Sasaran Manajemen organisasi ini
Telkom menjalankan manajemen kualitas Mutu Kulitas telah memiliki
didalam organisasi dan laporan hasil audit (LHA) standar
ini sesuai analisis peneliti yang didapat dari manajemen
kuisioner dan survei lapangan. kualitas yang
APO11.01 Membangun Sistem Manajemen ada di
Kualitas. dokumen, yaitu
Proses ini mengukur sejauh mana capaian sasaran mutu
aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam
membangun sistem manajemen kualitas. APO11.03 Manajemen Kualitas Fokus pada
pelanggan.
Tabel 4-51 Document APO11.01 Proses ini mengukur sejauh mana capaian
Membangun Sistem Manajemen Kualitas aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam
Nama Bukti atau Deskripsi manajemen kualitas fokus pada pelanggan
Document Output (stakeholder).
Standard Peran Quality Direktorat
Tabel 4-53 Document APO11.03 Manajemen
Operating Management SISFO
Kualitas Fokus pada pelanggan
Procedure System memiliki
(Aturan) (Stakeholder)
(SOP) sendiri aturan
Nama Bukti atau Deskripsi
di dalam
Document Output
organisasi .
SKPL Kebutuhan Kebutuhan ini
SOTK Tanggung Terdapat
(Spesifikasi stakeholder ada di dalam
(Susunan Jawab dan Hak tanggung Kebutuhan SKPL yang
untuk
Organisasi Keputusan jawab dan Perangkat manajemen terdokumentasi
dan Tata Hak Lunak) dan kualitas sebagai
Kerja) Keputusan di Feedback kebutuhan
top perangkat lunak
management dan sesuai
atau di kebutuhan
Direktur stakeholder.
SISFO
Dokumen Kriteria Penerimaan
RKM Rencana Rencana
Monitoring penerimaan kualitas ini ada
(Rencana Manajemen manajemen
dan kualitas didalam
Kerja) Kualitas hanya secara
Dokumen dokumen
umum
Evaluasi evaluasi dan
Dokumen Hasil ulasan Dilakukan setelah adanya
Evaluasi keefektifitasan selama kesepakatan di
QMS (Quality Triwulan
Management

14
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 533

dalam rapat. mengintegrasikan manajemen kualitas menjadi


Feedback Tinjauan Tinjauan solusi untuk pengembangan.
dan UAT hasil kualitas kualitas ada dari
(User layanan kepuasan Tabel 4-55 Document APO11.05
Acceptance termasuk stakeholder Mengintegrasikan manajemen kualitas
Test) umpan balik kepada layanan menjadi solusi untuk pengembangan
stakeholder yang diberikan Nama Bukti atau Deskripsi
Direktorat Document Output
SISFO dengan Dokumen Hasil Output tersebut
adanya umpan RTM, pembahasan telah
balik dari Sasaran dan layanan terdokumentasi
stakeholder dan Evaluasi , pemantauan di dalam RTM
didalam didalam pengiriman dan ada
dokumen UAT. aplikasi kualitas monitoring
yang layanan di
digunakan sebuah aplikasi
APO11.04 Menjalankan Pemantauan oleh divisi yang ada di
Kualitas, Pengendalian dan Ulasan. Infrastruktur Direktorat
Proses ini mengukur sejauh mana capaian . SISFO
aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam
menjalankan pemantauan kualitas, Dokumen Akar
pengendalian dan Ulasan. RTM penyebab
kegagalan
Tabel 4-54 Document APO11.04 pengiriman
Menjalankan Pemantauan Kualitas, kualitas
Pengendalian dan Ulasan APO11.06 Menjaga Perbaikan Terus-
Nama Bukti atau Deskripsi Menerus.
Document Output Proses ini mengukur sejauh mana capaian
RKM Hasil Hasil tinjauan aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam
(Rencana tinjauan kualitas ini ada menjaga perbaikan terus-menerus.
Kerja) dan kualitas dan pada RKM dan
RTM audit RTM sesuai Tabel 4-56 Document APO11.06 Menjaga
dengan waktu Perbaikan Terus-Menerus
yang ditentukan
dan tinjauan Nama Bukti atau Deskripsi
kualitas ini Document Output
sesuai dengan Dokumen Komunikasi Perbaikan ini
kebutuhan evaluasi pada perbaikan dilakukan dari
stakeholder. atau file terus-menerus keluhan
Sasaran Kualitas Proses yang helpdesk dan praktik
stakeholder
Mutu dan proses dilakukan terbaik. pada layanan
Dokumen dalam didalam TI melalui
Evaluasi tujuan organisasi ini helpdesk.
layanan dan untuk mencapai Dokumen Meninjau Didalam
metrik kualitas dalam evaluasi kualitas hasil organisasi
layanan telah dan benchmark. selalu
ada didalam dokumen meninjau
dokumen monitoring kualitas
evaluasi. dengan cara
evaluasi dan
APO11.05 Mengintegrasikan manajemen monitoring .
kualitas menjadi solusi untuk
pengembangan.
Proses ini mengukur sejauh mana capaian
aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam

15
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 534

4.4 Hasil Analisis diperoleh dari hasil


Audit (Kelengkapan
Tabel 4-58 Hasil Evaluasi dan Pelaksanaan Dokumen) .
Audit sesuai dengan AP011-Manage Quality 7. Lembar hasil audit
(LHA) sebagai
Objek 1. Direktur Sistem rekomendasi untuk
Wawancara Informasi Universitas pihak Direktorat
Penelitian Telkom Sistem Informasi
2. Manajer Divisi OPSI, Capability Level 3,38
INFRAKON,
Level
RISBANGSI
Dari hasil proses analisis yang
3. Unit SDM , BAA,
SPM, dan SAI dilakukan oleh peneliti, proses
kaji APO11 – Manage Quality
Responden 1. Pihak Internal di Direktorat SISFO ini
Kuisioner (Direktorat Sistem menghasilkan capability level
Penelitian Informasi Universitas rata-rata 3,38 , artinya APO11
Telkom) sedang dalam tahap menuju
2. Pihak Eksternal capability level 4 dan masih
(Mahasiswa, Dosen mencapai 0,38 di atas level 3.
dan Kaprodi) Pembulatan ke bawah dipilih
Identifikasi 1. Struktur Organisasi sesuai dengan konsep
Bukti tertulis Direktorat Sistem penentuan capability level
yang diperoleh Inoformasi proses tertentu. Maka dari itu
berkaitan Universitas Telkom. untuk APO11 capability level
dengan 2. Lembar bukti masih dianggap 3, sehingga
APO11 dokumen hasil capability level target yang
Manage wawancara dengan diinginkan adalah level yang
Quality inti pertanyaan yang sedang ditujunya yaitu level 4.
berfokus pada APO11
Manage Quality dan Level Target Level 4
pada IT resource.
3. Lembar bukti
dokumen hasil
kuisioner kepada
pihak internal
Direktorat Sistem
Informasi tentang
Manage Quality.
4. Lembar bukti
dokumen hasil
kuisioner kepada Dari hasil audit yang dilaksanakan, pengukuran
pihak eksternal
capability level proses area APO11-Manage
sebagai stakeholder
(mahasiswa, dosen, Quality pada Direktorat Sistem Informasi
dan kaprodi). Universitas Telkom, diperoleh hasil level
5. Lembar Audit sebagai kapabilitas 3, level rata-rata 3,38 , artinya
lembar kerja untuk APO11 sedang dalam tahap menuju capability
auditor (LKA) level 4 dan masih mencapai 0,38 di atas level 3.
melakukan evaluasi Pembulatan ke bawah dipilih sesuai dengan
pada pada penelitian konsep penentuan capability level proses tertentu.
ini yang berfokus Maka dari itu untuk APO11 capability level
pada APO11 (Manage masih dianggap 3, sehingga capability level
Quality) pada COBIT target yang diinginkan adalah level yang sedang
5. ditujunya yaitu level 4.
6. Lembar Bukti yang

16
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 535

5. Kesimpulan dan Saran menggunakan cara lain seperti Yes atau


5.1 Kesimpulan No pada tabel aktifitas sebagai bahan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas perbandingan didalam hasil penilaian.
Akhir ini adalah 4) Disarankan untuk yang ingin
1) Telah melaksanakan audit sistem
meneruskan penelitian ini dengan
informasi di Direktorat Sistem Informasi
Universitas Telkom dengan melakukan audit pada seluruh proses
menggunakan COBIT 5 sehingga didalam domain APO (Align, Plan, and
mendapatkan capability level atau tingkat Organise) untuk dikembangkan.
kematangan yang berfokus pada APO11-
Manage Quality .
2) Dari hasil audit yang dilaksanakan, Daftar Pustaka
pengukuran capability level proses area
APO11-Manage Quality pada Direktorat
Sistem Informasi Universitas Telkom, [1]Andhyka, A., 2014. COBIT (Control
diperoleh hasil level kapabilitas 3, level Objectives for Information and Related
rata-rata 3,38 , artinya APO11 sedang
Technology). [Online]
dalam tahap menuju capability level 4
dan masih mencapai 0,38 di atas level 3. Available at:
Pembulatan ke bawah dipilih sesuai http://agraandhyka.blogspot.com/2014/03/cobit
dengan konsep penentuan capability level -control-objectives-for.html
proses tertentu. Maka dari itu untuk
APO11 capability level masih dianggap [2]Anon., 2009.
3, sehingga capability level target yang http://worldofquality.blogspot.com. [Online]
diinginkan adalah level yang sedang Available at:
ditujunya yaitu level 4.
http://worldofquality.blogspot.com/2009/07/rac
3) Dari perolehan level kapabilitas proses
area kaji di atas, maka diketahui level i-tool-one-step-to-achieve-quality.html
kapabilitas Direktorat SISFO berada di
level 3 Established Process yang artinya [3]Anon., 2009. RACI TOOL-ONE STEP TO
proses direncanakan, dimonitor, ACHIEVE QUALITY OF WORK IN AN
disesuaikan serta proses didefinisikan ORGANIZATION. [Online]
untuk mencapai hasil prosesnya. Available at:
4) Untuk mencapai level 4 Predictable http://worldofquality.blogspot.com/2009/07/rac
Process rekomendasi yang disusun
i-tool-one-step-to-achieve-quality.html
adalah Direktorat SISFO sebaiknya
membuat SOP untuk proses APO11-
[4]Anon., 2012. Persiapan Evaluasi. [Online]
Manage Quality ini yang lebih rinci
disetiap divisi didalam Direktorat SISFO Available at:
dan dapat mendistribusikan sumber daya http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-
yang lebih tepat di setiap aktivitas . 00032-SI%20Bab3001.pdf

5.2 Saran [5]Anon., 2013. Pengertian Informasi. [Online]


1) Perlu dilakukan pengukuran proses Available at:
manajemen kualitas di Direktorat Sistem http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/07
Informasi Universitas Telkom dengan /pengertian-informasi.html
model lain, misalnya dengan ITIL,
PMBOOK, ISO, sebagai perbandingan [6]Anon., n.d. COBIT Assessment Programme.
alat ukur yang lebih sesuai dengan objek [Online]
penelitian.
2) Disarankan untuk yang ingin Available at: http://www.isaca.org/Knowledge-
meneruskan penelitian tugas akhir ini Center/cobit/Pages/COBIT-Assessment-
dengan pengukuran level selanjutnya. Programme.aspx
3) Disarankan untuk mengukur proses
APO11 - Manage Quality dengan

17
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 536

[7]Anon., n.d. Pengertian Sistem Informasi. [17]Lestari, E., 2013. Cobit (Control Objective
[Online] Information and Related Technology). [Online]
Available at: http://artikel-teknologi- Available at:
informasi.blogspot.com/2013/03/pengertian- http://estiklestari.blogspot.com/2013/01/cobit-
sistem-informasi.html control-objective-for-information.html
[Accessed 03 2013].
[18]Lucianasi, 2011. Audit Sistem Informasi.
[8]Aprianto, A., 2012. Audit Sistem Informasi [Online] Available at:
menggunakan Standar Cobit 4.1 Domain http://2lucianasi2011.blogspot.com/
Monitor and Evaluate pada Universitas
[19]Mas, R., 2013. Konsepsi Audit. [Online]
Pembangunan Nasional "veteran" Jawa Timur.
Available at:
Aris Aprianto.
http://raidenmas.blogspot.com/2013/04/konseps
[9]Dewa, n.d. Penyusunan Kuisioner. In: i-audit-sdm.html
s.l.:s.n.
[20]Myless, 2012. Process Goal for Quality.
[10]Fitrianah, D., 2012. Audit Sistem [Online] Available at:
Informasi/Teknologi Informasi Dengan http://h30499.www3.hp.com/t5/Discover-
Kerangka Kerja Cobit Untuk Evaluasi Performance-Blog/3-COBIT-processes-that-
Manajemen Teknologi Informasi di Universitas make-quality-job-one/ba-p/5805425
XYZ. Devi Fitrianah dan Yudho Giri Sucahyo. [Accessed September 2012].

[11]Gandhi, A., 2012. Process Capability


Levels ISO/EIC 15504. [Online] Available at:
http://r5alburuj.blogspot.com/2012/10/process-
capability-levels-isoeic-15504.html

[12]Gondodiyoto, S., 2007. Audit SIstem


Informasi + Pendekatan Cobit . In: M. W.
Media, ed. Jakarta: s.n.

[13]Handoyo, E., 2010.


http://ekohandoyo.blog.undip.ac.id. [Online]
Available at:
http://ekohandoyo.blog.undip.ac.id/2010/01/18/
cfg-context-free-grammar/

[14]ISACA, 2012. COBIT 5 : A Business


Framework for Governance & Management IT.
In: s.l.:s.n.

[15]ISACA, 2012. COBIT 5 : Enabling


Processes. In: s.l.:s.n.

[16]Jeremia, V., n.d. Audit. [Online] Available


at:
http://victorjeremia.blogspot.com/2014/04/perb
edaan-audit-around-computer-dengan_16.html
[Accessed April 2014].

18

Anda mungkin juga menyukai