Review Jurnal

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

Judul PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PRODUKTIVITAS


OPERASIONAL DAN STAF PADA STMIK AKBA MAKASSAR
Jurnal Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. & Hal. Volume 8, Nomor 1, Halaman : 59 – 68
Tahun 2018
Penulis Erwin Gatot, Wisda
Tanggal 26 November 2021
Reviewer Ismail

Peran teknologi informasi dalam pencapaian tujuan organisasi sangat


berpengaruh. Demikian pula pada STMIK AKBA Makassar peran teknologi
informasi merupakan salahsatu penunjang utama aktivitas operasional organisasi
dalam memaksimalkan seluruh sumberdaya organisasi agar dapat bersinergi
Abstrak dengan penerapan teknologi informasi terkini hingga tercipta efesiensi dan
efektifitas kinerja dilingkup STMIK AKBA Makassar.

Teknologi informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari STMIK


AKBA sebagai sekolah tinggi yang berkonsentrasi pada ilmu komputer,
teknologi informasi juga merupakan bagian yang sangat vital dalam menunjang
segala kegiatan operasional STMIK AKBA baik dalam proses belajar mengajar
maupun dalam manajemen administrasi organisasi, sebagai salahsatu sentral
penunjang kegiatan - kegiatan operasional organisasi dalam pencapaian visi-misi
tentu keberadaan teknologi informasi terkini tidaklah dapat mencapai tingkat
Pendahuluan efisiensi dan efektifitas kinerja tanpa di tunjang dengan kemampuan sumber daya
lainnya di lingkup organisasi baik internal ataupun eksternal terkhusus pada
sumber daya manusia, maka untuk mengetahui sejauh mana tingkat kematangan
operasional produktifitas dan staf terhadap keberadaan teknologi informasi di
lingkup organisasi STMIK AKBA diperlukan suatu pengukuran tingkat
kematangan dengan menggunakan COBIT 4.1 yang dengan audit ini diharapkan
ada kemajuan yang signifikan terhadap organisasi.

Tujuan :
 Untuk mengukur tingkat kematangan perencanaan dan penerapan
Tujuan dan teknologi informasi di internal organisasi STMIK AKBA Makassar.
Manfaat  Memberikan kesimpulan dan saran untuk manajemen internal organisasi
Penelitian Manfaat :
 Manajemen organisasi STMIK AKBA Makassar dapat mengetahui apakah
penerapan teknologi informasi yang telah ada mampu menunjang tujuan
bisnis organisasi, untuk mengetahui tingkat kapabilitas tata kelola
teknologi informasi dilingkup organisasi STMIK AKBA Makassar
 Menemukan kesenjangan (gap analysis) dalam penerapan teknologi
informasi pada STMIK AKBA Makassar, memberikan saran dan masukan

1
pada STMIK AKBA Makassar bagaimana bisa lebih mengefektifkan dan
mengefesienkan penerapan tata kelola teknologi informasi dengan tingkat
kematangan yang sesuai standarisasi COBIT 4.1

Tinjauan 1. Dasar Teori


Pustaka a. Cobit 4.1
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah
sebuah kerangka yang diperkenalkan oleh ISACA dan ITGI untuk penerapan
IT GOVERNANCE, Cobit dibuat untuk menjembatani antara resiko bisnis,
kebutuhan kontrol, serta permasalahan - permasalahan teknis bagi para
auditor, manajemen, dan pengguna.
b. Maturity Model
IT Maturity Model merupakan model yang digunakan untuk mengukur
tingkat kematangan pengelolaan teknologi informasi dalam suatu organisasi.
2. Kajian Pustaka
Penelitian Nurhayani dengan judul “Perancangan Tata Kelola Teknologi
Informasi Pada Layanan Akademik di Amik Sigma Palembang Menggunakan
Analisis SWOT dan COBIT” (Jurnal SIGMATA : LPPM AMIK SIGMA
Volume 1 : Nomor : 2 Edisi : April 2013 – September 2013)

Metode 1. Pengumpulan Data


Penelitian  Observasi
 Studi Pustaka
 Wawancara
 Kuesioner
2. Pengelolaan Data
 Penentuan IT Goals
 Core IT
 PO2 – Proses ini meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan manajemen dengan memastikan bahwa informasi
yang dapat dipercaya dan aman disediakan, dan
memungkinkan sumber daya rasionalisasi sistem informasi
untuk tepat sesuai dengan strategi bisnis.
 PO3 - Determine Technological Direction. Pengaturan
rencana yang terus diperbaharui mencakup aspek-aspek
seperti arsitektur sistem, arah teknologi, rencana akuisisi,
standar, strategi migrasi dan kontingensi.
 PO6 - Program komunikasi yang berkelanjutan dilaksanakan
untuk mengartikulasikan misi, tujuan layanan, kebijakan dan
prosedur, dll, disetujui dan didukung oleh manajemen.
 AI2 - Proses ini meliputi desain aplikasi, pemuatan kontrol
aplikasi dan persyaratan keamanan, dan pengembangan dan
konfigurasi sesuai dengan standar.
 AI3 - Pendekatan yang direncanakan untuk akuisisi,
pemeliharaan dan perlindungan infrastruktur sejalan dengan
2
yang telah disepakati strategi teknologi dan penyediaan
pengembangan dan uji lingkungan.
 AI4 - Proses ini membutuhkan produksi dokumentasi dan
manual bagi pengguna dan IT, dan menyediakan pelatihan
untuk memastikan penggunaan yang tepat dan pengoperasian
aplikasi dan infrastruktur.
 AI5 - Sumber daya TI, termasuk orang, hardware, software
dan layanan, perlu diperoleh.
 AI7 - Membutuhkan pengujian yang tepat dalam lingkungan
khusus dengan data yang relevan tes, definisi peluncuran dan
migrasi petunjuk, perencanaan rilis dan promosi yang
sebenarnya untuk produksi, dan review pasca implementasi.
 DS7 - Pendidikan yang efektif dari semua pengguna sistem TI,
termasuk dalam IT, membutuhkan identifikasi kebutuhan
pelatihan masing-masing kelompok pengguna. Selain
kebutuhan mengidentifikasi, proses ini termasuk
mendefinisikan dan melaksanakan strategi untuk pelatihan
yang efektif dan mengukur hasil.
 DS8 - Pendidikan yang efektif dari semua pengguna sistem TI,
termasuk dalam IT, membutuhkan identifikasi kebutuhan
pelatihan masing-masing kelompok pengguna. Selain
kebutuhan mengidentifikasi, proses ini termasuk
mendefinisikan dan melaksanakan strategi untuk pelatihan
yang efektif dan mengukur hasil.

Mengisi form assisment dari level-level pernyataan pada setiap proses dengan
menentukan nilai bobot dari setiap jawaban :
 T (Tidak) = 0
 MT (Mungkin Tidak) = 0,25
 TY (Tidak Yakin) = 0,5
 MY (Mungkin Ya) = 0,75
 Y (Ya) = 1

Langkah-langkah penghitungan tingkat kematangan dari setiap proses :


Penghitungan indeks
 Indeks A = Level Kematangan
 Indeks B = Sub Total
 Indeks C = Jumlah Pernyataan/Pertanyaan
 Indeks D = Rasio
 Index E = Normalisasi

3
4
Hasil dari tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi pada STMIK
AKBA Makassar memfokuskan audit pada Improve and maintain operational and
staff productivity yang mana terdiri dari 10 proses dari 3 domain (Planning and
Organisation, Acquisition and Implementation, Delivery and Support) telah di
Impleme dapatkan hasil yang di gambarkan pada tabel - tabel berikut :
ntasi dan
Hasil

5
6
Kesimpulan
Setelah melalukan proses audit pada STMIK AKBA Makassar untuk Improve
and maintain operational and staff productivity yang mana terdiri dari 3 domain
(PO, AI, dan DS) maka dapat di simpulkan bahwa tingkat kematangan tata
kelola teknologi informasi di pandang dari
Kesimpulan internal perspective adalah sebagai berikut:
& Saran  Tingkat kematangan pada kelompok Domain PO masih berada pada level
rata-rata 2.31 (repeatable). Untuk dapat mencapai tingkat kematangan yang
diinginkan (expected maturity level) di level 3 (defined process) maka semua
prosedur yang disyaratkan di tiap proses harus dipenuhi.

 Tingkat kematangan pada kelompok Domain AI masih berada pada level


rata-rata 2,46 (Adhoc). Untuk dapat mencapai tingkat kematangan yang
diinginkan (expected maturity level) di level 3 (defined process) maka semua
prosedur yang disyaratkan di tiap proses harus dipenuhi.

 Tingkat kematangan pada kelompok Domain DS masih berada pada level


rata-rata 2.40 (repeatable). Untuk dapat mencapai tingkat kematangan yang
diinginkan (expected maturity level) di level 3 (defined process) maka semua
prosedur yang disyaratkan di tiap proses harus dipenuhi.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tatakelola teknologi informasi


untuk Domain Improve and maintain operational and staff productivity Pada
STMIK AKBA Makassar berada pada level 2 atau repeatable.

Saran
Beberapa usulan yang berkaitan dengan pencapaian hasil yang optimal dari
penerapan Framework Cobit pada Audit Tata Kelola Teknologi Informasi di
STMIK AKBA Makassar ini antara lain sebagai berikut:

 Memilih dan memastikan dipergunakannya standar. Dalam arti kata bahwa


seluruh infrastruktur teknologi dan sumber daya yang diadakan, diterapkan,
dikembangkan, dan dipelihara haruslah mengikuti standar yang telah dipilih
dan ditentukan.
 Mengawasi perubahan teknologi. Suatu aktivitas kontinyu dan
berkesinambungan melihat bagaimana teknologi yang dipilih berkembang
di dalam maupun di luar organisasi (evolusi).
 Mengembangkan dan memelihara kerangka serta lingkungan kendali
terhadap seluruh pengelolaan teknologi informasi yang ada dalam wilayah
kerja institusi.
 Mengembangkan dan memutakhirkan berbagai kebijakan internal terkait
dengan manajemen dan pemanfaatan teknologi informasi.
 Mengkomunikasikan obyektif teknologi informasi dan mensosialisasikan
keberadaan kontrol untuk mengendalikan keberadaannya.
 Buat klasifikasi (keparahan dan dampaknya) dan prosedur eskalasi (fungsional
dan hierarkis).
 Mendeteksi dan insiden catatan / permintaan layanan / permintaan informasi.

Anda mungkin juga menyukai