Penyuluhan Kesehatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Faidin Aidin

1.
2.
MAY

14

MAKALAH PENGANTAR KESEHATAN MASYARAKAT


TENTANG PROMOSI KESEHATAN

KATAPENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul PROMOSI KESEHATAN Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah PERKESMAS, Program Studi Keperawatan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai
layanan internet. Oleh karena itu, Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi untuk saya maupun untuk semuanya.

Makassar, Mei 2014


Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi pendidikan kesehatan.
B. Tujuan pendidikan kesehatan.
C. Sasaran promosi kesehatan.
D. Strategi promosi kesehatan.
E. Metode promosi kesehatan.
F. Media promosi kesehatan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk
kehamilan dan persalinan.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti me
menuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lap
angan kerja dan ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan
yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-
sama.
Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaannya bagaimana cara ahidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan
kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga biasa dilakukan dengan cara
penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan
kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgaai tim medis adalah salah satunya memperkanalkan
bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami
akan membahas tentang “Promosi Kesehatan”

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari promosi kesehatan?
2. Apa tujuan dari pendidikan kesehatan?
3. Siapa saja Sasaran dari promosi kesehatan?
4. Bagaimana Strategi dari promosi kesehatan?
5. Bagaimana Metode promosi kesehatan?
6. Apa Media promosi kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui apa definisi dari promosi kesehatan
2. Untuk mengatahui apa tujuan dari promosi kesehatan
3. Untuk mengatahui siapa saja sasaran dari promosi kesehatan
4. Untuk mengatahui bagaimana strategi dari dari promosi kesehatan
5. Untuk mengatahui bagaiman metode promosi kesehatan
6. Untuk mengatahui apa media untuk promosi kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Pendidikan Kesehatan
WHO berdasarkan piagam Ottawa (1986) dalam Heri.D.J. Maulana (2009) hal. 19,
mendefinisikan promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individu
meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi
yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri.
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan
control dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan
merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol
terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai
pemberdayaan diri sendiri (Maulana,2009).
B. Tujuan Pendidikan kesehatan
Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan
yaitu:
a. Tujuan Program
Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang
akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas
akibat kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50 % setelah promosi kesehatan
berjalan lima tahun.
b. Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan
ini merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan
ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga
tahun.

c. Tujuan Perilaku
Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan.
Tujuan ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap,
tindakan, contohnya: pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat
kerja meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan
C. Sasaran Promosi Kesehatan
Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan oleh perawat adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Agar promosi kesehatan dapat lebih tepat sasaran, maka sasaran
tersebut perlu dikenali lebih rinci, dan jelas melalui pengelompokkan sasaran promosi
kesehatan, meliputi:
a. Sasaran primer, yaitu mereka yang diharapkan dapat menerima perilaku baru.
b. Sasaran sekunder, yaitu mereka yang mempengaruhi sasaran primer.
c. Sasaran tersier, yaitu mereka yang berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan
seperti para pengambil keputusan atau penyandang dana.
D. Strategi dalam Promosi Kesehatan
Strategi promosi kesehatan berdasarkan (Piagam Ottawa 1986) ialah sebagai berikut :
1. Kebijakan berwawasan kebijakan
Strategi promosi kesehatan yang mana ditujukan kepada para penentu
kebijakan agar mengeluarkan kebijakan dan ketentuan yang menguntungkan
bahkan dapat merugikan kesehatan, sehingga dalam menentukan keputusan
diperhatikan dampaknya bagi kesehatan masyarakat.
2. Lingkungan yang mendukung
Strategi ini dikelola oleh para pengelola tempat umum, termasuk pemerintah
kota. Dimana mereka dapat menyediakan sarana dan prasarana bagi masyarakat
dalam meningkatkan kesehatnnya, sehingga nantinya akan tercipta lingkungan
yang sehat untuk mendukung prilaku sehat masyarakat
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan
Realisasi dari reorintasi pelayanan kesehatan ini adalah para penyelenggara
kesehatan baik pemerintah maupun swasta harus dilibatkan dalam
memberdayakan masyarakat agar dapat berperan bukan hanya sebagai penerima
pelayan kesehatan namun dapat menjadi menjadi penyelenggara pelayanan
kesehatan.
4. Keterampilan Individu
Strategi ini mewujudkan adanya keterampilan individu-individu dalam
meningkatkan dan memelihara kesehatanya. Langkah awal untuk strategi ini
adalah pemberian pemahaman tentang penyakit dalam bentuk metode atau
teknik kepada individual bukan dalam bentuk massa
5. Gerakan Masyarakat
Adanya gerakan dari masyarakat itu sendiri dalam meningkatkan dan
memelihara kesehatannya. Hal ini akan tampak dari prilaku masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya tanpa harus ada kegiatan namun
akan tampak dari prilaku menuju sehat.
Berdasarkan rumusan yang dibuat oleh WHO (1994), strategi promosi
kesehatan secara global dibagi menjadi tiga yang akan dibentuk dalam
intervensi, yaitu :
a. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan dimana untuk meyakinkan orang lain agar orang
lain tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan.
Pendekatan advokasi ialah sasaran kepada para pembuat keputusan atau
penentu keputusan sesuai sektornya. Intinya adalah strategi advokasi kesehatan
merupakan pendekatam yang dilakukan dengan pimpinan atau pejabat dengan
tujuan mengembangkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Kegiatan
advokasi ini ada dalam bentuk formal dan informal. Advokasi dalam
bentuk formal misalnya : penyajian presentasi, seminar, atau suatu usulan yang
dilakukan oleh para pejabat terkait. Advokasi informal misalnya : Suatu
kegiatan untuk meminta dana, atau dukungan dalam bentuk kebijakan kepada
para pejabat yang relevan dengan kebijakan yang diusulkan. Intervensi yang
dapat dilakukan secara perseorangan kepada pejabat ialah dengan : lobi, dialog,
negosiasi dan debat. Sehingga diharapkan mendapatkan hasil adanya tindakan
yang nyata, kepedulian, serta pemahaman atau kesadaran dari pejabat sehingga
terjadi kelanjutan kegiatan.
b. Dukungan sosial ( Social Support )
Dukungan sosial adalah suatu strategi yang digunakan untuk mencari
dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat. Dimana tujuannya dengan
menggunakan tokoh masyarakat sebagai jembatan antara sektor kesehatan atau
pengembang kesehatan dengan masyarakat. Intervensi keperawatan yang
diberikan dalam stretegi dukungan sosial ialah : pelatihan bagi para tokoh
masyarakat, lokakarya, bimbingan bagi para tokoh masyarakat, sehingga hasil
yang diharapkan adalah adanya peningkatan jumlah para tokoh masyarakat
yang berperan aktif dalam pelayanan kesehatan, jumlah individu dan keluarga
dimana meningkat pengetahuannya tentang kesehatan, adanya pemanfaatan
fasilitas kesehatan yang ada misalnya posyandu.
c. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang langsung kepada
masyarakat. Pemberdayaan ini bertujuan untuk mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat itu
sendiri. Intervensi keperawatan dalam pemberdayaan masyarakat adalah
dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dapat berupa : penyuluhan
kesehatan, posyandu, pos obat desa, dan lain sebagainya. Hasil yang diharapkan
adalah sumber daya manusia yang berperan dalam peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan.
E. Metode Promosi kesehatan
Metode diartikan sebagai cara atau pendekatan tertentu. Secara garis besar, metode dibagi
menjadi dua, yaitu metode didaktif dan metode sokratik.
 Metode Didaktif
Metode ini didasarkan atau dilakukan secara satu arah. Tingkat keberhasilan
metode didaktif sulit dievaluasi karena peserta didik bersifat pasif dan hanya
pendidik yang aktif. Misalnya: ceramah, film, leaflet, booklet, poster dan siaran
radio.
 Metode Sokratif
Metode ini dilakukan secara dua arah. Dengan metode ini, kemungkinan
antara pendidik dan peserta didik bersikap aktif dan kreatif. Misalnya: diskusi
kelompok, debat, panel, forum, seminar, bermain peran, curah pendapat,
demonstrasi, studi kasus, lokakarya dan penugasan perorangan.
Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi,
Sasaran yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi. Metode berdasarkan
tekhnik komunikasi:
 Metode Penyuluhan Langsung
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka
dengan sasaran. Termasuk disini antara lain: kunjungan rumah, pertemuan
diskusi, pertemuan di balai desa pertemuan di posyandu, dll.
 Metode Penyuluhan Tidak Langsung
Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka
dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara media.
Contohnya, publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukkan film dan
sebagainya berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai.
F. Media Promosi kesehatan
Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan
atau pengajaran ( Herry D.J. Maulana).
Media promosi kesehatan adalah alat yang dipakai untuk mengirimkan pesan kesehatan (Ferry
Efendy & Makhfudli).
Media pendidikan kesehatan disebut juga alat peraga karena berfungsi membantu dan
memeragakan sesuatu dalam proses pendidikan atau pengajaran. Pembuatan alat peraga atau
media mempunyai prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap orang diterima dan
ditangkap melalui pancaindra.
Semakin banyak pancaindra yang digunakan maka semakin jelas juga pengetahuan yang
didapatkan. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan alat peraga dapat melibatkan indra
sebanyak mungkin pada suatu objek sehingga dapat memudahkan pemahaman bagi peserta
didik.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk
meningkatkan control dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa
promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu
meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis
filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri
Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan
yaitu:
a. Tujuan Program
b. Tujuan Pendidikan
c. Tujuan Perilaku
Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan oleh perawat adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Agar promosi kesehatan dapat lebih tepat sasaran, maka
sasaran tersebut perlu dikenali lebih rinci, dan jelas melalui pengelompokkan sasaran
promosi kesehatan
B. Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfatkan oleh mahasiswa dan mahasiswi
keperawatan dalam melaksanakan promosi kesehatan, dan kami berharap makalah ini
mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan ajar Ayubi Dian( 2010 ).Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku FKM UI.

Efendi, F & Makhfudli.( 2009 ). Keperawataan kesehatan Komunitas teoti dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta; Salemba Medika

Evans, dkk.( 2011 ). Health Promotion and Public Health for Nursing Students. Exeter Great
Britain; Learning Matters Ltd.

http://www.scribd.com/doc/40462631/Makalah-Strategi-Promosi-Kesehatan-
Jadididownload pada tanggal 03 November 2012

Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, Soekidjo.( 2003 ). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta


Faidin
Posted 14th May 2014 by Unknown

0
Add a comment

Loading

Anda mungkin juga menyukai