Praktikum Sifat Asam Basa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PENGAMATAN

“LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT ASAM BASA”


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia

Oleh:
Kelompok 4
Kelas XI-IPA 5

Dimas Kusuma Putra No.7


Irvan Satria No.13
Nabila Maharani Haerunisa No.21
Yasmin Afnan Suweleh No.34

SMA NEGERI 11 BANDUNG


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME). Di mana Tuhan
YME telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat melaksanakan sebuah
praktikum dan menyelesaikannya dengan baik.

Sehingga akhirnya tersusunlah sebuah laporan resmi praktikum kimia ini. Laporan ini
telah saya susun dengan sistematis dan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan untuk memenuhi
tugas Praktikum Kimia.

Dengan selesainya laporan resmi praktikum ini, maka saya tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan laporan praktikum Kimia ini. Semoga Allah senantiasa meridhoi
segala usaha kami. Amiin
BAB I
PENDAHULUAN

A. Waktu Pelaksanaan
Hari / tanggal : Selasa, 20 Januari 2020
Waktu : 07.15 – 09.45
Tempat : Laboratorium Kimia SMAN 11 Bandung

B. Tujuan Praktikum
Mengetahui larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa secara sederhana
dengan menggunakan indikator kertas lakmus dan indikator yang terbuat dari bahan alam
yang ada di sekitar kita.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isomer?
2. Bagaimana cara membedakan isomer alkana, alkena, dan alkuna?

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Asam dan basa merupakan senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari.
Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan zat tertentu yang disebut indikator
atau menggunakan alat khusus. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam
air menghasilkan ion H+ .
Sifat-sifat asam antara lain :

1. Terasa masam

2. Terionisasi menghasilkan ion H+

3. Memiliki rentang pH 0-6,9

4. Memerahkan lakmus biru

Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa antara lain:

1. Terasa pahit dan licin

2. Terionisasi menghasilkan ion OH-.

3. Memiliki rentang pH 7,1 – 14

4. Membirukan lakmus merah

1.Asam Menurut Arrhenius


Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H+,
sedangkan basa merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H-. Jadi, menurut
Arrhenius, pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah
ion OH-. Jika asam Arrhenius dirumuskan dengan HxA, di dalam air asam itu akan
mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxA(aq) => xH+(aq)+ AX-(aq)

Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, M(OH)x, yang di dalam air


membebaskan ion hidroksida (OH-) sesuai dengan persamaan reaksi berikut
M(OH)x(aq) => Mx+(aq) + x OH-(aq)

2
2.Asam menurut Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923 ahli Kimia Denmark bernama J.N.Bronsted dan ahli kimia Inggris
bernama T.N.Lowry mengemukakan definisi tentang asam dan basa tersebut dikenal
dengan teori asam-basa Bronsted-Lowry. Menurut mereka suatu zat pemberi proton
(proton donor) disebut asam dan suatu asam setelah melepas proton akan membentuk
basa konjugasi dari asam tersebut begitu juga basa. Dengan demikian, dalam teori
asam-basa Bronsted-Lowry dikenal istilah ’’Pasangan asam-basa atau asam-basa
konjugasi.’’
Asam H+ + Basa konjugasi
Basa H+ + Asam konjugasi

3.Asam-Basa Lewis
Pada tahun 1932 seorang ahli kimia Amerika bernama G.N.Lewis merupakan teori
asam-basa yang diberi nama Asam-Basa Lewis. Teori ini menyatakan bahwa basa
adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat
diberikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan
asam adalah zat yang menerima pasangan elektron tersebut.

Pengenalan asam basa dapat dilakukan dengan larutan asam basa. Indikator asam
dan basa adalah zat yang memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan
basa. Melalui perbedaan warna tersebut kita dapat mengetahui kisaran perbedaan pH
suatu larutan

Identifikasi Sifat Asam – Basa Larutan


1. Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang berbeda warna pada larutan asam, basa, dan
netral.
2. Indikator Universal
Cara menggunakan indikator Universal adalah dengan mencocokkan kertas
indikator yang telah dicelupkan pada larutan dengan warna yang setara pada
kemasan kertas indikator.
3. Indikator Alami
Menentukan sifat asam basa larutan dapat dilakukan dengan indikator alami,
contoh : kembang sepatu, kol merah, dan kulit manggis. Bila larutan di campur
dengan sari bunga sepatu, maka larutan berubah warna menjadi hijau (basa),
atau tetap Merah (netral), Atau juga Merah menyala (asam).

3
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Jumlah


Pelat Tetes 2 buah

Gelas Kimia 50 ml 16 buah

Pipet Tetes 2 buah

Mortar & Pestle 1 buah

Air Suling

Air Kapur

Larutan Cuka Dapur

Larutan Amonia 0,1M

Air Jeruk

Air Sabun

Larutan Gula

Larutan Natrium Karbonat

Larutan Natrium Klorida

Larutan Amonium Klorida

Larutan Natrium Hidroksida

Larutan Asam Sulfat

Kertas Lakmus Merah

Kertas Lakmus Biru

Ekstrak Daun Pandan

Ekstrak Kunyit

Ekstrak Kulit Manggis

Ekstrak Kol Ungu

Ekstrak Bunga Mawar

4
B. Cara Kerja
1. Letakan potongan kecil kertas lakmus merah pada salah satu lekukan pelat tetes dan
kertas lakmus biru pada lekukan yang lain. Kemudian, teteskan air kapur pada kedua
kertas lakmus tersebut dengan menggunakan pipet tetes. Amati yang terjadi.
2. Ulangi langkah di atas, menggunakan larutan lain yang sudah disediakan. Amati yang
terjadi.
3. Tumbuk bunga mawar (warna merah) sampai halus, kemudian tambahkan beberapa
tetes air. Aduk, kemudian ambillah airnya.
4. Letakkan air bunga mawar tersebut ke dalam dua lekukan pelat tetes. Teteskan air
kapur pada lekukan pertama dan larutan cuka pada lekukan kedua. Amati yang terjadi.
5. Lakukan langkah (c) dan (d) dengan menggunakan bahan lain yang disediakan
(kunyit, kulit manggis, dan kol ungu).

C. Hasil Pengamatan
a. Indikator warna kertas lakmus

5
Kertas Lakmus Sifat Larutan
No. Bahan
Merah Biru Asam Netral Basa
1 Air Suling Merah Biru ✔
2 Larutan Cuka Merah Merah ✔
3 Air Kapur Biru Biru ✔
4 Larutan Gula Merah Biru ✔
5 Amonia Biru Biru ✔
6 Air Jeruk Merah Merah ✔
7 Air Sabun Biru Biru ✔
8 Larutan Asam Sulfat Merah Merah ✔
9 Larutan Natrium Karbonat Biru Biru ✔
10 Larutan Natrium Klorida Merah Biru ✔
11 Larutan Amonium Klorida Merah Biru ✔
12 Larutan Natrium Hidroksida Biru Biru ✔

b. Indikator bahan alam

6
Warna Ekstrak Bahan Warna Ekstrak Saat Ditetesi
No. Ekstrak Bahan Alam
Alam Cuka Air Kapur
1 Daun Pandan Hijau Hijau muda Hijau muda
2 Bunga Mawar Ungu Merah Hijau lumut
3 Kunyit Kuning Tua Kuning muda Coklat
4 Kulit Manggis Kuning Coklat Kuning muda Coklat
5 Kol Ungu Ungu Merah muda Hijau

Kesimpulan :
Dari hasil praktik ini kami dapat menentukan bahan apa saja yang bersifat asam atau basa
dengan menggunakan indikator kertas lakmus atau bahan alam. Jika saat menggunakan kertas
lakmus dapat melihat tabel di bawah ini
Kertas Lakmus Merah Kertas Lakmus Biru Sifatnya
Berubah Merah Biru Netral
warna Merah Merah Asam
menjadi Biru Biru Basa

Dan bahan alam yang dapat dijadikan indikator sifat asam basa adalah kol ungu dan bunga
mawar. Karena jika ditetesi dengan air kapur (basa) dan air cuka (asam) akan terjadi
perubahan warna yang signifikan yaitu (Merah – Asam & Hijau – Basa)

Anda mungkin juga menyukai