0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
83 tayangan10 halaman

Kak MK Monpera

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pekerjaan Manajemen Konstruksi Penataan Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang : Penataan Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat dan Gasibu


dimaksud adalah Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat yang
berlokasi di Jl. Dipati Ukur no. 48 Lebak Gede, Kecamatan Coblong
Kota Bandung yang terdiri daro Monumen dan Koridor Monpera
yang memanjang ke arah Lapangan Gasibu. Panjang Koridor kurang
lebih 712,67 meter dengan lebar bervariasi 40 s/d 50 meter. Kondisi
Koridor MONPERA saat ini banyak terdapat ruang-ruang “mati” yng
cenderung mengundang kegiatan yang negative. Pemanfaatan yang
tidak maksimal keterbatasan aksesbilitas baik fisik maupun visual,
serta keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana yang dapat
mendukung kegiatan pengunjung. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum nomor 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan
Gedung Negara pasal 55 ayat (2) bahwa untuk bangunan gedung
dengan klasifikasi tidak sederhana dengan ketentuan jumlah lantai di
atas 4 (empat) lantai dan dengan luas bangunan minimal 5.000 m2
(lima ribu meter persegi) untuk pembangunan baru, perluasan
dan/atau lanjutan pembangunan bangunan gedung untuk
pengawasan teknis harus dilakukan oleh penyedia jasa konsultan
manajemen konstruksi.
Perencanaan Penataan Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat dan
Gasibu ini telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2019 oleh Dinas
Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu
pengawasan teknis yang dilakukan oleh konsultan manajemen
konstruksi pada pelaksanaan Penataan Kawasan Monumen
Perjuangan Rakyat dan Gasibu dilaksanakan mulai tahap persiapan
konstruksi sampai dengan tahap pemeliharaan bangunan.

2. Maksud dan : 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Tujuan Konsultan Manajemen Konstruksi yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran, dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam tugas
perencanaan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Manajemen
Konstruksi dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

3. Sasaran : Kegiatan yang dilaksanakan adalah Penataan Kawasan Monumen


Perjuangan dan Gasibu.

4. Lokasi Kegiatan : Di Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat (MONPERA) dan Kawasan


Gasibu Kota Bandung

5. Sumber : 1. Biaya Pekerjaan :


Pendanaan Untuk pekerjaan konsultan manajemen konstruksi ini
diperlukan biaya Rp 3.034.174.000,- (Tiga milyar tiga puluh
empat juta seratus tujuh puluh empat ribu rupiah).
2. Biaya pekerjaan konsultan manajemen konstruksi dan tata cara
pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan
proses pengadaan jasa konsultansi manajemen konstruksi
sesuai peraturan yang berlaku terdiri dari:
a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;

1
b. materi dan penggandaan laporan;
c. pembelian dan atau sewa peralatan;
d. sewa kendaraan;
e. biaya rapat;
f. perjalanan lokal dan luar kota;
g. biaya komunikasi;
h. penyiapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi;
i. penyiapan dokumen pendaftaran;
j. asuransi atau pertanggungan (indemnity insurance);
k. dan pajak dan iuran daerah lainnya
3. Pembayaran biaya Konsultan Manajemen Konstruksi
didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan perencanaan.
a. Persiapan Pelakanaan Konstruksi fisik sebesar 10%
(sepuluh per seratus)
b. pengawasan teknis pelaksanaan konstruksi fisik yang
dibayarkan berdasarkan prestasi pekerjaan konstruksi fisik
di lapangan sampai dengan serah terima pertama
(Provisional Hand Over ) pekerjaan konstruksi sebesar 80%
(delapan puluh per seratus); dan
c. pemeliharaan sampai dengan serah terima akhir (Final
Hand Over) pekerjaan konstruksi sebesar 10% (sepuluh per
seratus).
4. Sumber Dana : APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2020.
DPA SKPD No. 1.04.1.04.040.015 Tanggal 31 Desember 2019
Tentang DPA SKPD Kegiatan Penataan Monumen Perjuangan
Rakyat dan Gasibu.

6. Nama dan : 1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) :


Organisasi Pejabat Boy Iman Nugraha, S.T. MT.
Pembuat 2. Nama Pekerjaan : Konsultan Manajemen Konstruksi Penataan
Komitmen (PPK) Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat.
3. Alamat :
Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat
Jl. Kawaluyaan Indah No. 4 Bandung.

Data Penunjang

7. Data Dasar : 1. Untuk melaksanakan tugasnya, penyedia jasa Konsultansi


Manajemen Konstruksi mendapatkan informasi yang
diberikan oleh Kepala Unit/Seksi yang lainnya terdiri dari :
a. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa
Barat.
b. Kepala Bidang dan Para Kepala Seksi di Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat.
c. Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Penataan
Monumen Perjuangan Rakyat dan Gasibu.
2. Untuk melaksanakan tugasnya, penyedia jasa Konsultansi
Manajemen Konstruksi harus mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kepala
Satuan Kerja / Bagian Kegiatan termasuk melalui Kerangka
Acuan Kerja.
3. Konsultan Manajemen Konstruksi harus memeriksa
kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari Kegiatan / Bagian Kegiatan
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan / kelalaian pekerjaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab sepenuhnya dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. Dokumen Perencanaan Penataan Monumen Perjuangan

2
Rakyat dan Gasibu dalam hal ini yaitu di Kawasan Monumen
Perjuangan Rakyat dan Kawasan Gasibu Kota Bandung.

8. Standar Teknis : SNI-SNI tentang Bangunan Gedung serta standar teknis terkait.

9. Studi-studi : -
terdahulu
10. Referensi Hukum : 1. Undang Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2. Undang Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
3. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
4. Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah
5. Peraturan Presiden RI Nomor : 73 tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya
Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan
7. Permen PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
10. Permen PU No.07/PRT/M/2019 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui penyedia.
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28/PRT/M/2016
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum
12. Perda Provinsi Jawa Barat No. 13 Tahun 2013 tentang
Bangunan Gedung
13. Pergub Jabar No. 99 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pelaksanaan Jasa Konstruksi Pembangunan Bangunan
Gedung Daerah.
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22 Tahun 2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
15. Peranturan Menteri PU Nomor 02 Tahun 2015 tentang
Bangunan Gedung Hijau.
16. Peraturan Walikota Bandung nomor 1023 Tahun 2016
tentang Bangunan Gedung Hijau.
17. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha / Dan
atau Kegiatan Yang Wajib Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
18. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan
/ Instansi Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan
masalah bangunan.

11. Lingkup Kegiatan : A. Lingkup Kegiatan


dan Pekerjaan Kegiatan Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi adalah kegiatan
pengawasan teknis konstruksi terbagi ke dalam 3 (tiga) tahap
yaitu:
a. Persiapan pelaksanaan konstruksi;
b. pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan

3
serah terima pertama (Provisional Hand Over) pekerjaan
konstruksi; dan
c. pengawasan tahap pemeliharaan pekerjaan konstruksi
sampai dengan serah terima akhir (Final Hand Over)
pekerjaan konstruksi.
Kegiatan pengawasan konstruksi meliputi aspek:
a. Mutu;
b. Kuantitas;
c. Jadwal;
d. Pelaporan;
e. Keselamatan Konstruksi; dan
f. Rekayasa Teknis.

B. Lingkup Pekerjaan / Tugas :


a. Tahap Pelaksanaan
i. mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik
yang disusun oleh penyedia jasa pelaksanaan
konstruksi, yang meliputi program program
pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan
sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana,
program Quality Assurance atau Quality Control, dan
program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
ii. mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik,
yang meliputi program pengendalian sumber daya,
pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas)
hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan,
pengen-dalian tertib administrasi, pengendalian
kesehatan dan keselamatan kerja.
iii. melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan
teknis dan manajerial yang timbul, usulan koreksi
program dan tindakan turun tangan, serta melakukan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
iv. melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
v. melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
a. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan
metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
c. mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari
segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume atau realisasi fisik.
d. mengumpulkan data dan informasi di lapangan
untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
pekerjaan konstruksi.
e. menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara
berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan
hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik
yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksanaan
konstruksi. menyusun laporan dan berita acara
dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan
konstruksi.

4
f. meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop
drawing) yang diajukan oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi. meneliti gambar-gambar
yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As
Built Drawing) sebelum serah terima I.
g. menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum
serah terima I, dan mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan.
h. bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan
konstruksi menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.
i. menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan, serah terima pertama, berita acara
pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua
pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
j. Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan
fungsi bangunan gedung terbangun sesuai dengan
IMB. membantu pengelola kegiatan dalam
menyusun Dokumen Pendaftaran.
k. membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan
kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
dari Pemerintah Kabupaten atau Kota setempat.
vi. menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen
konstruksi.

12. Keluaran : Konsultan manajemen konstruksi menghasilkan dokumen:


1. Tahap Pelaksanaan Konstruksi Fisik :

 Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume


kemajuan pekerjaan, tenaga, dan hari kerja.

 Berita Acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran


angsuran.

 Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara


Pemeriksaan Pekerjaan Tarnbah/Kurang, bilamana
terdapat perubahan pekerjaan.

 Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.

 Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.

 Berita Acara Penyerahan II Pekerjaan

 Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as


built drawing/

 Laporan rapat di lapangan (site meeting).

 Memeriksa gambar kerja terperinci (shop


drawings),Barchart dan S curve serta NetWork Planning
yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

 laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi

13. Peralatan : Sesuai yang tercantum dalam BoQ (BLNP).


Material, Personil
dan Fasilitas dari
PPK

5
14. Peralatan : Sesuai kebutuhan.
Material, Personil
dan Fasilitas dari
Penyedia Jasa :
15. Lingkup : - Manajemen konstruksi memiliki tanggung jawab memberikan
Kewenangan rekomendasi kelaikan fungsi bangunan gedung yang diawasi
Penyedia Jasa : sesuai dengan dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
kepada Pengguna Anggaran.
- Memberikan masukan/usulan/pendapat teknis dalam
penyesuaian rencana sesuai petunjuk/pengarahan dari PPK
sesuai ketentuan yang berlaku.
- Mediator dan wakil dari pemberi tugas atau pemilik anggaran
dalam menjalankan komunikasi dengan para pelaksana
kegiatan.

16. Jangka Waktu : Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan manajemen konstruksi


Penyelasaian selama 9 (Sembilan) bulan.
Pekerjaan
17. Personil :
Posisi/Jabatan Kualifikasi Jumlah
Or.Bln.
A. Tenaga Ahli Pendidikan Keahlian Pengalaman
Ketua Tim /Ahli Ahli Utama > 8 Tahun 1 orang x 9 OB
S2 Teknik Arsitektur /
Manajemen Konstruksi Manajemen
Teknik Sipil
Konstruksi
Ahli Sipil/Struktur Ahli Utama > 5 Tahun 1 orang x 6 OB
Teknik
S1 Teknik Sipil
Bangunan
Gedung
Ahli Arsitektur Ahli Utama > 5 Tahun 1 orang x 6 OB
S1 Teknik Arsitektur
Arsitektur
Ahli Mekanikal Ahli Utama > 5 Tahun 1 orang x 6 OB
S1 Teknik Mesin Teknik
Mekanikal
Ahli Elektrikal Ahli Utama > 5 Tahun 1 orang x 6 OB
Teknik
Elektronika
S1 Teknik Elektro
dan
Telekomunika
si
Ahli Lingkungan Ahli Madya > 3 Tahun 1 orang x 3 OB
S1 Teknik Lingkungan Teknik
Lingkungan
Ahli Lansekap Ahli Madya > 3 Tahun 1 orang x 3 OB
S1 Teknik Arsitektur Teknik
Lansekap
Ahli Sistem Ahli Madya > 3 Tahun 1 orang x 4 OB
Manajemen Mutu Sistem
S1 Sipil / Arsitek
Manajemen
Mutu
Ahli Madya K3 > 3 Tahun 1 orang x 4 OB
Ahli K3 Konstruksi S1 Sipil / Arsitek
Konstruksi
Semua Tenaga Ahli harus memiliki SKA (Bersertifikat)

Jumlah
B. Tenaga Pendukung Pendidikan Pengalaman
Or.Bln.
Assisten Profesional S1 Teknik Sipil > 0 – 3 Tahun 2 orang x 6 OB
Struktur Bangunan
Gedung

6
Assisten Profesional S1 Teknik Arsitektur > 0 – 3 Tahun 2 orang x 6 OB
Arsitektur
Assisten Profesional S1 Teknik Arsitektur > 0 – 3 Tahun 1 orang x 6 OB
Lansekap
Assisten Profesional S1 Teknik Sipil > 0 – 3 Tahun 1 orang x 6 OB
Quantity Engineer
Tenaga Sub Profesional D3 Teknik Bangunan > 0 – 3 Tahun 2 orang x 4 OB
CAD/CAM Operator Gedung/ Arsitektur

Inspector D3 Teknik > 0 – 3 Tahun 2 orang x 9 OB


Sipil/Arsitektur
Site Office > 0 – 3 Tahun 1 orang x 9 OB
Manager/Administrato D3 Semua Jurusan
r
Sekretaris / 1 Orang x 9 OB
Administrasi SMK / Sederajat
Computer Operator 1 Orang x 9 OB
/Typist SMK / Sederajat
Driver 1 Orang x 9 OB
Office Boy (Pesuruh) - 1 Orang x 9 OB

18. Klasifikasi dan Klasifikasi Konsultan Lainnya Sub Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi
Sub Klasifikasi Bangunan (KL 403)
Penyedia

19. Tenaga Tetap Memiliki minimal 1 orang tenaga ahli ahli tetap, tenaga ahli Madya Arsitektur
Perusahaan yang dibuktikan dengan bukti setoran pajak PPh Pasal 21 Form 1721 atau form
1721-A1 dan memiliki SKA Sesuai dengan SBU

20.Jadwal Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan
Bulan ke-
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Tahap Pelaksanaan
Konstruksi Fisik
2 Tahap pemeliharaan
21. Laporan Laporan pendahuluan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
Pendahuluan a. Pemahaman terhadap lingkup layanan konsultansi selama masa kontrak;
b. Rencana kerja dan pengorganisasian pekerjaan;
c. Jadwal pelaksanaan dan penugasan tenaga ahli; dan Ringkasan kemajuan
pelaksanaan pengawasan (jika sudah ada).
d. Laporan pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 hari hari
sejak tanggal SPMK.

22. Laporan Laporan harian disusun berdasarkan buku harian yang berisi catatan mengenai
Harian dan rencana dan realisasi pekerjaan harian. Buku harian disusun untuk
Mingguan kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
Buku harian yang disusun oleh kontraktor paling sedikit memuat hal-hal
sebagai berikut :
Kuantitas dan jenis bahan yang ada di lapangan;
a. Penempatan tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan keterampilan
yang diperlukan;
b. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan yang tersedia;
c. Jumlah volume cadangan bahan bakar yang tersedia untuk peralatan;
d. Taksiran kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. Jenis dan uraian pekerjaan yang dilaksanakan;
f. Kondisi cuaca antara lain hujan, banjir dan peristiwa-peristiwa alam
lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;

7
g. Catatan-catatan yang berkaitan dengan: pelaksanaan, perubahan design,
gambar kerja (shop drawing), spesifikasi
h. teknis, keterlambatan pekerjaan dan penyebabnya dan lain sebagainya
Laporan harian disusun dan disampaikan setiap hari kepada PPK.
Laporan harian paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Capaian pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan dan/atau sub pekerjaan,
pemenuhan kualitas dan kuantitas bahan yang digunakan; daftar peralatan
yang meliputi jenis, jumlah dan kondisi peralatan; serta penempatan
tenaga kerja untuk setiap pekerjaan dan/atau sub pekerjaan;
b. Kondisi cuaca, seperti hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan;
c. Hambatan dan kendala yang dihadapi berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan serta kondisi khusus lainnya yang berdampak atau
berpotensi berdampak pada pelaksanaan pekerjaan;
d. Informasi Keselamatan Konstruksi, seperti kejadian kecelakaan kerja,
catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan kerja (nearmiss record),
dan lain-lain sebagaimana yang disyaratkan di dalam peraturan;
e. Informasi Keselamatan Konstruksi, seperti kejadian kecelakaan kerja,
catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan kerja (nearmiss record),
dan lain-lain sebagaimana yang disyaratkan di dalam peraturan;
f. Informasi terkait Keselamatan Konstruksi harus diperiksa oleh Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas. Laporan harian Keselamatan Konstruksi dapat
dapat dijadikan satu dalam format Laporan harian atau dapat juga
menggunakan format terpisah;
g. Rencana pelaksanaan pekerjaan di hari berikutnya; dan
h. Catatan-catatan yang berkaitan dengan: pelaksanaan, perubahan desain,
gambar kerja (shop drawing), spesifikasi
i. teknis, kelambatan pekerjaan dan penyebabnya dan lain sebagainya.
Dalam laporan harian harus dapat diperoleh informasi terkait sebab-sebab
terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, apakah disebabkan karena
kerusakan peralatan, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
personil/bahan/peralatan terlambat, atau disebabkan keadaan cuaca buruk.

Laporan Mingguan
Laporan mingguan disusun dan disampaikan di setiap minggu pada hari Senin
di minggu berikutnya kepada PPK.
Laporan mingguan paling sedikit memuat capaian pelaksanaan pekerjaan
selama 1 (satu) minggu dan rencana capaian minggu berikutnya yang
disampaikan setiap minggu. Laporan mingguan paling sedikit memuat hal-hal
sebagai berikut:
a. Rangkuman capaian pekerjaan berupa hasil pembandingan capaian dengan
minggu sebelumnya dan capaian pada minggu berjalan dengan rencana
kegiatan dan sasaran capaian pada minggu berikutnya.
b. Hambatan dan kendala yang dihadapi pada kurun waktu 1 (satu) minggu
beserta tindakan penanggulangan yang telah dilakukan dan potensi kendala
pada minggu berikutnya;
c. Dukungan yang diperlukan dari Kasatker/PPK, Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas, dan pihak-pihak lain yang terkait;
d. Ringkasan permohonan persetujuan atas usulan dan dokumen yang
diajukan beserta statusnya;
e. Ringkasan kegiatan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan;
f. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi,
termasuk kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi
kecelakaan kerja (nearmiss record), dan lain-lain

23. Laporan : Laporan bulanan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
Bulanan a. Ringkasan pelaksanaan kegiatan pengawasan pekerjaan
b. daftar pelaksanaan kegiatan pemeriksaan beserta hasil dan status
persetujuannya;

8
c. Laporan sumber daya manusia tim Konsultan Pengawas (personil, time
sheet, dll);
d. Daftar dan status persetujuan yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas;
e. Daftar dan status instruksi yang dikeluarkan Konsultan Pengawas kepada
Peyedia;
f. Daftar dan status persetujuan dokumen yang harus ditindaklanuti oleh PPK;
g. Kendala yang dihadapi Konsultan Pengawas, tindakan yang telah dan akan
dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan;
h. Penyerahan laporan bulanan sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak.
Laporan Khusus (jika diperlukan)
Laporan khusus berisi tentang kejadian, kegiatan, keadaan khusus yang perlu
dilaporkan atau atas permintaan Kasatker/PPK.

24. Laporan Akhir : Laporan akhir harus mencakup seluruh layanan dalam masa kontrak Konsultan
Pengawas yang paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Rencana kerja awal untuk selama periode pengawasan; Renca kerja yang
dimutakhirkan selama periode pengawasan;
b. Realisasi pelaksanaan pengawasan;
c. Jadwal dan realisasi pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli selama masa
periode pengawasan; dan
d. Evaluasi pelaksanaan pengawasan secara menyeluruh dan saran kepada
PPK.
Penyampaian laporan akhir diserahkan dengan melampirkan salinan seluruh
keluaran yang dipersyaratkan dalam kontrak selama pelaksanaan periode
pengawasan serta salinan dokumentasi lainnya yang dipandang penting.

25. Laporan : Dokumentasi merupakan kumpulan visual kegiatan yang dimulai dari 0%
Dokumentasi sampai dengan 100%.
Dokumentasi dilakukan untuk setiap tahapan pekerjaan untuk semua jenis
pekerjaan, dokumentasi dilakukan dalam bentuk visual yang kemas dalam
bentuk magazine yang menggambarkan alur cerita setiap tahapan / proses
pembangunan gedung disertai dengan keterangan narasi pada setiap gambar
visual yang disajikan.
Format magazine dibuat dalam bentuk tayangan
Untuk melengkapi laporan dokumentasi dibuat juga dalam bentuk audio visual
selama masa pelaksanaan konstruksi dalam bentuk film documenter

26. Produksi : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
Dalam Negeri wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

27. Persyaratan : Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerja sama. pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi : ---

28. Pedoman : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan - Melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk rencana
Data kegiatan pengumpulan data
lapangan. - Untuk aktifitas yang bersifat interaksi dengan masyarakat, harus
membawa izin pihak yang berwenang

29. Alih : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Pemerintah / FKPD.

Bandung, 2020

9
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
MANAJEMEN KONSTRUKSI PENATAAN MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT

BOY IMAN NUGRAHA, ST., MT


NIP. 19650826 199403 1 005

10

Anda mungkin juga menyukai