Dhea Fadia - Kapsul - Samantha Koralina - 22010319130083
Dhea Fadia - Kapsul - Samantha Koralina - 22010319130083
Dhea Fadia - Kapsul - Samantha Koralina - 22010319130083
FARMASETIKA DASAR
LABORATORIUM FARMASETIKA
PROGRAM STUDI FARMASI, DEPARTEMEN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, JAWA TENGAH
2020
LABORATORIUM FARMASETIKA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
PERCOBAAN KAPSUL
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tentang bentuk sediaan obat kapsul beserta cara pembuatannya.
(Murtini, 2016)
4 5
Keterangan:
1. Inscriptio : tidak ada nomor telepon dokter
2. Invocatio : lengkap
3. Prescriptio : lengkap
4. Signatura : lengkap
5. Subscriptio : tidak ada paraf dokter
6. Pro : lengkap
IV. RESEP
V. SALINAN RESEP
Samantha Koralina,S.Farm,.Apt
VI. PENIMBANGAN
1. Amoxycillin
300 mg x 6 = 1800 mg
= 1800 mg / 500 mg
= 3,6
~ 4 tablet
2. Paracetamol
300 mg x 6 = 1800 mg
= 1800 mg / 500 mg
= 3,6
~ 4 tablet
3. Luminal
5 mg x 6 = 30 mg
= 30 mg / 30 mg
= 1 tablet
IX. ETIKET
APOTEK GALAXINE
Jl. Andromeda 224
Telp: (021) 56781234
Samantha Koralina, S.Farm.,Apt
SIPA: 890123
1 tablet 3x sehari
Sesudah makan
X. PEMERIAN BAHAN
X.1Amoxycillin
Serbuk hablur; putih; praktis tidak berbau
X.2Paracetamol
Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit
X.3Luminal
Serbuk hablur kecil
(Depkes RI, 2014)
XI. PEMBAHASAN
Percobaan ini berjudul “Kapsul” yang dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Maret 2020
pukul 13.00-15.45 WIB yang dilakukan secara daring di Microsoft teams. Tujuan dari
percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan membuat obat sediaan kapsul
dengan benar. Pada percobaan ini dibuat 6 (enam) kapsul yang dibuat dari 4 tablet
amoxycillin, 4 tablet paracetamol, dan 1 tablet luminal. Alat-alat yang digunakan adalah
mortar, stamper, sudip, timbangan gram, kertas perkamen, spatula, plastik clip, dan kasa
steril. Sedangkan bahan yang digunakan adalah amoxycillin, paracetamol, luminal, dan
cangkang kapsul.
Pertama-tama, alat dan bahan yang akan dipakai perlu disiapkan terlebih dahulu dan
pastikan kering dan dapat digunakan dengan baik. Timbangan analitik yang dipakai perlu
dikalibrasi agar penimbangan obat tepat. Sebelum membuat sediaan, perlu dilakukan
perhitungan jumlah tablet yang akan diambil. Hal ini sesuai dengan Harmita (2006) yang
menyatakan bahwa perhitungan jumlah tablet yang diperlukan dengan cara membagi bobot
obat yang diperlukan dalam resep dengan kadar zat yang dibutuhkan. Setelah perhitungan
didapatkan bahwa banyak tablet amoxycillin yang diambil adalah 4 tablet, paracetamol 4
tablet, dan luminal 1 tablet. Setelah itu dihitung bobot bahan dan bobot total sehingga sesuai
dengan bobot ideal serbuk yang nantinya akan dimasukkan ke dalam cangkang kapsul.
Menurut Voigt (1994), bobot ideal dari serbuk adalah 500mg. Jika serbuk belum mencapai
500mg, maka dapat ditambahkan zat-zat yang bersifat netral seperti Saccharum lactis. Pada
percobaan kali ini, bobot total yang didapat sudah sesuai dengan bobot ideal, yaitu 924,267
mg.
Ketiga, ambil cangkang kapsul berukuran 00 dan pisahkan bagian tutup dan
tubuhnya. Serbuk dimasukkan ke dalam tubuh cangkah dengan cara mendorong cangkang
ke serbuk (bukan serbuk yang dimasukkan ke dalam cangkang) dengan bantuan kertas
perkamen sebagai penahan agar serbuk tidak berteteran. Jika masih ada serbuk yang tersisa
di kertas perkamen, maka tekan cangkang ke serbuk sehingga serbuk menjadi padat dah
menempel pada serbuk yang sudah ada di dalam cangkang tadi. Pastikan semua serbuk
sudah terambil. Lalu, tutup tubuh cangkang dengan tutup cangkang sebelumnya untuk
mencegah serbuk tumpah. Langkah ini dilakukan hingga tiap serbuk di kertas perkamen
masuk ke dalam kapsul. Keempat, tiap kapsul dibersihkan menggunakan kasa steril sehinga
terbebas dari kontaminasi dengan cara digosok secara halus. Lalu masukkan kapsul ke
dalam plastik clip dengan cara menuangkan kapsul yang ada di kasa, bukan diambil
menggunakan tangan, untuk menghindari kontaminasi ulang. Yang terakhir adalah
pemberian etiket.
Pemilihan bentuk sediaan kapsul adalah untuk pasien berumur 12 tahun yang sudah
cukup besar untuk mengkonsumsi kapsul ukuran 00. Menurut Soetopo (2004), ukuran
nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien. Sediaan kapsul
diberikan untuk menutupi rasa obat yang pahit. Selain itu adalah untuk mempermudah
dokter memberikan kombinasi obat dan dosis karena amoxycillin merupakan obat antibiotik
dan luminal adalah obat keras yang membutuhkan monitoring terhadap penggunaannya
(BPOM RI, 2015). Hal ini sesuai dengan pendapat Syamsuni (2006) bahwa pemilihan
bentuk sediaan kapsul ditujukan bagi pasien yang ingin menutupi rasa dan bau dari obat
yang kurang enak. Kapsul juga mudah ditelan dan cepat hancur atau larut di dalam tubuh.
Selain itu, dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan
obat dan dengan dosis yang berbeda-beda.
Etiket yang dipakai adalah etiket berwarna putih untuk pemakaian obat dalam. Obat
diminum 1 kapsul 3 kali sehari sesudah makan. Tujuan pengobatan adalah untuk
menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi serta menurunkan nyeri,
demam, dan kejang yang dihasilkan oleh infeksi tersebut.
Untuk di pasaran, contoh obat sediaan kapsul adalah Ganin yang mempunyai
komposisi gabapentin yang diberikan untuk antiepilepsi.
XII. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa kapsul merupakan sediaan padat yang terbungkus dalam
suatu cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul dibuat dari bahan obat seperti
amoxycillin, paracetamol, dan luminal. Obat ini bertujuan untuk mengobati pasien yang
mengalami infeksi. Kapsul dibuat dengan menggerus tablet sampai kering, halus, dan
homogen lalu dimasukkan ke dalam cangkang kapsul yang selanjutnya dibersihkan
menggunakan kasa steril.
Harmita. 2006. Analisis Kuantitatif Bahan Baku dan Sediaan Farmasi. Jakarta: Departemen
Farmasi FMIPA Universitas Indonesia.
Voigt, Rudolf. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Samantha Koralina