RKS Halaman Parkir Dan Taman
RKS Halaman Parkir Dan Taman
RKS Halaman Parkir Dan Taman
BAB I
SYARAT- SYARAT UMUM
A. PEMBERI TUGAS
Yang bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah :
BADAN DIKLAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Jalan Rivaldin Samarinda Seberang
pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor,Kegiatan Pembangunan Gedung
Kantor
.
B. SUMBER DANA
Sumber dana untuk pekerjaan ini disediakan pada dana Provinsi kalimantan timur Tahun
Anggaran 2012
C. PERENCANA
Yang bertindak sebagai Konsultan perencana adalah CV. ROSIANA PRIMA MANDIRI
,yang berkedudukan di jalan Rivaldin Per. Bhumi Prestasi Kencana B1/21 Samarinda
Seberang
D. PELAKSANA
Yang dimaksud dengan pelaksana pekerjaan adalah Kontraktor Pemenang yang ditentukan
dalam proses lelang Umum melalui LPSE Kalimantan Timur.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
BAB 2
SYARAT- SYARAT TEKNIS/
SPESIFIKASI TEKNIS
Keterangan:
:
1. LINGKUP PEKERJAAN
Uraian dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini menyangkut segi lingkup pekerjaan
Pembangunan Halaman Parkir dan Penataan Taman Dalam Lingkungan Bandiklat Propinsi
Kalimantan Timur
2.1. Aturan dan Jenis mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi
dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri
Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23 Desember 1980 dan
Keppres Nomor 54 tahun 2010 .
2.2. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-
bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Kuasa Pengguna Anggaran /
Direksi (secara tertulis).
2.3. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan
satu jenis.
2.4. Bila Rekanan telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan
atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-bahan tersebut harus
ditolak dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan biaya
menjadi tanggung jawab rekanan.
2.5. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu
barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari barang-barang
yang memuaskan Pemberi Tugas.
3. URAIAN PEKERJAAN
3.1. Penyediaan
Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara
sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang
dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan
sebagainya yang diperlukan oleh rekanan dan untuk semua alat-alat tersebut pada waktu
pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya.
4. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
4.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi,
gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana telah disampaikan
kepada rekanan beserta dokumen-dokumen lain. Rekanan tidak boleh mengubah atau
menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran. Gambar-
gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan pemborongan ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
dengan apa yang telah dilaksanakan (As Built Drawing) yang jelas memperhatikan perbedaan
antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut
harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh
Rekanan.
5.1. Adapun kebangsaan pemborong, Sub Pemborong, leveransir atau penengah (Arbitrase) dan
dimanapun mereka bertempat tinggal /menetap (domisili) atau dimanapun pekerjaan atau
bagian pekerjaan berada Undang-undang Republik Indonesia adalah Undang-undang yang
melindungi kontrak ini.
5.2. Untuk memudahkan komunikasi demi untuk mempermudah jalannya pelaksanaan pekerjaan
rekanan pemborong berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas dengan nomor
telpon rumah kepada Kuasa Pengguna Anggaran.
6.1. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar
detail yang dipakai/diikuti.
6.2. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran dengan
angka dalam gambar yang diikuti.
6.3. Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan-bahan/barang dipakai dalam RKS
tidak sesuai dengan gambar, maka RKS yang diikuti.
6.4. Rekanan berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut diatas.
Setelah rekanan menerima dokumen dari Kuasa Pengguna Anggaran dan hal tersebut akan
dibahas dalam rapat penjelasan.
6.5. Sebelum melaksanakan pekerjaan rekanan diharuskan meneliti kembali semua dokumen
yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.
7. PERSIAPAN DI LAPANGAN
b. Pada saat mengadakan persiapan dan pengukuran Direksi lapangan sudah harus mulai
aktif untuk mengadakan pengawasan sesuai dengan tugasnya.
c. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum pada tiap-tiap bagian pekerjaan
dilaksanakan, diharuskan mendapat ijin tertulis dari Direksi lapangan untuk dapat
meneruskan bagian dari pekerjaan tersebut secara berkala.
8. JADWAL PELAKSANAAN
Pada saat rekanan akan mulai pelaksanaan dilapangan atau setelah rekanan menerima SPK dari
Kuasa Pengguna Anggaran harus segera mengadakan persiapan antara lain pembuatan jadwal
pelaksanaan yang berupa Bar Chart secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu
yang dicantumkan atau direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam
kontrak. Bar Chart tersebut harus selalu berada dilokasi, tempat pekerjaan untuk diikuti dengan
perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan diberikan tanda garis tinta warna
merah. Bila terdapat/terlihat hambatan, semua pihak harus segera mengadakan langkah-langkah
untuk penanggulangan hambatan yang akan terjadi.
sanitasi, air minum, dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi segala
peraturan dan tata tertib, ordonansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat.
10.2. Terhadap wilayah orang lain
Pemborong diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar tampak dan harus mencegah
para pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan.
10.3. Terhadap milik umum
Pemborong harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih dari
bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi
kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
Pemborong juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas
perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebagainya yang disebabkan
oleh kegiatan pemborong, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikan keru-
sakan menjadi tanggung jawab pemborong.
10.4. Keamanan Terhadap Pekerjaan
Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan
bangunan dan perlengkapan instalasi ditapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh
Direksi. Pemborong harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segala kemungkinan
kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian
yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan
dengan melindungi memakai tutup yang layak, memompa atau menimba seperti apa yang
dikehendaki atau diinstruksikan.
13.1. Pemborong harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara
pekerjanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai
keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
13.2. Pemborong menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan
menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik
bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap
defiktif.
13.3. Dalam pengajuan penawaran pemborong harus memperhitungkan biaya-biaya pengujian
/ pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
Diluar jumlah tersebut pemborong tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman
yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
14.1. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar pemborong membongkar pekerjaan
apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan
pengujian bahan-bahan atau barang-barang baik yang sudah maupun yang belum
dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan.
Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban pemborong untuk disempurnakan
dengan kontrak.
14.2. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat
pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai
dengan kontrak.
14.3. Pemberi tugas berhak (tetap tidak dengan cara tidak adil atau menyusahkan)
mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.
15.1. Pemborong berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut ketentuan
AV-41 pasal (2) ayat (3) dan menurut gambar-gambar detail yang telah disahkan oleh
Direksi melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut
persyaratan-persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
Pemborong selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala
sesuatu demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat walaupun
satu dan lain hal tidak dicantumkan dalam gambar dan bestek.
15.2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan
secara tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan atau pengurangan
pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak jika tidak
tercantum dalam daftar harga upah dan satuan pekerjaan.
15.3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seizin direksi secara tertulis adalah
tidak sah dan menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.
16.1. Pemborong tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas
lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
16.2. .Pemborong harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan
pekerjaan.
16.3. Pemborong harus memasang papan nama proyek dilokasi dengan ukuran 0,8 x 1,2 m2
warna dasar putih tulisan hitam.
A. SYARAT-SYARAT STRUKTUR
2. Pekerjaan Tanah 2.1. a. Pekerjaan tanah ini dilakukan sebelum pekerjaan struktur
dimulai.
b. Kontaktor bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan galian
dan pengurugan tanah, sesuai yang tercantum pada gambar
kerja.
c. Kontraktor harus mengajukan metode kerja penggalian kepada
Direksi Proyek untuk disetujui sebelum melaksanakan
pekerjaan tanah.
d. Segala sisa kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan tanah
tersebut harus disingkirkan dari daerah pembangunan oleh
kontraktor sesuai dengan petunjuk Direksi Proyek.
2.2. Pekerjaan tanah ini meliputi :
a. Pembersihan lokasi
b. Galian tanah
c. Urugan tanah dan pemadatan
2.3. Pembersihan Lokasi :
a. Daerah yang ada sesuai dengan gambar dan kebutuhan area
kerja, harus dibersihkan dari semua benda-benda yang akan
menghambat pembangunan seperti : pepohonan, sampah,
tonggak, humus, lumpur, lubang, dan tempat-tempat lain sesuai
petunjuk Direksi Proyek.
b. Daerah yang kondisi tanahnya ada sampah, humus, lumpur
harus dikupas setidak-tidaknya hingga 30cm dari permukaan
tanah. Tonggak pepohonan dan jalinan akar harus dibersihkan
sampai kedalaman + 1,5 m di bawah muka tanah.
c. Bekas lubang dan sumur serta tanah lembek yang ada harus
diambil, kemudian dilakukan pengurugan / pemadatan lapis
demi
2.4. Galian Tanah :
a. Galian tanah dilakukan ditempat-tempat seperti ditunjukkan
pada gambar kerja. Penggalian melebihi batas yang ditentukan
harus diurug kembali hingga mencapai kerataan peil yang
ditetapkan dengan bahan urugan yang dipadatkan.
b. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk pekerjaan
penggalian ini adalah kurang lebih 50 mm terhadap kerataan
peil yang ditentukan.
c. Penggalian dilaksanakan dalam keadaan kering, jika ternyata air
tanah lebih tinggi dari level penggalian, harus dilakukan
dewatering sesuai dengan ketentuan.
d. Kontraktor harus mengajukan metoda kerja pelaksanaan
penggalian, terutama kemiringan galian dan metoda kerja
dewatering. Seluruh akibat, baik di dalam site maupun di
lingkungan sekitar pengalian selama proses menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
2.5. Urugan dan Pemadatan :
a. Bahan un
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
4. Pekerjaan Beton 4.1. Persyaratan umum bahan untuk pekerjaan beton adalah sebagai
berikut :
a. Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini
harus menggunakan Beton mutu K175
b. Adukan beton harus memakai campuran Mesin/Ready Mix.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Pelat :
- Tulangan Utama 2.5 cm
- Tulangan Pembagi 1.5 cm
Lokasi / Tipe Struktur Selimut Beton
Pada pengakhiran tulangan 2.5 cm /
2 x Ø Tulangan
5. Pekerjaan 5.1. Persyaratan umum bahan untuk pekerjaan Kanopi adalah sebagai
Kanopi berikut :
a. Syarat-syarat mutu dan pemasangan harus menurut atau
disesuaikan dengan Standard Peraturan Perencana Bangunan
Pipa Galvanist Indonesia 1983, dengan mutu Pipa Galvanist ST
37.
b. Semua bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari
pabrik atau sertifikat pengujian dari laboratorium yang
disetujui Direksi Proyek dan Konsultan Perencana.
c. Bahan-bahan yang dipakai buatan dalam negeri yang dikenal
baik, yang produknya memenuhi standarisasi industri yang
berlaku.
d. Bahan struktur Pipa Galvanist tidak boleh cacat atau bengkok-
bengkok, jadi harus betul-betul lurus. Profil yang tepat, bentuk,
tebal, ukuran, berat dan detail-detail Konstruksinya
ditunjukkan dalam gambar-gambar untuk itu.
e. Penyambungan dengan pengelasan harus dilaksanakan dengan
ketepatan dan keahlian tinggi. Pengelasan harus menggunakan
las listrik untuk bagian-bagian yang struktural. Permukaan
yang dilas harus sama dan rata dan kelihatan teratur. Las-lasan
yang menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas
biaya kontraktor.
f. Penyambungan dengan baut-baut. Las dan mur harus dilakukan
dengan seksama dan kokoh. Ukuran-ukuran baut-baut beserta
ring-ringnya harus disesuaikan. Mutu serta jenis Bahan harus
setidaknya sama dengan mutu Pipa Galvanist profil.
Penyambungan dengan baut harus diselenggarakan sedemikian
rupa sehingga dapat berfungsi dengan baik tidak menimbulkan
cacat. Mutu bahan baut yang dipergunakan harus memenuhi
syarat mutu bahan standard pabrik dan rencana.
g. Pembakaran dibengkel atau dilapangan untuk pemotongan atau
penyambungan harus mendapat persetujuan dari Direksi
Proyek dan Konsultan MK. Dalam hal persetujuan diberikan,
maka bagian yang dibakar tersebut harus diselesaikan dengan
baik sehinga sama dengan hasil pemotongan.
h. Permukaan Bahan yang akan dicat harus dibersihkan dari
korosi dengan semprotan pasir (sand blasting) sama efektifnya
sehingga permukaan memperoleh warna Yang Baik. Bekas las-
lasan harus dikikir dan dihaluskan tanpa mengurangi kekuatan
lasnya.
i. Segera setelah dibersihkan seperti cara diatas, permukaan Pipa
Galvanist dicat dengan lapisan pelindung. Apabila ditentukan
pekerjaan galvanisasi untuk pelat Pipa Galvanist atau pipa-pipa
maka yang dimaksud proses galvanisasi celup panas. Kawat las
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
5.2.3 Pengelasan
a. Pekerjaan las harus dikerjakan oleh tenaga las, dibawah
pengawasi langsung seorang yang menurut anggap direksi
proyek dan konsulan MK mempunyai kemampuan dan
pengalaman yang sesuai untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut.
b. Sub kontraktor harus mengajukan cara pengelasan kepada
Direksi proyek dan konsultan MK untuk mendapatkan
persetujuan dan persetujuan yang telah diberikan tidak dapat
dirubah tanpa persetujuan lebih lanjut.
c. Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur
listrik) dengan ketentuan sebagai berikut :
- Tebal las minimum : 3,5mm
- Panjang las minimum : 70 mm
- Panjang las maksimum : 40 x tebal
d. Kekuatan dari bahan las yang dipakai, minimal sama dengan
kekuatan Pipa Galvanist. Kelas E 60 atau grade SAW –1 sesuai
ASTM –A233.
e. Detail-detail khusus yang menyangkut cara persiapan
sambungan, cara pengelasan, jenis dan ukuran elektroda, tebal
masing – masing bagian yang dilas dan ukuran dari las serta
kekuatan arus listrik untuk las tersebut harus diajukan sub
kontraktor terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
Direksi Proyek dan Konsultan sebelum pekerjaan las listrik
tersebut dilakukan.
f. Ukuran elektroda arus dan tegangan listrik serta kecepatan
busur listrik yang digunakan pada las listrik harus seperti yang
dinyatakan oleh pabrik las listrik tersebut dan tidak dapat
diadakan penyimpangan penyimpangan tanpa persetujuan
tertulis dari Direksi Proyek dan Konsultan.
g. Plat–plat yang akan dilas harus bebas dari kotor – kotoran besi,
minyak, cat, karat atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi
mutu las. Las dengan retak susud, retak pada bagian dasar,
berlubang dan kurang tepat letaknya harus disingkirkan.
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
B. SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR
1. Lingkup 1.1. Pekerjaan yang dimaksud meliputi tenaga kerja, bahan – bahan,
Pekerjaan peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan penyelesaian arsitektur secara lengkap.
1.2. Pekerjaan penyelesaian arsitektur ini meliputi :
- Pekerjaan pasangan
- Pekerjaan plesteran
- Pekerjaan lantai
- Pekerjaan pengecatan
- Pekerjaan sanitair
- Pekerjaan pembersihan, pembongkaran dan pengamanan
setelah pembangunan.
1.3. Setiap perubahan spesifikasi material dari yang ditentukan dalam
RKS ini harus atas persetujuan Direksi Proyek / Konsultan.
6. Pemeliharaan
- Selama pemasangan dinding belum diberi lapisan bahan akhir
(difinish), kontrakor wajib memelihara dan menjaga atas
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
6.3 Nama dan Jenis pohon/ tanama yang dipakai adalah sebagai
berikut :
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Daftar Tanaman
No. - 04 -
Gambar
Diskripsi Tanaman
Cara Penanaman
Cara Perawatan - Pemupukan dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan menggunakan pupuk Kandang.
pupuk anorganik ( seperti. NPK, Urea, TSP, dsb ) dan pemupukan 3 bulan sekali
menggunakan pupuk Kandang
Jarak Tanam
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Daftar Tanaman
No. - 05 -
Gambar
Cara Penanaman - Penanaman pohon ini secara sendiri dengan jarak tanam disesuaikan
Daftar Tanaman
No. - 06 -
Gambar
Daftar Tanaman
No. - 07& 08 -
Gambar
Daftar Tanaman
No. - 09 -
Gambar
Daftar Tanaman
No. - 10 -
Gambar
Daftar Tanaman
No. - 11 -
Gambar
Diskripsi Tanaman
Daftar Tanaman
No. - 12 -
Gambar
Daftar Tanaman
No. - 13 -
Gambar
Daftar Tanaman
No. - 16 -
Gambar
Daftar Tanaman
No. - 17 -
Gambar
Daftar Tanaman
No. - 18 -
Gambar
Daftar Tanaman
No. - 20 -
Gambar
Diskripsi Tanaman
Cara Penanaman - di tanam tunggal sebagai maskotmenyesuaikan dengan lahan yang ada
Jarak Tanam
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat
Daftar Tanaman
No. - 21 -
Gambar
Diskripsi Tanaman
Cara Penanaman
GAMBAR-GAMBAR
Keterangan:
BAB VIII