Kelompok 3 - Permasalahan Gizi Anak Usia Dini PDF
Kelompok 3 - Permasalahan Gizi Anak Usia Dini PDF
Kelompok 3 - Permasalahan Gizi Anak Usia Dini PDF
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Universitas Mulawarman
2020
KATA PENGANTAR
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masi jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan gizi pada balita dan anak terutama pada anak pra sekolah di
Indonesia merupakan masalah ganda, yaitu masih ditemukannya masalah gizi
kurang dan gizi lebih diantaranya adalah stunting, defisiensi zat gizi besi,
malnutrisi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), kekurangan vitamin A
(KVA) dan Obesitas. (Sulistyoningsih, 2011: 188). Anak pra sekolah merupakan
salah satu golongan paling rawan karena pada rentang waktu ini anak masih
sering sakit dan anak merupakan komponen pasif yang sangat tergantung kepada
orang tuanya (Anik Maryunani, 2010: 254). Kekurangan gizi pada anak pra
sekolah akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang
apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa, sehingga tidak
1
mampu tumbuh dan berkembang secara optimal. Sehingga diperlukan upaya
serius dan strategi perbaikan status gizi (Santoso dan Lies, 2004: 88).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu gizi?
2. Apa saja Fungsi gizi?
3. Apa saja jenis-jenis zat gizi?
4. Apa saja permasalahan gizi anak usia dini?
5. Apa saja upaya peningkatan gizi anak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu gizi
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi gizi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari zat gizi
4. Untuk mengetahui apa saja permasalahan gizi anak usia dini?
5. Untuk mengetahui upaya dalam peningkatan gizi anak
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Gizi
Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti “makanan”.
Gizi merupakan terjemahan dari kata “nutrition” yang dapat ditejemahkan
menjadi “nutrisi”. Gizi adalah suatu proses organism menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, petumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Menurut Tuti Sunardi,
Gizi adalah sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis
makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan
kehidupan. Sedangkan menurut DR. I.K.G Suandi, SpA gizi merupakan
bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang anak, sehingga
pemenuhan kebutuhan gizi secara akurat turut menentukan kualitas tumbuh
kembang, sebagai sumber daya manusia di masa yang akan datang.
Dalam arti luas, Gizi adalah elemen atau unsur yang terkandung
dalam makanan, dimana unsur-unsur itu dapat memberikan manfaat secara
langsung bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat.
Seperti halnya lemak, karbohidrat, kalsium, protein, vitamin, mineral dan
air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang
masih dalam masa pertumbuhan. Di masa tumbuh kembang balita yang
berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas
yang tepat dan seimbang. Kekurangan gizi terutama pada anak usia dini
akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan
tumbuh kecil, kurus dan pendek. Gizi kurang pada anak usia dini juga
3
berdampak pada rendahnya kemampuan kognitif dan kecerdasan anak
(otak), fisik, serta berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas anak.
1. Karbohidrat
Karbohidrat sumber kalori utama bagi manusia. Karbohidrat
merupakan sumber energi bagi semua individu.Berdasarkan susunan kimia
dari karbohidrat, maka karbohidrat terbagi tiga, yaitu Monosakarida,
Disakarida, Polisakarida, dan Serat.
4
Fungsi karbohidrat bagi tubuh
1) Menghasilkan energy
2) Cadangan tenaga bagi tubuh
3) Memberikan rasa kenyang
2. Protein
Protein bukanlah merupakan zat tunggal akan tetapi terdiri dari unsur-
unsur pembentuk protein yang disebut asam amino. Protein sangat
diperlukan tubuh. Fungsi utamanya sebagai zat pembangun sangat
diperlukan pada masa pertumbuhan. Pada masa bayi hingga remaja,
kebutuhan protein lebih besar persentasenya dibandingkan dengan pada
masa dewasa dan manula. Pada masa dewasa dan manula protein
dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti
sel-sel yang telah rusak.
Fungsi Protein Bagi Tubuh
• Untuk membangun sel-sel jaringan tubuh manusia
• Untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau aus
• Menjaga keseimbangan asam basa pada cairan tubuh
• Sebagai penghasil energi
Bahan makanan sumber protein
Menurut sumbernya protein terbagi dua, yaitu protein hewani dan protein
nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari berbagai bahan
makanan dari hewan, sedangkan protein nabati adalah protein yang
bersumber dari tumbuh-tumbuhan.
Bahan-bahan makanan yang banyak mengandung protein hewan:
a. Daging
b.Telur
c. Susu
d. Ikan
Bahan-bahan makanan yang banyak mengandung Protein nabati adalah
beras sebagai sumber protein dan acang-kacangan.
5
Kebutuhan protein :
Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung
protein yang diganti dalam tubuh. Kekurangan konsumsi protein pada anak-
anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan badan si anak.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein.
Dengan adanya kelebihan konsumsi lemak yang tersimpan sebagai
cadangan energi, maka jika seseorang berada dalam kondisi kekurangan
6
kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan digunakan
untuk mendapatkan energi setelah protein.
Fungsi Lemak Bagi Tubuh :
• Penghasil energi
• Penghasil asam lemak esensial.
• Sebagai pelarut vitamin.
• Memberi rasa kenyang
• Protein Sparer
4. Vitamin
Vitamin pada mulanya dikenalkan oleh seorang ahli kimia Polandia
yang bernama Funk. Ia percaya bahwa zat penangkal penyakit beri-beri
yang larut dalam air itu suatu amina yang sangat vital, dan dari kata tersebut
lahirlah istilah vitamine dan yang kemudian menjadi vitamin. Saat ini
vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang tidak
termasuk dalam golongan protein, karbohidrat, maupun lemak. Senyawa ini
terdapat dalam jumlah yang kecil dalam bahan makanan tapi sangat penting
peranannya bagi tubuh untuk menjaga kelangsungan kehidupan serta
pertumbuhan.
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan
tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin
7
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh
karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali
pada vitamin D, yang dapat dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar
matahari. Vitamin pada umumnya dapat dikelompokan ke dalam dua
golongan utama yaitu:
1) Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K
2) Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan vitamin B.
Fungsi vitamin A bagi tubuh.
a. Sebagai bahan untuk membuat rodopsin yang diperlukan dalam prosse
penglihatan.
b. Untuk pemeliharaan jaringan pelapis.
c. Untuk membantu proses pertumbuhan tubuh.
Sumber Vitamin A :
1) Bahan pangan hewani
Berbagai makanan hewani seperti susu, keju, kuning telur, hati dan
berbagai ikan yang tinggi kandungan lemaknya merupakan sumber utama
bagi retinol.
2) Bahan pangan nabati
Beberapa sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning atau merah,
terutama wortel kaya akan vitamin A. Sedangkan sayuran hijau penting
artinya sebagai sumber vitamin A bagi masyarakat di daerah pedesaan
karena murah dan mudah didapat secara lokal.
Vitamin D :
Tidak seperti halnya vitamin-vitamin lain, vitamin D dapat disintesis
dalam tubuh manusia dan hewan dalam bentuk vitamin D2. laju sintesis
vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang diterima
serta konsentrasi pigmen di kulit. Agar tubuh tidak kekurangan vitamin D,
maka dianjurkan untuk selalu memanfaatkan sinar matahari untuk
kesehatan, terutama di pagi hari Dikenal 4 macam vitamin D, yaitu
vitamin D2, D3, D6, dan D4. Vitamin D1 tidak ada. Vitamin D2 terdapat
di dalam tumbuhtumbuhan dan disebut kalsiferol, sedangkan vitamin D3
8
terdapat didalam tubuh hewan tekenal dengan nama ergosterol yang
apabila terkena sinr matahari ( sinar ultra violet ) akan berubah menjadi
vitamin D aktif. Vitamin D tidak begitu penting artinya di negara beriklim
tropis karena agak jrang ditemukan penyakit akibat kekurangan vitamamin
ini, kecuali dibeberapa tempat tertentu.
9
dalam hati. Karena itu konsumsi vitamin D tidak begitu penting dalam
pemenuhan kebutuhan vitamin D secara keseluruhan.
5. Kalsium
Tubuh kita mengandung kalsium yang lebih banyak dibandingkan
dengan mineral lain. Diperkirakan 2% berat badan orang dewasa atau
sekitar 1,0-1,4 kg terdiri dari kalsium. Namun pada bayi kalsium hanya
sedikit (25-30 g). Setelah usia 20 tahun secara normal akan terjadi
penambahan sekitar 1.200 gram kalsium dalam tulang rawan dan gigi,
sisanya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak.
Peranan kalsium dalam tubuh pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu
membantu membentuk tulang gigi dan mengatur proses biologis dalam
tubuh. Keperluan kalsium terbesar pada waktu pertumbuhan, tetapi juga
keperluan-keperluan kalsium masih diteruskan meskipun sudah mencapai
usia dewasa. Pada pembentukan tulang, bila tulang baru dibentuk, maka
tulang yang tua dihancurkan secara simultan.
10
Kebutuhan sehari-hari anak akan energi (kalor) dan zat gizi lainnya sangat
tinggi, terutama sewaktu anak sudah mulai berjalan. Di masa ini anak menjadi
lebih aktif dan tumbuh dengan pesat. Porsi makan untuk anak usia dini biasanya
sepertiga sampai setengah dari porsi orang dewasa. Karena anak juga
membutuhkan makanan selingan yang bergizi di antara 3 kali makanan utama.
Anak perlu makan makanan yang mudah dicerna dan bergizi tinggi. Ada 5
kelompok makanan bergizi, di antaranya yaitu:
1. Lemak dan Gula
Pengaturan makanan yang seimbang harus mengadung cukup lemak
dan gula. Hindari makanan manis yang terbuat dari pemanis buatan.
Berikanlah makanan olahan susu yang berlemak tinggi.
2. Daging dan alternatifnya
Setiap hari berikan 1 porsi daging, ikan atau telur, atau 2 porsi
tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan.
3. Makanan olahan susu
Setiap hari berikan sedikitnya 350 ml susu atau 2 porsi keju atau
yogurt
4. Buah dan sayuran
Setiap hari berikan sedikitnya 4 porsi buah atau sayuran.
5. Produk biji-bijian dan zat tepung
Setiap hari berikan sedikitnya 1 porsi nasi, roti, jagung, sereal,
ataupun tumbuhan yang mengandung zat tepung. Hindari makanan
yang terbuat dari biji-bijian yang kasar.
Menurut UNICEF ada tiga penyebab gizi buruk pada anak yaitu penyebab
langsung, penyebab tidak langsung dan penyebab mendasar. Ada dua penyebab
langsung gizi buruk, yaitu asupan gizi yang kurang dan penyakit infeksi.
Kurangnya asupan gizi dapat disebabkan karena terbatasnya asupan makanan
yang dikonsumsi atau makanan yang tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan.
11
Sedangkan infeksi menyebabkan rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga
tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik. Penyebab tidak langsung gizi
buruk yaitu tidak cukup pangan, pola asuh yang tidak memadai dan sanitasi, air
bersih/ pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai. Penyebab utama masalah
gizi buruk adalah karena krisis ekonomi, politik dan sosial termasukbencana alam
yang mempengaruhi ketersediaan pangan, pola asuh dalam keluarga dan
pelayanan kesehatan serta sanitasi yang memadai yang pada akhirnya
mempengaruhi status gizi balita (Septikasari, 2018).
1. Obesitas
12
kadarnya dalam plasma menjadi tinggi. Peningkatan kadar sitokin pro-
infl amasi ini erat kaitannya dengan terjadinya sindrom metabolik yang
meliputi hipertensi, resistensi insulin, dan hipertrigliseridemia.
Dr. Damayanti Rusli Sjarif SpA (K) menjelaskan ada dua faktor yang
mempengaruhi obesitas, pertama adalah faktor genetik. Sedangkan yang
kedua adalah faktor lingkungan, hal ini berkaitan dengan tingkat
metabolism tubuh anak, aktivitas fisik, budaya, dan asupan makanannya.
Obesitas pada anak dapat menyebabkan gangguan pada kelenjar pancreas
yang memproduksi insulin. Fungsi insulin adalah mengatur kadar gula darah
dalam tubuh. Kadar gula darah ini dapat menjadi sumber tenaga manusia
dalam melakukan aktivitas atau dapat disimpan sebagai cadangan energi.
Selain itu, obesitas juga dapat mengganggu saluran pernapasan, tulang
penopang tubuh, menimbun lemak di hati, dan dapat menyerang anak secara
psikis karena kondisi tubuh yang tidak ideal.
2. Stunting
13
balitanya mengalami stunting memiliki tingkat kognitif rendah, prestasi
belajar dan psikososial buruk (Achadi 2012).
Indeks TB/U menyatakan status gizi terdahulu atau status gizi jangka
panjang (kronis). Status gizi pendek dan sangat pendek menurut TB/U
menggambarkan kondisi anak gagal untuk mencapai tinggi yang cukup
berdasarkan usianya. Tinggi badan yang pendek atau sangat pendek
diasosiasikan dengan faktor jangka panjang seperti malnutrisi
kronisterutama malnutrisi protein energi, keadaan kesehatan yang buruk
seperti adanya penyakit yang mendasari, dan juga diasosiasikan dengan
konsumsi makanan yang tidak adekuat.
14
Cara mencegah stunting sangatlah mudah, dengan berkonsultasi pada
ahli gizi pada masa kehamilan dan pada masa menyusui agar asupan gizi
yang baik dapat diterima oleh anak. Berikan ASI ekslusif selama 6 bulan
setelah melahirkan agar anak mampu memiliki daya tahan tubuh yang kuat
dan tidak mudah terserang penyakit. Bagi perempuan dapat mencegah
stunting mulai dari usia muda mulai memperbaiki nutrisi yang kita makan
untuk menjadi bekal untuk masa kehamilan nanti dan menjaga kebersihan
seperti mencuci tangan dengan air sebelum menyiapkan makan dan
memberi makan anak (Hanindita, 2018).
3. Kekurangan Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak atau
minyak dan merupakan vitamin yang esensial untuk pemeliharaan kesehatan
dan kelangsungan hidup. Vitamin A stabil terhadap panas, asam dan alkali
tetapi sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak pada suhu tinggi.
(Olson dan Mello,2011). Vitamin A merupakan komponen penting dari
retina (selaput jala), maka fungsi utama adalah untuk penglihatan.
Disamping itu vitamin A juga membantu pertumbuhan dan mempunyai
peranan penting dalam jaringan epitel. (Marsetyo & Karta Sapoetra, 2003).
Vitamin A adalah slah satu zat gizi dan golongan vitamin yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat
melihat dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan
tubuh untuk melawan penyakit, khususnya diare dan penyakit infeksi).
Vitamin A atau berdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi dua bentuk,
yaitu :
1) Retinol
15
Retinol dapat dimanfaatkan langsung oleh tubuh karena umumnya
sumber retinol diperoleh dar makanan hewani seperti telur, hati, munyak
ikan yang mudah dicerna dalam tubuh.
2) Betacaritine
Retinol atau Retinal atau juga Asam Retinoat, dikenal sebagai faktor
pencegahan xeropthalmia, berfungsi untuk pertumbuhan sel epitel dan
pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf mata, Jumlah yang dianjurkan
berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (KGA-2004) per hari
400 ug retinol untuk anak-anak dan dewasa 500 ug retinol.Tubuh
menyimpan retinol dan betacarotene dalam hati dan mengambilnya jika
tubuh memerlukannya (Iskandar, 2012).
16
kekurangan vitamin A bisa menyebabkan kebutaan karena rusaknya bagian
retina dan kornea mata.
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan
ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh manusia zat besi
memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk mengangkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam proses
pembentukan energi di dalam sel. Untuk mengangkut oksigen, zat besi
harus bergabung dengan protein membentuk hemoglobin di dalam sel darah
merah dan myoglobin di dalam serabut otot. Bila bergabung dengan protein
di dalam sel zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam
pembentukan energi di dalam sel.
17
yang ada di dalam darah habis, serta persediaannya di dalam otot sangat
sedikit. Jika sudah sampai mengalami anemia, artinya kondisi kekurangan
zat besi yang dialami anak tergolong parah. Dengan kata lain, kadar
hemoglobin dan hematokrit yang ada di dalam sel darah merah telah berada
di bawah nilai normal atau cut off.
Selain karena kadar zat besi yang kurang, anemia juga bisa
disebabkan oleh kondisi peradangan dan perdarahan. Kekurangan mineral
zat besi pada anak berisiko menurunkan produktivitas hariannya, serta
perkembangan fisik dan kognitifnya.
5. Malnutrisi
18
4) Kulit menjadi keriput, karena lapisan lemak yang semakin
terkikis,
5) Jaringan lemak berkurang,
6) Perut anak menjadi buncit dan terlihat tulang iga yang
memprihatinkan,
7) Sering mengalami penyakit infeksi,
8) Mengalami diare yang akut.
2. Kwashiorkor merupakan bentuk malnutrisi protein-energi yang
disebabkan defisiesi protein yang berat, asupan kalori biasanya
juga mengalami defisiensi. Tubuh membengkak, terutama
didaerah kaki dan wajah
1) Pandangan mata berubah menjadi sayu
2) Rambut berubah menjadi kemerahan, mudah rontok tnpa
menimbulkan rasa sakit pada anak
3) Anak cenderung rewel dan bersikap apatis
4) Hati mereka membesar
5) Otot mengecil
6) Pada kulitnya terdapat bercak merah yang berubah menjadi
hitam lalu mengelupas
7) Menderita anemia dan diare
8) Sering menderita penyakit infeksi
3. Sedangkan Marasmic – Kwashiorkor merupakan suatu keadaan
defisiensi kalori dan protein, disertai penyusutan jaringan yang
hebat, hilangnya lemak subkutan, dan biasanya dehidrasi. Ciri-ciri
dari gizi buruk marasmus-kwasiorkor adalah perpaduan dari ciri-
ciri diatas bahkan mungkin lebih buruk lagi.
19
Sedangkan Penyebab marasmic – kwashiorkor dapat dibagi menjadi dua
penyebab yaitu malnutrisi primer dan malnutrisi sekunder. Malnutrisi
primer adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh asupan protein maupun
energi yang tidak adekuat. Malnutrisi sekunder adalah malnutrisi yang terjadi
karena kebutuhan yang meningkat, menurunnya absorbsi dan/atau
peningkatan kehilangan protein maupun energi dari tubuh.
6. Kurangnya Yodium
Masalah gizi pada anak usia dini juga bisa terjadi karena kurangnya
mendapatkan masukan zat yodium. Akibatnya adalah terjadinya
pembengkakan pada kelenjar gondok, gangguan perkembangan fisik dan
20
fungsi mental. Kurang yodium bisa membahayakan kesehatan tubuh dan
gizi anak, bahkan pada kelangsungan hidupnya. Selain itu, prestasi anak
yang kekurangan yodium akan lebih rendah daripada anak yang
mendapatkan asupan yodium yang cukup.
21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita
yang masih dalam masa pertumbuhan.
Rendahnya asupan gizi anak diakibatkan oleh banyak faktor. Pada usia ini
pola makan anak dipengaruhi oleh teman dan lingkungan sekitarnya. Asupan gizi
yang buruk dapat berakibat fatal apabila terus dibiarkan, defisiensi kalori yang
dihasilkan protein akan menimbulkan penyakit seperti marasmus, dan
kwashiorkor, defisiensi zat besi akan mengganggu kerja hemoglobin dalam
transportasi O2 keseluruh tubuh. Selain itu, buruknya status gizi anak semakin
memperburuk kondisi bangsa Indonesia karena generasi penerusnya tidak
produktif. Perbaikan status gizi yang baik akan memberikan banyak perubahan.
Orang tua saat ini terlalu membiarkan anak jajanan yang ada diluaran.
Membiasakan anak untuk sarapan merupakan cara yang efektif dalam mengurangi
kemungkinan anak membeli makanan di luar
Saran
Peran orang tua sangat diperlukan dalam memberikan makanan yang bergizi
dan mengajarkan anak untuk mengkonsumsi atau memilih makanan yang bergizi.
Pendekatan yang baik dengan anak dan berkomunikasi atau cara penyampaian
pendidikan dasar mengenai makanan yang bergizi dapat membuat anak lebih
berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang diberikan hendaknya
memperhatikan nilai gizi dengan menyesuaikan kondisi sosial ekonomi.
22
Perlu penanganan secara khusus dari pemerintah untuk menangani
permasalahan ini. Sosialisasi mengenai asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak
dapat dilakukan sebagai upaya promotif untuk meningkatkan status gizi anak usia
dini.
23
DAFTAR PUSTAKA
Marliyati, Sri Anna, Aji Nugraha dan Faisal Anwar (2014). ASUPAN VITAMIN A,
STATUS VITAMIN A, DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI
KECAMATAN LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR. Jurnal Gizi dan
Pangan,9(2):109-116
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/8729/6810
(Diakses pada 6 April 2020)
Oktrarina, Zilda dan Trini Sudiarti (2013) FAKTOR RISIKO STUNTING PADA
BALITA (24—59 BULAN) DI SUMATERA. Jurnal Gizi dan Pangan, 8(3):
175-180.
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/7977/6259
(Diakses pada 6 April 2020)
Pramita, I Gusti Ayu Risma (2014). STATUS GIZI PADA BALITA DAN ANAK
VEGETARIAN DI KOMUNITAS ASRAM SRI SRI RADHA MADHAVA,
DESA SIANGAN, KABUPATEN GIANYARTAHUN 2014. Retrieved from
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/13827/9508 (Diakses pada 6 April
2020)
24