768 1791 1 SM
768 1791 1 SM
768 1791 1 SM
ABSTRACT
The purpose of this study was to find out how the influence of capital structure
and profitability on firm value which is moderated by dividend policy. The data used in
this study is secondary data, in the form of financial reports obtained from the Indonesia
Stock Exchange website, http://www.idx.co.id. The subjects used were service
companies in the trade, services and investment sectors of the wholesale trade sub-
sector of the retail goods and sub-sectors of trade which are listed on the Indonesia
Stock Exchange. With the purposive sampling technique, 18 companies were used in this
study.The analytical tool used is panel data regression.The results showed that the
capital structure, profitability and moderation of dividend policy had an influence on the
value of the company, with a value of 45.8% of the research model could explain its
contribution to the value of the company.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel
struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang dimoderasi dengan
variabel kebijakan dividen.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, berupa laporan keuangan yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia,
yaitu http://www.idx.co.id. Adapun populasi yang digunakan adalah perusahaan jasa
pada sektor perdagangan, jasa dan investasi subsektor perdagangan besar barang
produksi dan subsektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dengan tenik purposive samplingmaka didapatkan 18 perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa struktur modal, profitabilitas dan moderasi kebijakan dividen
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, dengan nilai sebesar 45,8% model
penelitian dapat menjelaskan kontribusinya terhadap nilai perusahaan.
139
Oktaviani dan Mulya - Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan…
PENDAHULUAN
Persaingan yang ketat membuat banyak perusahaan menempuh langkah-
langkah untuk mengoptimalkan nilai perusahaannya agar tetap survive di dunia bisnis.
Nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi
keuangan dan juga menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan. Mahendra, et
al. (2012) menyatakan nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang
saham secara maksimum apabila harga saham meningkat, semakin tinggi harga saham
sebuah perusahaan maka semakin tinggi tingkat kemakmuran pemegang saham.
Fenomena yang terjadi saat ini pada sektor jasa dan perdagangan yang
mengalami penurunan dalam tiga pekan berturut-turut pada tahun 2017. Hal ini
disebabkan, pelaku pasar akan mencari sektor lainnya yang berada di area jenuh jual
(oversold). Tetapi sektor tersebut masih optimis di prediksi memiliki potensi untuk
bangkit kembali (rebound). Terlebih lagi, beberapa saham emiten berkapitalisasi besar
yang berada dalam sektor perdagangan dan jasa dinilai masih menarik bagi pelaku
pasar. Berdasarkan akhir perdagangan Jumat, 19 Mei 2017 lalu,Secara keseluruhan para
pakar masih memberikan rekomendasi buy untuk saham berkapitalisasi besar di sektor
tersebut, yakni United Tractors, Elang Mahkota, Matahari Department, PT Surya Citra
Media Tbk (SCMA), dan Indoritel Makmur, seiring masih hangatnya sentimen positif dari
Standard & Poor's (S&P). (sumber: www.cnnindonesia.com)
Mengoptimalkan nilai perusahaan merupakan salah satu cara untuk menarik
minat investor agar berinvestasi kembali di perusahaan yang akan terlihat dari kenaikan
harga saham. Pemaksimalan nilai perusahaan secara umum menunjukkan pemaksimalan
harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja
perusahaan juga baik(Putri dan Suprasto, 2016). Terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya struktur modal dan profitabilitas, kedua
variabel tersebut menjadi informasi yang sangat penting bagi investor. Selain struktur
modal dan tingkat profitabilitas, biasanya investor juga memfokuskan perhatian pada
kebijakan dividen. Sebab, nilai perusahaan dapat juga tercermin dari kemampuan
perusahaan membayar dividen kepada para pemegang sahamnya.
Dividen adalah proporsi laba yang dibagikan kepada para pemegang saham
dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliknya. Besarnya
dividen dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka
harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen
dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang
membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan sebuah perusahaan membayar
140
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No.2 Oktober 2018 hal 139 – 150
KAJIAN TEORI
Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori sinyal menjelaskan tentang tindakan yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan yang memberikan informasi kepada investor tentang bagaimana
manajemen menilai prospek suatu perusahaan. Modigliani dan Miller (MM) (1958; dalam
Brigham dan Houston, 2016: 184), mengasumsikan bahwa investor dan manajer
memiliki kesamaan informasi mengenai prospek suatu perusahaan. Teori sinyal dapat
disimpulkan sebagai teori yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, karena teori ini
memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan melalui laporan keuangan untuk
mengurangi perbedaan informasi.
Nilai Perusahaan
Nilai perusahan menurut Sari (2013) didefinisikan sebagai nilai pasar. Nilai pasar
merupakan persepsi pasar yang berasal dari investor, kreditur, dan stakeholder lain
terhadap kondisi perusahaan yang tercermin pada nilai pasar saham. Nilai pasar dapat
memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham
perusahaan meningkat. Nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan proksi Price
to Book Value (PBV). (Afzal dan Rohman, 2012: 40).
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
141
Oktaviani dan Mulya - Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan…
Struktur Modal
Struktur modal adalah bauran atau proporsi pendanaan permanen jangka panjang
suatu perusahaan yang diwakili oleh utang, saham preferen dan ekuitas saham biasa.
Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk memproksikan variabel
struktur modal. Menurut Gayatri dan Mustanda (2014) Debt to Equity Ratio (DER)
merupakan perbandingan total utang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitas
perusahaan. Rumus untuk menghitung rasio tersebut adalah sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Profitabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Rasio untuk mengukur profitabilitas
antara lain adalah gross profit margin, operating profit margin, operating ratio, net profit
margin, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). Penelitian ini menggunakan
pula rasio Return on Assets (ROA) untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Prastowo
dan Juliaty dalam Nasution (2013), menyatakan bahwa Return On Assets merupakan
rasio untumengukur profitabilitas perusahaan dengan mengukur kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk memperoleh laba. Rumus Return On
Assets adalah sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Kebijakan Dividen
Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah dikurangi laba
ditahan. Dividen dapat disimpulkan sebagai laba yang dibagikan kepada pemegang
saham atas jumlah saham yang miliki. Menurut Efni, dkk (2012) kebijakan dividen
berhubungan dengan penentuan komposisi laba yang dibagikan kepada pemegang
saham. Pembayaran dividen yang semakin tinggi menunjukkan prospek yang bagus bagi
perusahaan sehingga memperoleh respon positif dari investor untuk membeli saham,
sehingga nilai perusahaan semakin tinggi. Kebijakan dividen dapat diukur dengan
Dividend Payout Ratio (DPR). Dalam penelitian ini kebijakan dividen dijadikan sebagai
variabel moderating karena nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
membayardividen.Rasio ini diukur dengan rumus sebagai berikut:
142
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No.2 Oktober 2018 hal 139 – 150
Kerangka Pemikiran
Struktur
Modal
Nilai
Perusahaan
Profitabilitas
Kebijakan
Dividen
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan model penelitian tersebut di atas, maka hipotesis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Gayatri dan Mustanda (2014) menyebutkan bahwa Debt to Equity Ratio
merupakan rasio untuk mengukur struktur modal. Nilai Debt to Equity Ratio
menunjukkan bagaimana proporsi utang terhadap modal yang dimiliki oleh perusahaan
dan menunjukkan kemampuan modal sendiri dari suatu perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio, risiko perusahaan semakin
besar. Menurut Arviansyah (2013) semakin besar utang maka nilai perusahaan akan
menurun. Perusahaan harus mampu menentukan besarnya utang, karena dengan
adanya utang sampai batas tertentu akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Jika
jumlah utang telah melewati batas tertentu nilai perusahaan justru akan menurun. Hal
tersebut diakibatkan karena adanya beban yang harus ditanggung oleh perusahaan
akibat dari penggunaan utang tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang
dapat diajukan sebagai berikut:
H1: Struktur Modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
143
Oktaviani dan Mulya - Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan…
METODE PENELITIAN
Teknik pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang menjadi
sumber utama data adalah website Bursa Efek Indonesia, yaitu http://www.idx.co.id.
144
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No.2 Oktober 2018 hal 139 – 150
Data tersebut berupa laporan keuangan yang telah diaudit dan laporan auditor
independen dari perusahaan sektor jasa subsektor perdagangan, jasa dan investasi yang
dipublikasi dengan kurun waktu 4 tahun dengan periode pengamatan, dimulai dari tahun
2013 sampai 2016.
Sumber: www.sahamok.com
145
Oktaviani dan Mulya - Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan…
PEMBAHASAN
Pemilihan model regresi data panel merupakan tahapan analisis untuk menentukan
metode terbaik antara Common Effect, Fixed Effect atau Random Effect.
1. Uji Chow
Tabel 2: Uji Chow
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Prob. Cross-section F sebesar 0,000 yang
nilainya < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model Fixed Effect lebih tepat
digunakan dibanding Commont effect.
2. Uji Hausman
Tabel 3: Uji Hausman
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Cross-section random sebesar 0,1641 yang
nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model Random Effect lebih tepat
digunakan dibanding Fixed Effect.
Pengujian Hipotesis
3. Uji Determinasi
Tabel 4: Uji Determinasi
146
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No.2 Oktober 2018 hal 139 – 150
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai prob (F-statistic) sebesar 0,000 yang nilainya
< 0,05 atau dapat dilihat dari nilai F-statistic sebesar 16,013 > dari nilai F tabel yaitu
2,502 sehingga model regresi dikatakan layak untuk digunakan dalam penelitian.
5. Uji Hipotesis
Pada pengujian ini dilakukan dengan derajat kebebasan sebesar 0,05 (Ghozali, 2013)
yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yaitu :
a. Jika nilai probabilitas (sig) > 0,05 maka H0 diterima, yang menunjukkan bahwa
variabel independen tersebut tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen.
b. Jika nilai probabilitas (sig) < 0,05 maka H0 ditolak, yang menunjukkan bahwa
variabel independen tersebut berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen.
Tabel 6: Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial, maka hipotesis penelitian dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Hipotesis 1
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa variabel struktur modal memiliki
koefisien bertanda negatif sebesar -0,274 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,042 yang
147
Oktaviani dan Mulya - Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan…
berarti nilai 0,042 < 0,05. Maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Jadi, variabel struktur modal
secara parsial berpengaruh signifinikan terhadap nilai perusahaan.
Hipotesis 2
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa variabel profitabilitas memiliki
koefisien bertanda positif sebesar 16,569 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang
berarti nilai 0,000 < 0,05. Maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Jadi, variabel profitabilitas
secara parsial berpengaruh signifinikan terhadap nilai perusahaan.
Hipotesis 3
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa variabel Kebijakan dividen
memoderasi struktur modal memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,010 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti nilai 0,000 < 0,05. Maka H03 ditolak dan
Ha3 diterima. Jadi, variabel kebijakan dividen memoderasi struktur modal secara parsial
berpengaruh signifinikan terhadap nilai perusahaan.
Hipotesis 4
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa variabel Kebijakan dividen
memoderasi profitabilitas memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,254 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,001 yang berarti nilai 0,001 < 0,05. Maka H04 ditolak dan
Ha4 diterima. Jadi, variabel kebijakan dividen memoderasi profitabilitas secara parsial
berpengaruh signifinikan terhadap nilai perusahaan.
6. Model Regresi data Panel
Berdasarkan hasil tabel 6 di atas maka di dapat persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
𝑌 = −0,660 − 0,274𝑋1 + 16,569𝑋2 + 0,010𝑋1 𝑀 + 0,254𝑋2 𝑀
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan
X1 = Struktur Modal
X2 = Profitabilitas
M = Kebijakan Dividen
KESIMPULAN
Struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, di mana semakin
besar struktur modal suatu perusahaan akan menurunkan nilai perusahaan, hal ini
disebabkan dalam mengukur struktur modal perusahaan dengan membandingkan total
utang yang dimiliki oleh perusahaan dengan ekuitas atau modal yang dimiliki
perusahaan. Nilai Debt to Equity Ratio menunjukkan bagaimana proporsi utang terhadap
148
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No.2 Oktober 2018 hal 139 – 150
modal yang dimiliki oleh perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri dari
suatu perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Semakin tinggi Debt to Equity
Ratio, risiko perusahaan semakin besar. Nilai suatu perusahaan adalah harga yang
bersedia dibayarkan oleh pembeli atau investor apabila suatu perusahaan dijual, sebuah
perusahaan akan tercermin melalui harga sahamnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa
nilai suatu perusahaan merupakan harga dari suatu perusahaan menurut investor yang
biasanya tercermin melalui harga sahamnya. Harga saham berhubungan dengan kinerja
dan prospek perusahaan yang meningkatkan ekspektasi investor, sehingga investor akan
bersedia melakukan investasi di perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Afzal, Arie dan Abdul Rohman. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Diponogoro Journal
of Accounting. Volume (1) Nomor (2) (2012).
Efni, Yulia, Djumilah Hadiwidjojo, Ubud Salim, dan Mintarti Rahayu. 2012. Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen: Pengaruhnya terhadap
Nilai Perusahaan (Studi pada Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek
Indonesia). Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Terakreditasi SK Dirjen Dikti
No.66/dikti/kep/2011. hal 128-141.
Gayatri, Ni Luh Putu Rassri dan I Ketut Mustanda. 2014. Pengaruh Struktur Modal,
Kebijakan Dividen, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana. Volume.3, No.6. Hal 1700-1718.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi Ketujuh.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Mahendra, Alfredo, Luh Gede Sri Artini A.A dan Gede Suarjaya. 2012. Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan. Vol. 6, No. 2
Agustus 2012
Nasution, Riska. 2013. Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan
Return On Equity (ROE) terhadap Price To Book Value (PBV) pada perusahaan
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Fakultas
Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.
Ni Luh Putu Rassri Gayatri dan I Ketut Mustanda. (2014). Pengaruh Struktur Modal,
Kebijakan Dividend an Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud) Bali.
149
Oktaviani dan Mulya - Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan…
Putri, Ida Ayu Sasmika dan Bambang Suprasto H. 2016. Pengaruh Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan Dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.15.1 April (2016): 667-
694
Sari, Oktavina Tiara. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Management Analysis Journal.
Volume. 2 No. 2. Hal 1-7.
Suseno, Irwin. 2012. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur Go Publik Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Universitas
Negeri Semarang.
www.cnnindonesia.com
www.idx.co.id
www.sahamok.com
150