Pemeriksaan Akuntansi
Pemeriksaan Akuntansi
Pemeriksaan Akuntansi
Tujuan Pembelajaran :
Sumber e-book : Arens, Alvin., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, 2012, Auditing and.
Assurance Services: An Integrated Approach, 15th Edition, Pearson.
Prentice Hall.
https://iapi.or.id/Iapi/detail/362
https://auditorindonesia.or.id/2019/03/24/ed-isa-standar-auditing/
Standar Profesional Akuntan Publik
PRINSIP UMUM
SA 200 Tujuan Keseluruhan Auditor Independen
dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan
Standar Audit
SA 210 Persetujuan Atas Ketentuan Perikatan
Audit
SA 220 Pengendalian Mutu Untuk Audit Atas
Laporan Keuangan
BUKTI AUDIT
SA 500 Bukti Audit
SA 501 Bukti Audit: Pertimbangan Spesifik atas
Unsur Pilihan
SA 505 Konfirmasi Eksternal
SA 510 Perikatan Audit Tahun Pertama
SA 520 Prosedur Analitis
SA 530 Sampling Audit
SA 540 Audit Atas Estimasi Akuntansi,
Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai
Wajar, dan Pengungkapan Yang
Bersangkutan
SA 550 Pihak Berelasi
SA 560 Peristiwa Kemudian
SA 570 Kelangsungan Usaha
SA 580 Representasi Tertulis
SPESIFIK AREA
SA 800 Pertimbangan Khusus – Audit Atas
Laporan Keuangan Yang Disusun Sesuai
Kerangka Bertujuan Khusus
SA 805 Pertimbangan Khusus – Audit Atas
Laporan Keuangan Tunggal dan Suatu
Unsur, Akun, Atau Pos Tertentu Dalam
Laporan Keuangan
SA 810 Perikatan Untuk Melaporkan Ikhtisar
Laporan Keuangan
D. Variabel-variabel yang mungkin dilakukan riset
Variabel-variabel yang mungkin dilakukan riset adalah setiap nomor Standar Audit
Internasional seperti penelitian pada contoh artikel jurnal ISA No. 260
E. Artikel- artikel yang terkait dengan topik
Judul artikel : International Standard on Auditing No. 260 and Audit Quality:
Evidence from Jordan.
Sumber Jurnal : International Business Research (Researchgate)
Nama Peneliti dan Tahun Penelitian: Mohammad K. Shbeilat (2019)
Pada jurnal tersebut, meneliti sejauh mana kesadaran auditor eksternal
terhadap standar audit internasional No. 260 (komunikasi dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola) tentang kualitas audit dan efektifitas
komunikasi berdasarkan pengalaman actual auditor. Analisis dari 116
kuesioner menyimpulkan bahwa persyaratan ISA No. 260 meningkatkan
kualitas audit, akan tetapi komunikasi dua arah antara Auditor Yordan dan
komite audit tidak efektif dari persepsi auditor eksternal. Studi tersebut juga
menemukan komite audit tidak mendukung auditor eksternal ketika muncul
ketidaksepakatan antara auditor dan klien berkaitan dengan manajemen
perlakuan akuntansi. Wawancara kualitatif memberikan beberapa penjelasan
yaitu: 1) Kurangnya direksi yang berkualitas, 2) Kurangnya kebijakan yang
jelas dalam memilih dewan anggota, 3) diadakan rapat rutin, 4) Pengawasan
yang tidak memadai oleh bidang pengawas komite audit. Hasil wawancara
menunjukkan dua faktor potensial untuk meningkatkan keefektifan proses
komunikasi yaitu Governance Liaison Officer bertanggung jawab mengawasi
dan mendokumentasikan komite audit rapat dengan auditor, dan penggunaan
teknik pemungutan suara kumulatif dalam memilih anggota dewan.