Pemeriksaan Akuntansi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pemeriksaan Akuntansi

Nama Dosen : Dr. Nadirsyah, SE., M.Si., Ak., CA


Nama Mahasiswi : Qari Nur Islami
Nim : 2001203010007
Kelas 05, ( 14.00-16.30 )
Senin, 12 Oktober 2020

Tugas : Membuat ringkasan topik “Standar Profesional Akuntan Publik”.

Tujuan Pembelajaran :

1. Menyebutkan komponen SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik)


2. Memahami Standar Audit (SA) versi ISA (International Standards on Auditing)
3. Menjelaskan 6 kelompok Standar Audit versi ISA: 1) Prinsip Umum dan
Tanggungjawab; 2) Penilaian Risiko dan Respons terhadap Risiko yang Dinillai; 3)
Bukti Audit; 4) Penggunaan Hasil Pekerjaan Pihak Lain; 5) Kesimpulan Audit dan
Pelaporan; 6) Area Khusus
4. Membuat ringkasan Standar Audit versi ISA
5. Mengidentifikasi variabel-variabel yang mungkin dilakukan riset
6. Memahami artikel-artikel yang terkait dengan topik

Sumber e-book : Arens, Alvin., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, 2012, Auditing and.
Assurance Services: An Integrated Approach, 15th Edition, Pearson.
Prentice Hall.

Boynton, Wiliam C., Johnson, Raymond N & Walter G. Kell., 2006.


“Modern Auditing”,7th, Edition, New York : John Wiley & Sons, Inc.

https://iapi.or.id/Iapi/detail/362

https://auditorindonesia.or.id/2019/03/24/ed-isa-standar-auditing/
Standar Profesional Akuntan Publik

A. Komponen SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik)


Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan
standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi akuntan publik
di Indonesia. Dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut
Akuntan Publik Indonesia(DSPAP IAPI).
Standar-standar yang tercakup dalam SPAP ialah sebagai berikut.
1. Standar Auditing
Standar auditing merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Standar
auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar
Auditing (PSA). Dengan demikian, PSA merupakan penjabaran lebih lanjut
masing-masing standar yang tercantum dalam standar auditing. PSA berisi
ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan publik
dalam melaksanakan perikatan audit. Termasuk dalam PSA adalah Interpretasi
Pernyataan Standar Auditing (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang
dikeluarkan oleh Dewan terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh
Dewan dalam PSA
2. Standar Atestasi
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang
diberikan oleh seorang yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah
asersi (assertion) suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Standar atestasi ialah standar yang memberikan rerangka untuk fungsi atestasi
bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang
diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas
laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan
keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan, dan prosedur yang
disepakati).
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar Jasa Akuntansi dan Review ialah standar yang memberikan rerangka
untuk fungsi non-atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi
dan review.
4. Standar Jasa Konsultansi
Standar Jasa Konsultansi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan publik) yang
menyediakan jasa konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalam
jasa konsultasi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi.
Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultasi ditentukan oleh perjanjian antara
praktisi dengan kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultasi dilaksanakan untuk
kepentingan klien.
5. Standar Pengendalian Mutu
Standar Pengendalian Mutu ialah standar yang memberikan panduan bagi kantor
akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan
oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP
IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI.

Standar profesional di atas merupakan standar teknis yang bertujuan untuk


mengaturmutu jasa yang dihasilkan oleh profesiakuntan publik di Indonesia.

B. Standar Audit (SA) versi ISA (International Standards on Auditing)


Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang merupakan pedoman bagi
pekerjaan auditor di Indonesia merupakan hasil pengembangan berkelanjutan yang
telah dimulai sejak tahun 1973. Pada tahap awal perkembangannya, standar ini
disusun oleh suatu komite dalam organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang
diberi nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan. Standar yang dihasilkan oleh
komite tersebut diberi nama Norma Pemeriksaan Akuntan. Sebagaimana tercermin
dari nama yang diberikan, standar yang dikembangkan pada saat itu lebih berfokus ke
jasa audit atas laporan keuangan historis. Pada tahun 2004, melalui Konvensi
Nasional Akuntan Indonesia telah diputuskan bahwa Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
akan melakukan adopsi sepenuhnya (full adoption) International Auditing and
Assurance Standards (ISA) yang dikeluarkan oleh International Auditng Practices
Committee (IAPC) dari International Federation of Accountants (IFAC). IFAC adalah
organisasi profesi akuntansi sedunai, dengan 163 organisasi anggota di 120 negara,
yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. Dengan dilakukannya
adopsi ISA, maka ISA akan menggantikan Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) yang sekarang berlaku yang sebagian besar isinya diadopsi dari AICPA
Professional Standards tahun 1998. DSPAP-IAPI telah memberlakukan standar
terbaru tersebut mulai 1 Januari 2013(untuk Emiten) atau 1 Januari 2014 (untuk
entitas selain Emiten). Beberapa alasan pemberlakuan ISA:
 Dalam rangka menjalankan UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
 Merespon rekomendasi dari World Bank
 Wujud komitmen Indonesia sebagai anggota G-20
C. 6 kelompok Standar Audit versi ISA beserta komponenya.

PRINSIP UMUM
SA 200 Tujuan Keseluruhan Auditor Independen
dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan
Standar Audit
SA 210 Persetujuan Atas Ketentuan Perikatan
Audit
SA 220 Pengendalian Mutu Untuk Audit Atas
Laporan Keuangan

Risk Assessment and Risk Response


SA 300 Perencanaan Suatu Audit
SA 315 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko
Kesalahan Penyajian Material Melalui
Pemahaman Atas Entitas Dan
Lingkungannya
SA 320 Materialitas Dalam Tahap Perencanaan
dan Pelaksanaan Audit
SA 330 Respons Auditor Terhadap Risiko Yang
Telah Dinilai
SA 402 Pertimbangan Terkait Dengan Entitas
Yang Menggunakan Suatu Organisasi
Jasa
SA 450 Pengevaluasian Atas Kesalahan
Penyajian Yang Diidentifikasi Selama
Audit

BUKTI AUDIT
SA 500 Bukti Audit
SA 501 Bukti Audit: Pertimbangan Spesifik atas
Unsur Pilihan
SA 505 Konfirmasi Eksternal
SA 510 Perikatan Audit Tahun Pertama
SA 520 Prosedur Analitis
SA 530 Sampling Audit
SA 540 Audit Atas Estimasi Akuntansi,
Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai
Wajar, dan Pengungkapan Yang
Bersangkutan
SA 550 Pihak Berelasi
SA 560 Peristiwa Kemudian
SA 570 Kelangsungan Usaha
SA 580 Representasi Tertulis

MENGGUNAKAN PEKERJAAN PIHAK LAIN


SA 600 Pertimbangan Khusus – Audit Atas
Laporan Keuangan Grup
SA 610 Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
SA 620 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor
LAPORAN AUDITOR
SA 700 Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan
atas Laporan Keuangan
SA 705 Modifikasi Terhadap Opini Dalam
Laporan Auditor Independen
SA 706 Paragraf Penekanan Suatu Hal dan
Paragraf Hal Lain Dalam Laporan Auditor
Independen

SPESIFIK AREA
SA 800 Pertimbangan Khusus – Audit Atas
Laporan Keuangan Yang Disusun Sesuai
Kerangka Bertujuan Khusus
SA 805 Pertimbangan Khusus – Audit Atas
Laporan Keuangan Tunggal dan Suatu
Unsur, Akun, Atau Pos Tertentu Dalam
Laporan Keuangan
SA 810 Perikatan Untuk Melaporkan Ikhtisar
Laporan Keuangan
D. Variabel-variabel yang mungkin dilakukan riset
Variabel-variabel yang mungkin dilakukan riset adalah setiap nomor Standar Audit
Internasional seperti penelitian pada contoh artikel jurnal ISA No. 260
E. Artikel- artikel yang terkait dengan topik
Judul artikel : International Standard on Auditing No. 260 and Audit Quality:
Evidence from Jordan.
Sumber Jurnal : International Business Research (Researchgate)
Nama Peneliti dan Tahun Penelitian: Mohammad K. Shbeilat (2019)
 Pada jurnal tersebut, meneliti sejauh mana kesadaran auditor eksternal
terhadap standar audit internasional No. 260 (komunikasi dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola) tentang kualitas audit dan efektifitas
komunikasi berdasarkan pengalaman actual auditor. Analisis dari 116
kuesioner menyimpulkan bahwa persyaratan ISA No. 260 meningkatkan
kualitas audit, akan tetapi komunikasi dua arah antara Auditor Yordan dan
komite audit tidak efektif dari persepsi auditor eksternal. Studi tersebut juga
menemukan komite audit tidak mendukung auditor eksternal ketika muncul
ketidaksepakatan antara auditor dan klien berkaitan dengan manajemen
perlakuan akuntansi. Wawancara kualitatif memberikan beberapa penjelasan
yaitu: 1) Kurangnya direksi yang berkualitas, 2) Kurangnya kebijakan yang
jelas dalam memilih dewan anggota, 3) diadakan rapat rutin, 4) Pengawasan
yang tidak memadai oleh bidang pengawas komite audit. Hasil wawancara
menunjukkan dua faktor potensial untuk meningkatkan keefektifan proses
komunikasi yaitu Governance Liaison Officer bertanggung jawab mengawasi
dan mendokumentasikan komite audit rapat dengan auditor, dan penggunaan
teknik pemungutan suara kumulatif dalam memilih anggota dewan.

Anda mungkin juga menyukai