0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan5 halaman

Histerosalpingografi (HSG) : Mata Kuliah: Teknik Radiografi 4 Di Susun Oleh: Nona Cantika NPM: 1910070140054

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 5

Histerosalpingografi

(HSG)
MATA KULIAH : TEKNIK RADIOGRAFI 4
DI SUSUN OLEH : NONA CANTIKA
NPM : 1910070140054
Histerosalpingografi (HSG)
merupakan suatu untuk pemeriksaan dasar untuk mengetahui anatomi dan fisiologi alat genital
wanita, melihat bayangan rongga rahim dan bentuk tuba fallopi. Biasanya dilakukan untuk
mengetahui penyebab terjadinya infertilitas .HSG juga merupakanPemeriksaan secara radiologi
organ reproduksi wanita bagian dalam pada daerah uterus, tuba fallopii, cervix dan ovarium
mengunakan media kontras positif.
Pemeriksaan ini biasanya sering dilakukan pada ibu-ibu dengan indikasi Infertil baik primer
maupun sekunder.
INDIKASI:
•Primer Infertility
•Secunder
infertility
KONTRA INDIKASI
•Allergic for contras media
•Menstruasi
•Blooding into vagina
Persiapan HSG :
•Pasien
–Siklus menstruasi yangtepat
–Not Coitus
•Peralatan
-HSG Set
- Contrast Media +
- Desinfektan
A. PERSIAPAN PASIEN
1.Pelaksanaan Pemeriksaan HSGSebaiknya pemeriksaan HSG dilaksanakan pada masa Subur / Fertile
efektifnya yaitu 10 hari setelah HPHT (Hari Pertama Haid Terahir). Akan tetapi pada prakteknya tidak pasti
sperti itu. Untuk pasien dengan siklus haid Normal ( Haid 7 hari) maka pemeriksaan dilakukan 10-14 hari setlah
HPHT. Dan untuk pasien dengan siklus haid tidak Normal maka pemeriksaan dilakukan 3-4 hari setelah haid
selesai. Selama 10 hari pasien dilarang berhubungan intim dengan pasangan
2.Pada pemeriksaan sebaiknya rektum dalam keadaan kosong, hal ini dapat dilakukan dengan memberi
penderita tablet dulcolak suposutoria beberapa jam sebelum pemeriksaan atau sebelum lavemen.
3.Untuk mengurangi ketegangan dan rasa sakit, atas perintah dokter penderita dapat diberi obat penenang,
dan anti spasmodik.
4.Sebelum pemeriksaan yang dilakukan penderita untuk buang air kecil terlebih dahulu untuk menghindari
agar penderita tidak buang air selama jalannya pemeriksaan sehingga pemeriksaan tidak terganggu dan
berjalan lancar.
5Berikan penjelasan pada pasien maksud dan tujuan pemeriksaan yang akan dilakukan, serta jalannya
pemeriksaan agar pasien merasa aman dan tenang sehingga dapat diajak kerjasama demi kelancaran
pemeriksaan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN

1.Setelah pasien diposisikan lithotomi, daerah


vagina dibersihkan dengan desinfektan. Diberikan
juga obat
antiseptic
2.Speculum digunakan untuk membuka
vagina dan memudahkan cateter masuk.
3. Bagian dalam
vagina dibersihkan dengan
betadine, kemudian
sonde uteri dimasukan untuk mengukur kedalaman serta arah
uteri.
4.Spuit
yang telah terisi
media kontras dipasang
pada salah satu ujung kateter.
5.Dengan bantuan
long forceps, kateter dimasukan perlahan ke
ostium uteri externa.
6.Balon kateter dikembangkan
7.Pasien diposisikan ditengah meja pemeriksaan
8. Setelah selesai pemeriksaan Balon dikempiskan
dan cateter dapat ditarik secara perlahan.

Anda mungkin juga menyukai