0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
103 tayangan2 halaman

Review E-Jurnal Identitas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 2

REVIEW E-JURNAL

 IDENTITAS
1. Judul : Pemeriksaan Histerosalpingografi (Hsg) Pada Kasus Infertilitas
Primer Di Rumah Sakit Islam Klaten
2. Nama e-jurnal : Prosiding Workshop Nasional “Standarisasi dan
Penjaminan Mutu Pendidikan Radiografer” AIPRI 13-15 September 2018
3. Halaman : Halaman 147-153
4. Penulis : Asih Puji Utami, Dwi Laila Sukmawati, Widya Mufida,
Jimanto
5. URL e-jurnal :
https://www.google.com/url?q=https://d3trr.unisayogya.ac.id/wordpress_trr/wp-
content/uploads/2020/04/PEMERIKSAAN-HISTEROSALPINGOGRAFI-HSG-PADA-
KASUS-INFERTILITAS-PRIMER-DI-
RUMAH.pdf&usg=AFQjCNHblfU2WB_9pViEQY6kzru1vPfmqQ

 PROSEDUR PEMERIKSAAN

1. Definisi : Hysterosalpingography atau HSG merupakan pemeriksaan


dengan memasukkan media kontras radio-opaque melalui cannula untuk memperlihatkan
bentuk, ukuran dan posisi uterus serta tuba fallopi. Dapat pula untuk memperlihatkan lesi
seperti polip, tumor atau fistula dan untuk memeriksa patensi tuba fallopi pada kasus
sterilitas (Ballinger, 2006)
2. Persiapan :
 Persiapan pasien
a. pada pemeriksaan HSG di Instalasi Radiologi RS Islam Klaten adalah pemeriksaan
dilakukan pada hari ke 10-14 dari menstruasi pertama, sejak berakhirnya menstruasi
sampai sebelum dilakukannya pemeriksaan tidak diperkenankan melakukan hubungan
suami isteri.
b.Pasien menandatangani persetujuan tindakan kedokteran, checklist pemeriksaan
radiologi dengan persiapan, dan pemberian informasi tindakan kedokteran.
c. Sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk mengganti baju dengan baju
pasien yang telah tersedia.
d.Pasien diberi tahu bahwa pemeriksaan yag akan dilakukan dapat menimbulkan sedikit
rasa sakit.
 Persiapan Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang perlu disiapkan dalam pemeriksaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Non steril : Pesawat sinar-x dengan spesifikasi sebagai berikut, Kaset dan Film
ukuran 24 x 30 cm sebanyak 2, Computed Radiography, Peralatan proteksi
radiologi, Lampu ginekologi
b. Steril : Sonde uteri, Speculum vagina, Tenaculum (portio tang), Conus dengan
ukuran S, M, L, Handscoon, Masker, Kain kassa steril, Kanula injection, Alat-alat
desinfektan (kasa, alkohol, betadin, korentang), Bengkok, HSG Set ,Media kontras
yang digunakan adalah kontras yang larut dalam air. dalam pemeriksaan HSG ini
digunakan bahan kontras dengan merk Omnipaque Iohexol 20 ml.
3. Teknik pemeriksaan :
Teknik pemeriksaan Hysterosalpingography (HSG) pada kasus infertilitas primer
di Instalasi Radiologi RS Islam Klaten menggunakan proyeksi Anteroposterior (AP)
setelah pemasukan media kontras dalam 2 tahap. Adapun teknik pemeriksaannya
sebagai berikut:

a. Pemasangan Alat dan Pemasukan Media Kontras

 Pasien tidur supine di atas meja pemeriksaan dengan kedua tangan berada di
samping tubuh,
 pasien diposisikan litotomi dengan lutut difleksikan
 Pertama membersihkan bagian genetalia eksterna dibersihkan dengan betadine
menggunakan kassa steril kemudian bagian eksterna vagina dilebarkan dengan
speculum untuk melihat portio,
 selanjutnya digunakan sonde uteri untuk mengetahui arah dan dalamnya cavum
uteri.Conus dipasang pada alat canulla injection yang telah dihubungkan dengan
syiringe yang berisi bahan kontras kemudian dimasukkan melalui liang vagina
sehingga conus masuk ke dalam osteum uteri eksterna (ke dalam serviks).
 Tenakulum dan alat salphingography dipegang agar media kontras yang
dimasukkan tidak bocor.
 Jika tidak memungkinkan ada yang memberi pegangan, maka peralatan tersebut
difiksasi, kemudian speculum dilepaskan perlahan-lahan.

b. Teknik Radiografi

 Proyeksi yang digunakan yaitu Antero Posterior (AP) dengan posisi pasien
supine, kedua kedua tungkai lurus, lengan berada di samping tubuh, pelvis rapat pada
meja pemeriksaan, MSP tubuh sejajar dengan meja pemeriksaan dan tegak lurus
terhaadap kaset.
 Central Ray atau arah sinar vertikal tegaklurus terhaadap kaset
 Central point atau titik bidik berada pada pertengahan objek atau 5 cm superior
symphisis pubis.
 Kemudian dilakukan ekspos bersamaan dengan disuntikkannya media kontras 5
cc.
4. Simpulan
Teknik pemeriksaan proyeksi AP setelah pemasukan media kontras dalam 2 tahap
memiliki efektifitas yaitu dapat manampakkan spill atau tumpahan media kontras
sampai ke tuba fallopi dan membatasi dosis yang diterima pasien. Di samping itu, teknik
pemeriksaan dengan hanya proyeksi AP setelah pemasukan media kontras dalam 2 tahap
untuk beberapa kelainan seperti kista pada uterus tidak dapat menunjukkan lokasinya
kelainan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai