Pengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7 :
PEBRINI GINTING (2182131007)
KEREN LUBER (2182131017)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah MANAJEMEN PENDIDIKAN dalam bentuk maupun
isinya sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
KONSEP KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pendidikan
yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu
terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga
pelaksanaannya. Fakta-fakta dilapangan ditemukan sistem pengelolaan anak didik masih
menggunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan
dalam arti yang sempit dan kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat
kreatif peserta didik. Padahal Kreativitas disamping bermanfaat untuk pengembangan diri
anak didik juga merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan
paling tinggi bagi manusia.
Perkembangan anak didik yang baik adalah perubahan kualitas yang seimbang baik fisik
maupun mental. Tidak ada satu aspek perkembangan dalam diri anak didik yang dinilai
lebih penting dari yang lainnya. Oleh karena itu, teori kecerdasan majemuk yang
dikembangkan oleh psikolog asal Amerika Serikat, Gardner dinilai dapat memenuhi
kecenderungan perkembangan anak didik yang bervariasi.
Penyelenggaraan pendidikan saat ini harus diupayakan untuk memberikan pelayanan
khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang
berbeda agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik.
Muhibbin Syah menjelaskan bahwa akar kata dari pendidikan adalah “didik” atau
“mendidik” yang secara harfiah diartikan memelihara dan memberi latihan. Sedangkan
“pendidikan”, merupakan tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku
seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pelatihan dan pengajaran. Hal ini
mengindikasikan bahwa pendidikan tidak dapat lepas dari pengajaran. Kegiatan dari
pengajaran ini melibatkan peserta didik sebagai penerima bahan ajar dengan maksud
akhir dari semua hal ini sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tentang
sisdiknas tahun 2003; agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam pendidikan, peserta didik merupakan titik fokus yang strategis karena
kepadanyalah bahan ajar melalui sebuah proses pengajaran diberikan. Sebagai seorang
manusia menjadi sebuah aksioma bahwa peserta didik mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing, mereka unik dengan seluruh potensi dan kapasitas yang
ada pada diri mereka dan keunikan ini tidak dapat diseragamkan dengan satu aturan yang
sama antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain, para pendidik dan
lembaga sekolah harus menghargai perbedaan yang ada pada diri mereka. Keunikan yang
terjadi pada peserta didik memang menimbulkan satu permasalahan tersendiri yang harus
diketahui dan dipecahkan sehingga pengelolaan murid (peserta didik) dalam satu
kerangka kerja yang terpadu mutlak diperhatikan.
Oleh karena itu, manajemen pengelolaan peserta didik harus dipahami oleh orang-orang
yang bekerja di dunia pendidikan, baik itu tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan
yang kesehariannya berinteraksi dengan anak-anak. Maka sesuai dengan uraian di atas
penulis menyusun makalah mengenai ” PENGELOLAAN PESERTA DIDIK “.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan peserta didik ?
2. Apa saja dasar pengelolaan peserta didik ?
3. Apa tujuan dan fungsi dari pengelolaan peserta didik ?
4. Apa saja prinsip dalam pengelolaan peserta didik ?
5. Seperti apa pendekatan manajemen dalam pengelolaan peserta didik ?
6. Bagaimana ruang lingkup pengelolaan peserta didik ?
7. Apa saja rekrutmen peserta didik dalam pengelolaan siswa baru ?
8. Seperti apa pembinaan peserta didik dalam pengelolaan peserta didik ?
9. Apa saja layanan-layanan khusus dalam pengelolaan peserta didik ?
10. Seperti apa peranan guru dalam pelayanan peserta didik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengelolaan peserta didik.
2. Untuk mengetahui apa saja dasar dari pengelolaan peserta didik.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari pengelolaan peserta didik.
4. Untuk mengetahui prinsip pengelolaan peserta didik.
5. Untuk mengetahui pendekatan manajemen dalam pengelolaan peserta didik.
6. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam pengelolaan peserta didik.
7. Untuk mengetahui rekrutmen peserta didik dalam pengelolaan siswa baru.
8. Untuk mengetahui pembinaan peserta didik dalam pengelolaan peserta didik.
9. Untuk mengetahui layanan-layanan khusus dalam pengelolaan peserta didik.
10. Untuk mengetahui peranan guru dalam pelayanan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Peserta Didik
Dalam bahasa Indonesia, makna siswa, murid, pelajar dan peserta didik merupakan
sinonim (persamaan), semuanya bermakna anak yang sedang berguru (belajar dan
bersekolah), anak yang sedang memperoleh pendidikan dasar dari sutu lembaga
pendidikan. Peserta didik adalah subjek utama dalam pendidikan. Dialah yang belajar
setiap saat.Dalam pengertian umum, anak didik adalah setiap orang yang menerima
pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan
pendidikan.sedangkan dalam arti sempit anak didik adalah anak (pribadi yang belum
dewasa) yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional),
dijelaskan bahwa yang dimaksud peserta didik adalah “anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud peserta didik
adalah individu manusia yang secara sadar berkeinginan untuk mengembangkan potensi
dirinya (jasmani dan ruhani) melalui proses kegiatan belajar mengajar yang tersedia pada
jenjang atau tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik dalam kegiatan
pendidikan merupakan obyek utama (central object), yang kepadanya lah segala yang
berhubungan dengan aktivitas pendidikan dirujukkan.
Menurut Kenezevich (Rusdiana, 2015:181) mengartikan bahwa pengelolaan peserta
didik adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian, pengaturan, pengawasan dan
layanan siswa dikelas di luar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individual
seperti pengembangan keseluruhan kemampuan minat, kebutuhan sampai matang
disekolah.Dalam hal ini pengelolaan peserta didik merupakan suatu penataan atau
pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai
masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu
sekolah atau suatu lembaga. Dengan demikian pengelolaan peserta didik itu bukanlah
dalam bentuk pencatatan/ pengelolaan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek
yang lebih luas, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran
upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di
sekolah.
Jadi, menurut Rusdiana (2015: 181) pengelolaan peserta didik juga diartikan sebagai
usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik masuk sekolah hingga
lulus sekolah. Hal yang diatur secara langsung adalah segi-segi yang berkenaan dengan
psesrta didik secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain pesrrta
didik dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada pesrta didik.
3. Seleksi
Seleksi silakukan apabila jumlah pendaftarannya melebihi daya tampung yang tersedia.
4. Pengumuman
Setelah dilalui apabila jumlah peserta didik baru, dilakukan sosialisasi aturan sekolah
yang wajib dipenuhi oleh peserta didik yang baru. Untuk mengetahui jumlah peserta
didik yang tepat, sekolah atau lembaga harus merujunya daftar mutasi peserta didik.
Daftar mutasi itu gigunakan untuk mencatat keluar masuknya perserta didik dalam setiap
bulan, semester maupun tahun. Hal itu karena jumlah peserta didik tidak tetap, ada
peserta didik pindakan adan ada yang keluar. Termasuk mereka yang melanjutkan
pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga sekolah bisa mengetahui apakah masih
bisa menerima siswa mutasi atau tidak. Kemudian ketika penerimaan siswa sudah selesai
dengan daya tampung sekolah tersebut, sekolah mengandalkan orientasi berupa
pengenalan, baik itu guru kelasnya, kepala sekolah, mata pelajaran-pelajaran, cara belajar
tempat-tempat peting seperti perpustakaan, kamar mandi dsb.
d. Seleksi (placement test), hal inibiasanya dilakukan ketika daya tampung kelas
terbatas.
e. Pengumuman/ daftar ulang, ini dilakukan untuk mengumumkan hasil placement
test serta daftar ulang digunakan untuk kepastian siswa yang masuk, biasanya dengan
membayar uang sarana dan prasarana sekolah.
f. Masa Orientasi Siswa(MOS), sebelum peserta didik mengikuti pelajaran pada
sekolah yang baru diadakan masa orientasi. Adapun tujuan diadakannya orientasi bagi
calon peserta didik antara lain adalah :
1. Memperkenalkan nama-nama tempat di sekolah dan di kelas, kegunaan masing
masing tempat, serta pengenalan peraturan dan tata tertib sekolah.
2. Mengenalkan peserta didik dengan orang-orang yang berada di lingkungan sekolah
berserta tugasnya masing-masing.
3. Peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah.
4. Peserta didik dapat aktif dalam kegiatan sekolah,
5. Agar calon peserta didik merasa betah di sekolah, semua warga sekolah yang lama
harus bersikap ramah kepada calon peserta didik dan selalu siap membantu apabila
diperlukan.
2. Penempatan Siswa Baru
Sebelum siswa yang telah diterima mengikuti kegiatan belajar, terlebih dahulu perlu
ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya.
Menurut William A. Jeager yang diperhatikan dalam pengelompokkan belajar yaitu:
1. Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokkan siswa menurut umur, jenis
kelamin, dan sebagainya.
2. Fungsi perbedaan, yaitu dalam pengelompokkan siswa berdasarkan pada
perbedaan individu, misalnya: bakat, kemampuan, minat dan sebagainya.
Dasar-dasar pengelompokkan siswa ada lima macam, yaitu :
1. Friendship Grouping. Pengelompokkan siswa berdasarkan kesukaan di dalam
memilih teman diantaranya siswa itu sendiri.
2. Achievement Grouping. Pengelompokkan belajar dalam hal ini adalah campuran
antara anak yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi rendah.
3. Aptitude Grouping. Pengelompokkan siswa berdasarkan atas kemampuandan bakat
yang sesuai dengan apa yang dimiliki oleh peserta didik itu sendiri.
4. Attention or Interest Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan atas
perhatian atau minat yang didasari oleh kesenangan peserta didik itu sendiri.
5. Intelligence Grouping. Pengelompokkan yang didasarkan atas hasil testintelegensi
yang diberikan kepada peserta didik.
Keberhasilan kemajuan belajar peserta didik serta prestasi yang ditempuh peserta didik,
memerlukan data otentik yang dapat dipercaya serta memiliki keabsahan. Karena
kemajuan peserta didik merupakan faktor yang sangat vital bagi kebutuhan
perkembangan berlangsungnya proses pendidikan.
Tinggi rendahnya kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor
pengaruh itu adalah penilaian yang dilakukan oleh para guru atau lembaga kependidikan.
Berarti pula bahwa penilaian-penilaian menurut keobjektifan dari penilai. Jadi, guru
sebagai pendidik berperan penting dalam kemajuan peserta didik dan juga dalam
pelayanan proses pembelajaran.
Peranan guru dalam pelayanan peserta didik:
1. Kehadiran peserta didik dan masalah-masalahnya
2. Penerimaan, orientasi, klasifikasi dan petunjuk bgi peserta didik baru tentang kelas
dan tata tertib sekolah.
3. Evaluasi dann pelaporan perkembangan peserta didik.
4. Program bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus.
5. Pengendalian disiplin peserta didik.
6. Program bimbingan dan penyuluhan.
7. Program kesehatan dan keamanan.
8. Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional peserta didik.
9. Pelayanan diarahkan kepada :
a. Perkembangan kreativitas, bakat dan minat anak.
b. Keikutsertaan dalam memiliki sekolah sebagai lembaga pendidikan di mata mereka
memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan secara langsung melalui proses
belajar mengajar.
c. Sikap mandiri serta disiplin diri, percaya diri bahwa dirinya memiliki potensi
positif yang dapat dikembangkan.
d. Pembentukan moral dan etika sebagai peserta didik, dan
e. Kebutuhan peserta didik dalam menghadapi kesulitan belajar.
10. Pelayanan yang memperhatikan kebutuhan peserta didik.
a) Penyesuaian bidang-bidang studi yang akan dipelajari;
b) Penyesuaian situasi sekolah sebagai lembaga yang membina pada proses
pendidikan.
c) Identifikasi terhadap pribadi
d) Kesulitan dalam mencerna materi pendidikan
e) Memilih bakat, minat dan kegemaran
f) Membantu menelaah situasi pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi
g) Memberikan gambaran situasi pendidikan secara terpadu
h) Menentukan langkah apa yang harus ditempuh jika menemukan kesulitan belajar
i) Kesukaran penyesuaian diri dengan lingkungan, dan
j) Identifikasi hambatan fisik,mental dan emosi.
H. Pembinaan Peserta Didik
Keberhasilann pengajuan peserta didik serta prestasi yang ditmpuh peserta didik
memerlukan data otentik yang dapat dipercaya serta memiliki keabsahan.
1. Pencatatan dan Pelapotan Kemajuan Peserta didik
Pencatatan dan pelaporan disekolah sangat diperlukan sejak diterima disekolah itu sampai
merka tamat meninggalkan sekolah tersebut. Untuk itu diperlukan beberapa peralatan dan
perlengkapan yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam pencatatan pelaporan
tersebut.
a) Buku induk. Buku ini disebut buku pokok atau stanbuk.
b) Buku klapper. Pencatatan ini dapat diambil dari buku induk, tetapi penulisannya
disusun berdasarkan abjad.
c) Daftar prestasi. Daftar hadir peserta didiksangat penting sebab frekuensi kehadiran
setiap peserta didik dapat diketahui atau kontrol.
d) Daftar mutasi peserta didik. Untuk mengetahui keadaan jumlah peserta didik
dengan persis, sekolah harus mempunyai buku / daftar mutasi peserta didik.
e) Buku catatan peserta didik, ini lebih lengkap lagi tentang data setiap peserta didik
f) Daftar Nilai, ini dimiliki oleh guru bidang sudi khusus untuk mencatat hasil tes
setiap peserta didik pada bidang studi / mata pelajaraan tertentu
g) Legger , merupakan kumpulan nilai dari seluruh bidang studi untuk setiap peserta
didik.
Semua buku atau daftar tersebut saling melengaki dan berhubungan satu sama lain.
Dengan demikian diharapkan dapat tercatat semua aspek yang diperlukan mengenai
segala hal yang berhubungan dengan murid.
2. Organisasi Peserta Didik Intra Sekolah ( OSIS )
OSIS merupakan wadah untuk menampung dan menyalurkan serta mengembangkann
kreativitas peserta didik, baik melalui kegiatan kulikuler mauun ekstra kulikuler.
Dengan adanya organisasi ini diharapkan sekolah akan merupakan suatu wiatamandala
( lingkungan pendidikan ), yaitu lingkungan dengan suasana belajar mengajar yang
efektif dan efisien, yang tergamabar dalam hubungan yang harmonis antara guru dan
peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, demikian pula guru dengan guru, dan
antara peserta didik dengan orang tua.
Adapun ada persyaratan yang harus ditempuh pengurus OSIS yaitu sebagai berikut:
1. Mempunyai tujuan OSIS
2. Melakukan pembinaan OSIS
3. Melskukan Stukturisasi OSIS
4. Mempunyai syarat pengurus OSIS
5. Melakukan perincian tugas perangkat OSIS.
I. Layanan-layanan Khusus yang Menjunjung Kelancaran Pengelolaan Peserta Didik
a. Bimbingan di Sekolah
Pelaksanaan pendidikan sekolah perlu melibatkan tiga komponen pokok yaitu program
instruksional yang baik, administrasi yang lancar dan bimbingan yang terarah serta adnya
saran/prasarana yang memadai fungsi bimbingan di sekolah ada 3 yaitu :
a) Fungsi penyaluran, yaitu membantu peserta didik dalam memilih jenis sekolah
lanjutannya, memilih program,memilih lapangan pekerjaan sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, dan cita-citanya.
b) Fungsi mengadaptasikan, yaitu membantu guru/tenaga edukatif lainnya untuk
menyesuaikan program pengajaran dengan minat, kemampuan, dan cita-cita peserta
didik.
c) Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan
bakat, minat, dan kemampuannya, untuk mencapai perkembangan yang optimal.
Tujuan umum bimbingan di sekolah :
a) Mengemangkan pengertian dan pemahaman diri.
b) Mengembangkan pengetahuan tentang jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan serta
persyaratannya.
c) Mengembangkan pengetahuan tentang berbagai nilai dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat.
d) Mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
e) Mengembangkan kemampuan merencanakan masa depan dengan bertolak pada
bakat, minat, dan kemampuannya.
Tujuan khusus bimbingan di sekolah :
a) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya.
b) Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya.
c) Mengatasi kesulitan dalam memahami berbagai nilai.
d) Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasikan kesulitan dan masalah
pemecahannya.
e) Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan minat dan bakatnya dalam perencanaan
masa denpan, baik yang menyangkut pendidikan maupun pekerjaan yang tepat.
f) Mengatasi kesulitan dalam belajar dan hubungan sosial.
b. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan perangkat kelengkapan pendidikan dalam
mencapai tujuan umum pendidikan nasional. Perpustakaan sekolah diselenggarakan
disetiap sekolah. Penyelenggaraannya adalah guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah,
baik sebagai ahli perpustakaan maupun guru yang ditugaskan diperpustakaan dan telah
mendapatka khusus/latihan sebelumnya. Layanan perpustakaan bertujuan untuk
menyajikan informasi untuk meningkatkan proses belajar mengajar serta rekreasi bagi
semua warga sekolah dengan menggunakan bahan pustaka. Secara oprasional layanan
perpustakaan terdiri dari layanan sirkulasi, referensi, dan bimbingan membaca.
c. Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah.
Sasaran utama UKS adalah untuk meningkatkan atau membina kesehatan murid dan
lingkungan hidupnya. Program UKS :
1. Mencapai lingkungan hidup yang sehat.
2. Pendidikan kesehatan.
3. Pemeliharaan kesehatan di sekolah.
d. Kantin Sekolah
Kantin atau warung sekolah perlu adanya di setiap sekolah supaya makanan yang di beli
peserta didik terjamin keberhasilannya dan cukup mengandung gizi.
e. Transfortasi Sekolah
Sarana angkutan bagi peserta didik merupakan salah satu menunjang untuk kelancaran
belajar mengajar. peserta didik akan merasa aman dan dapat masuk/pulang sekolah
dengan waktu yang tepat.
f. Asrama bagi peserta didik
Bagi peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan, terutama
bagi mereka yang jauh orang tuanya diperlukan adanya asrama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan peserta didik adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala
aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik
sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.
Dengan demikian pengelolaan peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan/
pengelolaan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang
secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Dasar Hukum
pengelolaan peserta didik diantaranya :
1. Pertumbuhan Undang-undang Dasar 1945 alinea keempat yang mengamanatkan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Batang tubuh undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 sampai ayat 5.
3. Undang-undang nomor. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Tujuan umum pengelolaan peserta didik adalah mengatur kegiatan peserta didik agar
kegiatan–kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar disekolah, fungsi
pengelolaan kelas peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin. Adanya prinsip dan ruang lingkup dalam
pengelolaan peserta didik adalah untuk mewujudkan terciptanya proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah secara keseluruhan untuk mencapai hasil yang optimal dan dengan
adanya strategi dalam penerimaan siswa baru dapat menjadi patokan dalam pengelolaan
peserta didik yang baik.
B. Saran
Dalam pengelolaan peserta didik, sangat perlu dikelola dengan baik. Banyak sekali
prosedur-prosedur yang harus di implementasikan dan diaplikasikan dengan cermat dan
teratur. Karena jika tidak di kelola dengan baik, maka akan mempengaruhi keberhasilan
proses pembelajaran, sehingga menjadi kurang optimal. Maka dari itu, sebagai guru kita
harus memperhatikan bagaimana pengelolaan peserta didik yang baik dan sesuai.
Daftar Pustaka