Bab Ii - 4
Bab Ii - 4
Bab Ii - 4
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Program Adiwiyata
Kata Adiwiyata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “Adi” dan “Wiyata”.
Adi bermakna besar, agung, baik, ideal, atau sempurna. Sementara Wiyata
2013 Program Adiwiyata adalah program untuk mewujudkan sekolah peduli dan
budaya lingkungan untuk mewujudkan sekolah peduli dengan cara hidup bersama
lingkungan.
yang ada. Hal ini juga berdasarkan ketentuan Pasal 65 ayat (2) Undang-Undang
hidup.
10
11
tujuan yaitu mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang
sekolah lain). Pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah
d. Sekolah Adiwiyata
menjelaskan bahwa Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya
Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang telah menerapkan sistem dengan maksud
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang
menyimpang dari tujuan Program Adiwiyata yang ada. Prinsip dasar pelaksanaan
lingkungan hidup; 2) Partisipatif, komunitas yang ada di sekolah ikut terlibat baik
dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan
Melalui ketiga prinsip yang ada dapat diketahui bahwa prinsip pada
seluruh komunitas sekolah serta dilaksanakan secara terencana dan terus menerus.
2. Hakikat Karakter
Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang
berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak.
Secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini berdasar
cara pandang, berfikir, sikap, dan cara bertindak orang tersebut (Kurniawan,
14
berfikir, sikap, dan tindakan agar tidak menyimpang dari norma yang berlaku.
karakter peserta didik dan menanamkan kebiasaan yang baik sehingga peserta
hari. Pengertian pendidikan karakter menurut Samani (2012:43) yaitu suatu upaya
proaktif yang dilakukan baik oleh sekolah maupun pemerintah untuk membantu
siswa mengembangkan inti pokok dari nilai-nilai etik dan nilai-nilai kinerja,
karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah
individu, tekad serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
15
nilai, baik terhadap Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan,
pendidikan karakter yaitu sebagai upaya sadar dan terencana dalam mengetahui
sehari-hari.
dalam membentuk watak atau sifat manusia agar tingkah laku yang positif dan
dibentuk tetapi tidaklah mudah serta memerlukan proses yang sangat panjang
melalui pendidikan.
bangsa yaitu :1) pengembangan, yaitu pengembangan potensi peserta didik untuk
peserta didik yang lebih bermartabat; 3) penyaring, yaitu untuk menyaring budaya
bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilia-nilai budaya
fungsi positif bagi masa depan karakter bangsa yang bermartabat. Hal tersebut
akan tercapai jika fungsi-fungsi pendidikan karakter dapat tercapai. Hal terpenting
16
bahwa fungsi tersebut perlu dicapai sejak pendidikan sekolah dasar, sehingga
Berkaitan dengan masalah pendidikan, maka tidak akan lepas dari tujuan
tujuan tersendiri, tetapi tidak menyimpang dari tujuan pendidikan yang ada.
menjadi manusia berhati baik, berfikir baik, dan berperilaku baik; 2) membangun
memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai
umat manusia.
Selain itu tujuan pendidikan karakter juga dinyatakan dalam beberapa teori
baik, yang mana nantinya ketika anak dewasa sudah menjadi terbiasa dalam
kesehariannya. Selain itu tujuan pendidikan karakter lebih intensif kepada nilai-
nilai yang dapat tertanam dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Sedangkan
tujuan pendidikan menurut Fitri (2012:22) yaitu membentuk dan membangun pola
pikir, sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif,
karakter pada peserta didik yaitu menjadi anak yang lebih tangguh, kreatif, dan
dapat dipahami mengenai tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri adalah
yang baik serta menanamkan dan memfasilitasi bentuk yang baik dan positif
sehingga peserta didik dapat menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan
berwawasan luas.
mampu menjadi pribadi yang lebih baik, unggul, dan bermartabat. Kemdiknas
pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving good
(moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action) sehingga terbentuk
perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik. Diharapkan melalui
adanya pendidikan karakter ini dapat mengurangi degradasi moral yang sedang
terjadi serta membentuk karakter peserta didik yang lebih bermoral sesuai nilai-
nilai pancasila.
yang baik (behavioral) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak
berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadian baik sebagai warga negara
18
maupun individu. Pendidikan karakter yang dilakukan pada usia dini akan
3. Lingkungan Hidup
Dalam lingkungan hidup terdapat 3 unsur, yaitu unsur biotik yang terdiri
dari makhluk hidup, unsur sosial dan budaya yang dibuat oleh manusia, unsur
abiotik yang terdiri dari benda tidak hidup (Ahdiyana, 2010:2). Dapat disimpulkan
manusia.
dinyatakan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
Hamzah (2013:5) menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah jumlah total dari
hidup adalah segala benda, segala makhluk hidup, ruang, benda hidup atau tidak
hidup, dan hal-hal lain yang ada di lingkungan hidup manusia (Soemarwoto,
2003). Lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan
lingkungan hidup merupakan sumber kehidupan yang terdiri dari faktor fisik,
kimiawi, hayati dan sosail serta benda hidup maupun tidak hidup dan segala
Nomor 32 Tahun 2009 pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan
penegasan hukum.
20
tidak hanya tentang memanfaatkan sumber daya yang ada tetapi juga harus
Dari tujuan yang telah dikemukakan diatas dapat diartikan bahwa inti dari
selanjutnya. Dengan itu lingkungan hidup akan terus dapat memenuhi hidup
dalam memelihara sumber daya alam sekitar agar tetap terlihat indah dan sehat.
yang bermuara pada peningkatan kualitas pada siswa itu sendiri. Dari pernyataan-
memahami serta menghargai hubungan timbal balik positif antara manusia dan
adalah suatu proses untuk mengenali nilai-nilai dan menjelaskan konsep dalam
serta menghargai hubungan timbal balik antara manusia, budaya, dan lingkungan
untuk memiliki sikap peduli terhadap lingkungan. Selain itu agar manusia
22
perbedaan, tidak suka menyakiti orang lain, mau mendengar orang lain, mau
berbagi, tidak merendahkan orang lain, tidak mengambil keuntungan dari orang
lain, mampu bekerja sama, mau terlibat dalam kegiatan masyarakat, menyayangi
manusia dan makhluk lain, setia, cinta damai dalam menghadapi persoalan
(Samani dan Hariyanto, 2012:51). Peduli tidak hanya kepada sesama manusia
Nilai karakter peduli lingkungan berupa sikap dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam yang sudah terjadi (Asmani,
2012:40). Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
2011:169).
dirinya menjadi bagian dari lingkungan yang tidak terpisah dari lingkungan akan
adalah suatu sikap yang ditunjukkan dengan tingkat kualitas kesadaran manusia
tingkat kualitas lingkungan hidup. Sikap peduli lingkungan yang dimiliki manusia
sebagai hasil dari proses belajar, dapat meningkatkan kepedulian manusia akan
yang secara sadar terhadap lingkungan dengan dilandasi sikap tanggung jawab
merupakan hal yang sangat vital, diperlukan pribadi yang mampu mendorong
pendidikan berkarakter. Hal ini sejalan dengan pendapat Nirarita (2003:25) bahwa
bijaksana.
karakter seperti yang disebutkan Naim (2012:204) yaitu langkah pertama adalah
dimulai dari kehidupan individu. Orang yang peduli lingkungan idealnya juga
dalam intern pendidikan. Sekolah menjadi media yang paling efektif dalam
dimiliki secara luas oleh setiap orang, khususnya para siswa yang menempuh
jenjang pendidikan.
untuk mengelola dan mengolah alam semesta. Menurut Zubaedi (2011:18) selain
berakhlak kepada Tuhan YME, manusia juga diharuskan berakhlak terhadap alam
penebangan pohon secara liar, melarang perburuan hewan secara liar, melakukan
Waktu yang cukup selama pendidikan enam tahun di sekolah dasar menjadikan
akhirnya dapat menggerakkan mereka untuk berperan aktif dalam upaya menjaga
pertemuan di Tbilisi tahun 1977 oleh dunia internasional. Menurut Setyowati, dkk
kesempatan dan motivasi terhadap individu atau kelompok untuk terlibat secara
perilaku, keterampilan, partisipasi. Lima bidang itu perlu dicapai agar pendidikan
Sekolah
lingkungan pada peeserta didik. Ada 9 indikator yang harus dicapai oleh sekolah
karakter juga harus didukung oleh seluruh warga sekolah. Pihak yang berperan
kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Program yang telah dipilih harus
mampu direalisasikan melalui guru kelas untuk diajarkan kepada peserta didik.
Oleh karena itu, ada 4 indikator yang harus dicapai oleh setiap kelas dalam rangka
kelompok yaitu kelompok kelas rendah (1-3) dan kelas tinggi (4-6). Menurut
lingkungan untuk kelas rendah yaitu : 1) buang air besar dan kecil di WC; 2)
tersebut perlu dicapai siswa agar dapat menjadi tolak ukur keberhasilan siswa
hasil penelitian yang relevan dengan apa yang akan peneliti lakukan. Adapun
jabaran penelitian yang relevan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
peduli lingkungan. Persamaan dengan penelitian ini yaitu terdapat pada variabel
yang sama. Kemudian perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada jenis penelitian
terletak pada tindakan yang akan membantu merubah perilaku. Persamaan dengan
penelitian ini yaitu terdapat pada keinginan mencari pengaruh program adiwiyata
proses berbasis lingkungan terhadap hasil belajar menulis dan sikap peduli
proses berbasis lingkungan mampu meningkatkan hasil belajar menulis dan sikap
pengetahuan, perilaku, dan keterampilan siswa dan guru dari sekolah adiwiyata
dan non adiwiyata dalam mengelola lingkungan. Persamaan dengan penelian ini
yaitu memiliki variabel independen yang sama untuk diteliti. Perbedaan dengan
penelitian ini terdapat pada bentuk penelitian yaitu perbandingan dan pada
C. Hipotesis Penelitian
pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk
adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
D. Kerangka Pikir
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1. Apakah berpengaruh
positif & signifikan
2. Berapa besar pengaruh
Jenis Penelitian
Kuantitatif-Korelasi