Social Learning Theory 1
Social Learning Theory 1
Social Learning Theory 1
Dosen Pembimbing:
ii
DAFTAR ISI
BAB I ..........................................................................................................................................
PENDAHULUAN .......................................................................................................................
BAB II .........................................................................................................................................
PEMBAHASAN .........................................................................................................................
PENUTUP ...................................................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang
berjudul “Social Learning Theory” yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas 1.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini mulai dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk semua.
i
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam Social Learninng Theory yaitu :
1. Apa pengertian Social Learning Theory ?
2. Bagaimana asumsi dasar Social Learning Theory ?
3. Apa saja konsep Social Learning Theory ?
4. Bagaimana ciri-ciri Social Learning Theory ?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Social Learning?
6. Apa kelebihan dari Social Learning Theory?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui tentang Social Learning Theory
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui tentang asumsi dasar Social Learning Theory
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui tentang konsep Social Learning Theory
1.3.4 Mahasiswa dapat mengetahui tentang ciri-ciri Social Learning Theory
1.3.5 Mahasiswa dapat mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya Social Learning
1.3.6 Mahasiswa dapat mengetahui tentang kelebihan dari Social Learning Theory
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Teori Belajar Sosial (Sosial Learning Theory) menurut Albert Bandura adalah teori
belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri yang menenjukkan pentingnya proses
mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori ini menjelaskan perilaku
manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbal balik yang berkesinambungan antara
kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Sebagai contoh, orang tua adalah model bagi
anak-anaknya, pengajar model bagi peserta didik, pemimpin adalah panutan bawahannya,
dan tokoh masyarakat atau tokoh agama adalah panutan bagi masyarakatnya. Hal ini berarti
bahwa perilaku yang terbentuk dalam diri anak-anak, peserta didik, dan masyarakat selalu
identik dengan perilaku yang ditampilkan oleh para tokoh tersebut.
Bandura menyatakan bahwa diri seorang manusia pada dasarnya adalah suatu sistem
(sistemdiri/selfsystem).Sebagai suatu sistem bermakna bahwa perilaku,berbagai factor pada
diri seseorang dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan orang tersebut, secara
bersama sama saling bertindak sebagai penentu atau penyebab yang satu terhadap yang lain.
Keterangan:
P : Singkatan dari Personal atau kepribadian seseorang
B : Singkatan dari Behavior atau perilaku seseorang
E : Singkatan dari Environment atau lingkungan luar
Sistem yang saling terkait seperti yang ditampilkan dalam bagan di atas menggambarkan
ketiga faktor yaitu: faktor kepribadian (Personal), faktor perilaku (Behavior) dan faktor
lingkungan (Environment). Sepasang anak panah yang berlawanan arah pada setiap factor
tersebu tmenunjukkan bahwa setiap factor tersebut dapat mempengruhi atau dapat bersifat
sebagai penentu terhadap faktor-faktor lainnya secara timbal balik.
2.3 Konsep-Konsep Social Learning Theory
Teori belajar sosial didasarkan pada, konsep saling menetukan (reciprocal determinism),
tanpa penguatan (beyond reinforcement), dan pengaturan diri atau berfikir (self
regulation/congnition)
2.3.2 Tanpa penguatan orang dapat belakjar melakukkan sesuatu hanya dengan
mengamati dan kemudian mengulangi apa yang dilihatnya. Belajar melalui observasi
tanpa ad penguatan yang terlibat, berarti tingkahlaku ditentukan oleh antisipasi
konsekuensi
2.3.3 Kongnisi dan regulasi diri. Konsep bandura menempatkan manusia sebagai
pribadi yayang dapat mrengatur diri sendiri, mempengaruhi tingkah laku dengan cara
mengaatur lingkungan, menciptakan dukungan kongnitif, mengadakan konsekuensi
bagi tingkah lakunya sendiri. Kecerdasan berfikir simbolik sarana yang kuat untuk
menangani lingkunagan, misalya dengan menyimpan pengalamab(ingatan) dalam
wujud verbal dan gambaran imajinasi untuk kepentingan tingkah laku pada masa yang
akan datang. Kemampuan untuk menggambarkan secara imajinatif hasil yang
diinginkan pada massa yang akan datang mengembangkan strategi tingkah laku
membimbing kearah tujuan jangka panjang.
2.4 . Ciri-Ciri Social Learning Theory
b. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui Bahasa, teladan, nilai dan lain-lain.
Harapan adalah konsep pertama dalam teori belajar sosia Harapan, atau
ekspektasi, berarti pengetahuan seseorang harus mampu mewujudkan apa yang
ia inginkan dari lingkungan, dan kepercayaannya terhadap sesuatu harus sesuai
dengan kepercayaan lingkungan. Contohnya seperti, kalau kita mengacungkan
jempol di Indonesia, Korea, atau Jepang, itu menandakan kita sedang
menyatakan setuju, oke, iya, dsb. Namun, kalau kita mengacungkan jempol di
Brazil, itu menandakan kita sedang melecehkan orang lain secara seksual.
Karena harapan terhadap mengacungkan jempol di Brazil beda dengan
Indonesia, jadi bisa menggunakan isyarat lain sebagai tanda setuju untuk
mewakili.
2.5.6 Reinforcement
b. Sebagai pembelajaran yaitu melalui pengamatan yang dapat terjadi melalui kondisi
yang dialami seseorang. Misalnya: seorang pelajar melihat temannya dipuji dan
ditegur oleh gurunya karean perbuatanya, maka ia kemudian meniru melakukan
perbuatan-perbuatan lain yang tujuannya sama ingin dipuji oleh gurunya.
c. Mengurangi kesenjangan antar manusia. Artinya antar sesame manusia itu saling
berhubungan antara satu dengan yang lain, sehingga tidak terjadi kesenjangan
diantaranya.
d. Memeberikan kesempatan yang lebih kepada manusia untuk saling berinteraksi.
Artinya dalam kehidupan bersama seorang manusia saling bertukar informasi, dan
pikiran dengan sesamanya. Karena dengan berinteraksi dapat dipastikan akan
mampu mengubah cara pandang dan cara pikir manusia sebagai bagian dari proses
pembelajaran seseorang.
Teori Pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori
behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan
tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam
mendalami sesuatu yang ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk
tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan (modeling), sudah pasti terdapat
sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku
yang negative, termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.
Contoh Kasus Sosial Learning Theory
b. Peniruan Tak Langsung : Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau
perhatian secara tidak langsung.
d. Peniruan Seketika/Sesaat : ingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi
tertentu saja.
e. Peniruan Berkelanjutan : Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi
apapun.
Kasus diatas termasuk pada jenis peniruan atau modelling berkelanjutan. Dimana
pemuda tersebut telah mengamati sejak ia kecil dan ia meniru tindakan-tindakan yang ia
alami kepada orang disekitarnya. Pada tahun 1941, Neil Miller dan John Dollard dalam
laporan hasil eksperimennya mengatakan bahwa peniruan (imitation) merupakan hasil
proses pembelajaran yang ditiru dari orang lain. Seorang anak kecil yang masih polos
ketika melihat orangtuanya saling menyakiti fisik satu sama lain maka ia tidak akan
mengerti bahwa itu adalah tindakan yang buruk. Semakin lama ia melihat dan merasakan
maka iapun akan terbiasa dengan kejadian tersebut dan menimbulkan sifat yang sama
dengan orangtuanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam teori ini menyimpulkan bahwa teori social learning menciptakan suatu
pembelajaran tentang perilaku tradisional dan kepribadian seseorang yang dapat
berkembang.Dan lebih berarah kesuatu prinsip-prinsip serta teori-teori perilaku yang
dapa tmemberikan kesan dan pesan terhadap perubahan dari perilaku. Dan teori ini
menjelaskan tentang perilaku manusia yang berupaya membuat suatu keputusan dan
menggunakan suatu proses pengembangan yang ada, demi melakukan suatu komunikasi
dengan orang lain baik individu serta lingkungannya. Pada saat individu melakukan
suatu komunikasi dengan lingkungannya maka akan terjadi juga suatu komunikasi
individu terhadap faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu dengan faktor-faktor
lingkungannya serta tempat tinggalnya tersebut.
3.2 Saran
Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat menyampaikan implikasi penelitian tentang
penerapan Social Learning Theory. Dengan adanya penerapan konsep modeling dari Social
Learning Theory dalam pembelajaran fikih diharapkan :
1. Bagi Guru
Diharapkan bagi guru selalu menerapkan prinsip atau konsep modeling dari Social
Learning Theory yang terdiri dari aspek perhatian, mengingat, produksi, dan motivasi
sehingga guru melaksanakan pembelajaran bukan hanya sebatas materi saja, namun
guru selalu memberikan perhatian dan motivasi serta contoh langsung kepada peserta
didiknya. Jadi peserta didik selain paham materi, juga bisa dipraktikkan dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Peserta didik
Diharapkan peserta didik bisa saling berinteraksi bersama teman-teman, aktif belajar
bersama atau bediskusi, dan memperhatikan penyampaian guru dengan baik, sehingga
selain paham materi juga bisa dipraktikkan dan diamalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2018. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press Maulana,
Heri D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC (Penerbit Buku Kedokteran) Lefudin.
2017. Belajar & Pembeljaran. Yogyakarta: Deepublish Yasa, I Gede Sukerata. 2017.
Kajian Teori Belajr Sosial. (https://sukeratayasa.wordpress.com/kajian-teori-belajar-
sosial/). Diakses pada 11 November 2018.