0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan6 halaman

Bab 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa nifas merupakan rentang waktu yang sangat penting untuk

mendapatkan perhatian sebab pada masa tersebut ibu akan mengalami

berbagai perubahan baik fisiologis maupun psikologis. Masa ini berlangsung

sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 42 hari (6 minggu).

Selama periode tersebut ibu nifas harus mendapatkan pemantauan penuh

sampai dengan 42 hari supaya tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang dapat

menyebabkan kesakitan bahkan kematian pada ibu. Untuk menangani hal-hal

diatas, maka diperlukan asuhan kebidanan secara komprehensif kepada ibu

nifas. Dengan melakukan kunjungan sebanyak 4 kali yaitu pada 6-8 jam

setelah persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, dan

6 minggu setelah persalinan selama masa nifas. Dalam setiap kunjungan

Bidan akan melakukan pemeriksaan keadaan ibu dan bayi serta memberikan

pengetahuan sesuai kebutuhan selama masa nifas untuk menangani masalah

yang terjadi.

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan

bahwa, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar

359 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini meningkat jika dibandingkan

1
2

dengan SDKI pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu yang sebesar 228 per

100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut belum memenuhi target SDG’s

tahun 2015 dimana AKI sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun

2030. Salah satu penyebabnya adalah kurang optimalnya kunjungan

postpartum yang menimbulkan ketidaknyamanan dan komplikasi pada masa

nifas. Hal ini menyebabkan masa nifas menjadi salah satu penyumbang masih

tingginya Angka Kematian Ibu di dunia. Beberapa faktor penyebabnya antara

lain preeklamsi/ eklamsi (30,51%), perdarahan (25,05%), penyakit jantung

(12,05%), infeksi (6,40%), dan penyebab lain (25,99%) (Kemenkes RI, 2015).

Profil Kesehatan Kabupaten Malang tahun 2016 menyebutkan bahwa Angka

Kematian Ibu (AKI) 52,78 per 100.000 kelahiran hidup, yaitu 21 ibu

meninggal atau 1-2 ibu meninggal setiap bulannya. Sedangkan pada tahun

2017 (Januari – Juni 2017) Angka Kematian Ibu (AKI) 28,40 per 100.000

kelahiran hidup yaitu 11 ibu meninggal atau 1 ibu meninggal setiap bulannya.

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di PMB Saptarini

S.Tr.Keb sejak bulan Januari 2017 sampai dengan September 2017 terdapat

78 ibu nifas. Selama masa nifas tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa ibu

nifas mengalami berbagai permasalahan, diantaranya masih melekatnya

budaya leluhur masyarakat Wagir, seperti penggunaan stagen setelah

melahirkan dan pantang makanan tertentu yang menurut mereka dapat

menganggu masa nifas sehingga masih banyak terdapat masalah kaki bengkak
akibat kurangya mobilisasi ibu serta konstipasi akibat kurangnya asupan serat

sehingga masalah tersebut dapat mengganggu masa nifas. Oleh karena itu,

sangat penting dilakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu

nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, mencegah dan mendeteksi

serta menangani masalah atau komplikasi yang terjadi. Pelayanan kesehatan

ibu nifas yang diberikan terdiri dari pemeriksaan tanda vital (tekanan darah,

nadi, nafas, dan suhu); pemeriksaan tinggi fundus uteri; pemeriksaan lochea

dan cairan pervaginam lain; pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran

ASI eksklusif; pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)

kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana (KB);

pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.

Dengan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan Asuhan

kebidanan komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada

Ny. X di PMB Saptarini Kecamatan Wagir Kabupaten Malang”.

1.2 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah berdasarkan ruang lingkup asuhan kebidanan

yang diberikan pada masa nifas secara komprehensif dimulai sejak 2 jam setelah

plasenta lahir hingga 6 minggu post partum.


1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu nifas

dimulai sejak 2 jam setelah plasenta lahir hingga 6 minggu post partum

dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

1.3.2 Tujuan Khusus

(1) Melakukan pengkajian pada ibu masa nifas

(2) Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada ibu masa nifas

(3) Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial pada ibu masa nifas

(4) Mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu masa nifas

(5) Merencanakan intervensi tindakan yang dilakukan pada ibu masa nifas

(6) Melaksanakan implementasi dari intervensi yang telah direncanakan

pada ibu masa nifas

(7) Melaksanakan evaluasi asuhan dari keseluruhan kegiatan yang telah

dilakukan pada ibu masa nifas

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

(1) Untuk menambah wawasan penulis tentang asuhan kebidanan secara

komprehensif guna peningkatan mutu pelayanan kebidanan.


(2) Untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta pengembangan program

di bidang kesehatan yang mencakup kesehatan ibu.

(3) Sebagai bahan awal dalam asuhan kebidanan komprehensif

selanjutnya, sehingga diharapkan dapat memberi kontribusi penting

dalam menurunkan AKI melalui pelaksanaan asuhan kebidanan secara

komprehensif pada ibu nifas.

1.4.2 Manfaat Praktis

(1) Bagi Penulis

Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan teori yang telah

diterima dan didapat dalam perkuliahan ke dalam kasus nyata dalam

melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu nifas.

(2) Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan bahan masukan untuk pengembangan materi agar

dapat menerapkan secara langsung dan berkesinambungan pada ibu

nifas dengan pendekatan manajemen kebidanan yang sesuai dengan

standart pelayanan kebidanan, serta memberikan tambahan sumber

kepustakaan dan pengetahuan tentang asuhan kebidanan komprehensif.

(3) Bagi Lahan Praktik

PMB dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan secara

komprehensif pada ibu nifas dengan melakukan kunjungan 4x.


(4) Bagi Klien

Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai

dengan standart pelayanan kebidanan pada ibu nifas.

Anda mungkin juga menyukai