Praktikum Kartografi Dasar Acara 1
Praktikum Kartografi Dasar Acara 1
Praktikum Kartografi Dasar Acara 1
ACARA 1
PETA DAN KETELITIAN PENGGAMBARAN
Dosen Pengampu:
Dr. Sigit Heru Murti, S.Si., M.Si.
Hamim Zaky, M.Sc.
Vidya N. Fikriyah, M.Sc.
Asisten :
Alam Maulana Baru
Armanda Oki Prakoso
Nilawan Apriani
Muhammad Choirul Fatihin
Nissa Afillia Adewiyanto
Finda Andayani
Hana Refah Shabrina
Indriyanti Feronika
Ulfa Della Nova Tilova
Nada Salsabila Firdaus
Disusun oleh:
Firman Adhi Pratama Satwika
E10020077
Selasa 11 - 12
LABORATORIUM KARTOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
ACARA I
I. TUJUAN
1. Praktikan mampu memahami pengertian kartografi dan peta
2. Praktikan mengetahui jenis dan macam-macam peta
3. Praktikan mampu menggambarkan bebagai macam
kenampakan/fenomena kedalam suatu simbol, baik berupa titik,
garis maupun area.
4. Praktikan mampu melatih ketelitian dalam menggambar peta secara
manual.
2. Fungsi Peta
Suatu peta dapat dianggap sebagai suatu sistem informasi geospasial
yang memberi jawaban atas banyak pertanyaan mengenai daerah
yang digambarkan: jarak antara titik-titik, posisi titik-titik yang
menyangkut satu sama lain, ukuran suatu daerah dan sifat pola
persebarannya.
Fungsi peta yang paling utama barangkali untuk orientasi dan
navigasi. Sedap dipandang sehingga berarti peta itu harus rapi dan
bersih (mengandung unsur seni)
3. Jenis dan Macam Peta
a. Jenis Peta
Perlu disadari bahwa nama sebuah peta seharusnya
didasarkan pada ide yang disajikan. Apabila isi peta tersebut
merupakan gambaran topografi, maka peta itu dinamakan
peta topografi, kalau isi peta itu gambaran tentang tanah,
maka nama peta itu adalah peta tanah dan demikian
seterusnya.
b. Macam Peta
Peta itu dapat diklasifikasikan dengan berbagai macam
aspek. Peta dapat dikelompokkan berdasarkan: isi dan
skalanya.
4. Klasifikasi Peta
Berdasarkan Sumber Data
a. Peta induk (Basic map) : Peta yang dihasilkan dari survey
langsung dilapangan.
b. Peta turunan (Derived map) : Peta yang dibuat bedasarkan
acuan pada peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan
survey langsung kelapangan.
Berdasarkan skala :
a. Peta kadaster berskala antara 1: ( 100 s/d 5.000)
b. Peta skala besar berskala antara 1> 5.000 s/d 1:250.000.
c. Peta skala sedang berskala antara 1: >250.000 s/d 1: 500.000
d. Peta skala kecil berskala antara 1:> 500.000 s/d 1 :
1.000.000,-
e. Peta geografi berskala 1:1.000.000 atau lebih.
a. Peta Umum
Peta umum merupakan peta yang menggambarkan semua
topografi di permukaan bumi seperti unsur alam (sungai,
danau), unsur buatan manusia (jembatan, jalan dll) maupun
bentuk permukaan bumi (gunung, lembah).
b. Peta Topografi
Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan
permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Adapun
penggambaran relief permukaan bumi ke dalam bentuk peta
digambarkan dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah
garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai ketinggian yang sama.
c. Peta Chorografi
Peta chorografi merupakan peta yang menggambarkan
permukaan bumi secara umum. Biasanya peta jenis ini
menggunakan skala sedang dan hanya menggambarkan
sebagian dari permukaan bumi.
d. Peta Dunia
Peta dunia merupakan peta yang menggambarkan permukaan
bumi secara luas dengan menggunakan skala kecil.
e. Peta Tematik
Peta tematik merupakan peta yang menggambarkan informasi
dengan tema-tema tertentu/khusus. Misalnya peta geologi,
peta kepadatan penduduk, peta tempat-tempat wisata.
5. Komponen Peta
Untuk dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang pola
dan bentuk-bentuk muka bumi pada peta, pengguna peta harus lebih
dahulu memahami komponen peta serta unsur penyusun peta dan
fungsi dari unsur peta tersebut. Berikut adalah komponen yang
terdapat pada peta :
a. Judul peta
b. Garis astronomis
Garis astronomis disini maksudnya adalah informasi
mengenai garis lintang dan garis bujur yang ada pada lokasi
yang digambarkan oleh peta tersebut.
Garis lintang sendiri merupakan garis yang membentang dari
timur ke barat, sedangkan garis bujur adalah garis yang
membentang dari utara ke selatan. Kedua jenis garis ini sangat
penting dalam menentukan lokasi astronomis dari suatu
tempat.
c. Inset
Inset peta pada dasarnya adalah sebuah peta kecil yang
disisipkan pada peta yang lebih besar untuk memberikan
informasi tambahan. Terdapat beberapa jenis inset yang dapat
digunakan oleh seorang kartografer dalam suatu peta.
e. Sumber peta
Sumber peta atau sitasi merupakan hal yang penting pula
untuk diperhatikan oleh para geografer dan pengguna peta
lainnya. Hal ini terjadi karena sumber peta merupakan salah
satu bentuk validasi peta tersebut dibuat oleh siapa dan
menggunakan data apa.
h. Simbol peta
kartografer untuk menggambarkan suatu kenampakan pada
peta. Sebagai pengguna peta, kita harus memahami apa
makna dari simbol-simbol tersebut.
Secara umum, terdapat tiga jenis simbol pada peta yang kerap
digunakan oleh kartografer yaitu
i. Warna peta
Sama seperti simbologi, umumnya peta memiliki corak warna
tertentu untuk menggambarkan fenomena. Contohnya adalah
informasi ketinggian yang umumnya digambarkan dengan
warna hijau untuk dataran rendah hingga coklat/merah untuk
dataran tinggi. Atau warna biru untuk daerah perairan.
Bersama dengan simbologi, warna merupakan elemen yang
cukup penting dalam menafsirkan sebuah peta dengan lebih
cepat dan lebih praktis.
j. Legenda peta
Sebuah peta umumnya memiliki banyak sekali simbol dan
pewarnaan-pewarnaan khusus. Terkadang, pengguna peta
tidak mampu memahami semua simbol yang digunakan
karena terlalu banyak atau memang tidak lazim.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah kolom legenda yang
merupakan penjelas dari setiap simbol-simbol dan tema
pewarnaan tersebut. Kolom ini pada dasarnya diisi oleh arti
dari setiap simbol dan warna yang digunakan.
k. Lettering
Lettering atau penulisan kata merupakan salah satu metode
untuk mempertegas arti dari simbol atau informasi lainnya
yang ada pada peta. Lettering yang kerap digunakan antar lain
adalah kata yang dimiringkan, di-bold, dan ditulis tegak
seperti biasa.
l. Skala peta
Skala peta berfungsi untuk menunjukkan ukuran sebenarnya
dari objek-objek yang ditampilkan pada peta. Sangat penting
untuk memahami konsep skala ini karena ukuran yang ada
pada peta dapat menipu jika kita tidak melihat skalanya.
Secara umum, terdapat 3 jenis skala yang ada pada peta.
Berikut ini adalah jenis-jenis skala yang digunakan
Skala Garis: Skala yang menggunakan bar atau garis
yang ditandai oleh angka-angka.
Skala Angka: Skala yang menggunakan angka (misal
1:20.000) untuk menjelaskan skala peta.
Skala Kalimat: Skala yang menggunakan kalimat
untuk menjelaskan skala tersebut ( satu cm berbanding
dengan sepuluh ribu cm).
m. Grid peta
Grid ini dibuat pada layout peta, dimana grid itu sendiri
adalah garis atau titik yang mengubungkan dua koordinat
yang sama pada kiri dan kanan atau Bujur Timur (BT) dan
pada bagian atas dan bawah peta atau Lintang Utara (LU) baik
itu koordinat geografis ataupun koordinat UTM (Universal
Transverse Mercator). Namun, ada juga yang kadang tidak
menggunakan garis atau titik.
IV. LANGKAH KERJA
1. Periksa dan amati dengan teliti kenampakan yang ada di dalam peta
acuan. Kenampakan dalam peta acuan tersebut terbagi menjadi tiga
macam, yaitu : kenampakan titik, garis dan wilayah (area).
2. Salin semua kenampakan pada peta acuan tersebut kedalam kertas
HVS.
3. Sesuaikan ketebalan kenampakan dari peta acuan dan uraikan secara
singkat hasil kerja praktikum.
Setelah melaksukan seluruh proses penyalinan peta dalam praktikum Acara I dapat
disimpilkan bahwa :
1. Menurut Erwin Raizs syarat untuk menjadi seorang kartografer itu adalah
seseorang harus mempunyai kemampuan 50% sebagai geografer, 30 %
seniman, 10 % matematik dan 10 % pengetahuan.
2. Dalam melaksanakan segala kegiatan dalam usaha selalu terdapat kendala.
Namun kita berupaya terus menyempurnakan.
3. Kendala menyalin peta yaitu karena belum berpengalaman dan belum
menguasai teknik penyalinan gambar banyak gambar yang salah dan harus
mengulang dari awal.
4. Dalam proses penyalinan peta drawing pen yang di gunakan menyesuaikan
dengan tingkat ketebalan dari simbol yang terdapat pada peta.
5. Penggunaan drawing pen ukuran 0,1 mudah digunakan untuk menyalin
garis tepi atau garis tipis pada peta.
6. Penggunaan drawing pen ukuran 0,2 digunakan menyalin garis tepi yang
tebal atau jalan raya.
7. Penggunaan drawing pen ukuran 0,3 digunakan menyalin gambar yang
sifatnya tebal seperti simbol.
8. Dari skala yang terdapat dalam peta mahasiswa dapat menentukan jenis peta
berdasarkan skala kedalam jenis peta berskala besar yaitu >1 : 5000 – > 1 :
250.000.
9. Mahasiswa dapat mengehtahui unsur yang harus terdapat pada peta.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Raizs, Erwin, 1962, Principles of Cartography, Mc. Graw Hill Book Co. inc., New
York.
Fahmi, Azari, 2012, Klasifikasi Peta yang Di Tinjau Dari 5 Sudut Pandang, dilihat
5 oktober 2020, http://fahmizhrblog.blogspot.com/2012/05/klasifikasi-peta-yang-
di-tinjau-dari-5.html
HASIL PRAKTIKUM