PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
JUDUL :
PENERAPAN PRE DAN POST CONFRENCE KEPERAWATAN
OLEH :
POPI MARYANTI, S.KEP
NIM. 18 14 90 16 42
1
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Dengan ini saya yang menyatakan dengan sebenar - benarnya bahwa Karya
Tulis Ilmiah Akhir Ners ini saya buat tanpa adanya tindakan plagiarisme
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STIKes Perintis. Jika di kemudian
hari ternyata saya terbukti melakukan tindakan tersebut, maka saya akan
bertanggung jawab sepenuhnya dan siap menerima sanksi yang di jatuhkan
oleh STIKes Perintis
( Popi Maryanti )
2
HALAMAN PERSETUJUAN
JUDUL
PENERAPAN PRE DAN POST CONFRENCE KEPERAWATAN
DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RSUD H.HANFIE BUNGO
OLEH :
POPI MARYANTI, S.KEP
NIM. 18 14 90 16 42
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
STIKes Perintis Padang
3
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL
PENERAPAN PRE DAN POST CONFRENCE KEPERAWATAN
DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RSUD H.HANFIE BUNGO TAHUN 2019
OLEH :
POPI MARYANTI, S.KEP
NIM. 18 14 90 16 42
Pada :
HARI/TANGGAL : Sabtu, 03 Agustus 2019
JAM : 13.00 Wib
Tim Penguji :
Penguji I : Ns. ENDRA AMALIA, M,Kep ( )
Mengetahui,
Ketua Program Study Profesi Ners
STIKes Perintis Padang
4
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
KaryaIlmiah, Agustus 2019
POPI MARYANTI
1814901642
ABSTRAK
5
INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE
NERS PROFESSION STUDY PROGRAM
Scientific Work, Agust 2019
POPI MARYANTI
1814901642
ABSTRACT
6
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat pendidikan :
1. SD N 187/VI Merangin Tahun 1985 - 1991
2. SMP N 1 Merangin Tahun 1991- 1994
3. SMA N 1 Merangin Tahun 1994 - 1997
4. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Dharmas
Indonesia, Dharmasraya Tahun 2015-2017
5. STIKes Perintis Padang Program Profesi Ners Tahun 2018-2019
Riwayat Pekerjaan :
1 RSUD Kol. Abundjani Bangko Tahun 2001 - 2018
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners yang berjudul ″ Penerapan Pre Dan Post
Konfrence Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rsud
H.Hanfie Bungo Tahun 2019 ″.
Karya Ilmiah Akhir Ners ( KIAN ) ini di ajukan untuk peminatan akhir siklus
profesi Ners pada Program Study Profesi Ners STIKes Perintis Padang. Penulis
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ( KIAN ) ini tidak
lepas dari bantuan banyak pihak, Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Yendrizal Jafri, S.Kep, M.Biomed selaku Ketua STIKes Perintis
Padang.
2. Ibu Ns. Mera Delima, M.Kep selaku Ketua Program Profesi Ners STIKes
Perintis Padang dan pembimbing Karya Ilmiah Akhir Ners ( KIAN ) yang
dengan sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan serta motivasi, serta
memberikan dorongan penuh kepada penulis dalam penyusunan Karya
Ilmiah Akhir Ners ( KIAN ).
3. Ibu dr. Mardiah, Sp,P selaku Direktur RSUD H. Hanafie Muara Bungo
4. Bapak Indra. S, SKM, MPH selaku Kabid Keperawatan RSUD H. Hanafie
Muara Bungo.
5. Ibu Ns. Cendrawasih, S.Kep selaku Pembimbing Karya Ilmiah Akhir Ners (
KIAN ) yang dengan sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan serta
motivasi, serta memberikan dorongan penuh kepada penulis dalam
penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ( KIAN ).
6. Tenaga perawat di ruangan Penyakit Dalam RSUD H. Hanafie Muara
Bungo yang telah banyak menbantu penulis dalam memperoleh data untuk
menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners ( KIAN ). .
8
7. Baapak / Ibu seluruh Dosen, Staf Pengajar dan Administrasi STIKes
Perintis Padang yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat dan
bimbingan serta motivasi kepada penulis selama menjalani pendidikan.
8. Teristimewa kepada suami tercinta dr. Heri Setiabudi dan anak – anak
tersayang Feby dan Galih, kedua Orang tua serta keluarga besar penulis
yang selama ini telah memberi semangat, doa, dukungan serta bantuan
dalam segala hal demi menyelesaikan penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners
( KIAN ).
9. Sahabat dan teman – teman seperjuangan Mahasiswa STIKes Perintis
Padang angkatan ke II di Muara Bungo yang selalu memberikan dukungan,
do’a, dan semangat selama berkuliah di STIKes Perintis Padang dan dapat
menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners ( KIAN ).
Penulis berharap semoga Karya Ilmiah Akhir Ners ( KIAN ) ini bermanfaat bagi
kita semua, kususnya di bidang pelayanan kesehatan terutama keperawatan dan
Institusi Pendidikan STIKes Perintis Padang. Atas segala bantuan yang telah di
berikan, penulis mengucapkan Terimakasih dan mendoakan Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semua atas segala amal kebaikan
dan bantuannya Bapak / Ibu dan teman – teman akan di balas oleh allah SWT.
Amin….
9
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESEHAN
ABSTRAK
ABSTRAC
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL……………………………………………………... v
DAFTADIAGRAM …………………………………………………… vi
BAB I. PENDAHULUAN
10
BAB III. ANALISA SITUASIONAL
3.1 Pengkajian 39
3.7 Implementasi 57
3.8 Evaluasi 59
5.1 Kesimpulan 64
5.2 Saran 65
DAFTAR PUSTAKA 67
11
DAFTAR TABEL
Kelamin…………………………………………………….............. 47
Pendidikan……………..................................................................... 47
Kepegawaian……………………….................................................. 48
Bekerja……………………............................................................... 48
12
DAFTAR DIAGRAM
13
DAFTAR LAMPIRAN
7 Lampiran 7. Foto Desiminasi ilmu dan Role Play tentang Pre Comference
14
BAB I
PENDAHULUAN
15
Rumah sakit sebagai sal ah satu bagian sistem pelayanan kesehatan
metode Tim. Metode Tim di terapkan dengan menggunakan kerja sama tim
Kuntoro, A 2010 )
16
sebelum melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien, sementara Post
dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada
shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim ataupenanggung jawab tim. Jika
yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference
dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim. Sedangkan Post conference
sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference
adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut).
Hasil penelitian Amalia E, dkk (2015) meneliti tentang hubungan pre dan
keperawatan oleh ketua tim dan supervise keperawatan oleh kepala ruangan
akan lebih efektif bila kegiatan pre post conference terlaksana dengan baik.
conference terhadap operan sift di ruang rawat inap RSUD Ungarang, Hasil
operan sif. Post conference apabila dilakukan dengan baik maka akan
17
berpengaruh terhadap operan sif, operan sif yang akan di berikan akan
apabila komunikasi dan tim kerja perawat buruk, maka hasil yang dicapai
masih belum berjalan optimal seperti pre dan comperence di lakukan kurang
maksimal dan post comperence tidak dilakukan pada saat operan sif tetapi
operan tetap di lakukan sedangkan dalam melakukan operan sif banyak hal
18
1.3 Tujuan Penulisan
pelaksanaan pre dan post comperence di ruang penyakit dalam Rumah Sakit
pelaksanaan pre dan post comperence di ruang penyakit dalam Rumah Sakit
Muara Bungo.
19
g. Mampu mendokumentasikan penerapan pre dan post comperence di ruang
oleh perawat.
Muara Bungo
keperawatan
pelaksanaan model MPKP : Metode Tim dalam pelaksanaan pre dan post
Conference
20
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Konsep manajemen ini membahas tentang pre dan post conference untuk
(Huber, 2007).
masyarakat.
utama untuk seluruh aktivitas yang lain atau fungsi-fungsi dari manajemen.
21
Perencanaan adalah suatu pemikiran atau konsep nyata yang sering
2012).
evaluasi hasil.
kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui kerja sama
22
2.1.2 Prinsip Mendasari Manajemen Keperawatan
berikut :
23
keperawatan, manajemen sangat dipengaruhi oleh kemampuan pimpinan
organisasinya.
tujuan. Terdapat 4 buah struktur organisasi, yaitu unit, departemen, top atau
kesatuan komando, hubungan staf dan lini, tanggung jawab dan kewengan
24
kesalahpahaman, dan akan memberikan perasaan, pandangan arah dan
terjadi kesalahan yang berakibat negative terhadap klien dan pihak yang
a. Planning
25
membuat perkiraan proyeksi jangka pendek, jangka panjang serta mengatur
b. Organizing
tujuan dari unit bekerja dalam struktur organisasi yang telah ditetapkan dan
c. Staffing
d. Directing
e. Controlling
26
keberhasilan suatu asuhan keperaatan pada klien sangat ditentukan oleh
ada dalam modul MAKP adalah metode tim. Metode tim merupakan metod e
2012).
27
7) Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun kerja
kebutuhanya
3) Karena perawatanya menangani pasien dalam jumlah yang sedikit. Hal ini
Hal ini akan mempermudah dalam mengenali kemampuan anggota tim yang
1) Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya
2) Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim di
terhambat
28
3) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung
atau berlindung ke pada anggota tim yang mampu atau ketua tim
Kepala ruangan adalah petugas atau perawat yang diberikan tanggung jawab
(Nursalam, 2003).
keperawatan
1) Perencanaan
tindakan
ketergantungan klien
29
e) Membantu mengembangkan staf untuk pendidikan berkelanjutan dan
pelatihan
keperawatan
k) Memberikan informasi pada keluarga dan pasien atau keluarga yang baru
masuk
2) Pengorganisasian
c) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
30
h) Mengendalikan tugas saat kepala ruangan tidak berada di tempat, kepada
ketua tim
3) Pengarahan
b) Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik
tugasnya
4) Pengawasan
a) Melalui komunikasi
pasien
b) Melalui supervisi
31
(2)Pengawasan tidak langsung yaitu mengcek daftar hadir ketua tim, membaca
perencanaan, kelancaran dan evaluasi dari askep untuk semua pasien yang
5) Menyelenggarakan conference
1) Perencanaan
pergantian dinas
32
f) Menilai hasil pekerjaan anggota kelompok dan mendiskusikan masalah
yang ada
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan
4) Pengawasan
b) Melalui supervisi
33
(1)Secara langsung melihat atau mengawasi proses asuhan keperawatan yang
laporan secara lisan dari anggota tim tentang tugas yang dilakukan
1) Perencanaan
hasil pengkajian
e) Bersama ketua tim melaksanakan serah terima klien dan tugas pada setiap
pergantian dinas
34
f) Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan tindakan keperawatan
h) Menyiapkan klien secara fisik dan mental untuk tindakan pengobatan atau
pemeriksaan penunjang.
2) Pengorganisasian
tim
tanggung jawab askep yang telah dilakukan kepada kepala ruangan melalui
kepala tim
e) Mengembangkan kreatifitas
3) Pengawasan
dan pengobatan
35
c) Menilai hasil tindakan keperawatan yang diberikan apakah tujuan telah
4) Pengarahan
2.2.1 CONFERENCE
a. Pengertian
beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi yang di lakukan sebelum dan
36
Menurut Sitorus,R ( 2006 ) Adapun panduan bagi perawat pelaksana dalam
hari segera setelah di lakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan
klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi klien yang di laporkan
dinas malam.
b. Tujuan Conference
sama dan belajar lebih banyak serta terlibat dalam perencanaan dan
semangat kooperatif.
asuhan klien. Semua instruksi dan informasi serta etika dalam menjaga
37
kerahasiaan informasi tentang klien di bicarakan dalam conference (Suarli
dkk, 2002)
berbeda.
6) Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
selesaikan.
38
2.2.2 PRE CONFERENCECE
a. Pengertian
dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada
shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim ataupenanggung jawab tim. Jika
yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference
dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim. Sedangkan Post conference
sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference
adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut).
dari kualitas post conference dan operan setiap pergantian sif. Post
conference merupakan kegiatan diskusi yang dilakukan oleh ketua tim dan
39
mengidentifikasi masalah, menyampaikan dan membangun system
berkesinambungan
Hasil penelitian Amalia E, dkk, (2015) meneliti tentang hubungan pre dan
keperawatan oleh ketua tim dan supervise keperawatan oleh kepala ruangan
akan lebih efektif bila kegiatan pre post conference terlaksana dengan baik.
conference terhadap operan sift di ruang rawat inap RSUD Ungarang, Hasil
operan sif. Post conference apabila dilakukan dengan baik maka akan
berpengaruh terhadap operan sif, operan sif yang akan di berikan akan
40
5) Merencanakan cara dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
Kegiatan :
pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
a. Pengertian
dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum
operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap
41
perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference
Menurut Carpenito & Duesphol 1985 dalam Keliat dkk., (2013) kegiatan
pre dan post Conference dilaksanakan oleh ketua TIM dan perawat
Apabila post conference dilakukan dengan tidak baik, maka informasi yang
komunikasi antar perawat yang berisi tentang laporan kegiatan dan rencana
kegiatan yang dilakukan kepada pasien selama sif. Komunikasi harus efektif
dan akurat agar tugas-tugas yang akan dilanjutkan oleh perawat selanjutnya
berjalan dengan
dari kualitas post conference dan operan setiap pergantian sif. Post
conference merupakan kegiatan diskusi yang dilakukan oleh ketua tim dan
42
mengklarifikasi keterkaitan antara masalah dengan situasi yang ada,
berkesinambungan.
Kegiatan :
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
43
3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang
conference dan operan setiap pergantian sif. Pre dan post conference
merupakan kegiatan diskusi yang di lakukan oleh ketua tim dan perawat
berikutnya yang di pimpin oleh kepala ruangan. Kegian pre dan post
bentuk diskusi formal dan professional. Kegiatan pre dan post conference
dengan tidak baik maka informasi yang di berikan akan tidak baik, maka
44
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
e. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim
2.2.5 Tuntutan yang Harus Dipenuhi dalam Pelaksanaan Pre dan Post
Conference
Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post conference
terlebih dahulu
45
g. Pada kesimpulan akhir dari comfrence ringkasan dan kesimpulan
seharusnya berikan oleh instruktur klinis atau siswa dengan mengacu pada
tujuan pembelajaran dan sifat applicability pada situasi dan kondisi yang
lain
2.2.6 Kegiatan Ketua Tim pada Fase Pre dan Post Conference
Kegiatan ketua tim pada fase pre dan post conference menurut Somantri
(2011) yaitu :
pelaksanaan
3) Ketua tim atau pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
2) Ketua tim atau pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan
3) Ketua tim atau pj tim yang menanyakan tindak lanjut asuhan klien yang
46
Hal-Hal yang disampaikan oleh ketua tim menurut Somantri (2011) yaitu :
dikonsulkan
6) Ketepatan dokumentasian
diselesaikan
b. Keluhan klien
47
e. Masalah keperawatan
g. Rencana medis
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan.
akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok
Pada tahap ini harus mampu mempertahankan level yang tinggi bagi
b. Perencanaan
48
Perencanaan di sini dimaksudkan untuk menyusun suatu rencana yang
prosedur operasional untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
c. Pelaksanaan
direncanakan.
d. Evaluasi
1) Pengumpulan data
2) Perencanaan
3) Pengaturan
49
Tabel organisasi, evaluasi tugas, deskripsi kerja, pembentukan kerjasama
tim
4) Kepegawaian
5) Kepemimpinan
transaksional
6) Pengawasan
adanya pengaruh post conference terhadap operan sif, artinya apabila kepala
ruang atau ketua tim mau menyediakan waktu untuk memimpin post
conference sebelum dilakukan operan sif maka operan sif akan di adakan
Bukit Tinggi. Dari hasil analisis Ada hubungan antara post conference
50
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan peluang 20,00.untuk itu
c. Seniwati, dkk (2014). Evaluasi operan, pre post conference supervisi dan
ada hubungan antara evaluasi operan, pre dan post conference, masa kerja,
51
BAB III
ANALISA SITUASIONAL
3.1 Pengkajian
RSUD H. Hanafie Muara Bungo terletak di jalan pasir putih jl. Teuku Umar
No. 88, Pasir Putih, Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi,
administrative yaitu :
Barat.
52
Rumah Sakit, kondisi ini dapat terwujud secara bertahap 10 dan
jasa pelayanan Rumah Sakit, kondisi ini dapat terwujud secara bertahap dan
masyarakat.
secara nasional.
53
7) Memperkuat sistem monitoring, terpadu dan pengawasan seluruh kegiatan
atau aktivitas atau aktiitas di Rumah Sakit Umum Daerah H.Hanafie secara
berkala.
c. Moto
Bungo.
Ruangan Rawat Interne adalah salah satu ruangan rawat inap yang ada
ruangan rawat inap untuk pasien dengan kasus penyakit dalam yang terdiri
dari 8 ruang rawatan. Ruang rawat inap Interne terdapat ruang kelas II : 13
tempat tidur dan kelas III : 22 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:
54
STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN RAWAT INAP PENYAKIT
KEPALA INSTALASI
dr. Triolit Z, Sp. THT
TENAGA ADMINISTRASI
Rika Kumalasari, S.Pdi
2) Pembagian Kerja
Hasil analisa situasi wawancara dan observasi dari tanggal 10-12 Mei 2019
dirunag penyakit dalam yang dikepalai oleh Ns. Amelia, S.Kep dan 17
tenaga perawat lainnya untuk jadwal pembagian shift dinas terbagi dalam 3
shift yaitu Shift pagi dari pukul 07.30 wib s/d 14.00 wib, shift sore dari
pukul 13.30 wib s/d 20.00 wib dan shift malam d ari pukul 20.00 wib s/d
08.00 wib.
55
3) Pembagian Tugas
a) Jumlah Perawat
1) Karu : 1 Orang
2) Katim : 2 Orang
c) Jumlah Ruangan
5) Ruang Rawat
Latulip I : 4 bed
Latulip II : 4 bed
Lavender I : 5 bed
Lavender II : 5 bed
Lavender IV : 6 bed
Isolasi : 1 bed
56
4. Job Analisis
a. Proses kualifikasi
1) Kepala Ruangan
Kepala ruangan penyakit dalam saat ini berpendidikan Ners, baru pertama
2) Ketua Tim
a) Ketua Tim 1
b) Ketua Tim 2
57
Komunikasi efektif, Manajemen nyeri, BHD dan PPI. Belum pernah
3) Perawat Pelaksana
tahun, pelatihan yang pernah di ikuti pelatihan komunikasi efekti, BHD dan
PPI.
a. Conference
didapat data :
optimal.
optimal
1) Ketua tim dan anggota tim tidak selalu terlibat dalam Conference
3) Post Conference tidak dilakukan setiap hari hanya saja dilakukan operan
antara ketua tim dan perawat pelaksana di meja perawat dan langsung
58
3.2 Hasil Pengkajian
a. Karakteristik Responden
1) Usia
Tabel 3.1
Presentasi Tenaga Keperawatan di Ruangan Interne RSUD
H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2019 Berdasarkan Usia
1 21-30 8 44,4
2 31-40 10 55,6
3 41-50 0 0
4 51-60 0 0
Jumlah 18 100
2. Jenis Kelamin
59
Table 3.2
3. Pendidikan
Tabel 3.3
60
4. Status Kepegawaian
Tabel 3.4
Table 3.5
61
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa lama bekerja perawat di
ruang rawat penyakit dalam kategori lama masa kerja < 5 tahun
sebanyak 6 orang atau 33,3%, masa kerja lebih > 5 tahun sebanyak12
Diagram 3.6
Presentasi Observasi Kepala Ruangan
di Ruangan Interne RSUD H. Hanafie Muara Bungo
Tahun 2019
ya
40%
tidak
60%
2019 didapatkan hasil 40% kepala ruangan melakukan pre dan post
conference dan 60% tidak melakukan pre dan post conference diruangan
penyakit dalam.
62
2. Observasi Ketua Tim
Diagram 3.7
Presentasi Observasi Tugas Ketua Tim Ruangan
di Ruangan Interne RSUD H. Hanafie Muara Bungo
Tahun 2019
ya
40%
tidak
60%
dan post conference dan 60% tidak melakukan pre dan post
63
3. Observasi Perawat Pelaksana
Diagram 3.8
Presentasi Observasi Tugas Perawat Pelaksana di Ruang
Bedah RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar
Tahun 2019
ya
40%
tidak
60%
pre dan post conference dan 60% tidak melakukan pre dan post
64
c. Lembar Quisioner Pre Dan Post Conference di ruang penyakit dalam
Table 3.9
65
3.3 ANALISA DATA
66
1
3.4 Analisa SWOT
optimalnya pendidikan karu pihak manajemen dalam STIKes Perintis Padang yang lebih tinggi
Pelaksanaan sudah Ners pelaksanaan pre dan post yang sedang praktek dari masyarakat
pre dan post - Usia Perawat conference profesi manajemen terhadap pelayanan
penyakit dari karu untuk pelaksanaan pre dan post untuk mendatangkan
54
Karu baik, karu - Pre dan post conference
pernah mengikuti
askep, ka tim
sebelumnya
55
3.5 Perumusan Masalah
Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post conference di Ruangan Penyakit Dalam RSUD H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2019
kesehatan g Jawab
1 Belum optimalnya Mengoptimalkan 1 Desiminasi ilmu Karu dan Sabtu, 18 Irna Mahasiswa
Pelaksanaan pre Pelaksanaan pre tentang pre dan post perawat mei 2019 Penyakit STIKes
dan post dan post Conference. ruangan Jam 12.00 Dalam Padang dan
conference di ruang conference di2 Role Play : pre dan penyakit RSUD H. perawat
Bungo.
56
3.7 IMPLEMENTASI
PENANGG HASIL
IMPLEMEN PELAKSANAAN
NO TUJUAN UNG
TASI
WAKTU TEMPAT JAWAB
1 Desiminasi Agar semua perawat yang ada Tanggal 18 Di Ruangan Mahasiswa perawat yang berdinas
ilmu tentang di Ruangan Penyakit Dalam mei 2019 Jam Penyakit Profesi Ners pagi di tanggal 18 mei
pre dan post RSUD H. Hanafie Muara 12.00 Dalam RSUD 2019 mengikuti
memahami tentang konsep pre Muara Bungo pre dan post conference.
57
perawat yang hadir
2 Role play pre Agar semua perawat yang ada Tanggal 18 Di Ruangan Mahasiswa Semua perawat yang
dan post di Ruangan Penyakit Dalam mei 2019 Penyakit Profesi Ners berdinas di tanggal 18
conference RSUD H. Hanafie Muara Jam 13.00 Dalam RSUD mei 2019 menyaksikan
memahami tentang bagaimana Muara Bungo role play pre dan post
58
3.8 EVALUASI
tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim oleh
kepada klien.
Pelaksaan pre dan post conference di ruangan Irna Penyakit Dalam belum
karenakan jumlah perawat yang dinas pagi hanya 2 atau 4 orang, dan jadwal
dokter visite tidak menentu terkadang saat overan d okter spesialisnya datang
dan di tambah dokter spesialisnya banyak, di mana ketua tim masih ada
post conference di ruangan penyakit dalam yaitu dengan ad anya Role Play
59
gambaran tentang pre dan post conference dan bisa menerapkaan pre dan
60
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengkajian yang dilakukan yaitu mengenai data umum dan masalah yang
RSUD H. Hanafie Muara Bungo yang berkaitan dengan pre dan post
conference.
optimalnya penerapan pre dan post conference. Dan dari 19 orang perawat
prinsip pre dan post conference di ruang rawat penyakit dalam sebesar 40 %
conference adalah aktivitas yang terlalu sibuk, pasien yang banyak, dokter
spesialis yang banyak dan mementingkan pasien terlebih dahulu. Maka dari
61
itu penulis tertarik untuk melakukan penerapan prinsip penerapan pre dan
kepaada tenaga perawat tentang penerapan pre dan post conference. Hal ini
yang ada di Ruangan Penyakit Dalam RSUD H, Hanafie Muara Bungo yang
Pada tanggal 18 Mei 2019 sudah dilakukan desiminasi ilmu tentang pre dan
menuju ke arah yang sesuai dengan konsep dan cara yang benar atau
tentang pre dan post conference di ruang rawat penyakit dalam maka di
62
ilmu tentang pre dan post conference terlihat adanya peningkatan perawat
pelaksanaan pre dan post conference ini yaitu desiminasi ilmu dan role play.
kepeda perawat tentang konsep pre dan post conference. Sehingga perawat
yang tidak tau menjadi tau. Sedangkan role play pre dan post conference
dan post conference yang sebenarnya dan sesuai teori. Sehingga perawat
dapat melaksanakan pre dan post conference dengan baik dan optimal. Jika
pelaksanaan pre dan post conference dilakukan dengan baik dan optimal,
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Bungo.
4 Melakukan rencana tindakan salah satu hasil jurnal Amalia E, dkk ( 2015 )
penerapan pre dan post conference Ruang Penyakit Dalam Rumh Sakit
dan post conference walau belum berjalan dengan optimal dan belum
kontiniu setiap shif jaga namun sudah ada monivasi dari setiap staf untuk
menerapkannya.
64
5.2 Saran
Untuk rumah sakit agar selalu terus berupaya membangun kesadaran diri
yang harus bekerja sesuai SOP dan dapat dilakukan secara optimal, juga
workshop dan lain-lain yang berhubungan dengan pre dan post conference.
ditingkatkan.
interaktif
4. Bagi Mahasiswa
kerena waktu kami yang terbatas, mungkin hanya ini yang sempat terkaji
65
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, E. et,al. Jurnal hubungan pre dan post conference keperawatan dengan
tinggi, 2015
Permatasari, D. et, al. Jurnal Efektifitas post conference terhadap operan sift di
Seniwati, et, al. Jurnal Evaluasi operan, pre post conference supervisi dan kinerja
WHO. 2005. in small Nursing care of thesick : a guide for nurses working rural
hospital. Jakarta : EG
66
Lampiran 1
Tanda
No Hari/Tgl Materi Bimbingan Tangan
Pembimbing
67
Lampiran 2
Tanda
No Hari/Tgl Materi Bimbingan Tangan
Pembimbing
68
Lampiran 3
PRE PLANING DESIMINASI ILMU PRE DAN POST
CONFRENCE
PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan
profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan 4 fungsi
manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian. keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan
memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antara manusia
dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan yang
bermutu, berdaya guna dan berhasil guna kepada klien. Adanya alasan
tersebut manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama dalam
pengembangan keperawatan dimasa depan. Hal tersebut berkaitan dengan
tuntunan profesi dan tuntunan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi (Nursalam, 2014).
Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan
dengan benar atau rasional dan baik atau etikal, hal ini dilakukan sebagai
bentuk profesionalisme keperawatan (Nursalam, 2014).
Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
keperawatan terus meningkat di masa yang akan dating baik dalam aspek
mutu maupun dalam keterjangkauan cakupan pelayanan kesehatan. Hal ini
69
di sebabkan oleh karena membaiknya ekonomi dan bertambah
kompleknya masalah kesehatan yang di hadapi oleh masyarakat.
Salah satu factor yang menentukan kwalitas pelayanan
keperawatan yaitu adanya manajemen keperawatan yang baik di ruangan.
Manajemen keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan.
Dari pengumpulan data yang di lakukan oleh mahasiswa Perintis
Padang praktek profesi manajemen keperawatan di dapat masalah pre dan
post Confrence belum optimal
Berdasarkan hasil lokakarya mini ( Lokmin ) pada tanggal 17 mei
2019 antara mahasiswa Perintis Padang dengan peserta lokmin di sepakati
fungsi manajerial pre dan post Confrence. Salah satu cara untuk
mensosialisasikan pre dan post Confrence adalah dengan mengadakan
desiminasi ilmu yang bertujuannya untuk transfer ilmu tentang
pelaksanaan pre dan post Confrence sehingga dapat meningkatkan kinerja
perawat.
B. Tujuan
1. TujuanUmum
Untuk Meningkatkan pengetahuan perawat tentang pre dan post
Confrence di ruang rawat ianap penyakit H. Hanafie Muara Bungo dan
untuk memaparkan hasil pertemuan lokakarya mini I ( Lokmin ) di ruang
rawat inap penyakit dalam H. Hanafie Muara Bungo.
dalam H. Hanafie Muara Bungo.
2. TujuanKhusus
a. Mampu melakukan kegiatan Pre Conference setiap hari di Ruang
penyakit dalam H. Hanafie Muara Bungo
b. Mampu melakukan Post Conference setiap hari di Ruang penyakit
dalam H. Hanafie Muara Bungo
c. Mampu menentukan prioritas masalah yang ada saat pre dan post
conferen di Ruangan penyakit dalam H. Hanafie Muara Bungo
70
d. Mampu menyusun planning ofaction untukmengatasi masalahdi
Ruangan penyakit dalam H. Hanafie Muara Bungo
C. Pelaksanaan Kegiatan
1 Topik
Analisa Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan di Ruang Penyakit
Dalam RSUD H. Hanafie Bungo
2 Sasaran/target
Seluruh Perawat ruang Penyakit Dalam RSUD H. Hanafie Muara
Bungo
3 Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
c. Pre test dan Post tes
4 Media danAlat
a. Infocus
b. Laptop
c. Materi tertulis yang akan disampaikan
5 WaktudanTempat
Hari/ Tanggal : Sabtu / 24 Mei 2019
Waktu : 11.30 WIB – Selesai.
Tempat : Ruang penyakit dalam RSUD H. Hanafie Muara
Bungo
6 Pengorganisasian
1) Setting Tempat
71
Keterangan
Fasilitator :
Audiens :
Observer :
Presenter :
Moderator :
Pembimbing Akademik :
Pembimbing Klinik :
7 Pelaksanaan Kegiatan
No Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Tanggung Jawab
penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan Moderator
• Perkenakan • Mendengarkan
mahasiswa • Mendengarkan
• Perkenalan • Mendengarkan
dosen/CI • Mendengarkan
• Menjelaskan
tujuan
• Menjelaskan
kontrak waktu
2 20 Pelaksanaan Penyaji
menit • Menggali • Menjawab
pengetahuan
peserta tentang
pengertian pre • Memperhatikan
dan post conferen
• Memberi • Mendengarkan
reinforcement
positif • Mendengarkan
• Menjelaskan
pengertian pre • Memberikan
• Menjelaskan • Mendengarkan
72
tentang tujuan pre
dan post conferen
• Menjelaskan
tentang pedoman
pelaksanaan
conference
• Memberi
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya
• Memberi
reinforcement
positif
• Menjawab
pertanyaan yang
diajukan
5 menit
3 Penutup Penyaji
. • Meminta • Memberi
peserta
untuk memberikan pertanyaan
pertanyaan atas
• Mendengarkan
penjelasan yang tidak
dipahami
• Menjawab • Berpartisipasi
pertanyaan yang
diajukan • Menjawab salam
• Menyimpulkan
diskusi
• Melakukan evaluasi
• Mengucapkan salam
73
D. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab : Triyani, S.Kep
Tugas : Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan
2. Moderator : Hendri, S. Kep
Tugas : Membuka acara dan ,menjelaskan tujuan kegiatan ,membuat
kontrak waktu, ,memimpin jalannya kegiatan, menutup acara
3. Pemateri : Popi Maryanti, S. Kep
Tugas : Memberikan materi
4. Observer : Novi Primalistari, S.kep
Tugas : Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal – akhir dan
membuat laporan hasil
74
Kriteriaevaluasi
1. Evaluasi stuktur
- Laporan telah dikoordinasikan sesuai perencanaan
- 70% peserta menghadiri kegiatan desiminasi ilmu tentang pre dan
post conferent
- Tempat dan media alat sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
- Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
- 70% peserta aktif dalam kegiatan desiminasi ilmu tenang pre dan
post conferent
- 70% peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan
desiminasi ilmu tentang pre dan post conferent berlangsung
3. Evaluasi hasil
- Masalah manajemen keperawatan di ruangan penyakit dalam
terpaparkan
- Perawat di ruangan penyakit dalam RSUD H. Hanafei Muara Bungo
memahami tentang pre dan post conferent
75
Materi
CONFRENCE
A. Pengertian
Confrence adalah diskusi kelompok tentang penyusunan asuhan
keperawatan dengan tujuan untuk mempertahankan asuhan keperawatan
agar tetap terbaru dan dapat di pergunakan secara konstan ( Suarli dan
Bachtiar, 2002 ). Confrence adalah diskusi kelompok tentang beberapa
aspek klinik dan kegiatan konsultasi yang di lakukan sebelum dan sesudah
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien ( Jean,et.Al,1973 )
sedangkan menurut Sain, l ( 2010 ) Conference merupakan pertemuan tim
yang di lakukan setiap hari. Conference di lakukan sebelum atau setelah
melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas
perawat pelaksana.
Adapun panduan bagi perawat pelaksana dalam melakukan conference
adalah Sebagai berikut : ( Ratna Sitorus, 2006 ) Conference dilakukan
setiap hari segera setelah di lakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai
dengan jadwal perawat pelaksana, conference di hadiri oleh perawat
pelaksana dalam tim nya masing – masing, Penyampaian perkembangan
dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi klien
yang di laporkan dinas malam.
B. Tujuan Conference
1 Merencanakan asuhan pasien cecara individual
Confrence akan membahas bentuk asuhan klien secara individual dan
komprehensif setiap staf yang terlibat dapat memberikan masukan.
2 Mengkoordinasi semua pelayanan yang sesuai
Hal ini bertujuan agar kelompok menjadi lebih mengerti tentang
pelayanan yang di berikan kepada pasien agar dapat di gunakan
secara maksimal
3 Meningkatkan semangat kooperatif
Selama Confrence staf dapt berkerja sama d an belajar lebih banyak
serta terlibat dalam perencanaan dan pemberian asuhan keperawatan.
76
Hal ini bertujuan agar masing – masing anggota mampu bekerja
dengan baik sehingga akan meningkatkan semangat kooperatif.
4 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman staf keperawatan
Dalam Confrence semua hal tentang klien di diskusikan bersama
sehingga tergambar peran dari masing – masing komponen yang
terlibat dalam asuhan klien. Semua instruksi dan informasi serta etika
dalam menjaga kerahasiaan informasi tentang klien di bicarakan
dalam confrence (Suarli dan Bachtiar, 2002)
C. Pedoman Pelaksanaan
1. Sebelum di mulai tujuan confrence harus di jelasskan
2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga focus diskusi tanpa
mendiminasi dan memberi umpan balik. Pemimpin harus
merencanakan topic yang penting secara periodic
4. Waktu yang di gunakan 20 – 30 menit
5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukungperan serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat
yang berbeda.
6. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
7. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi klien yang di lakukan oleh dina malam.
8. Perawat primer mendiskusikan dan mengarahkan perawat pelaksana
tentang masalah yang terkait dengan keperawatan klien
9. Mengingatkan kembali standar prosedur yang di tetapkan
10. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing – masing perawat pelaksana.
11. Membantu perawat pelaksana menyelesaikan masalah yang tidak
dapat di selesaikan.
12. Pada saat menyimpulkan Confrence ringkasan di berikan oleh
pimpinan dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan.
77
Confrence terdiri : dari pre conference dan post conference
PRE CONFRENCE
A. PENGERTIAN
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas
pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan.
Isi fre Confrence adalah rencana tiap perawat (rencana harian) dan
tambahan rencana dari katim dan pj tim (Modul MPKP,2006)
Pre confrence yang di lakukan adalah (Nursalam, 2002)
1. Menentukan waktu Pre conference
2. Mendiskusikan persiapan yang di perlukan
3. Mendiskusikan pengenalan / penentuan masalah klien
4. Mendiskusikan rencana tindakan keperawatan
5. Merencanakan cara dan strategi pelaksanaan tindakan
keperawatan
78
POST CONFERENCE
A. PENGERTIAN
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada
shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan
hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin
oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2016)
B. TUJUAN POST CONFERENCE
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah
dan membandingkan masalah yang dijumpai.
Pre confrence yang di lakukan adalah (Nursalam, 2002)
1. Menentukan waktu post conference
2. Mendiskusikan mengenai penyelesaian masalah klien
3. Mendiskusikan kesenjangan yang di temukan antara
perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan
4. Mendiskusikan dan menetapkan rencana tindakan selanjutnya.
79
maka informasi yang di berikan akan tidak baik, maka informasi yang
di berikan pada saat operan tidak akan efektif
80
Lampiran 4
CARA KOMUNIKASI
PRE COMFERENCE DAN POST COMFERENCE
PRE COMFERENCE
a. KARU
❖ Pembukaan
• Salam ( assalamualaikum……… )
• Alhamdulillah……………….. pada ( pagi / sore / malam )
ini kita dapat berkumpul dalam rangka dalam kegiatan pre
comference pada hari …..tanggal….
• Saya hari ini akan menguraikan perencanaan kegiatan kita
pada hari ini
❖ ISI
o Baiklah jumlah pasien kita hari ini berjumlah……… orang,
dengan tingkat ketergantungan :
• Minimal Care :………..Orang
• Partial Care :………. Orang
• Total Care :………..Orang
81
➢ Partial Care :………. Orang
➢ Total Care :………..Orang
b. Ka. Tim
❖ Terimakasih pada Karu, saya sebagai Ka. Tim I pagi ini akan
menyampaikan jumlah pasien kita di Tim I adalah ……..Orang,
dengan :
➢ Minimal Care :………..Orang
➢ Partial Care :………. Orang
➢ Total Care :………..Orang
❖ Perawat Pelaksana I :……………….dengan pasien Ny /
Tn………. Hari rawat ke………. Dengan tingkat
ketergantungan……………..care
Keluhan pasien hari ini :
82
DS :……………………………….
DO :……………………………….
Dx Kep :………………………………
Rencana Keperawatan:……………............................
Rencana tindak lanjut :………………………………
Demikianlah laporan dari Ka. Tim I dan di kembalikan kepada
Karu
POST CONFERENCE
a. KARU
❖ Pembukaan
• Salam ( assalamualaikum……… )
❖ Isi
• Baiklah, kita akan mulai post conference kita hari ini
➢ Jumlah pasien awal :……………….Orang
➢ Pasien baru :……………….Orang
➢ Pasien mininggal :……………….Orang
➢ Pasien pulang :……………….Orang
➢ Pasien pindah :……………….Orang
➢ Jadi jumlah pasien kita hari ini
adalah………………Orang
• Untuk mengevaluasi kegiatan hari ini di persilahkan kepada
masing – masing Ka.Tim. Kepada Ka. Tim I
dipersilahkan………….
• Terima kasih kepada katim yang telah menyampaikan
evaluasi pada hari ini.
• Kalau ada masukan dari masing – masing Perawat
Pelaksana di persilahkan
❖ Penutup
• Demikianlah Post Conference hari ini, terima kasih atas
terima kasih atas kerjasamanya mudah-mudahan yang kita
laksanakan menjadi amal ibadah
• Assalamualaikum wr.wb
83
b. KA. TIM
❖ Terimakasih pada Karu
❖ Saya sebagai Ka. Tim I menyampaikan jumlah pasien kita di Tim I
adalah ……..Orang, dengan :
➢ Minimal Care :………..Orang
➢ Partial Care :………. Orang
➢ Total Care :………..Orang
❖ Alhamdulillah sesuai dengan perencanaan Ka.Tim kegiatan telah
berjalan sesuai dengan rencana, dimana PP I :……………….
➢ Telah mampu melaksanakan pengkajian pada ……………
➢ Telah mampu melaksanakan implementasi sesuai
perencanaan Ka.Tim
➢ Telah mampu melakukan tindakan……………..
❖ Kendala hari ini………………….
❖ Saya serahkan kembali pada karu
84
Lampiran 5
PEDOMAN PRE CONFERENCE
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat
Pengertian pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan
pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim.
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah
pasien
Tujuan 2. Merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
3. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
4. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang
keadaan pasien
Kebijakan 1. Kepala Ruangan / Perawat / Perawat vokasional /
penanggung jawab pasien yang melakukan tindakan
keperawatan, harus sesuai dengan standar prosedur
kerja yang berlaku.
2. Melaksanakan pre conference setelah selesai melakukan
operan dinas.
Prosedur Waktu kegiatan dan kebijakan
85
PEDOMAN POST CONFERENCE
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat
Pengertian pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan
sebelum operan kepada shift berikut
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah
pasien
Tujuan 2. Merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
3. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
4. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang
keadaan pasien
Kebijakan 1. Kepala Ruangan / Perawat / Perawat vokasional /
penanggung jawab pasien yang melakukan tindakan
keperawatan, harus sesuai dengan standar prosedur
kerja yang berlaku.
2. melaksanakan pre conference sebelum operan dinas
selanjutnya.
Prosedur Waktu kegiatan
86
Lampiran 6
KUESIONER
Petunjuk pengisian
1. Berilah tanda check (V) pada jawaban yang tersedia sesuai jawaban yang
pilih
2. Isilah jawaban secara singkat dan jelas pada tempat yang telah tersedia.
A. Karakteristik Individu
1. Jenis kelamin : Pria Wanita
2. Pendidikan terakhir keperawatan :...........................................................
3. Lama kerja :...........................................................
4. Pelatihan yang pernah diikuti :1. .......................................................
:2. .......................................................
87
3 Kepala ruangan memandujalannya pre
conference
4 Kepala ruangan menjelaskan masalah
keperawatan pasien, diagnosa
keperawatan dan rencana keperawatan
5 Kepala ruangan mendiskusikan strategi
pelaksanaan asuhan keperawatan atau
tindakan.
6 Kepala ruangan menyimpulkan hasil pre
conference.
Conference
1 Kepala ruangan membuka conference.
2 Kepala ruangan memberikan waktu
khusus untuk konsultasi.
3 Kepala ruangan
membimbingdengansabar.
4 Kepala ruanganmenanyakan
implementasi apa saja yang sudah
dilakukan mahasiswa.
5 Kepala ruangan memberikan koreksi
perbaikan dengan memberikan catatan
perbaikan.
6 Kepala ruangan menutupkegiatan post
conference
Post Conference
1 Kepala ruangan
menyiapkanruangan/tempat.
2 Kepala ruangan membukajaannya post
conference.
3 Kepala ruangan mendengarkan hasil
asuhan keperawatan yang telah
dilakukan
4 Kepala ruangan menanyakan kendala
88
selama proses asuhan keperawatan
No Pernyataan
YA Tidak
1 Apakah diruangan penyakit dalam pernah
dilakukan pre dan post conference?
2 Apakah katim melakukan post konference
sebelum pergantian shift?
3 Membaca buku laporan
4 Mengadakan overan pre conference setiap
awal dinas
5 Mengadakan post conference sebelum
shift dinas berikutnya
89
Lampiran 7
90