Pegagan
Pegagan
Pegagan
KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divis : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Umbillales
Familia : Umbilliferae (Apiaceae)
Genus : Centella
Species : C. asiatica & Hydrocotyle asiatica
Nama Binominal : Centella asiatica
Nama Lokal
pegaga (Aceh), daun kaki kuda (Melayu), antanan (sunda), gagan-gagan, rendeng (jawa), taidah
(bali) sandanan (irian) broken copper coin, buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola
(India), ji xue cao (Hanzi)
PERSYARATAN TUMBUH
Pegagan tumbuh liar di tempat-tempat yang lembab pada intensitas sinar yang rendah (ternaungi)
hingga pada tempat-tempat terbuka, seperti di padang rumput, pinggir selokan, pematang sawah.
Tinggi tempat
Ketinggian tempat optimum untuk tanaman ini adalah 200 –800 m dpl. Di atas 1.000 m dpl.
produksi dan mutunya akan menjadi lebih rendah.
Jenis tanah
Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik hampir pada semua jenis tanah lahan
kering. Pada jenis tanah Latosol dengan kandungan liat sedang tanaman ini tumbuh subur dan
kandungan bahan aktifnya cukup baik.
Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah
dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah
bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan
tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan
hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput.
Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak
ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan
kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air. Daunnya bundar berhelai tunggal,
berbentuk ginjal, tepinya bergerigi. Buahnya kecil-kecil seperti buni, lonjong, dan agak wangi.
Bunganya berbentuk payung dengan warna kemerahan. Tangkai bunga antara 5 mm - 50 mm.
KANDUNGAN KIMIA
Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoisde,
brahminoside, brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids,
garam mineral ( seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine
dan zat samak.
Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam berbagai
aktivitas penyembuhan penyakit. Asiaticoside berperan dan senyawaan sejenis juga berkhasiat
anti lepra (kusta). Secara umum, pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel
hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya.
Banyaknya manfaat tanaman ini nampaknya berkaitan dengan banyaknya komponen minyak
atsiri seperti sitronelal, linalool, neral, menthol, dan linalil asetat. Dengan adanya komponen
tersebut dalam minyak atsiri pegagan, tanaman ini memiliki potensi sebagai sumber bahan
pengobatan terhadap anti penyakit yang disebabkan tujuh jenis bakteri Rhizobacter spharoides,
Escherichia coli, Plasmodium vulgaris, Micrococcus luteus, Baccillus subtilis, Entero aerogenes
dan Staphyllococcus aureus.
Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah
varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan
gejala stres dan depresi. Pegagan juga dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah,Penurunan
tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.
Tetapi karena pegagan juga memiliki sifat narkotis sehingga dalam pemakaiannya harus sangat
hati-hati. Dosis yang tinggi menyebabkan pasien menjadi pening
PENGOLAHAN
Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk
dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat
jerawat, maupun body lotion.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah herba (seluruh bagian tanaman kecuali akar)
KEGUNAAN
Saat ini sudah banyak dijual kapsul ekstrak pegagan di pasaran. Silakan konsultasi dengan
Herbalis untuk penggunaannya.