Draft Pedoman Alokasi Air - Fix
Draft Pedoman Alokasi Air - Fix
Draft Pedoman Alokasi Air - Fix
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
1.4. PENGERTIAN-PENGERTIAN............................................................................ 3
5.1. UMUM.................................................................................................................... 21
7.4. PELAPORAN......................................................................................... 51
VIII. PENUTUP...................................................................................................................... 54
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
DAFTAR TABEL
Tabel III-1 Perundang-Undangan Terkait Penyusunan Rencana
Alokasi Air Tahunan............................................................................... 14
Tabel III-2 Perundang-Undangan Terkait Penetapan Rencana Alokasi
Air Tahunan................................................................................................. 15
Tabel III-3 Perundang-Undangan Terkait Penetapan Rencana Alokasi
Air Tahunan................................................................................................. 16
Tabel V-1 Data dan informasi yang perlu dikumpulkan untuk
menyusun RAAT....................................................................................... 25
Tabel V-2 Nilai kritis F untuk α = 0,05....Error! Bookmark not defined.
Tabel V-3 Pejabat yang berwenang untuk menetapkan RAAT..............38
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
2
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
1.4. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1) Sumber daya air (SDA) adalah air, sumber air, dan daya air yang
terkandung di dalamnya.
3) Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan
yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
3
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
8) Pulau kecil adalah pulau yang luasnya kurang dari atau seluas
2.000 km2.
12) Pengalokasian air adalah proses pejatahan volume total air yang
tersedia dalam area pengelolaan air untuk berbagai jenis
penggunaan menurut tempat dan waktu penggunaan.
13) Penyediaan air adalah pemenuhan volume air per satuan waktu
untuk memenuhi kebutuhan air dan daya air serta memenuhi
berbagai keperluan sesuai dengan kualitas dan kuantitas.
4
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
14) Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan
waktu yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu
daerah irigasi yang didasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuai
dengan kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan
lainnya.
15) Kebutuhan air adalah volume air yang dibutuhkan oleh para
pengguna air sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
5
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
25) Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari
satu jaringan irigasi.
6
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
31) Hak guna air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan
memakai atau mengusahakan air dari sumber air untuk
kepentingan pertanian.
32) Hak guna pakai air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh
dan memakai air dari sumber air untuk kepentingan pertanian.
33) Hak guna usaha air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh
dan mengusahakan air dari sumber air untuk kepentingan
pengusahaan pertanian.
7
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
40) Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan
pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu
bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun
sistem golongan, menyusun rencana pembagian air,
melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data,
memantau, dan mengevaluasi.
8
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
9
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
10
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
11
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
12
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
13
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
pemeliharaan
3g. Uji Model APBN/APB Unit terkait
D perencanaan/ operasi
pemeliharaan
4. Pengadaan Peralatan APBN/APB Unit terkait
kantor, komunikasi dsb D
5. Pembangunan/rehabilita APBN/APB Unit terkait
si / kalibrasi bangunan D
ukur
14
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
15
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
16
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
17
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
18
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
KEADILAN
PROMOSI
PERLIDUNGAN
EFISIENSI
LINGKUNGAN
PENGGUNAAN AIR
KESEIMBANGAN
ANTARA PASOKAN PRIORITAS
DAN PERMINTAAN PEMBANGUNAN
AIR
19
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
20
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
5.1. UMUM
Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) pada dasarnya adalah rancangan
alokasi air tahunan berdasarkan neraca air yang seimbang antara
ramalan kemungkinan (probabilitas) ketersediaan air dengan rencana
penggunaan air untuk periode satu tahun kedepan.
Penyelenggaran alokasi air merupakan suatu lingkaran kegiatan yang
saling terkait seperti digambarkan dalam Gambar V -2 berikut ini
21
Gambar V-3 Bagan Alir Kegiatan Penyelenggaraan Alokasi Air
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
MT I
23
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
24
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
N
Data dan informasi yang diperlukan Kegunaan
o
I Data yang terkait dengan Penyusunan Sistem Alokasi Air
1 Peta topografi DAS/WS serta batas administrasi Bahan dokumen RAAT
2 Data lokasi jaringan hidrologi (termasuk lokasi Untuk membangun skematik sistem
bendung teknis), lokasi pemanfaat SDA (legal AA
maupun ilegal) yang berada dalam sistem tata
air yang akan dibangun.
3 Ploting seluruh lokasi tersebut diatas dalam Untuk menunjang peramalan
peta topografi dan batas DAS/SubDAS debit/ketersediaan air
4 Luas catchment area dari masing-masing sub Untuk menunjang perhitungan
DAS (pada titik-titik pos duga air maupun lokasi rainfall-runoff
bangunan pemanfaat SDA) (jika diperlukan)
II Data yang terkait dengan ketersediaan air
1 Data debit sungai dengan periode pengamatan Untuk menetapkan debit andalan
panjang (>10 thn) pada bangunan ukur (dependable flow) atau debit
maupun pos duga air kemungkinan (probabilitas) lainnya
2 Data hujan periode pengamatan panjang Untuk analisa hujan-limpasan
(>10 thn) serta data klimatologi (rainfall-runoff) jika data debit tidak
tersedia atau data debit kurang
panjang pengamatannya (<10 thn)
3 Pola operasi waduk (bila terdapat waduk) Untuk menghitung volume effektif
waduk yang dapat dimanfaatkan
berdasarkan skenario pola tahun
basah, normal, kering
4 Ketersediaan air di waduk pada tahun ini dan Untuk menetapkan skenario RAAT
prakiraan pada tahun berikutnya. yang akan diterapkan pada tahun
depan
B. Analisa data
25
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
26
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
3) Bilamana tidak tersedia data debit andalan pada lokasi pos duga air
dan atau di lokasi bendung yang terdapat dalan sistem, maka perlu
melakukan perhitungan debit andalan terlebih dahulu.
Peramalan ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air irigasi
dianjurkan menggunakan skenario tahun kering (pesimistik) dengan
mengambil dependable flow Q80%, sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai didasarkan atas Q95%
Perhitungan ketersediaan air dapat dilakukan antara lain dengan
menggunakan:
o Cara weibull bila tersedia data dengan periode > 10 tahun
o Perlu pembangkitan data terlebih dahulu (periode data <10
tahun) dengan menggunakan metode antara lain:
27
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
28
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
29
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
30
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
110
105
100
95
90
85
80
6) Menghitung rencana kebutuhan air irigasi dan non irigasi per periode
setengah bulanan/dasarian sepanjang tahun pada setiap titik
simpul/node yang dibangun dalam sistem skematis/model alokasi air.
Perhitungan kebutuhan air irigasi dapat berdasarkan kebutuhan air
dari rencana tata tanam global (RTTG) yang diusulkan, atau
perhitungan kebutuhan air berdasarkan luas, jenis serta umur
tanaman sesuai dengan data lapangan yang dikumpulkan dan koef
tanaman yang berlaku di daerah terebut.
Perhitungan kebutuhan air secara lengkap akan dibahas pada
lampiran A.
7) Verifikasi data kebutuhan air irigasi dan non irigasi (baik yang punya
ijin maupun tidak mempunyai ijin) yang berada dalam sistem tata air
tersebut
31
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
Prioritas utama:
− Penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari dan
− irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang
sudah ada
Untuk menunjang kepentingan kelestarian ekosistem sungai
harus diberikan aliran pemeliharaan sungai dengan
mengendalikan ketersediaan debit andalan 95%
Penetapan prioritas untuk kebutuhan air khusus seperti industri
strategis/industri dengan spesifikasi khusus dapat dilakukan melalui
sidang komisi Pemanfaatan dan Pendayagunaan SDA/Pokja TKPSDA
WS dan atau konsensus dalam rapat di TKPSDA WS.
Demikian pula bila terjadi neraca air defisit maka perlu dilakukan
penetapan batas toleransi yang masih dapat diijinkan untuk masing-
masing pengguna.
D. Penyusunan model AA
Tujuan penyusunan model adalah agar dapat melakukan simulasi
neraca air dengan cepat dan dapat menghasilkan rencana alokasi air
yang optimal.
Penyusunan model dapat dilakukan oleh pihak ketiga. Yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan model antara lain:
1) Model diusahakan memakai spresdsheet agar jika terpaksa
terjadi perubahan “rule” atau perlu untuk memodifikasi
model maka staf Balai dapat melakukan sendiri.
2) Mendiskripsikan dengan jelas prioritas penggunaan air.
3) Seluruh pemanfaat SDA/ pengguna air baik yang legal
maupun illegal, termasuk rencana pembangunan
pemanfaatan SDA dimasa yad, harus dimasukkan dalam
skematik sistem tata air dari model yang akan dibangun
32
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
33
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
34
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
35
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
36
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
37
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
RAAT yang telah ditetapkan tsb diatas hanya berlaku untuk satu tahun
berjalan, dan setiap tahun RAAT perlu ditinjau ulang.
Sesuai dengan Permen PUPR No 06/PRT/M/2015 pasal 13 ayat 3,
RAAT yang telah ditetapkan dapat diubah apabila terjadi:
1) Perubahan ketersediaan air yang diakibatkan oleh peristiwa
alam; atau
2) Perubahan kondisi lingkungan hidup dan/atau kerusakan
jaringan sumber air yang tidak terduga.
38
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
Berdasarkan RAAT yang telah ditetapkan, disusun Rencana Alokasi Air Rinci
(RAAR) yaitu rancangan pelaksanaan penyediaan air di lapangan yang
berbasis waktu lebih pendek (setengah bulanan/ dasarian) agar bilamana
terdeteksi akan terjadi neraca yang defisit maka segera dapat dilakukan
penyesuaian atas ketersediaan air sehingga air dapat didistribusikan dan
dimanfaatkan dengan optimal RAAR memuat informasi mengenai tentang
jadwal dan besarnya volume air yang harus tersedia volume air yang dapat
diambil oleh masng-masing pemanfaat SDA di setiap titik simpul/node yang
berada dalam sistem tata air/disepanjang sungai atau dalam satu DAS/WS.
Pedoman yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan RAAR adalah sebagai
berikut:
a) Memantau ketersediaan air yang menyeluruh di sepanjang
sungai, yaitu data aliran harian di beberapa titik kontrol;
b) Mengefektifkan pemantauan dan pengawasan terhadap
penggunaan air konsumtif dan non-konsumtif, untuk
mengurangi jumlah pengambilan air ilegal;
c) Mengembangkan sistem komunikasi dengan para penggunaan
air yang legal. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelancaran
penyampaian informasi mengenai kondisi aktual air yang
tersedia dan volume penggunaan air disepanjang jaringan
sumber air termasuk implikasi yang diperkirakan timbul pada
saat terjadinya krisis air;
Tahapan pelaksanaan penyusunan RAAR adalah sebagai berikut :
1) Persiapan pelaksanaan
2) Penyusunan SOP
3) Proses Simulasi dan pelaksanaan RAAR
4) Koordinasi dalam penyediaan air
5) Pemantauan dan evaluasi
39
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
40
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
b. Penyusunan SOP
Sebelum dimulai pelaksanaan penyediaan air, Pengelola SDA
wajib menyusun dan menetapkan dan mensosialisaskan SOP
(Standard Operation Procedure) alokasi air. Dokumen yang
berisikan tatacara rinci bagi pengelola SDA untuk
menyelenggarakan alokasi air termasuk pemberitahuan bilamana
terjadi atau diperkirakan akan terjadi penyimpangan dalam
penyelenggaraan alokasi air.
SOP disusun dan berisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Batas akseptabilitas pelayanan air
2. Batas akseptabilitas operasional prasarana pengairan
3. Kewenangan pengambil keputusan pada berbagai kondisi
yang tidak normal
Dalam menyusun SOP minimal memuat:
Tata Cara pelaksanaan alokasi air
Tata Cara pengendalian alokasi air
Tata cara pemantauan dan evaluasi
Peta dan data kondisi prasarana sumber daya air
Struktur kelembagaan :
Daftar nama petugas
Nomor telepon yang bisa dihubungi
Frekwensi radio komunikasi
Tanggung jawab masing-masing petugas
41
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
Ketersediaan Prasarana
Struktur organisasi pelaksana, daftar nama petugas
dan alat komunikasi.
c. Pelaksanaan Rencana Alokasi Air Rinci RAAR
Pedoman dalam pelaksanaan RAAR digambarkan pada gambar
Gambar VI -9dibawah ini.
1. Running Model
42
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
43
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
Periode I / II
1 Pengambilan Data
dari lapangan
2 Pengolahan Data
Lapangan
3. Penyiapan Lembar
Data Input
4. Running Model
5 Verifikasi Output
Model
6 Pengiriman data ke
lapangan
7 Penyampaian kepada
PAA
8 Pengaturan Pintu
Gambar VI-10 Jadwal Pengelolaan RAAR
44
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
45
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
46
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
47
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
48
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
7.4. PELAPORAN
Dalam penyelenggaraan Alokasi Air terdiri dari beberapa macam
laporan yaitu laporan tahunan, bulanan dan dasaharian
Pelaporan secara berjenjang dilakukan oleh setiap unit pelaksana di
lapangan secara periodik membuat laporan tengah bulanan/dasarian
kepada pengelola sumber daya air dan laporan tahunan yang disusun
oleh Pengelola Sumber Daya Air. Uraian dari masing dari masing
masing laporan adalah sebagai berikut :
a. Laporan Tahunan
Setiap pengelola sumber daya air wajib menyusun laporan RAAT
setiap tahun setelah mendapat rekomendasi dari pengguna air
dalam wadah koordinasi TKPSDA dan kemudian dikirim oleh
Pengelola Sumber Daya Air kepada
Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota sesuai kewenangannya untuk
mendapatkan penetapannya. Tembusannya dikirimkan kepada unit
yang terkait dalam penyelenggaraan alokasi air. Untuk keseragaman
dalam laporan tahunan dibuat out line laporan yang terdiri dalam
laporan utama dan lampiran lampiran seperti dilihat pada lampiran
B. Pelaporan Rencana Alokasi Air Tahunan menggambarkan
prediksi penyediaan dan pengalokasian air dalam 1 tahun
49
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
b. Laporan Bulanan
Setelah RAAT ditetapkan oleh pejabat yang berwenang maka dibuat
laporan pelaksanaan bulanan sebagai realisasi dari rencana yang
telah ditetapkan.
Laporan bulanan memuat laporan yang mencakup: realisasi
pemberian air, analisa pemantauan dan evaluasi penyimpangan (bila
terjadi), masalah yang dihadapi, langkah yang telah dilakukan dan
saran kebijakan yang perlu ditetapkan, sebagai hasil analisa
perhitungan yang dibagi dalam 9 formulir sebagai berikut:
Tabel VII-6 Pejabat yang berwenang untuk menetapkan RAAT
PENJELASAN ISI KETERANGA
No. NAMA FORMULIR
FORMULIR N
1. Formulir 1 Rincian Penggunaan Air
50
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
51
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
VIII. PENUTUP
8.1. KESIMPULAN
1. Kegiatan penyelenggaraan alokasi air merupakan kegiatan yang
sangat kompleks dan saling berkaitan antara penyedia dan pengguna
air.
2. Permasalahan yang dihadapi dalam penyelengaraan yang utama
adalah sumber daya manusia baik kuantitas dan kualitasnya,
pemahamanan dan koordinasi terhadap substansi, kebijakan dan
belum adanya petunjuk pelaksanaan sebagai turunan dari peraturan
peraturan yang ada serta prasarana yang mendukung serta alokasi
pembiayaan yang belum optimal.
8.2. SARAN
1. Diperlukan pengaturan dalam penyusunan rencana alokasi ar tahunan
yang mencakup sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
dan pengendalian serta monitoring dan evaluasi nya.
2. Dalam mengatasi permasalahan diatas disarankan halhal sebagai
berikut :
A. Manajemen penyelenggaraan alokasi air secara umum yang harus
terpadu dengan kebijakan dan aturan yang berlaku dengan
memeperhatikan kondisi setempat
B. Memberikan dorongan dan motivasi kepada para pengguna air
melalui sosialisasi maupun disseminasi dan pelatihan kepada
operator/ petugas yang menangani kegiatan alokasi air.
C. Menyusun pedoman dan kriteria kriteria yang diperlukan dengan
metode yang sesuai dan bisa diterapkan di masing masing wilayah
sungai/daerah aliran sungai serta dengan memperhatikan
ecosystem sungai setempat.
52
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
53
Draft Pedoman Penyusunan Rancangan
Pedoman Rencana Penyediaan
Air Tahunan
Referensi
54