OP2 Cara Operasi
OP2 Cara Operasi
OP2 Cara Operasi
BAB II
CARA OPERASI
Tabel 2.1
Bangunan-bangunan penting untuk Pengukuran Debit
GAMBAR 2.1
PROSEDUR RENCANA TANAM TAHUNAN
Pola Tanam pada Jaringan Irigasi DI. Cibalagung dibagi menjadi 2 (dua)
musim tanam seperti dibawah ini :
MT - 1 Oktober Februari Padi 1.200,95 ha
MT - 2 Februari - Juni Padi 1.200,95 ha
MT - 3 Juni - September Palawija 1.200,95 ha
2.3. Kebutuhan Air Tanaman dan Kehilangan Air Pada Saluran Pembawa
a). Petak-petak Tersier
Kebutuhan air pada petak-petak tersier diperhitungkan sebagai berikut :
Pertumbuhan normal 0 0
Panen
Kebutuhan Rendah
Angka-angka ini sama dengan yang dipakai pada Daftar isian 05-E untuk
menghitung kebutuhan petak tersier dan dikeluarkan oleh Direktorat Irigasi.
Sebagai tambahan, harus diadakan alokasi untuk kehilangan di dalam
petak tersier. Angka ini disebut faktor tersier, biasanya antara 1,2 dan 1,3 .
Disarankan untuk menggunakan faktor tersier 1,20.
Debit air pada setiap saluran tidak boleh melampaui kapasitas desain.
Untuk mengontrolnya maka aliran air pada pintu pengambilan di BBL.5,
BBL.8, BBL.9 harus dipantau sekurang-kurangnya dua kali sehari oleh
penjaga pintu air. Muka air saluran juga harus dipantau dua kali sehari
pada bangunan-bangunan yang tercantum dalam Tabel 2.1.
Selama musim penghujan, staf lapangan dan para petani harus siap terus
menerus untuk menjaga agar pintupintu tersier selalu tertutup selama debit
air tinggi, menjaga supaya saluran-saluran pembuang bersih dari kotoran,
dan untuk memeriksa bahwa tiap kerusakan pada tanggul di sepanjang
saluran segera ditutup.
Tingkat Faktor K
Debit air tersier minimum adalah sebesar 15 l/dt. Kalau ternyata debit yang
dibutuhkan kurang dari 15 l/dt maka cara yang paling baik adalah menutup sadap
tersier untuk sebagian periodepengairan dua mingguan.