Penyakit Behcet
Penyakit Behcet
Penyakit Behcet
TULISAN ILMIAH
Disusun Oleh :
ANTONIUS DECKY
01.96.3200
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2002
HALAMAN PENGESAHAN
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kami. Dengan segala usaha dan kemampuan yang terbatas
ini akhirnya penulis dapat menyelesaikan tulisan ilmiah ini dengan judul “PENYAKIT
BEHCET”.
Penulis berharap dengan adanya tulisan ini semoga menjadikan masukkan dan manfaat
yang sangat berarti bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
1. Dr. Broto Parwoto, Sp.M selaku Kepala Bagian dan Dosen Ilmu Penyakit Mata
FK UNISSULA
3. Dr. Dyah Priyantini, Sp.M selaku pembimbing Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit
4. Teman-teman Co-ass (Made, Leni, Sofyan, Yulia), Mbak Ida, dan semua pihak
Penulis menyadari bahwa hasil penulisan dari tulisan ini jauh dari sempurna. Hal ini
Penulis
DAFTAR ISI
halaman
III.10.Prognosis…………………………………………………………………..19
PENDAHULUAN
Penyakit Behcet dinamai menurut nama seorang dokter dari Turki, Hulusi Behcet,
yang mengindentifikasi pertama kali “trias gejala kompleks” ini. Dia menerbitkan karya
ilmiah pada tahun 1937 mengenai “ulkus oral dan genital yang sering kambuh, dan
hypopion-iritis” pada kedua pasiennya. Kita sekarang mengetahui bahwa Penyakit Behcet
(PB) mencakup jangkauan masalah medis yang jauh lebih luas di luar ketiga gajala
klasik Behcet.6
darah “Silk Road” (jalan sutra) lebih sering daripada mempengaruhi orang-orang
keturunan lain. Negara-negara “Silk Road” mencakup mereka yang tinggal di lembah
sungai Mediterania, Timur Tengah dan Timur Jauh. Meskipun demikian, kasus-kasus
penyakit (atau sindrom) Behcet telah ditemukan di seluruh dunia, tanpa memperhatikan
Dan para peneliti juga menduga virus (HIV, herpes simplex, herpes zoster,
Gambaran klinis tersering berupa ulkus mukosa mulut (98%), ulkus genital
darah.12
Bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh sebagian provider pemeliharaan kesehatan,
tidaklah perlu menunjukkan semua masalah medis PB yang terdiagnosa pada saat yang
sama, tapi hanya perlu salah satu diantaranya. Penyakit Behcet bisa dimulai hanya
dengan satu atau dua gejala kecil yang datang dan pergi –yang mana yang khas adalah
ulkus—dan kemudian gejala atau petunjuk lain muncul bertahap selama beberapa tahun
kemudian. Karena PB dapat mempengaruhi begitu banyak sistem tubuh yang berbeda,
maka penderita biasanya menemui berbagai macam spesialis, dan tak satupun dari
ketidakenakkan dan mencegah komplikasi yang serius. Kortikosteroid dan obat-obat lain
Tujuan utama penulisan karya tulis ini guna memenuhi persyaratan dalam
Islam Sultan Agung Semarang di RSU Kota Semarang, juga untuk memperluas
dan berulang yang manifestasinya dapat mengenai berbagai organ, maka pengenalan dini
terhadap trias penyakit ini perlu diketahui, supaya pengobatan yang diberikan dapat
mencegah komplikasi.
BAB II
Iris bekerja sebagai diafragma optik mata dan merupakan bagian terdepan uvea.
Pangkalnya melekat langsung pada badan siliar. Jaringan iris menyerupai sepon (bunga
karang) sehingga apabila terjadi peradangan akan membengkak. Struktur permukaan dan
reliefnya sangat jelas. Ditengah-tengah iris terdapat pupil, yaitu lubang bulat sempurna
yang mudah melebar atau menyempit. Bersama-sama lensa membentuk diafragma lensa-
Iris terdiri atas dua lapis, yaitu, lapisan depan adalah stroma mesodermal dan
lapisan belakang yaitu ektoderm berpigmen. Kerah iris (collarette) membagi lembaran
stroma menjadi bagian pupil yang berisi otot sfingter dan bagian siliar yang terdiri atas
pangkal iris dan otot dilatator. Kerah iris adalah bagian stroma yang tebal dan terdapat
diatas lempeng iris. Pada bagian siliar terdapat trabekel yang tersusun mirip jari-jari
dengan diantaranya terdapat kripta-kripta. Kolom-kolom ini menyebar dari akar iris
kelingkaran kecil iris dan dari sini ke pupil dan berfungsi sabagai kerangka untuk
pembuluh darah iris. Otot dilatator berorigo pada akar iris dan merupakan membran yang
terdiri atas serabut-serabut otot polos radial mirip jala yang fungsinya melebarkan pupil.
Lembaran iris yang berpigmen membentuk permukaan posterior iris dan membatasi
masuknya cahaya kedalam mata, ini tampak pada pinggir pupil. Jika pupil melebar atau
mengecil, iris berpigmen ini melengser pada permukaan anterior lensa, membentuk katup
• Menentukan warna mata, iris abu-abu = mata abu-abu, iris coklat = mata
coklat.
Iris dan badan siliar merupakan satu kesatuan klinis (uvea anterior); iritis hampir
selalu disertai siklitis, demikian pula sebaliknya. Disebut iritis apabila yang menonjol
radang irisnya, dan disebut iridosiklitis jika yang terutama badan siliar, dan disebut
Reaksi radang iris terjadi karena bergabungnya antigen (protein asing) dengan
jazad-anti humoral atau jazad- anti jaringan yang khas, sehingga terbentuk apa yang
disebut “kompleks imun” dan hal inilah yang menimbulkan reaksi alergi. Tergantung dari
jenis antigen atau jenis komplek imun, dan berbagai rekasi alergi dapat terjadi di jaringan
uvea. Iris, badan siliar, dan koroid adalah jaringan mata yang sangat kaya perdarahan.
Persamaan perdarahan vaskuler uvea dengan ginjal dan pleksura koroid otak memberikan
dugaan bahwa ketiga jaringan ini merupakan tempat terjadinya penyakit komplek imun.1
Sebagian besar iritis adalah endogen dan yang kita ketahui hanyalah bahwa
penyakit ini disebabkan oleh fenomena alergi akut atau menahun yang menyebar
Penyakit Behcet ditandai dengan iridosiklitis yang berulang dan hypopion, diduga
PENYAKIT BEHCET
III.1. DEFENISI
Penyakit atau sindrom Behcet (Behcet,1937) adalah suatu penyakit sistemik dari
penyebab yang tidak bisa dipastikan yang ditandai oleh adanya iridosiklitis berulang
dengan hypopion, ulkus aphtosa dalam mulut dan genetalia, dan kulit, serta manifestasi
sistem syaraf pusat dan sendi tulang, kesemuanya ini dihubungkan dengan nekrosis
III.2. EPIDEMIOLOGI
Prevalensi penyakit ini adalah 0,6 per 100.000 penduduk di Inggris dan 10 per 100.000
penduduk di Jepang. Pria terkena dua kali lebih sering daripada wanita. Dan paling
Meski demikian, di Eropa Barat dan Amerika Serikat, kecendrungan ini terbalik:
yakni lebih banyak wanita yang terkena PB dibandingkan pria. Terdapat kira-kira 15.000
sampai 20.000 orang dengan Penyakit Behcet di Amerika Serikat. Gejala-gejala secara
III.3. ETIOPATOGENESIS
Meskipun Penyakit Behcet mempunyai sejarah yang panjang, tetapi penyebab dan
patogenesisnya sampai sekarang masih belum diketahui, namun beberapa faktor yang
diduga merupakan penyebab timbulnya penyakit ini, antara lain reaksi hipersensitivitas
tipe lambat yang menyangkut antigen-antigen HLA, kompleks immun dan vaskulitis
dicurigai.10
dengan penyakit mata, HLA-B27 dengan arthritis, dan HLA-B12 dengan keterlibatan
mucokutaneus. Pada studi berikutnya, Ohno, Ohguchi, Hirose dkk. (1982) menemukan
Dan para peneliti menduga bahwa virus (HIV, herpes simplex, herpes zoster,
menyolok dan vasculitis, sering disertai hemorragik retina. Hypopion yang mengandung
sel-sel polimorfnuklear. Juga merupakan ciri dari vaskulitis pada lesi membran mukosa.
Pada beberapa kasus, infark hemorragik pads retina syaraf optik menyebabkan
kebutaan.13
Ulkus oral, lesi yang paling sering dari Penyakit Behcet dan dapat merupakan
tanda awal dari penyakit tersebut. Satu, beberapa atau sekelompok ulkus mirip apthosa
pada mukosa pipi atau bibir adalah khas; tetapi dapat terjadi disetiap daerah mukosa
mulut. Sama dengan apthosa, ulkusnya rata, dangkal, dan oval dengan ukuran yang
bervariasi. Lesi-lesi kecil cenderung terjadi lebih sering daripada lesi yang besar. Eksudat
serofibrinosa menutupi permukaannya dan tepi-tepinya merah serta berbatas tegas. Sering
ada keluhan sakit dan periode kambuh dari eksaserbasi dan remisi adalah khas.10
Gambarannya mirip dengan ulkus mukosa oral, hanya ulkusnya lebih dalam
sehingga pada penyembuhan dapat meninggalkan jaringan parut. Pada wanita ulkus lebih
nyeri. Predileksi pada jaringan skrotum, sedang pada wanita didaerah vulva. Dapat
disertai pembesaran kelenjar getah bening regional dan demam. Ulkus genital dapat
mengenai mukosa atau kulit dan cenderung menjadi lebih kecil dan kurang umum
Kelainan di mata yang khas adalah adanya iritis dan iritis dengan hypopion.
Selain itu juga dijumpai skleritis, retina vaskulitis, uveitis dan optik neuritis.12
Lesi mata yang paling awal adalah vaskulitis dengan predileksi peripheral retina
venulus kecil. Secara klinis bukti vaskulitis nyata ada dalam retina, tapi bukti itu juga
bisa ditemukan dalam coroid. Iris dan nekrosis badan siliar kemungkinan merupakan
semakin parah dan mengarah ke enukleasi (Fenton dan Eason, 1964; Shikano, 1966;
Winter, Yukins,1966).12
Diawal aktifitas penyakit ini biasanya terdapat penyempitan pembuluh darah dan
nekrosis vaso-oklusif retinitis. Studi salah satu mata seorang pasien penderita Penyakit
glaukoma sekunder dengan sudut tertutup, rubeosis iridis dan degenerasi retina serta
gliosis. Selain itu juga tercatat adanya sedikit aktifitas vaskulitis dan perivaskulitis.
(Green, Koo, 1967). Fibrovaskuler dan proliferasi glial di peripheral retina dan area pars
plana bisa memberikan seperti gambaran pars planitis pada pemeriksaan opthalmoskopi
Kelaianan kulit ditandai dengan papul, nodal subkutan, lapuh macula vesikel,
pustule, pioderma yang luas dan kambuh-kambuhan, kadang berupa vaskulitis dan atau
eritema nodusum. Kelainan khas pada kulit yang dapat menyokong diagnosis PB adalah
fenomena “pathergy” atau “Behcetin reaction” yaitu timbulanya indurasi eritematus pada
tempat tusukan jarum yang dalam 24-28 jam berubah menjadi pustule kecil-kecil. Ini
Kelainan sendi dapat berupa artralgia dan arthritis kronis pada sendi-sendi besar
terutama sendi lutut yang dapat remisi kemudian kambuh, biasanya mengenai satu atau
dua buah persendian. Persendian yang terkena mungkin akan merah dan membengkak
seperti dalam arthritis rheumatoid, akan tetapi serangan pada persendian yang kecil dari
tangan tidak terjadi dan suatu ketidakmampuan yang permanen tidak terjadi pada
penyakit ini. Pada 15% penderita PB artritisnya menetap tetapi fungsi sendi tetap baik,
tromboplebitis, dapat mengenai pembuluh darah superfisial misalnya dikulit sampai yang
dalam, misanya vena cava, 2) gangguan susunan syaraf pusatnya. Manifestasi klinis dapat
gastrointestinal dapat berupa distensi, nyeri lambung, anoreksia atau diare, berak darah;
4) kelainan ginjal dan jantung sangat jarang dijumpai, dapat berupa glomerulonefritis
vaskulitis disertai proliferasi endotel, kadang dijumpai obliterasi lumen pembuluh darah.
eksaserbasinya bersamaan dengan naiknya laju endap darah, kenaikan nilai C9 dengan
protein C reaktif, naiknya Ig G (dan menurunnya Ig G pada fase akut dan kemudian
naiknya Ig A pada fase penyembuhan), dan HLA typing dapat membantu diagnosa
III.6. DIAGNOSA
Tidak ada tes untuk Penyakit Behcet saat ini. Didiagnosa dengan pola-pola gejala
spesifik dan kekambuhan penyakit tersebut. Sebab-sebab lain untuk gejala-gejala ini
disingkirkan lebih dulu. Gejala-gejala penyakit ini tidak terjadi bersamaan, tapi dapat
tujuan penelitian)
2. Diagnosis klinis praktis (pada umumnya pola yang disetujui tapi tidak begitu
teliti penerapannya)
lengkap)
Ulserasi di mulut
(dalam bentuk, ukuran atau jumlah apapun yang terjadi paling sedikit 3 kali dalam
12 bulan)
Ulserasi genital
(termasuk ulkus anal dan noda/bintik-bintik di daerah genital dan testis yang
Lesi-lesi dikulit
Radang mata
Reaksi pathergy
(papul dengan diameter >2 mm, 24-28 jam atau lebih setelah tusukan- jarum)
Ulserasi di mulut
Arthritis/arthralgia
Thromboplebitis superficial
Masalah-masalah dari inflamasi di cardio-vaskuler
Biasanya diberikan bila seseorang tidak mengalami ulserasi di mulut atau memiliki
ulserasi di mulut namun tidak mengalami salah satu tanda dari 4 gejala-gejala
‘mayor’ diatas namun memiliki gejala-gejala dan tanda-tanda lain inflamasi serta
III.7. TERAPI
Kortikosteroid telah digunakan secara luas digunakan secara sistemik dan topikal
dalam penanganan penyakit ini dengan bermacam cara tetapi hasil yang didapat masih
pengobatan ini dengan tidak kembalinya fungsi pengelihatan pada kedua matanya. Maka
mungkin Penyakit Behcet adalah satu-satunya penyakit uvitis yang mana untuk obat
immunosupressan yang spesifik dalam hal ini adalah merupakan atau paling tidak sebagai
steroid. Di RSCM telah digunakan preparat klorambusil 0,1-0,2 mg/kg BB/hari, dosis ini
dipertahankan selama 2-3 bulan lalu diturunkan sampai 5-8 mg selama 3 bulan dan dosis
maintenance kurang dari 5 mg/hari, sampai 6-12 bulan. Selain itu juga dipakai preparat
Kolkhisin dosis 0,5-1 mg/peroral/2 kali/hari. Dosis letal adalah 7 mg/hari. Selama terapi
sitostatika kita harus bekerja sama dengan Internist atau Hematologist. Sebagai patokan
kita harus mengontrol darah tepi, yaitu lekosit harus lebih dari 3000/mm3 dan trombosit
lebih dari 100.000/mm3 selama dalam pengobatan. Preparat sitostatika ini menekan
Siklosporon A (CsA) adalah salah satu obat imunosupresan yang relatif baru yang
tidak menimbulkan efek samping yang terlalu berat dan bekerja lebih selektif terhadap sel
limfosit T tanpa menekan seluruh imunitas tubuh, dimana pemakaian kortikosteroid dan
sitostatika akan terjadi penekanan dari sebagian besar sistem imunitas, seperti
mengambat fungsi sel makrofag, sel monosit dan sel neutrofil. Selain itu CsA tidak
menyebabkan depresi sumsum tulang dan tidak mengakibatkan efek mutagenic seperti
obat sitostatika.14
dengan kortikosteroid dosis tinggi yang diberikan secara topical dan injeksi sub-tenon’s
periokuler pada awal penyakit, dan sesekali dengan sistemik. Dianjurkan juga pemberian
III.8. KOMPLIKASI
1. Hypopion terlihat hanya sementara –terlihat di pagi hari dan menghilang di sore
hari. Ini dapat membantu diagnosa jika pasien atau kerabat dekatnya dapat
2. Kulit ‘lepuh’ tes relativ tidak spesifik tapi mudah dilakukan. Cairan tuberculin
3. Riwayat ulkus apthosa bukan merupakan diagnosa pasti. Karena banyak orang
terkenan ulkus pada mulut karena kausa lain. Tetapi ini dapat berguna membantu
seperti ulkus dan kapan terakhir diderita. Ulkus pada Penyakit Behcet bertahan
4. Pada pasien dengan sarkoidosis, tipe pasti dari makanan dan stimulan faktor
lingkungan lain dapat eksaserbasi atau karena serangan berulang dari uveitis
diberikan sebelum (atau sedikitnya pada waktu yang sama) terapi kortikosteroid
Hasil penelitian prospektif CsA pada pasien uveitis yang refrakter terhadap
pengobatan konvnsional di RSCM memberikan hasil yang cukup baik dalam hal
KESIMPULAN
Penyakit atau sindrom Behcet adalah suatu penyakit sitemik dari penyebab yang
tidak bisa dipastikan yang ditandai oleh adanya iridosiklitis berulang dengan hypopion,
ulkus apthosa dalam mulut dan genetalia, dan kulit, serta manifestasi sistem syaraf pusat
keturunan darah “silk route” mencakup daerah Mediterania, Timur Tengah dan Jepang.
Insiden pasti tidak diketahui. Etiologi penyakit ini masih belum jelas, tetapi
vaskulitis dicurigai.
spesifik dan kekambuhan penyakit tersebut. Gejala-gejala penyakit ini tidak terjadi
bersamaan, tapi dapat terjadi kapan saja. Tingkat kepastian diagnosa didasarkan kepada
garis pedoman diagnostik Kelompok Studi Internasional, diagnosis klinis praktis, dan
Terapi spesifik untuk penyakit ini belum ada, berbagai macam obat telah dicoba
baik sistemik maupun topikal, namun sampai saat ini hasilnya belum ada yang
memuaskan. Saat ini hanya difokuskan untuk mengurangi ketidakenakkan dan mencegah
1. Hollwich F., Iris, Oftalmologi, Edisi Kedua, Binarupa Aksara, Jakarta, 1993: 115-
123, 129-131.
3. http: //www.ninds.nih.gov/health_and_medical/disorders/behcet_doc.htm
4. http://www.mc.vanderbilt.edu/peds/pidl/allergy/behcet.htm
5. http://www.orthop.washington.edu/artrhitis/types/behcets/01
6. http://208.56.230.9/basic.htm
7. http://www.behcets.org.uk/
10. Langlais R. dkk., Kelainan Rongga Mulut Yang Lain, Atlas Berwarna,
11. Haryana S. M., Dasar-Dasar Imunologik pada Penyakit Mata, seminar EED-
12. Spencer, William H., Ophthalmic Pathology, An Atlas and Textbook, Volume 2,
13. Smith, Ronald E., Uveitis: A Clinical Approach to Diagnosis and Management,