0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan4 halaman

Analisis Kebijakan 5.,1 - 5.2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 4

5.

1 Analisis Implikasi Kebijakan Pembangunan dan Kebijakan Tata Ruang Nasional


dan Daerah Provinsi Terhadap Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman

Kebijakan Pembangunan Nasional melalui Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) arah kebijakan tata ruang nasional terhadap Kota
Balikpapan, dapat dilihat dari pada Proyek Prioritas Nasional dalam Pengembangan Kota
Besar di Kalimantan Timur, dimana Balikpapan direncanakan untuk mewujudkan keterkaitan
antar wilayah melalui pengembangan jaringan transportasi terpadu di darat, laut dan udara
diantaranya ialah pengembangan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan,
Pembangunan Jalur KA Trans Kalimantan (Balikpapan - Samarinda), Pengembangan
Pelabuhan Kariangau, Pembangunan kapal penyebrangan perintis Garongkong-Kariangau,
Jalan Akses dan Jembatan Pulau Balang. Selain itu Balikpapan juga direncanakan untuk
pengembangan prasarana yaitu pembangunan Pipa Gas Bumi (Kaltim - Kalsel), SPALD-T
Skala Kota/Regoinal, SPALD-T Skala Permukiman, dan SPALD-S Skala Kota (IPLT).

A. Kebijakan Tata Ruang Nasional Terhadap Perumahan dan Permukiman Kota


Balikpapan
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Kota
Balikpapan memiliki fungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Kawasan Strategis
Nasional (KSN). Adapun fungsi dan peran Kota Balikpapan dalam konteks perwilayahan
pembangunan adalah sebagai berikut :
1. Balikpapan sebagai Pusat Kegiatan Nasional
Aktivitas-aktivitas yang ada di Kota Balikpapan diarahkan untuk skala pelayanan tingkat
nasional serta diarahkan agar dapat menjadi wilayah maju dan mempunyai peran dominan
terhadap perkembangan perekonomian Negara Indonesia. Beberapa kegiatan yang
mempunyai skala pelayanan tingkat nasional adalah status Balikpapan yang merupakan
produsen komoditi industri pengolahan minyak (1,3 juta ton) dalam lingkup nasional.
Produsen dan konsumen komoditi industri pengolahan non migas (852 ribu dan 679 ribu ton)
dengan lingkup antar pulau dan nasional.
2. Peran Balikpapan sebagai lokasi Pelabuhan Laut Internasional
Untuk mendukung fungsi Kota Balikpapan sebagai PKN (Pusat Kegiatan Nasional) maka
keberadaan sarana prasarana pendukung segala aktivitas yang berlangsung dalam wilayah
PKN itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka di wilayah Kota Balikpapan dikembangkan
Pelabuhan Laut Internasional sebagai transit point distribusi barang skala nasional dan
internasional. Kondisi ini didukung oleh lokasi Kota Balikpapan yang berbatasan langsung
dengan laut yang merupakan ALKI II.
3. Peran Balikpapan sebagai Kawasan Lindung Nasional
 Hutan Lindung S. Wain seluas 9.872,9 Ha.
 Hutan Lindung S. Manggar seluas 4.999 Ha.
4. Kawasan Andalan
Kawasan Andalan yang berada di kawasan Bontang-Samarinda Tenggarong-Balikpapan,
Penajam dan sekitarnya dengan aktivitas seperti industri, pertambangan, perkebunan,
kehutanan , perikanan, dan pariwisata.
5. Peran Kota Balikpapan Sebagai Pendukung MP3EI
Kota Balikpapan merupakan kota yang strategis dalam Master Plan Pengembangan
danPerluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), mengingat di wilayah Kota Balikpapan terdapat
kegiatan ekonomi utama untuk minyak dan gas dikoridor Ekonomi Kalimantan direncanakan
terdapat di lokus Balikpapan berupa proyek-proyek utama seperti penambahan kapasitas
produksi BBM dan berbagai pembangunan infrastruktur yang mendukung Kalimantan
sebagai koridor III dalam pengembangan perekonomian nasional.

B. Kebijakan Rencana Pembangunan Provinsi Terhadap Perumahan dan


Permukiman
Berdasarkan RTRW Provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan yang diarahkan sebagai
Pusat Pelayanan Primer di Provinsi Kalimantan Timur yaitu pusat yang melayani wilayah
Provinsi Kalimantan Timur, wilayah Kalimantan bagian utara dengan wilayah internasional
dan wilayah Kalimantan bagian timur dengan wilayah nasional. Kota Balikpapan memiliki
fungsi kegiatan sebagai:
1. Pusat Pemerintahan Kota,
2. Pusat Perdagangan Regional,
3. Pusat Industri,
4. Pusat Transportasi Udara Transportasi Internasional,
5. Pusat Pengolahan Migas.
Dari penetapan ruang tersebut maka arah dan strategi pengembangan ruang wilayah Kota
Balikpapan mengarah ke kawasan Perdagangan dan Jasa Regional, dan Industri Pengolahan
sebagai faktor dan elemen pembentuk ruang. Hal ini didasarkan :
1. Kota Balikpapan merupakan Pintu gerbang Wilayah Indonesia Timur. Hal ini sesuai
dengan kedudukannya sebagai PKN dan potensinya sebagai kota jasa, kota transit yang
dilengkapi dengan fasilitas jasa dan transportasi. Balikpapan sebagai Gerbang
Wilayah/Regional ditandai dengan keberadaan Bandara Internasional atau pelabuhan laut
utama serta pelabuhan pengumpan regional yang lengkap dibanding kawasan lain di
Kalimantan bahkan Wilayah Indonesia Timur.
2. Balikpapan merupakan simpul utama kegiatan di Kalimantan Timur. Mengingat kota ini
merupakan jalur distribusi dan outlet dari dan ke kabupaten/kota dan Provinsi
Kalimantan Timur.

5.2 Analisis Implikasi Kebijakan Pembangunan dan Kebijakan Tata Ruang Daerah
Kabupaten/Kota Terhadap Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Berdasarkan RTRW Kota Balikpapapan Tahun 2011-2031 Kebijakan penataan ruang Kota
Balikpapan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa pokok kegiatan penataan ruang.
Kebijakan penataan ruang di wilayah kota meliputi :
No Klasifikasi Keterangan
.
1 Visi Kota Balikpapan Tahun 2005 Terwujudnya Balikpapan sebagai Kota 5
-2025 Demensi : Jasa, Industri, Perdagangan,
Pariwisata, Pendidikan & Budaya dalam Bingkai
Madinatul Iman.
2 Konsep Perumusan Penataan Ruang - Berdemensi industri, perdagangan, jasa,
Kota Balikpapan pariwisata,
budaya dan pendidikan.
- Berwawasan lingkungan.
- Berkelanjutan.
3 Tujuan Penataan Ruang Menjadikan Balikpapan sebagai kota jasa yang
dinamis,selaras dan hijau guna mendukung
fungsinya sebagaiPusat Pertumbuhan Nasional.

4 Kebijakan Penataan Ruang - Penguatan fungsi pusat-pusat pelayanan,


- Peningkatan aksesibilitas antar kawasan,
- Peningkatan pelayanan sistem jaringan
prasarana yangterpadu, merata dan ramah
lingkungan (zero waste),
- Perwujudan kelestarian kawasan lindung,
-Peningkatan RTH yang proporsional di seluruh
wilayah kota,
- Pengembangan kawasan budidaya yang
produktif dan berwawasan lingkungan,
- Pengembangan kawasan strategis kota,
- Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan
keamanan Negara.
5 Strategi kawasanPerumahan Mengembangkan kawasan perumahan dengan
konsep hunian berimbang dan terjangkau dengan
pusat-pusat pelayanan

Adapun arahan rencana pembangunan daerah Kota Balikpapan dalam RPJMD Kota
Balikpapan Tahun 2011-2016 untuk Bidang Cipta Karya yang termuat didalam misi ke-6,
yaitu Meningkatkan infrastruktur Kota yang Representatif:
a. Peningkatan aksesbilitas dan pengurangan kemacetan lalu lintas.
b. Penyediaan prasarana pejalan kaki.
c. Penyediaan prasarana pendukung transportasi.
d. Penyediaan transportasi yang aman dan efisien.
e. Peningkatan ketersediaan air baku.
f. Peningkatan cakupan pelayanan air minum
g. Pembangunan bozem dan normalisasi drainase.
h. Peremajaan perumahan tidak layak huni.
i. Penyediaan rumah sederhana untuk PNS.
j. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.
k. Penyediaan hunian veritkal.
l. Peningkatan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan permukiman.
m.Penyusunan rencana Tata Ruang.
n. Peningkatan luas Hutan Lindung.
o. Peningkatan luas RTH.
p. Peningkatan pemanfaatan Kawasan Pesisir.
q. Pengendalian Tata Ruang berdasar pada RTRW Kota.

Anda mungkin juga menyukai