Analisis Kebijakan 5.,1 - 5.2
Analisis Kebijakan 5.,1 - 5.2
Analisis Kebijakan 5.,1 - 5.2
Kebijakan Pembangunan Nasional melalui Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) arah kebijakan tata ruang nasional terhadap Kota
Balikpapan, dapat dilihat dari pada Proyek Prioritas Nasional dalam Pengembangan Kota
Besar di Kalimantan Timur, dimana Balikpapan direncanakan untuk mewujudkan keterkaitan
antar wilayah melalui pengembangan jaringan transportasi terpadu di darat, laut dan udara
diantaranya ialah pengembangan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan,
Pembangunan Jalur KA Trans Kalimantan (Balikpapan - Samarinda), Pengembangan
Pelabuhan Kariangau, Pembangunan kapal penyebrangan perintis Garongkong-Kariangau,
Jalan Akses dan Jembatan Pulau Balang. Selain itu Balikpapan juga direncanakan untuk
pengembangan prasarana yaitu pembangunan Pipa Gas Bumi (Kaltim - Kalsel), SPALD-T
Skala Kota/Regoinal, SPALD-T Skala Permukiman, dan SPALD-S Skala Kota (IPLT).
5.2 Analisis Implikasi Kebijakan Pembangunan dan Kebijakan Tata Ruang Daerah
Kabupaten/Kota Terhadap Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Berdasarkan RTRW Kota Balikpapapan Tahun 2011-2031 Kebijakan penataan ruang Kota
Balikpapan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa pokok kegiatan penataan ruang.
Kebijakan penataan ruang di wilayah kota meliputi :
No Klasifikasi Keterangan
.
1 Visi Kota Balikpapan Tahun 2005 Terwujudnya Balikpapan sebagai Kota 5
-2025 Demensi : Jasa, Industri, Perdagangan,
Pariwisata, Pendidikan & Budaya dalam Bingkai
Madinatul Iman.
2 Konsep Perumusan Penataan Ruang - Berdemensi industri, perdagangan, jasa,
Kota Balikpapan pariwisata,
budaya dan pendidikan.
- Berwawasan lingkungan.
- Berkelanjutan.
3 Tujuan Penataan Ruang Menjadikan Balikpapan sebagai kota jasa yang
dinamis,selaras dan hijau guna mendukung
fungsinya sebagaiPusat Pertumbuhan Nasional.
Adapun arahan rencana pembangunan daerah Kota Balikpapan dalam RPJMD Kota
Balikpapan Tahun 2011-2016 untuk Bidang Cipta Karya yang termuat didalam misi ke-6,
yaitu Meningkatkan infrastruktur Kota yang Representatif:
a. Peningkatan aksesbilitas dan pengurangan kemacetan lalu lintas.
b. Penyediaan prasarana pejalan kaki.
c. Penyediaan prasarana pendukung transportasi.
d. Penyediaan transportasi yang aman dan efisien.
e. Peningkatan ketersediaan air baku.
f. Peningkatan cakupan pelayanan air minum
g. Pembangunan bozem dan normalisasi drainase.
h. Peremajaan perumahan tidak layak huni.
i. Penyediaan rumah sederhana untuk PNS.
j. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.
k. Penyediaan hunian veritkal.
l. Peningkatan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan permukiman.
m.Penyusunan rencana Tata Ruang.
n. Peningkatan luas Hutan Lindung.
o. Peningkatan luas RTH.
p. Peningkatan pemanfaatan Kawasan Pesisir.
q. Pengendalian Tata Ruang berdasar pada RTRW Kota.