14 14 1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN BAHAN KIMIA OBAT (BKO) NATRIUM DIKLOFENAK DALAM

BEBERAPA SEDIAAN JAMU REMATIK YANG BEREDAR


DI PASAR PURWADADI SUBANG

Lisna Dewi, Hilma Hendrayanti, Cucu Nurhayati


Prodi Farmasi, Universitas Al-Ghifari

ABSTRAK

Telah dilakukan pemeriksaan bahan kimia obat (BKO) natrium diklofenak dalam jamu
rematik yang beredar di Pasar Purwadadi Subang. Jamu rematik yang digunakan pada
penelitian ini yaitu 10 macam merek jamu rematik yang di jual di Pasar Purwadadi
Subang dengan kriteria jamu paling diminati masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah terdapat bahan kimia obat natrium diklofenak dan berapa kadar
yang terkandung dalam jamu rematik. Dengan metode KLT digunakan untuk analisis
kualitatif dan metode spektrofotometri UV-Vis untuk analisis kuantitatif. Fase diam
yang digunakan gel GF254 dan fase gerak yang digunakan toluen : etil asetat : asam
asetat glasial (60:40:1) dan toluen : aseton (1:2). Dari campuran fase gerak didapatkan
ada 3 sampel jamu rematik yang positif mengandung natrium diklofenak dari 10 sampel.
Sampel yang positif mengandung natrium diklofenak dibaca dengan spektrofotometri
UV-Vis dengan λ maksimal 276 nm. Parameter Analisis dengan spektrofotometri UV-
Vis didapatkan kadar natrium diklofenak dalam sampel 1 sebesar 16,11 mg sampel 2 sebesar
12,782 mg dan pada sampel 3 sebesar 10,731 mg. Kandungan natrium diklofenak
dalam perdagangan sediaan natrium diklofenak sebesar 25 mg.

Kata kunci : Jamu Rematik, Natrium Diklofenak, KLT, Spektrofotometri UV-Vis, BKO

ABSTRACT

Has performed an examination of chemical drugs (BKO) sodium diklofenak in herbal


medicine heumatic Purwadadi Market circulating in Subang. Rheumatic herb that is used in
this study i.e., 10 kinds of rheumatism which herbs brand on sale in markets Purwadadi
Subang criteria jamu most sought after community. The purpose of this research is to find out
if there are chemicals in the drug sodium diklofenak and how the levels contained in
herbal medicine rheumatism. With TLC method used for the analysis of qualitative and
UV-Vis spectrophotometry method for quantitative analysis. The silent phase of the used
gel GF254 and phases of motion used toluen: ethyl acetate: glacial acetic acid (60:40:1)
and the toluen: acetone (1:2). From a mixture of motion phase obtained there are 3
sample herbal medicine contains sodium positive rheumatoid diklofenak of 10 samples.
A positive sample contains sodium diklofenak read with UV-Vis spectrophotometry with
λ maximum 276 nm. Parameters analysis by UV-Vis spectrophotometry acquired levels of
sodium diklofenak in sample 1 sample 2 mg of 16.114 of 12.782 mg and in sample 3
of 10.731 mg. of sodium diklofenak Content in the trade preparations of sodium
diklofenak of 25 mg.

Keywords : Jamu Rematik, Natrium Diklofenak , TLC, SpectrophotometryUv-Vis, BKO

PENDAHULUAN yang mayoritas melibatkan tumbuhan untuk


Obat tradisional atau jamu adalah bahan penyembuhan penyakit dan lebih dari 80%
atau ramuan bahan yang berupa bahan penduduk dunia menggunakan obat herbal
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik untuk mendukung kesehatan mereka. Fakta-
atau campuran dari bahan-bahan tersebut, fakta tersebut menunjukan bahwa tumbuhan
yang secara tradisional telah digunakan untuk obat memiliki arti penting yakni secara
pengobatan berdasarkan pengalaman (Depkes mendasar mendukung kehidupan maupun
RI,2009.3). WHO pada tahun 2008 mencatat potensi perdagangan (Saefudin, 2011). Sesuai
bahwa 68% penduduk dunia masih dengan peraturan perundang-undangan yang
menggantungkan sistem pengobatan tradisional berlaku, obat tradisional dilarang
menggunakan bahan kimia hasil isolasi atau sendi. Rematik banyak jenisnya, termasuk
sintetik berkhasiat obat yang sering disebut diantaranya asam urat (gout artritis) yang
dengan bahan kimia obat merupakan jenis rematik yang paling populer
(BKO) (Dalli, 2016). dan banyak diderita penduduk Indonesia
Mengonsumsi obat tradisional dengan (Wijayakusuma, 2006). Pada penelitian ini
menggunakan bahan kimia obat keras dapat menggunakan metode Kromatografi Lapis
membahayakan kesehatan bahkan mematikan. Tipis (KLT), hal ini diperlukan untuk
Pemakaian obat keras harus melalui resep menentukan adanya penambahan bahan kimia
dokter. BKO pada pengobatan modern selalu obat dalam jamu rematik. Dan metode
disertai takaran atau dosis, aturan pakai yang spektrofotometri UV-Vis, dapat digunakan
jelas dan peringatan–peringatan akan bahaya untuk menentukan kadar natrium diklofenak
dalam penggunaannya demi menjaga yang terkandung dalam jamu rematik.
keamanan penggunanya (Depkes RI, 2010). Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin
Pemakain bahan kimia obat dalam jangka mengetahui apakah natrium diklofenak
panjang menyebabkan kerusakan fungsi organ digunakan sebagai bahan tambahan pada jamu
tubuh.Oleh karena itu dibutuhkan rematik yang beredar di pasaran.
pengawasan oleh BPOM supaya tidak Penelitian ini diharapkan memberikan
beredar bahan kimia obat yang ditambahkan informasi kepada masyarakat agar lebih
dalam jamu rematik (BPOM RI, 2009). berhati-hati dalam mengkonsumsi jamu rematik
Bahan-bahan kimia berbahaya yang yang dipasarkan. Pengambilan sampel
digunakan meliputi metampiron, fenilbutazon, dilakukan di Pasar Purwadadi Subang karena
deksametason, allopurinol, CTM, sildenafil di pasar tersebut minat masyarakat terhadap
sitrat, tadalafil, natrium diklofenak dan jamu cukup tinggi namun pengawasan
parasetamol. Obat-obat yang mengandung terhadap peredaran jamu masih kurang.
bahan-bahan kimia tersebut memiliki efek
samping berbahaya (Badan Pengawasan Obat METODOLOGI
& Makanan RI, 2010). Alat yang digunakan pada penelitian ini
Natrium diklofenak merupakan golongan labu ukur, beaker glass, tabung reaksi, mikro
anti inflamasi non steroid (AINS) derivat asam pipet, cawan, timbangan analitik, sonikator,
fenil asetat yang dipakai untuk mengobati kuvet, Spektrofotometri Uv-Vis, chamber.
penyakit rematik dengan kemampuan Bahan yang dibutuhkan pada penelitian ini
menekan tanda-tanda dan gejala-gejala adalah natrium diklofenak, metanol, etil
inflamasi. Natrium diklofenak cepat diserap asetat, asam asetat glasial, ammonia, aseton,
sesudah pemberian secara oral,tetapi aquadest, plat KLT silikagel GF254,
bioavaibilitas sistemiknya rendah hanya klorofom, KMnO4, AgNO3, HNO3, HCl 2 M,
antara 30-70% sebagai efek metabolisme jamu rematik.
lintas pertama di hati. Waktu paruh natrium
diklofenak juga pendek yakni hanya 1-2 Jamu rematik yang digunakan 10 macam
jam. Efek-efek yang tidak diinginkan bisa jamu rematik yang diperoleh di Pasar
terjadi pada kira-kira 20% dari pasien Purwadadi Subang. Dengan kriteria jamu
meliputi distres gastrointestinal, pendarahan rematik yang diminati masyarakat. Dipilih 10
yang terselubung, dan timbulnya ulserasi merk jamu berdasarkan
lambung (Katzung, 2002). rumus:
Dalam arti medis, rematik merupakan
istilah yang kurang jelas dan tidak spesifik
sehingga jarang dipakai dalam praktek
kedokteran. Karena keluhan utamanya nyeri keterangan :
dan pegal-pegal. Penyakit rematik sangat n = Jumlah Sampel
mengganggu aktivitas penderita, terutama N = Jumlah Total Populasi
aktivitas yang memerlukan gerak tubuh e = Batas Toleransi Error
(Wijayakusuma, 2006). Rematik termasuk Sampel jamu ditimbang sebanyak 400
dalam kelompok penyakit reumatologi,yang mg kemudian dilarutkan dalam metanol
menunjukkan suatu kondisi dengan nyeri dan sampai 10 mL kemudian disaring
kaku yang menyerang anggota gerak, yaitu Uji Warna dengan KMnO4
sendi, otot, tulang, maupun jaringan sekitar
Larutan standar natrium diklofenak dan mL, kemudian dibaca untuk mencari λ
sampel yang telah dieksktraksi diambil maksimum menggunakan spektrofotometri
sebanyak 1 mL, dimasukkan ke dalam tabung UV-Vis (Dhaneshwar & Bhusari, 2010). Dibuat
reaksi terpisah kemudian masing-masing konsentrasi 5 ppm ; 7 ppm ; 9 ppm ; 11
ditambahkan KMnO4 akan berubah warna ppm ; 15 ppm ; dan 17 ppm. Dari larutan
menjadi coklat bila direaksikan dengan standar natrium diklofenak, dibaca dengan
senyawa yang memiliki ikatan rangkap. spektrofotometri UV-Vis pada panjang
gelombang 276 nm kurva bakunya dengan
Uji Warna dengan AgNO3 persamaan garis linier Y= bx+a dihitung
Larutan standar natrium diklofenak dan koefisien korelasi (r) dari kurva kalibrasi
sampel yang telah di ekstraksi diambil tersebut.
sebanyak 1 mL, dimasukkan ke dalam tabung
reaksi terpisah kemudian masing-masing Pengukuran Kadar Sampel
tabung ditambahkan AgNO3 1 mL kemudian Ditimbang 400 mg sampel jamu rematik
dikocok. Larutan AgNO3 akan membentuk dilarutkan dengan metanol 10 mL kemudian
endapan putih bila direaksikan dengan disaring (Lathif, 2013). Hasil ekstraksi
klorida yang terdapat pada senyawa natrium diuapkan lalu dilarutkan menggunakan
diklofenak aquadest sebanyak 10 mL. Kemudian
dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis
Uji Warna dengan HNO3 pada panjang gelombang maksimum untuk
Dimasukkan kedalam tabung reaksi terpisah natrium diklofenak pada 276 nm masing-
HCl 2 M sebanyak 2 mL, kemudian masing sampel diulang sebanyak tiga kali
ditambahkan 2-3 tetes larutan standar (Dalli ,2016). Kadar dari sampel jamu
natrium diklofenak dan sampel yang telah diketahui berdasarkan persamaan kurva baku.
diekstraksi kedalam masing-masing tabung,
dinginkan sampai suhu 5-10o C kemudian HASIL DAN PEMBAHASAN
ditambahkan 5 tetes larutan natrium nitrit, Uji reaksi warna dan endapan
dikocok dan amati perubahannya amina menggunakan pereaksi KMnO4, AgNO3 dan
sekunder denagan asam nitrat akan HNO3. Uji reaksi warna bertujuan untuk
menghasilkan cairan kental berwarna kuning mengetahui keberadaan gugus fungsi natrium
(Riawiyanto, 2009). diklofenak pada sampel jamu.

Kromatografi Tabel 1.
Ekstrak ditotol pada plat KLT (lempeng silika Hasil Uji Warna dan Endapan
Gel GF254) dengan fase gerak toluena : etil
asetat : asam asetat : glasial (60:40:1) dan Sampel Hasil Uji Warna
+KMNO4 +AgNO3 +HNO3
toluen : aseton (Abdul Latif, 2013). Kemudian 1 Positif Positif Positif
bercak dilihat dibawah lampu ultra violet 2 Positif Positif Positif
pada panjang gelombang 254 nm, kemudian di 3 Positif Positif Negatif
ukur dan di hitung nilai Rf dan 4 Positif Negatif Negatif
dibandingkan dengan Rf standar natrium 5 Positif Negatif Negatif
diklofenak. Jarak Rf dihitung dengan 6 Positif Negatif Negatif
7 Positif Negatif Negatif
menggunakan rumus :
8 Positif Negatif Negatif
9 Positif Negatif Negatif
10 Positif Negatif Negatif

Tujuan dari reaksi warna yaitu untuk


Uji Kuantitatiff dengan Metode spektro menguji adanya suatu senyawa tertentu dalam
fotometri UV-Vis suatu sampel, reaksi warna tidak dapat
Pembuatan Kurva Standar dijadikan dasar untuk mengidentifikasi
Natrium diklofenak baku ditimbang sebanyak senyawa oba, tetapi warna yang terbentuk
50 mg, dimasukan ke dalam labu takar 100 mungkin positif terhadap gugus fungsi
mL dan dilarutkan menggunakan metanol tertentu, sehingga reaksi warna berhubungan
sampai 100 mL. Dipipet 50 µL dan dengan aspek gugus fungsi dari struktur
ditambahkan dengan aquadest sampai 10 senyawa obat tersebut. Tes warna dengan
KMnO4 menghasilkan reaksi warna coklat Tabel 2.
yang mengindikasikan adanya reaksi oksidasi Nilai RF setiap Sampel
yang mengakibatkan ikatan rangkap dua
terputus menjadi ikatan rangkap tunggal.
Reaksi oksidasi mengubah bilangan
oksidasi Mn dalam KMnO4 +7 menjadi
senyawa MnO4 dengan bilangan oksidasi +4
sehingga merubah warna ungu menjadi
coklat. Dari reaksi tersebut dapat diketahui
bahwa sampel tersebut memiliki ikatan
rangkap dua. Pada reaksi warna dengan
KMnO4 ini semua sampel diidentifikasi
positif karena menunjukan perubahan warna
menjadi coklat. Ikatan rangkap yang
teridentifikasi kemungkinan berasal dari zat
yang terkandung dalam jamu seperti senyawa
flavanoid yang berasal dari komposisi jamu Keterangan: Fase gerak 1 = Toluene : etil
yang berasal dari tumbuhan. asetat : asam asetat glasial (60:40:1)
Tes endapan dengan AgNO3 Fase Gerak 2 = Toluene : Aseton
menunjukan hasil positif pada sampel 1, 2
dan 3 dengan terbentuknya endapan putih. Dan untuk fase gerak toluene : aseton (1:2)
Terbentuknya endapan putih mengindikasikan sampel 1 memiliki nilai Rf 0,76 sampel 2
adanya Cl dalam sampel jamu rematik. memiliki nilai Rf 0,75 dan untuk sampel 3
Endapan terbentuk karena Ag+ pada AgNO3 memiliki Rf 0,75 (Tabel 2) intensitas bercak
bereaksi dengan Cl- sehingga menjadi pada sampel 1, sampel 2 dan sampel 3 yang
terlalu jenuh dengan zat terlarut. Tes warna di duga mengandung natrium diklofenak
dengan HNO3 menunjukan hasil positif pada menunjukan pemadaman yang hampir sama,
sampel 1, 2, dan 3 dengan perubahan warna sehingga dapat disimpulkan bahwa
semula bening menjadi keruh dan mengental. kandungan natrium diklofenak pada ketiga
sampel tersebut konsentrasi nya hampir sama
Hasil Uji KLT tetapi besar konsentrasi natrium diklofenak
Alasan pemilihan metode KLT adalah akan terlihat lebih jelas setelah dilakukan
pelaksanaannya lebih mudah dan lebih murah analisis kuantitatif menggunakan metode
dibandingkan kromatografi kolom, peralatan spektrofotometri uv-vis.
yang digunakan lebih sederhana, banyak
digunakan untuk tujuan analisis dan KLT Pembuatan Kurva Baku
lebih fleksibel dalam pemilihan fase gerak. Hasil scanning panjang gelombang
Dengan sistem fase gerak 1 (toluene : etil terhadap larutan standar natrium diklofenak
asetat : asam asetat glasial 60:40:1) dan didapat λ maksimal 276 nm
sistem fase gerak 2 (toluene : aseton). Dari
kedua fase gerak yang digunakan untuk
mengidentifikasi 10 sampel jamu rematik ada
3 produk jamu rematik yang memiliki noda
yang sama dengan standar natrium
diklofenak yaitu sampel 1, sampel 2 dan
sampel 3 sedangkan 7 sampel lainnya
negatif mengandung natrium diklofenak.
Beberapa sampel memiliki nilai Rf
yang hampir sama yaitu pada sistem
Gambar 1.
toluene : etil asetat : asam asetat glasial (60 : 40 Panjang Gelombang Natrium Diklofenak
:1) sampel 1 memiliki Rf 0,84 mendekati RF
standar natrium diklofenk, sampel 2 memiliki Dari hasil pengukuran serapan pada
Rf 0,8 dan sampel 3 memiliki Rf 0,84 konsentrasi 5 μg/ml sampai 17 μg/ml pada
(Tabel 2) panjang gelombang 276 nm. Dari pembuatan
kurva baku natrium diklofenak didapat
r=0,995 dengan persamaan garis linier y = (PERMENKES No.006 th 2012).
0,019 + 0,148 Dikarenakan akan berbahaya apabila
dikonsumsi secara rutin karena natrium
diklofenak dikontraindikasikan terhadap
pengidap hipertensi

SIMPULAN
Dalam 10 sampel yang diambil di
daerah Pasar Purwadadi Subang terdapat 3
produk yang positif mengandung natrium
diklofenak. Kadar natrium diklofenak pada
sampel 1 sebesar 16,114 mg ,sampel 2
sebesar 12,278 mg dan sampel 3 sebesar
10,731 mg.
Gambar 2.
Hasil Linearitas Natrium Diklofenak DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Tabel 3. Republik Indonesia, 2009, Tentang
Hasil Penentuan Kadar Natrium Diklofenak Obat Tradisional mengandung Bahan
Kimia Obat, KH.00.01.1.43.2397.

Badan Pengawas Obat dan Makanan


Republik Indonesia, 2010, Tentang
Obat Tradisional mengandung Bahan
Kimia Obat, HM.03.03.1.43.08.10.8013

Departemen Kesehatan Republik Indonesia


(2009). Public warning/peringatan
Nomor KH.00.01.1.5116 Tentang
Obat Tradisional, Badan Pengawasan
Obat dan Makanan, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia


(2010). Kumpulan peraturan
perundang-undangan di bidang Obat
Dari hasil perhitungan tabel 4 terdapat 3
Tradisional, Badan Pengawasan Obat
jamu rematik yang mengandung natrium
dan Makanan, Jakarta.
diklofenak pada jamu rematik yang beredar
di daerah Pasar Purwadadi Subang didapat
Dalli, Ibrahim. 2016. Skripsi : Pembuatan
hasil kadar natrium diklofenak yang
Strip Indikator Natrium Diklofenak
terkandung menunjukkan hasil pada sampel 1
menggunakan Polimer Polistiren (PS)
sebesar 16,114 mg sampel 2 sebesar 12,782
dan Polimetakrilat (PMMA) Untuk
mg dan sampel 3 sebesar 10,731 mg,
Deteksi Natrium Diklofenak dalam
sedangkan dalam sediaan dagang natrium
Jamu Pegal Linu., Jatinangor : Fakultas
diklofenak dijual dalam bentuk tablet
Farmasi Universitas Padjadjaran.
mengandung natrium diklofenak sebesar 25
mg dan 50 mg. walau pun kadar tersebut
Katzung, B. G. (2002). Farmakologi Dasar
kurang dari dosis minimal namun tetap
dan Klinik, edisi II. Jakarta, Salemba
menyalahi aturan PERMENKES No.006
Medika. Halaman 671, 677-678.
tentang industri dan usaha obat tradisional
tahun 2012 pasal 37 (1) yang berbunyi
Latif, Abdul. 2013. Skripsi : Analisis Bahan
setiap industri dan usaha obat tradisional
Kimia Obat dalam Jamu Pegal
dilarang membuat segala jenis obat
Linu Yang di Jual di Surakarta
tradisional yang mengandung bahan kimia
menggunakan Metode Spektrofoto
hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat
metri UV., Surakarta : Fakultas
Farmasi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Riswayanto, 2009, Kimia Organik. Jakarta :


Erlangga.

Saefudin, Aziz ; Rahayu ; Viesa ; Teruna ;


Hilwan Yuda. 2011, Standarisasi
Bahan Obat Alam, Edisi pertama.
Yogyakarta : Graha Ilmu.

Wijayakusuma, H.M. 2006. Atasi Asam


Urat dan Rematik Ala Hembing.
Depok : Penerbit Puspa Swara, Anggota
Ikapi.

Anda mungkin juga menyukai