Jenis Beton
Jenis Beton
Jenis Beton
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
JENIS BETON
f. Beton cenderung untuk retak, karena semen nya hidrolis. Baja tulangan
bisa berkarat, meskipun tidak terekspose separah struktur baja
g. Kualitasnya sangat tergantung cara pelaksanaan di lapangan. Beton yang
baik maupun yang buruk dapat terbentuk dari rumus dan campuran yang
sama
Sampai saat ini beton masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan
struktur.Selain karena kemudahan dalam mendapatkan material penyusunnya, hal
itu juga disebabkan oleh penggunaan tenaga yang cukup besar sehingga dapat
mengurangi masalah penyediaan lapangan kerja.Beton digunakan untuk membuat
perkerasan jalan, struktur bangunan, pondasi, jalan, jembatan, struktur parkiran
dan masih banyak lagi.
Pemisahan ini terjadi bila adanya kohesi dari adukan beton tidak mampu
untuk menahan butiran agregat untuk tetap mengambang. Beton tidak
mungkin dipadatkan apabila terjadi pemisahan agregat kasar dari
adukannya, dan bila ini terjadi maka kualitas beton di tempat tersebut
kurang baik. Pengaruh segregasi dapat diatasi dengan mengubah susunan
gradasi dan kadar semen, dimana dengan cara ini campuran yang di
hasilkan masih tetap mempunyai sifat kemudahan untuk di kerjakan.
b. Pemisahan air dari campuran
Dapat terjadi akibat proses pengendapan butiran semen yang
mengambang. Proses ini terjadi setelah proses pengecoran dalam bakisting
selesai. Bleeding dapat diamati dengan terbentuknya lapisan air yang
tergenang dipermukaan beton. Pada campuran beton normal dengan
kekentalan agak tinggi, proses ini secara bertahap dengan merembesnya air
keseluruh permukaan beton.
c. Penguapan dan susut plastis Pada daerah yang beriklim tropis, penguapan
dapat mengganggu sifat kemudahan pengerjaan campuran beton, karena
campuran dengan segera kehilangan keplastisannya sebelum proses
pemadatan dapat dilakukan secara sempurna. Penguapan menjadi
permasalahan bila tingkat kecepat penguapan melebihi kecepatan bleeding.
b. Agregat Kasar
Langkah awal untuk mempersiapkan agregat kasar berupa batu
pecah adalah dengan memisahkan butiran agregat berdasarkan ukuran
butiran, dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan saringan.
Setelah pemisahan butiran agregat kasar selesai, batu pecah dicuci untuk
membuang kotoran yang melekat pada agregat agar dapat meningkatkan
kualitas agregat.
Adapun kualitas agregat yang dapat menghasilkan beton mutu
tinggi adalah:
13
Fungsi semen ialah bereaksi dengan air menjadi pasta semen. Pasta semen
berfungsi untuk melekatkan butir-butir agregat agar menjadi suatu kesatuan massa
yang kompak/padat. Selain itu pasta semen mengisi rongga-rongga antara
butirbutir agregat. Walaupun volume semen hanya kira-kira 10% saja dari volume
beton, namun karena merupakan bahan perekat yang aktif dan mempunyai harga
yang mahal dari pada bahan dasar beton yang lain perlu diperhatikan/dipelajari
secara baik. (Tjokoridimulyo, 2004, dalam Muhammad Ikhsan Saifuddin, 2012).
2.5.3 Air
Faktor air sangat mempengaruhi dalam pembuatan beton, karena air dapat
bereaksi dengan semen yang akan menjadi pasta pengikat agregat. Air juga
berpengaruh terhadap kuat tekan beton, karena kelebihan air akan menyebabkan
penurunan kekuatan beton itu sendiri. Selain itu, kelebihan air akan
mengakibatkan beton akan menjadi bleeding, yaitu air bersama-sama semen akan
bergerak ke atas permukaan adukan beton segar yang baru saja dituang. Hal ini
akan menyebabkan kurangnya lekatan antara lapis-lapis beton dan mengakibatkan
beton menjadi lemah. Air pada campuran beton akan berpengaruh pada :
1. Sifat workability adukan beton.
2. Besar kecilnya nilai susut beton.
3. Kelangsungan reaksi dengan semen portland, sehingga dihasilkan
kekuatan dalam selang beberapa waktu.
4. Perawatan keras adukan beton guna menjamin pengerasan yang baik.
Air adalah alat untuk mendapatkan kelecakan yang perlu untuk
penggunaan beton.Jumlah air yang digunakan tentu tergantung pada sifat material
yang digunakan. Air yang mengandung kotoran yang cukup banyak akan
mengganggu proses pengerasan atau ketahanan beton. Pengaruh kotoran secara
umum dapat menyebabkan :
1. Gangguan pada hidrasi dan pengikatan.
2. Gangguan pada kekuatan dan ketahanan.
3. Perubahan volume yang dapat menyebabkan keretakan.
4. Korosi pada tulangan baja maupun kehancuran beton.
5. Bercak-bercak pada campuran beton.
16
Air untuk pembuatan beton minimal memenuhi syarat sebagai air minum
yang tawar, tidak berbau, dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat
merusak beton, seperti minyak, asam, alkali, garam atau bahan-bahan organis
lainnya yang dapat merusak beton atau tulangannya. (Tata Cata Perhitungan
Standar Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002)
Selain untuk reaksi pengikatan, dapat juga untuk perawatan sesudah beton
dituang.Air untuk perawatan (curing) harus memiliki syarat-syarat yang lebih
tinggi dari air untuk pembuatan beton.Keasamannya tidak boleh PHnya > 6, juga
tidak dibolehkan terlalu sedikit mengandung kapur.
Tabel 2.4 Perbandingan Kuat Tekan Beton Pada Berbagai Benda Uji
Benda Uji Perbandingan Kuat Tekan
Kubus 15 x 15 x 15 cm 1,00
Kubus 20 x 20 x 20 cm 0,95
Silinder Ø 15 x 30 cm 0,83
Sumber : PBI - 1971
Setelah data uji tekan diperoleh, maka kuat tekan beton dihitung dengan
menggunakan rumus:
𝑝
𝑓𝑐′ = 𝐴