Kel 7 Sop Kep. Anak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN ANAK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK
RISKA PUTRI ANDINI
SRI WIDIANTI
KARTIKA NURUL AINI
ADJIE MAHLIANSYAH
OLIN DESTA
DELLA PUSPITA

KELAS : 2B
DOSEN PENGAMPUH : Ns. Titin Aprilatutini S.Kep., M.Pd

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020/2021
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

MELATIH RANGE OF MOTION (ROM)

Pengertian Latihan gerak aktif-pasif atau range of motion (ROM) latihan


yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian
secara normal dan lengkap.
Tujuan 1.Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang
dapat dilakukan secara aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
2. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
Indikasi 1.pasien yang mengalami hambatan mobilitas fisik
2. pasien yang mengalami keterbatasan rentang gerak
Prosedur Tahap kerja
Gerakan rom
1. Leher
Tekuk kepala kebawah dan keatas lalu menoleh kesamping kanan dan
kiri
2. Lengan/pundak
Angkat tangan keatas lalu kembali ke bawah, setelah itu ke samping
dan ke bawah lagi
3. Siku
Dengan menekuk lengan, gerakan lengan ke atas dan ke bawah
4. Pergelangan tangan
Tekuk pergelangan tangan ke dalam dan keluar lalu samping kiri dan
kanan
5. Jari tangan
Tekuk keempat jari tangan ke arah dalam lalu regangkan kembali.
Kepalkan seluruh jari lalu buka. Tekuk tiap jari satu persatu.
6. Lutut
Angkat kaki ke atas lalu lutut ditekuk kemudian diturunkan lagi.
Gerakan kaki ke samping kanan dan kiri lalu putas ke arah dalam dan
luar.
7. Pergelangan kaki
Tekuk pergelangan kaki ke atas lalu luruskan. Tekuk jari kaki ke atas
dan ke bawah
8. Jika mampu berdiri lakukan gerakan badan membungkuk kemudian
putar pinggang ke samping kanan dan kiri. Ingat tidak dipaksakan
dalam latihan, lakukan sesering mungkin
Evaluasi a. Respon
Respon verbal : klien mengatakan tidak kaku lagi
Respon non verbal : klien tidak terlihat sulit menggerakkan sisi
tubuhnya yang kaku
b. Beri reinforcement positif
c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Mengakhiri kegiatan dengan baik

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

MENGUKUR DAN MELATIH KEKUATAN OTOT

Pengertian Otot adalah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak
aktif yang menggerakkan tulang. Otot menyebabkan adanya pergerakan suatu
organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Tujuan Untuk mengukur kenormalan fungsi otot
persiapan alat 1. Kertas pengkajian klien
2. Alat tulis
3. Handscoon
4. Midline

Prosedur A. PENILAIAN KLIEN


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Menanyakan identitas klien
3. Memastikan bahwa klien sudah memahami mengapa harus menjalani
pengukuran tonus, kekuatan, dan massa otot
4. Memastikan bahwa klien sudah memahami kemungkinan temuan seperti apa
yang dihasilkan dan tindak lanjut atau pengobatan apa yang mungkin perlu
dilakukan

B. PERSIAPAN
1. Memeriksa apakah peralatan dan bahan sudah tersedia
2. Menyiapkan posisi nyaman klien dan meminta klien melemaskan
ekstremitas yang akan diperiksa
3. Mencuci tangan dan menggunakan handscoon

C. PENGUKURAN TONUS OTOT


1. Pemeriksa menggunakan kedua tangan untuk menggerakkan secara pasif
lengan bawah sendi siku secara berulang kali secara perlahan kemudian
secara cepat
2. Pemeriksa menggunakan kedua tangan untuk menggerakkan secara pasif
tungkai bawah sendi lutut secara berulang kali secara perlahan kemudian
secara cepat.
Tahanan yang terasa oleh pemeriksaan sewaktu menekuk dan meluruskan
bagian anggota tubuh harus dinilai.
Skala penilaian tonus otot :
0 = negatif
+1 = lemah
+2 = normal
+3 = meningkat
+4 = hiperaktif

D. PENGUKURAN KEKUATAN OTOT


Ada dua cara untuk mengukur kekuatan otot
1. Pemeriksa meminta klien untuk menggerakan bagian ekstremitas dan
pemeriksa menahan gerakan tersebut
2. Pemeriksaan menggerakkan bagian ekstremitas dan minta klien untuk
menahan nya.
Skala kekuatan otot :
5 = normal, ROM bebas, bisa menahan gravitasi, bisa mengangkat beban berat,
bisa mengikuti perintah
4 = bisa menahan gravitasi, bisa mengangkat beban ringan, ada tahanan ringan,
bisa mengikuti perintah
3 = bisa menahan gravitasi, tanpa tahanan
2 = tidak bisa menahan gravitasi, ada gerakan sendi dan otot (gerakan
meremas), lemas
1 = tidak bisa menahan gravitasi, ada gerakan otot saja (gerakan jari)
0= tidak ada gerakan

E. PENGUKURAN MASSA OTOT


1. Mengukur lingkar paha kiri dan kanan klien selalu membandingkan
keduanya
2. Mengukur lingkar betis kanan dan kiri klien selalu membandingkan
keduanya
3. Mengukur lingkar lengan atas kanan dan kiri client lalu membandingkan
keduanya
Dari ketiga langkah diatas pemeriksa harus memperhitungkan atrofi dan
hipertrofi :
Menghitung selisih lingkar kanan dan kiri. Apabila selisih nya < 1, maka
normal. Begitu juga sebaliknya, apabila selisihnya > 1, maka dinyatakan
hipertrofi

Dokumentasi dan 1.Mencatat hasil pengukuran di lembar pengkajian


terminasi 2. Menginformasikan kepada klien mengenai hasil pengukuran
3. Memposisikan klien dengan posisi nyaman
4. Memberikan salam kepada klien.

Anda mungkin juga menyukai