Septe Sayunisari
Septe Sayunisari
Septe Sayunisari
ABSTRAK
Salah satu trend baru abad ini dalam bidang kosmetologi adalah pembuatan kosmetik
yang berisi partikel berukuran nano, yang kerap disebut sebagai nano-technology particles.
Kosmetik dengan ukuran nano disebut sebagai nano cosmetics. Pembuatan kosmetik dengan
partikel nano bertujuan awal menjadikan kosmetik lebih baik dari yang ada sekarang.
Kosmetik dalam ukuran nano menyebabkan penampilan lebih baik, lembut, sangat halus,
transparan dan translusent. Partikel kosmetik dapat masuk ke lapisan lebih dalam dari lapisan
epidermis sehingga efektifitas meningkat. Perona pipi merupakan salah satu contoh kosmetik
dekoratif fungsinya adalah untuk memberikan aksen tirus dan lebih segar pada wajah.
Pewarna alami yang digunakan pada penelitian ini adalah angkak yang merupakan hasil
fermentasi dari kapang (Monascus purpureus). Selain digunakan sebagai kosmetik, angkak
juga bisa digunakan sebagai pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
pembuatan perona pipi dari ekstrak angkak (Monascus purpureus) dalam bentuk ompact
powder dengan menggunakan lesitin sebagai pelembab. Ekstraksi dilakukan dengan metode
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Lesitin sebagai pelembab dalam formula perona
pipi yang divariasikan dengan konsentrasi F0 0%, F1 1%, FII 2%, FIII 3% dan diperoleh
formula terbaik yaitu pada formula II dengan konsentrasi lesitin 2% dengan hasil uji stabilitas
sediaan, uji organoleptik, uji homogenitas warna, uji pH, uji iritasi, uji keretakan, uji
kekerasan, uji kesukaan, dan uji kelembaban. Hasil kelembaban sediaan perona pipi selama 2
minggu menunjukkan bahwa formula II adalah formula terbaik dengan hasil 42,3%. Hasil
pengamatan sediaan perona pipi compact powder yang didapat memenuhi persyaratan yang
berlaku dengan menggunakan lesitin dalam formula perona pipi sebagai pelembab.
Kata kunci: Teknologi nano, Angkak, perona pipi, lesitin, compact powder
dengan tujuan untuk mengoreksi wajah, mempertegas bentuk mata dan membuat
sehingga wajah tampak lebih cantik, lebih mata tampak lebih besar. Jenis eye
segar dan berdimensi. Perona pipi tersedia liner ada yang berbentuk cair, cream atau
dalam bentuk loose, compact powder, fat- dalam bentuk pensil, kosmetik ini
based make-up, emulsi cair atau krim, digunakan pada sekeliling mata dan dibuat
cairan jernih dan gel. Losse atau perona lebih besar agar mata menjadi kelihatan
pipi serbuk adalah bentuk perona pipi yang lebih hidup. Warnanya ada yang
mengkilap dan ada pula yang doff.
f. Pensil alis (Eye brow pencil)
I. Lipgloss
Maskara berguna untuk
menebalkan, melentikkan dan membuat
bulu mata kelihatan lebih panjang.
Efek glossy atau kesan mengkilat pada
Jenis mascara terdiri atas :
bibir, dapat diperoleh dengan
1) Maskara cair
menggunakan lipgloss atau lip
2) Maskara water proof
sheener sehingga bibir terlihat halus,
3) Maskara dengan conditioner
lembut dan mengkilat. Lipgloss dipakai
4) Maskara bulu
setelah menggunakan lipstik.
5) Maskara padat atau cake
h. Pewarna Bibir atau Lipstick Evaluasi Sediaan
1) Pengamatan Organoleptik
Dilakukan dengan mengamati Uji Kesukaan juga disebut uji
perubahan-perubahan yang meliputi hedonik, dilakukan untuk mengetahui
bentuk, warna, dan bau pada sediaan tingkat kesukaan panelis terhadap sediaan
perona pipi (Septiani et al., 2012). yang dibuat (Butler, 2000). Rentangan
2. Uji Homogenitas Warna skor penilaian adalah 4 sampai 1 sebagai
Syarat homogenitas warna yang berikut :
baik adalah zat warna harus terbagi rata a. Sangat suka : 4
didalam pembawa serbuk (Sagarin & b. Suka : 3
Strianse, 1972). c. Kurang suka : 2
3. Uji pH d. Tidak suka : 1
Syarat pH sediaan perona pipi yang 8. Uji Kelembaban
baik sesuai dengan pH kulit secara umum Pengujian kelembaban ini dilakukan
adalah 4,5-7,0 (Wasitaatmadja, 1997). kepada sukarelawan, uji kelembaban ini
4. Uji Iritasi dilakukan untuk mengetahui kelembaban
Uji iritasi dilakukan dengan cara pada kulit. Pada pengujian ini didapat
mengoleskan sediaan uji pada kulit normal sukarelawan 12 orang dengan masing-
panel manusia untuk mengetahui apakah masing jumlah 3 orang untuk masing-
sediaan tersebut dapat menimbulkan iritasi masing formula F0, FI, FII, dan FIII.
pada kulit atau tidak (Tranggono & Penelitian perona pipi dilakukan selama 2
Fatimah, 2007). minggu dengan waktu pengamatan hari ke
5. Uji Keretakan 2, 4, 6, 8, 10, dan 12.
Sediaan dijatuhkan pada Efektivitas perona pipi dapat
permukaan kayu beberapa kali pada diamati dan dilihat dengan menggunakan
ketinggian 25 cm. Diamati bentuknya, kamera foto dan alat skin moisturizer
sediaan yang tidak pecah dinyatakan analysis yaitu dengan cara
memenuhi syarat (Butler, 2000). membandingkan foto kulit sebelum dan
6. Uji Kekerasan sesudah pemakaian setelah 2 minggu
Sediaan yang diuji kekerasannya (Trookman et al. ,2009).
dengan cara menggunakan alat uji
kekerasan (Hardness tester). Ditandai DAFTAR PUSTAKA
dengan sediaan yang dibuat tidak mudah 1. Hewitt JP. Nanotechnology in
retak dan pecah (Butler, 2000). Sunscreen Cosmetics. In Personal
7. Uji Kesukaan Skin Care, May 2012.
2. Nano Particles in Mineral Make-
Up: http://www.Beautyby
thebatch.com/articles/nanoparticles
mineralmakeup.asp
3. Nano Particles In Cosmetics,
Personal Care Products May Have
4. polii, B., Palandeng, H., & Porong,
V. 2013. Analisis Kandungan
Merkuri pada Kosmetik Pemutih
Wajah yang dijual Pedagang Kaki
Lima. Universitas Sam Ratulangi.
Sagarin, B., & Strianse, G. J. 1972.
Cosmetic: Science and
Technology.
5. Yuliana, A., Singgih, M., Julianti,
E., & Blanc, P. J. 2017. Derivates
of
Azaphilone Monascus Pigments.
Biocatalysis and Agricultural
Biotechnology, 9(1), 183–194.