Makalah Manajemen Peserta Didik
Makalah Manajemen Peserta Didik
Makalah Manajemen Peserta Didik
PESERTA DIDIK
Disusun Oleh:
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Konsep Dasar Penempatan dan Pengelompokan Peserta
Didik”. Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam
mata kuliah Manajemen Peserta Didik.
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... I
Daftar Isi................................................................................................................II
Bab I Pendahuluan..............................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................1
Bab II Pembahasan............................................................................................. 2
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik...............................................................2
B. Pengelompokan Peserta Didik..........................................................................3
C. Dasar Pengelompokan Peserta Didik................................................................4
D. Jenis-jenis Pengelompokan Peserta Didik.......................................................4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang didirikan dengan
tujuan agar setiap warga Negara yang masuk dalam usia sekolah mendapat fasilitas
yang memadai untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam sekolah terdapat manajemen
yang mengatur segala hal mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
menunjang proses belajar mengajar, yang mana manajemen tersebut terdapat suatu
pengaturan mengenai peserta didik atau sering disebut dengan Manajemen Peserta
Didik (MPD).
Dalam manajemen tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian, salah
satunya adalah pengelompokkan peserta didik.1 Pengelompokkan peserta didik
dilakukan setelah peserta didik tersebut diterima dan melakukan daftar ulang. Dalam
makalah ini akan dijelaskan beberapa hal mengenai pengelompokkan peserta didik,
mulai dari alasan, pengertian, dasar pengelompokkan, dan jenis pengelompokkan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini terdiri dari:
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Peserta Didik?
2. Apa yang dimaksud dengan Pengelompokkan Peserta Didik?
3. Apa sajakah Dasar Pengelompokkan Peserta Didik?
4. Dan, apa sajakah Jenis-jenis Pengelompokkan Peserta Didik?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu diharapkan untuk:
1. Mengetahui penjelasan tentang Pengertian Manajemen Peserta Didik.
2. Mengetahui penjelasan tentang Pengelompokkan Peserta Didik.
3. Mengetahui Penjelasan tentang Dasar Pengelompokkan Peserta Didik.
4. Mengetahui penjelasan tentang Jenis-jenis Pengelompokkan Peserta Didik.
1
Imron, Ali, Manajemen Peserta Didik di Sekolah, (Malang: IKIP Malang 1994) h.34
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
agar dapat mengikuti proses belajarmengajar secara efektif dan efisien demi
-tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapatlah dipahami bahwa manajemen
peserta didik adalah sebagai suatu usaha untuk mengatur, mengawasi, dan melayani
berbagai hal yang memiliki kaitan dengan peserta didik agar peserta didik mampu
mencapai tujuan pembelajaran di sekolah, mulai dari peserta didik tersebut masuk
sekolah sampai peserta didik tersebut lulus dari sekolah.2
2
Rifai, Muhammad, Manajemen Peserta Didik, (Medan, CV Widya Puspita:2018) h.7
3
Imron, Ali, Manajemen Peserta Didik di Sekolah, (Malang: IKIP Malang 1994) h.39
4
Imron, Ali, Manajemen Peserta Didik di Sekolah, (Malang: IKIP Malang 1994) h.40-41
3
maka dilakukanlah pengelomokan peserta didik, tidak jarang dalam pengajaran
menggunakan sistem klasikal, peserta didik yang lambat, tidak akan dapat mengejar
peserta didik yang cepat.
Adapun alat ukur yang bisa dipergunakan untuk membedakan peserta didik
antara lain adalah tes. Dalam hal ini, banyak tes yang dipergunakan untuk
membedakan peserta didik. Tes kemampuan umum seperti tes kemampuan verbal dan
numerical, dapat digunakan untuk membedakan kemampuan umum peserta didik.5
5
Prihatin, Eka, Manajemen Peserta Didik, (Bandung:Alfabeta, 2014) h.69-70
6
Rifai, Muhammad, Manajemen Peserta Didik, (Medan, CV Widya Puspita:2018) h.61
4
pengelompokan berdasarkan kemampuan di dalam setting sekolah. Sedangkan sub-
grouping with in the class adalah pengelompokan dalam setting kelas.7
Pengelompokan yang didasarkan atas kemampuan adalah suatu
pengelompokan dimana peserta didik yang pandai dikumpulkan dengan yang pandai,
yang kurang pandai dikumpulkan dengan yang kurang pandai. Sementara
pengelompokan dalam setting kelas adalah suatu pengelompokan di mana peserta
didik pada masing-masing kelas, dibagi lagi menjadi beberapa kelompok kecil.
Pengelompokan ini juga memberi kesempatan kepada masing-masing individu untuk
masuk kedalam lebih dari satu kelompok.8 Pengelompokan berdasarkan kemampuan
dalam setting sekolah meliputi:
5
Pengelompokan berdasar bidang studi yang lazim disebut juga dengan
istilah penjurusan, ialah pengelompokan siswa yang disesuaikan dengan
minat dan bakatnya. Pengukuran minat dan bakat ini didasarkan pada hasil
prestasi belajar (angka-angka) yang dicapai dalam mata pelajaran yang
diikuti. Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam berbagai mata
pelajaran itulah seorang siswa diarahkan pada jurusan dimana ia
memperoleh nilai-nilai baik pada mata pelajaran untuk jurusan tersebut.
Contohnya: kalau di Sekolah Menengah Atas seperti penjurusan IPA, IPS,
bahasa dan lain sebagainya.
6
semester I yang pada umumnya adalah mata kuliah dasar umum dan mata
kuliah prasyarat. Sistem paket mungkin bisa diteruskan sampai semester
II. Tapi juga bisa sejak semester II sudah dimulai dengan system pilihan.
Setiap mahasiswa diberi kebebasan untuk memprogram dan memilih mata
kuliah yang disajikan. Inilah yang disebut dengan system kredit dengan
system pilihan. Dengan demikian pengelompokkan mahasiswa didasarkan
pada peserta mata kuliah, atau disebut juga dengan pengelompokkan
berdasar mata kuliah. Jika kelompok peserta mata kuliah terlalu besar
jumlahnya, bisa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Yang masing-
masing berukuran 30 atau 40 mahasiswa.
7
6. Pengelompokkan Berdasarkan Minat
Pengelompokkan berdasarkan minat banyak dilaksanakan dalam
kegiatan ekstrakurikuler. Oleh karena kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler
cukup banyak jenisnya, maka kepada para siswa diberi kebebasan untuk
memilih jenis kegiatan sesuai dengan minatnya. Jenis kegiatan yang
diselenggarakan disesuaikan dengan jumlah kelompok peminatnya. Jenis
kegiatan yang hanya diminati oleh sekelompok kecil siswa, lebih baik
tidak diadakan dan peminatnya bisa dialihkan kejenis kegiatan lain. Jika
mungkin seluruh siswa harus mengikuti salah satu jenis kegiatan
ekstrakurikuler. Sebaliknya seorang siswa jangan dibiarkan tidak
mengikuti sama sekali atau terlalu banyak kegiatan ekstrakurikuler ini agar
tidak mengganggu belajarnya. Adapun kelompok-kelompok kecil pada
masing-masing kelas demikian dapat dibentuk berdasarkan karakteristik
individu. Menurut Regan (Khusnu ridlo, 2010) ada 7 macam
pengelompokan atau grouping. Pengelompokan yang dikemukakan oleh
Regan tersebut didasarkan atas realitas pendidikan di sekolahdasar.
Ketujuh pengelompokan tersebut adalah:9
1) Pengelompokan Berdasarkan Minat (Interest
Grouping)
Yang dimaksud dengan interest grouping adalah
pengelompokan yang didasarkan atas minat peserta
didik. Peserta didik yang berminat pada pokok
bahasan tertentu, pada kegiatan tertentu, pada topik
tertentu atau tema tertentu, membentuk kedalam
suatu kelompok.
9
Khusnuridlo, Pengaturan Pengelompokkan PesertaDidik, (Jakarta: Kencana 2010) h. 27
8
kebutuhan khusus peserta didik.Peserta didik yang
sebenarnya sudah tergabung dalam kelompok-
kelompok, dapat membentuk kelompok baru untuk
belajar ketrampilan khusus.
9
6) Pengelompokan Kelas Utuh (Full-Class
Grouping)
Yang dimaksud dengan full-class grouping
adalah suatu pengelompokan di mana peserta didik
secara bersama-sama mempelajari dan mendapatkan
pengalaman di bidang seni. Misalnya saja kelompok
yang berlatih drama, musik, tari dan sebagainya.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengelompokan peserta didik didasarkan atas pandangan bahwa disamping
peserta didik mempunyai kesamaan, peserta didik juga mempunyai perbedaan.
Kesamaan-kesamaan yang ada pada peserta didik melahirkan pemikiran penempatan
pada kelompok yang sama, sementara perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta
didik melahirkan pemikiran pengelompokan mereka pada kelompok yang berbeda.
Jika perbedaan antara peserta didik satu dengan yang lain dicermati lebih mendalam,
akan didapati perbedaan antar individu dan perbedaan intra individu.
Pengelompokan peserta didik juga didasarkan atas realitas bahwa peserta didik
secara terus-menerus bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik satu dengan yang lain berbeda. Agar perkembangan peserta didik yang
cepat tidak mengganggu peserta didik yang lambat dan begitu sebaliknya,
dilakukanlah pengelompokan peserta didik.
B. SARAN
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan
kami dengan adanya tulisan ini bisa memberikan manfaat dan sebuah saran sangat
kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari Para Dosen yang telah
membimbing kami dan para Mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Imron, Ali, 1994, Manajemen Peserta Didik di Sekolah, Malang: IKIP Malang.
12