TOR Koordinasi Teknis Model Sekolah Sehat
TOR Koordinasi Teknis Model Sekolah Sehat
TOR Koordinasi Teknis Model Sekolah Sehat
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
- UUD 1945 Pasal 28B ayat 2 menyatakan bahwa “setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
- Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 79 tentang
Kesehatan Sekolah.
- Peraturan Presiden Republik Indinesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019
- Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 6/X/PB
Tahun 2014, Nomor 73 Tahun 2014, Nomor 41 Tahun 2014, Nomor 81
Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah
- Keputusan Menteri Kesehatan No 942 Tahun 2003 tentang
Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1429 Tahun 2006 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang
2. Gambaran Umum
Undang-undang tentang kesehatan mengamanahkan bahwa kesehatan
adalah keadaan sehat secara fisik, mental, spiritual maupun social yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis.
Pada pasal 79 ayat (1) mengamanahkan bahwa “kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan
berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas.”
Anak usia sekolah merupakan sasaran intervensi kesehatan yang strategis
karena jumlahnya besar dapat dijangkau melalui sekolah, dan menentukan
kualitas pada usia produktif. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 dan GSHS
tahun 2015, situasi kesehatan anak usia sekolah masih belum sesuai dengan
yang diharapkan diantaranya masih kurangnya kebiasaan sarapan serta konsumsi
sayur dan buah, aktivitas fisik yang masih rendah, jarangnya anak usia sekolah
yang mencuci tangan dengan sabun, konsumsi alkohol dan merokok yang tinggi,
tawuran, bullying serta banyaknya anak usia sekolah yang merasa kesepian dan
khawatir berlebihan sehingga menimbulkan keinginan untuk bunuh diri. Untuk
itu, pembiasaan PHBS disekolah menjadi suatu kebutuhan sehingga diharapkan
setiap sekolah melaksanakan UKS yang terintegrasi dengan kegiatan belajar
mengajar.
Pada tahun 2017, telah dilaksanakan orientasi TP UKS tingkat Provinsi
dalam rangka penerapan model sekolah/madrasah sehat tingkat sekolah dasar
dan implementasi di 10 sekolah model per provinsi dimana setiap sekolah
melaksanakan kegiatan yang meliputi literasi kesehatan, cuci tangan bersama,
pendidikan gizi seimbang dengan sarapan dan kudapan bersama, sikat gigi
bersama, optimalisasi 4L pada jam istirahat dan peregangan antar pergantian
jam pelajaran, penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala, imunisasi
peserta didik dan pemberian obat cacing, tanaman pangan di pekarangan
sekolah, pemberantasan sarang nyamuk, pembinaan kantin dan PKL di sekitar
sekolah, pengelolaan sampah, pembinaan kader kesehatan sekolah dan
menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan. Sebagai tindak lajut dari
kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan melalui Bidang Kesmas akan
menyelenggarakan Koordinasi Teknis TP UKS Kabupaten/ Kota dan Kecamatan
dalam Rangka Penerapan Model Sekolah Sehat, dengan mengundang Tim
Pembina UKS/M dari 13 Kabupaten & 1 Kota.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Tim Pembina UKS/ M Kabupaten dari unsur Dinas Kesehatan
2. Tim Pembina UKS/ M Kabupaten dari unsur Biro Kesra
3. Tim Pembina UKS/ M Kabupaten dari unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
4. Tim Pembina UKS/ M Kabupaten dari unsur Kementrian Agama
E. Pembiayaan
Pertemuan Pengembangan Model Akselerasi Pembinaan dan Pelaksaan UKS
menggunakan dana Dana DPA APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
TA 2021.