Bab 1,2,3
Bab 1,2,3
Bab 1,2,3
BAB I
PENDAHULUAN
Organ, dkk. (2006) mengatakan bahwa ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
tinggi dan rendahnya OCB pada karyawan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Karakteristik individu merupakan suatu bentuk dari faktor internal yang membedakan
individu dengan perilaku (Gerad, & Dharwarkar, 2001). Selanjutnya Robbins dan judge
2009 dalam (Empati & Abdurachman, 2017) menyatakan karakteristik individu sebagai
salah satu cara untuk menentukan kesesuaian antara karyawan, pekerjaan dengan
perusahaan. kesesuaian antara karyawan dengan perusahaan di dalam pekerjaan
merupakan penjelasan Person Oranization Fit . Person Organization fit secara umum
diartikan sebagai kesusaian anatara nilai – nilai indvidu ( kristof ,1996 dalam
(Hendrawati, Tjahjaningsih, Pascasarjana, Stikubank, & Ngisor, 2019). Hasil penelitian
dilakukan (Vilela, González, & Ferrín, 2008) menyatakan bahwa adanya nilai pengaruh
positif antara Person Organization Fit terhadap OCB. Hasil penelitian dilakukan (Santoso
& Irwantoro, 2014) menunjukkan bahwa Person Organization Fit tidak memiliki dampak
yang signifikan terhadap OCB.
Feedback atau umpan balik dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) adalah
alat yang efektif untuk memotivasi, menunjukkan kepedulian seseorang terhadap sesuatu,
mendorong untuk melakukan interaksi yang positif, sehingga mendorong sebuah
perbaikan. Umpan balik sebagai sebuah tindakan yang dilakukan pihak lain untuk
memberikan informasi terkait aspek performa individu terhadap tugas (Klugger & definis,
1996). Amstrong 2009 dalam (Wan, 2019) umpan balik adalah penyediaan sebuah
informasi tentang bagaimana kinerja mereka dalam mencapai sebuah hasil, suatu
kejadian, insiden kritis dan perilaku menguntungkan. Memberikan umpan balik adalah
tugas dari seorang pemimpin atau supervisor untuk memberi tahu karyawan / bawahan
dimana mereka harus melakukan pekerjaan dengan efektif dalam hal mewujudkan
harapan dan tujuan perusahaan. tujuan memberikan umpan balik adalah seperti memberi
bimbingan, memberikan kritikan atau saran, memberikan informasi yang bermanfaat,
baik untuk mendukung perilaku efektif dan positif, atau untuk membimbing karyawan
menuju kinerja yang baik. umpan balik bila disampaikan dalam kondisi yang pantas,
fokus pada kinerja di bandingkan pada individu , spesifik dan didasarkan pengamatan
objektif , menggunakan bahasa netral serta mengindentifikasi tindakan dan
pengembanggan dapat menghasilkan respon umpan balik positif yang baik.
Umpan balik yang diberikan secara adil dan wajar akan berdampak penerimaan
terhadap umpan balik tersebut dan menghasilkan reaksi-reaksi yang menguntungkan
(Leung, Su dan Moris,2011). Selain itu, Umpan balik yang memadai antara bawahan
dengan atasan dapat mengembangkan karyawan untuk pemahaman dalam peranan dan
fungsi mereka dengan lebih baik untuk menciptakan rasa tanggung jawab, keberartian dan
hasil pekerjaan. menurut (Aguinis, Gottfredson, & Joo, 2012) umpan balik kinerja antara
atasan dengan bawahan dapat dianggap efektif.
CV.DANI SURYA MANDIRI untuk 5 tahun terkahir tidak terjadi adanya Turn
Over dan jumlah karyawan setiap tahun bertambah. tetapi berdasarkan pengamatan
selanjutnya terdapat karyawan yang berperilaku kurang baik, yaitu adanya kecurangan
perilaku karyawan seperti pulang bekerja lebih awal secara diam- diam , terjadi gap
komunikasi antara supervisor dengan karyawan, adanya protes karyawan menuntut
ketegasan respon untuk masalah upah uang lembur. hal inilah yang membuat peneliti
semakin tertarik untuk melalukakn penelitian karena adanya perubahan perilaku
karyawan antara atasan yang kurang baik.
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan
dalam usaha meningkatkan kebijakan Organization Citizhenship Oganiztion
karyawan.
2. Implikasi teoritis
Hasil Penelitian ini dapat dapat menjadi bahan pertimbangan pimpinan CV.DANI
SURYA MANDIRI dalam meningkatkan Leader Member Exchange, Umpan Balik,
Person fit Organization Terhadap Organization Citizhenship Behavior karyawan dan
mengembangkan lebih lanjut.
1.5 Sistem Penulisan Laporan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, Rumusan Masalah, tujuan dan Manfaat
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab ini membahas tentang Leader Member Exchange, Umpan Balik, Person Fit
Organization, Organization Citizhenship Behavior, penelitian terdahulu,
kerangka pikir penelitian dan pengembangan hipotesis.
Bab ini membahas tentang Sifat Penelitian, Defenisi operasional dan indikator
Variabel Penlitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel, Sumber
dan Metode Pengumpulan Data, Tempat dan Waktu Pengambilan Data,
Pengembangan Data, Pengembangan Instrumen Penelitian, Uji Kualitas
Data,Teknik analisis data.
Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai data umum, data penelitian dan
pembahasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan, implikasi penelitian,
keterbatasan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Adanya umpan balik antara atasan dengan bawahan dapat membangun rasa
tanggung jawab, kepedulian akan hasil pekerjaan (Mccauley, 2019). Adapun gagasan
menurut (Mccauley, 2019) : Umpan balik yang keras tidak membantu orang
berkembang dan unggul, umpan balik positif penting untuk pembelajaran, umpan
balik yang tentang kelemahan dapat menciptakan ancaman menghambat suatu
pembelajaran, orang harus fokus kepada kekuatan mereka. Dari beberapa gagasan
tersebut memungkin dapat mendorong pengembangan individu dalam menghadap
kesulitan. Umpan balik yang diberikan secara adil dan wajar akan berdampak
penerimaan terhadap umpan balik tersebut dan menghasilkan reaksi-reaksi yang
menguntungkan (Leung, Su dan Moris,2011). Schartel (2012) umpan balik bila
disampaikan dalam kondisi yang pantas, fokus pada kinerja di bandingkan pada
individu , spesifik dan didasarkan pengamatan objektif , menggunakan bahasa netral
serta mengindentifikasi tindakan dan pengembanggan. menurut (Aguinis,
Gottfredson, & Joo, 2012) umpan balik kinerja antara atasan dengan bawahan dapat
dianggap efektif. Umpan balik sebagai sebuah tindakan yang dilakukan pihak lain
untuk memberikan informasi terkait aspek performa individu terhadap tugas (Klugger
& definis, 1996).
Dari berbagai definisi dan pengertian menurut para ahli tentang Umpan Balik
dapat disimpulkan bahwa Umpan balik adalah sebuah tindakan atau interaksi yang
positif atau negatif yang dapat mendorong individu dalam perbaikan.
2.1.3 Person Organization Fit
Dari berbagai definisi dan pengertian menurut para ahli tentang Person
Organization Fit dapat disimpulkan bahwa Person Organization Fit adalah
kesesuaian antara nilai-nilai organisasi dengan nilai-nilai individu.
2.1.4 Organization Citizhenship Behavior
Organ 1988 dalam (Triyanto, 2009) OCB adalah sebuah perilaku yang
membangun namun tidak termasuk dalam job description formal karyawan. Kumar,
(2009) mendefinisikan OCB adalah perilaku yang memberi kontibusi untuk
terciptanya efektivitas perusahaan dan tidak berkaitan dengan sistem reward dari
perusahan. Kemunculan perilaku OCB dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
beragam seperti individu yang berbeda sikap atau persepsi, faktor kepemimpinan
( transformational dan trasactional serta LMX ) dan karakteristik pekerjaan ( task
feedback dan task interpendece) (Podsakoff et al., 2000). Organ 1998
dalam(Podsakoff et al., 2000) mendefinisikan OCB sebagai perilaku indvidu yang
memilih tidak diatur secara langsung dan secara bertingkat mempromosikan fungsi
organisasi yang efektif. Menurut erhart 2004 dalam (Triyanto, 2009) OCB di
definisikan sebagai perilaku individu yang menjunjung tinggi nilai dan pemeliharaan
sosial beserta lingkungan psikologi untuk mendukung hasil pekerjaan. Johns 1996
dalam (Triyanto, 2009) bahwa OCB memiliki katarekteristik perilaku / extra role
behavior yang tidak termasuk dalam uraian jabatan seseorang, perilaku indvidu secara
spontan/tanpa saran atau perintah tertentu, perilaku yang bersifat menolong antar
sesama, dan perilaku indvidu yang tidak mudah terlihat dengan penilian melalui
evaluasi kinerja.
Organ dalam (Suseno, 2012) terdapat 5 dimensi tentang OCB yaitu pribadi
yang mementingkan kepentingan orang lain dibandingkan dengan kepentingan
pribadinya (altruism), suatu perilaku individu membantu orang lain secara sukarela
dan bukan merupakan tugas serta kewajiban (courtesy), terlibat dalam aktivitas
sebuah organisasi dan peduli terhadap kelangsungan hidup perusahaan secara
sukarela, bertanggung jawab, aktif mengemukakan gagasan ide, mengamati
lingkungan bisnis dalam hal ancaman serta peluang dan ikut terlibat dalam mengatasi
masalah-masalah demi kelangsungan hidup perusahaan (civic virtue), menunjukkan
perilaku sukarela untuk meningkatkan cara kerja dalam pekerjaan secara kreatif,
inovatif serta menguntungkan agar kinerja perusahaan meningkat (conscientiousness)
dan toleransi untuk bertahan dalam suatu keadaan yang tidak menyenangkan tanpa
adanya keluhan sportsmanship.
Dari berbagai definisi dan pengertian menurut para ahli tentang Organization
citizhenship behavior disimpulkan bahwa Organization citizhenship behavior
merupakan suatu perilaku positif individu yang meningkatkan efektivitas perusahaan
dan tidak berkaitan dengan sistem reward perusahaan.
Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, maka gambar 2.1 berikut ini
adalah kerangka pemikiran yang menggambarkan permasalahan penelitian :
Leader Member
Exchange
H1
H2 Organization
Person
Organization fit
H4
Keterangan :
Berdasarkan hipotesis yang telah dibuat yang mengacu pada penelitian
terdahulu maka kerangka pikir penelitian di atas menyatakan bahwa Leader Member
Exchange berpengaruh positif terhadap Organization Citizhenship Behavior (H1), Umpan
Balik berpengaruh Positif terhadap Organization citizhenship Behavior (H2), Person
Organization Fit berpengaruh positif terhadap Organizational Citizhenship
Behavior(H3), dan Leader Member Exchange, Umpan Balik, Person Organization Fit
berpengaruh positif terhadap Organization Citizhenship Behavior.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Penlitian yang akan di lakukan berisfat deskriptif dengan pendekata kuatintatif
yaitu merupakan penelitian yang disajikan dengan angka- angka. Penelitian ini menguji
2 variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Leader Member Exchange, Umpan Balik, dan Person Organization Fit,
sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Organization Citizhenship
Behavior.
3.2 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian
3.2.1 Leader Member Exchange
bagaimana atasan dan bawahan mengembangkan hubungan yang saling
mempengaruhi antara keduanya dan mempertimbangkan peran bawahan didalam
sebuah organisasi (Yukl, 1989). Leader Member Exchange lebih menekankan
kualitas hubungan anatara para atasan dengan bawahannya berlainan dengan
perilaku atau ciri-ciri baik pemimpin maunpun bawahannya.
LMX juga tidak memandang sikap dan perilaku saja antara atasan dengan
bawahan tetapi juga menekankan kualitas hubungan yang terbentuk didalamnya.
Untuk mendapatkan perilaku positif dapat di gunakan model kepemimpinan
Leader Member Exchange yang mampu menjadi peranan penting di dalam
perusahaan (Gosaria & Setiawan, 2014).
Indikator Leader Member Exchange menurut (Liden & Maslyn, 1998) yaitu
affect ( daya tarik individu ), kesetiaan (loyality), kontribusi contribution dan
penghargaan proffesional (Professional Respect).
3.2.2 Umpan Balik
Umpan balik adalah sebuah informasi yang berhubungan dengan kemampuan
manajemen dan pekerja untuk semakin meningkatkan kompetensi yang dimiliki
oleh manajemen dan pekerja, dalam hal konteks manejerial dalam pengelolaan
karyawan untuk menjalankan pekerjaannya. Menurut apruebo 2005 dalam (Wan,
2019) adapun fungsi umpan balik menyatakan bahwa umpan balik juga sebagai
penguatan (reinforcemet) yaitu pemberian penguatan atas aktivitas yang
dilakukan sehingga kegiatan tersebut mampu dipertahankan dan dapat
memberikan respon yang baik juga meningkatkan pada kegiatan selanjutnya.
Penghargaan untuk karyawan dapat diberikan seperti sebuah ungkapan pujian dan
tidak harus diberikan sebuah bentuk benda sebagai reward.
Apruebo 2005 dalam (Wan, 2019) umpan balik di bagi menjadi dua macam
yaitu umpan balik intrinsik dan umpan balik ekstrinsik. Secara intrinsik
berhubungan dengan pengukuran nilai kepada individu mengenai karakter, sifat,
dan juga bagaiman kemampuan yang dimiliki individu tersebut, sedangkan
ekstrinsik muncul sebagai dari luar individu seperti perbaikan yang berasal dari
bos terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Adang suherman 1998 dalam
(Wan, 2019) ada beberapa macam bentuk umpan balik yaitu umpan balik untuk
untuk meningkatkan pembelajaran bagi karyawan untuk lebih baik (General dan
spesific feedback), umpan balik lebih fokus terhadap kegiatan karyawan
(congruent), berhubungan bagian detail dari kegiatan tersebut (incruquent
feedback), umpan balik yang memperhatikan pada sisi ketrampilan (simple
feedback), positif, netral, dan negatif feedback, umpan balik sistem pakar yaitu
pandua untuk para manajer tentang bagaiman menghadapi jenis orang dan situasi
yang akan mereka hadapi.
Indikator Umpan Balik menurut Kohli ajay 1998 yaitu atasan memberikan
umpan balik positif jika melihat kinerja karyawan bagus, supervisior memberikan
komentar ketika menggunakan teknik mode yang tepat, supervisor memberitahu
bahwa karyawan tersebut melakukan pekerjaan dengan baik dan memberi arahan.
3.2.3 Person Organization Fit
Kualitas data penelitian suatu hipotesu sangat penting bergantung pada kualitas
yang dipakai dalam penelitian tersebut. Kualitas dan penelitian ditentukan oleh
isntumen yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk menghasilkan data yang
berlaku. Uji yang digunakan untuk menguji kualitas data dalam penelitian ini adalah
uji validitas dan uji reliabilitas, (iskandar, 2010 : 68).
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas dapat menunjujjan sejauh mana suatu alat ukut dapat mengukur
variabel yang akan diukur. Suatu isntumen dikatakan valid apabila instumen
tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkaokan data
dari variabel yang diteliti secar tepat.
OCB = a + b1LMX+b2UP+b3POF+ e
Keterangan :
OCB : Organization citzhenship behavior
A : Koefisien regresi ( bilangan kosntanta)
b21 : Koefisien regresi untuk LMX
b2 : Koefisien regresi untuk UP
b3 : Koefisien regresi untuk POF
LMX : Leader Member Exchange
UP : Umpan Balik
POF : Person organization Fit
3.8.4 Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (uji t)
Uji digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independen yaitu
Leader Member Exchange (LMX), Umpan Balik(UP) dan Person
Organization(POF) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependet yaitu Organization Citizhenship Behavior (OCB) secara parsial.
Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan IBM SPSS
realese 20.0, dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan 5% adalah ( Agung
Wibowo 2012 : 135 ).
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau
variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada
pengaruh anatra variebel yang diuji.
2. Jika nilai signifikasi <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau
variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh
antara variabel yang diuji.
b. Uji Simultan (Uji f)
Menurut djojo (2012 : 105) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila
nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Apabila hasil perhitungan Fhitung > maka Ho ditolak sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel bebas regresi dapat menerangkan variabel terikat
secara serentak. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi berganda
tidak mampu menjelaskan varibel terikat.
c.Uji Koefisien Determinasi (Uji R)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R 2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang mendekati 1
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen (2012).
d. Standarized Beta Coefficient
Pada pengajuan ini bertujuan untuk mengetahui varibel independen
mana yang paling dominan dan diikuri variabel independen yang
berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan melihat standarized Beta
Coefficient pada uji linier berganda.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, K. F., Tang, M. R., Parawansa, P., & Salam, S. (2015). The Ideology of Buginese in
Indonesia (Study of Culture and Local Wisdom). Journal of Language Teaching and
Research, 6(4), 758. https://doi.org/10.17507/jltr.0604.07
Empati, J., & Abdurachman, P. M. (2017). Hubungan Antara Person  Organization Fit
Dengan Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Pada Karyawan Pt. Central Proteina
Prima Jakarta. Empati, 6(1), 327–331.
Fit, P. P., Fit, D. A. N. P., Bangun, O. V., & Supartha, I. W. G. (2017). TERHADAP
KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR ( OCB ) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali ,
Indonesia PENDAHULUAN Purba dan Seniati ( 2004 ) menyatakan bahwa terjadi
pergeseran perilaku kerja pada orga. 5, 2071–2102.
Gosaria, D. C., & Setiawan, R. (2014). Pengaruh Leadership Member Exchange Dan
Komitmen Organisasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior Karyawan Di
Pt . Welco. Agora, 2(1), 1–9.
Greve, H. R., Gaba, V., Greve, H. R., & Gaba, V. (2020). Performance Feedback in
Organizations and Groups. In The Oxford Handbook of Group and Organizational
Learning. https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780190263362.013.13
Hendrawati, S. R., Tjahjaningsih, E., Pascasarjana, P., Stikubank, U., & Ngisor, B. (2019).
Jurnal Bisnis dan Ekonomi. 26(1), 58–69.
Ilham, M., & Herawati, J. (2017). Pengaruh Leader Member Exchange (Lmx) Dan Motivasi
Terhadap Organisational Citizenship Behavior (Ocb) Pada Pt. Bank Central Asia Kantor
Cabang Utama Yogyakarta. Manajemen Dewantara, 1(2), 44.
https://doi.org/10.26460/md.v1i2.1677
Podsakoff, P. M., MacKenzie, S. B., Paine, J. B., & Bachrach, D. G. (2000). Organizational
citizenship behaviors: A critical review of the theoretical and empirical literature and
suggestions for future research. Journal of Management, 26(3), 513–563.
https://doi.org/10.1177/014920630002600307
Santoso, D., & Irwantoro, I. (2014). Pengaruh person-organization fit (p-o fit) terhadap
Organization Citizenship Behaviour (OCB) dengan kepuasan kerja dan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening (Studi pada KPPBC TMP Tanjung Emas
Semarang). Jurnal NeO-Bis, 8(1), 1–16.
Susanto, A., Tanoto, R., Psi, S., Extn, M. C., Bisnis, P. M., Studi, P., … Fit, K. P. (2019).
PENGARUH PERSON-ORGANIZATION FIT DAN ORGANIZATIONAL
IDENTIFICATION TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DI PT
MEKA ADIPRATAMA ( CARFIX ) SEMARANG. 7(2).
Tagliabue, M., Sigurjonsdottir, S. S., Sandaker, I., Tagliabue, M., Sigurjonsdottir, S. S., &
Sandaker, I. (2020). The effects of performance feedback on organizational citizenship
behaviour : a systematic review and meta-analysis systematic review and meta-analysis.
European Journal of Work and Organizational Psychology, 29(6), 841–861.
https://doi.org/10.1080/1359432X.2020.1796647
Van Vianen, A. E. M. (2000). Person-organization fit: The match between newcomers’ and
recruiters’ preferences for organizational cultures. Personnel Psychology, 53(1), 113–
149. https://doi.org/10.1111/j.1744-6570.2000.tb00196.x
Vigoda-gadot, E., & Angert, L. (2007). Goal Setting Theory , Job Feedback , and OCB :
Lessons From a Longitudinal Study. 29(2), 119–128.
Vilela, B. B., González, J. A. V., & Ferrín, P. F. (2008). Person-organization fit, OCB and
performance appraisal: Evidence from matched supervisor-salesperson data set in a
Spanish context. Industrial Marketing Management, 37(8), 1005–1019.
https://doi.org/10.1016/j.indmarman.2007.11.004
Wan, I. I. (2019). Umpan Balik Sistem Pakar Sebagai Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT.
Multistrada Arah Sarana, Tbk. BMAJ: Business Management Analysis Journal, 2(1),
52–67. https://doi.org/10.24176/bmaj.v2i1.3211