0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
63 tayangan23 halaman

Panduan Panum Ners Gadar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 23

PANDUAN PANUM PROFESI NERS

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

PROGRAM STUDI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PALU
2020
PANDUAN PANUM PROFESI NERS
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
POLTEKKES KEMENKES PALU

TIM PENYUSUN

ISMUNANDAR, S.Kep., NS., M.Kes.


NURLAILAH UMAR, S.Kep., Ns., M.Kes
LINDA NUR SIPATU, S.Kep., Ns., MM.
NI NYOMAN ELVIYUNAI, S.Kep., Ns.
SUKRANG, S.Kep., Ns. M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES PALU
2020
Visi Program Studi Profesi Ners

Menghasilkan lulusan Ners yang profesional, berkarakter di tingkat regional, nasional


dengan keunggulan kedaruratan masyarakat pantai pada tahun 2020.

Misi Program Studi Profesi Ners

1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan berkualitas dan mampu menghasilkan


lulusan Ners yang profesional (bidang kegawat daruratan masyarakat pantai) dan
berkarakter (memiliki prinsip etik keperawatan) yang relevan dengan tantangan
perkembangan keperawatan regional dan nasional
2. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian keperawatan dengan keunggulan
perawatan luka dan terapi komplementer yang dapat meningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan keperawatan kepada masyarakat yang
relevan dengan tantangan perkembangan keperawatan regional dan nasional.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan melibatkan peran
mahasiswa ,institusi dan masyarakat serta mengembangkan sistem pelayanan
keperawatan profesional terpadu dimasyarakat.
4. Menjalin Kerjasama regional dan nasional untuk memfasilitasi pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang mendukung pengembangan Program Studi
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan panduan panum ini

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan panduan panum ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan panduan panum ini

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masi ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
panduan panum ini

Ahir kata kami berharap semoga panduan panum ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca

Palu 2020

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

Deskripsi mata kuliah 1

Capaian pembelajaran 1

Keterampilan tingkat pencapaian 3

Metode pembelajaran 3

Metode evaluasi 3

SOP Triage 4

SOP pembebasan jalan nafas tanpa alat 8

SOP pembebasan jalan nafas dengan alat 10

SOP pembebasan jalan nafas dari benda asing 12

SOP RJP 14

SOP Nidle Thoracosintesis 16

SOP pemasangan Neck Collar 18


PANDUAN PANUM

Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

1. Deskripsi Mata Kuliah


Praktik propesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang
menhantarkan mahasiswa dalam adptasi propesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan
pendidikan kesehatan, menjelankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang
berkaitan dengan keperawatan gawat darurat.
Praktik profesi Keperawatan Gawat Darurat mencakup asuhan
keperawatandalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang
mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah
satu/beberapa sistem ( organ ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.
2. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat mahasiswa mampu :
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
klien dengan bebagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan :
1) Termoregualsi : Trauma kapitis
2) Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, Tarauma toraks
3) Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan kebutuhan
ketoasidisis, krisis tiroid.
4) Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien
dengan bebagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan darurat
g. Mendokumentasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar
yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien
dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat :
resusitasi/ RJP/BHD.
h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
( Triage )
i. Menjalankan fungsi advokasi pada klien berbagai tingkat usia dalam keadaan
gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan
untuk dirinya
j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara knosisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan darurat.
k. Melaksakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan.
l. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan.
m. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
n. Berkontribusi dalam mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan
kemampuan profesional.
o. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
p. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
3. Keterampilan tingkat Pencapaian
a. Perawatan pasien dengan menggunakan ventilator mekanik *
b. Melakukan triage
c. Pengkajian kegawat daruratan
d. Pembidaian
e. Pembebasan jalan nafas
f. Control srvikal
g. Needle decompression
h. Occlusive dressing
i. BCLS : sertifikat Pelatihan *
4. Metode Pembelajaran
a. Demonstrasi
b. Praktik mandiri
5. Metode Evaluasi : Problem solving skill
Standar Operasional Prosedur
Triage
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari / Tanggal :

SKOR
No Capain Keterampilan
1 2 3 4
1. Tahap pra interaksi
a. Persiapan alat
Pita/gelang warna
Handscoon
b. Persiapan lingkungan
Jaga perivacy pasien

2. Tahap Kerja
a. Siapkan alat dan cuci tangan
b. Pakai sarung tangan

Triage di Rumah Sakit


a. Diruang triase dilakukan anamnese dan
pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya.
b. Beri label warna (merah, kuning, hijau dan
hitam) sesuai dengan level kegawat
daruratannya
c. Tempatkan pasien diruang sesuai dengan
kasus untuk mendapatkan tindakan
pemeriksaan dan pengobatan selanjutnya
d. Bereskan alat

Triage di Lapangan
a. Panggil semua korban yang dapat berjalan,
dan perintahkan pergi kesuatu tempat.
b. Semua korban ditempat ini dapat kartu hijau.
c. Periksa Penderita terdekat apakah masih
bernafas?
d. Tidak bernafas, buka jalan nafas jika tetap
tidak bernafas beri label Hitam.
e. Jika bernafas < 15 atau > 45 x/menit ber label
merah
f. Jika bernafas 15 – 45 x/penit maka periksa
capilari refil time (crt)
g. Crt > 2 detik label merah
h. Crt ≤ 2 detik cek keasadaran
i. Apabila dapat mengikuti perintah eri label
kuning
j. Jika tidak dapat mengikuti perintah maka beri
label merah.
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan
sesuai dengan tujuan yang diharapakan
b. Cuci tangan

Nilai = Jumlah nilai aspek yang dilakukan x 100 = .................................


(Jumlah aspek …. X 4 )

Keterangan :
1 = tahu, tetapi tidak dilakukan
2 = dilakukan, tetapi tidak tepat
3 = dilakukan mendekati tepat
4 = dilakukan dengan tepat dan benar

CATATAN : NILAI ≥ 75 DINYATAKAN LULUS

Palu,

Mahasiswa, Dosen Penguji

………………… ……………………..
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS TANPA ALAT

NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
N SKOR
CAPAIAN KETERAMPILAN
o 1 2 3 4
1 CHIN LIFT
a. Baringkan korban terlentang diatas tempat yang datar
b. Letakan tangan pada sisi tulang rahang
c. Genggam sudut rahang bawah da angkat sehingga
mandibula maju ke depan
d. Evaluasi jalan nafas
2 HEAD TILT CHIN LIFT
a. Baringkan korban terlentang diatas tempat yang datar
b. Letakan satu tangan pada dahi korban dan tekan kearah
belakang dengan telapak tangan untuk mendorong
kepala ke arah belakang
c. Letakan jari jari tangan lainnya pada bagian tulang
rahang bawah dekat dagu korban
d. Angkat dagu korban sehingga rahang bergerak ke depan
e. Evaluasi jalan nafas
3 JAU TRUST
dilakukan apabila 1. Head tilt dan chin lift sudah dilakukan
namun jalan nafas belum sempurna, 2. Jika terdapat cedera
fraktur pada serfikal
a. Baringkan korban terlentang diatas tempat yang datar
b. Dorong rahang atau radius mandibula kekiri dan kanan
depan sehingga barisan gigi bagian bawah berada di
depan barisan gigi atas
c. Masukan ibu jari kedalam mulut korban bersama
dengan jari jari tangan lainnya menarik dagu korban
kedepan sampai otot dan rahang terangkat
d. Evaluasi jalan nafas
Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat NILAI =
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75

Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan Palu, .................................................2020
Mahasiswa/ Peserta X 100 % Pembimbing/ Penguji
Jumlah Aspek … … … … … x 4

(...............................................................) (...............................................................)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


HEILMICH MANUVER
( Kesedak pada Orang Dewasa dan Anak)
NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
SKOR
No CAPAIAN KETERAMPILAN
1 2 3 4
1 Pastikan pasien apakah tersedak
2 Periksa apakah jalan napas mengalami obstruksi total atau
parsial
3 Jika korban sedang berdiri, maka berdirilah di belakangnya.
4. Jika korban duduk, penyelamat berlutut dengan posisi
dibelakang korban.
5. Melingkarkan lengan disekitar perut korban.
6. Mencari pusar.pasien dan tempatkan 2 jari diatas pusar.
7. Buatlah kepalan dengan tangan yang lain dengan ibu jari di
telapak tangan.
8. Tempatkan ibu jari dari tangan yg dikepal berlawanan dengan
perut korban di garis tengah dan tepat di atas 2 jari.
9. Lakukan heilmich manuver sampai benda asing keluar atau
pasien masih sadar
10 Jika pasien tidak sadar baringkan dengan posisi terlentang
.
11 Dan lakukan RJP sesuai prosedur
.
12 Setelah sadar lanjutkan manuver heilmich samapai benda asing
. keluar
Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat NILAI =
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75

Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan Palu, .................................................2020
Mahasiswa/ Peserta X 100 % Pembimbing/ Penguji
Jumlah Aspek … … … … … x 4

(...............................................................) (...............................................................)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HEILMICH MANUVER
( Kesedak Pada Bayi )
NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
SKOR
No CAPAIAN KETERAMPILAN
1 2 3 4
1 Pastikan pasien apakah tersedak
2 Periksa apakah jalan napas mengalami obstruksi total
atau parsial
3 Melakukan finger sweep dengan jari kelingking
4. Posisikan bayi Sandwich
5. Lakukan 5 back blows - between shoulder blades
6. Kemudian laukan 5 chest thrusts dengan jari tangan
menarik garis lurus diantara kedua puting susu
7. Balikkan bayi kemudian periksa apakah benda asing
sudah keluar
8. Bila belum keluar maka lakukan tindakan diatas sampai
benda asing keluar dan pasien masih sadar
9. Lakukan heilmich manuver sampai benda asing keluar
atau pasien masih sadar
10 Jika pasien tidak sadar baringkan dengan posisi
. terlentang
11 Dan lakukan RJP sesuai prosedur
.
12 Setelah sadar lanjutkan manuver heilmich samapai benda
. asing keluar
Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat NILAI =
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75

Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan Palu, .................................................2020
Mahasiswa/ Peserta X 100 % Pembimbing/ Penguji
Jumlah Aspek … … … … … x 4

(...............................................................) (...............................................................)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HEILMICH MANUVER
( Kesedak Pada Ibu Hamil )
NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
SKOR
No CAPAIAN KETERAMPILAN
1 2 3 4
1 Pastikan pasien apakah tersedak
2 Periksa apakah jalan napas mengalami obstruksi total
atau parsial
3 Jika korban sedang berdiri, maka berdirilah di
belakangnya.
4. Jika korban duduk, penyelamat berlutut dengan posisi
dibelakang korban.
5. Melingkarkan lengan dan letakkan diatas sternum.
6. Buatlah kepalan dengan tangan yang lain dengan ibu jari
di telapak tangan.
7. Lakukan heilmich manuver dengan cara hentakkan dada
pasien kebelakang sampai benda asing keluar atau
pasien masih sadar
8. Jika pasien tidak sadar baringkan dengan posisi
terlentang
11 Dan lakukan RJP sesuai prosedur
.
12 Setelah sadar lanjutkan manuver heilmich samapai benda
. asing keluar
Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat NILAI =
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75

Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan Palu, .................................................2020
Mahasiswa/ Peserta X 100 % Pembimbing/ Penguji
Jumlah Aspek … … … … … x 4

(...............................................................) (...............................................................)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS DENGAN ALAT

NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
N SKOR
CAPAIAN KETERAMPILAN
o 1 2 3 4
1 PIPA OROFARING (Oropharyngeal Airway)
a. Baringkan korban terlentang buka mulut
b. Masukan pipa orofaring dengan lengkung menghadap
ke langit langit mulut korban
c. Segera pipa orofaring di putar sehingga melengkung
menghadap ke lidah, dorong pelan pelan sehingga
seluruh pipa orofaring berada di dalam rongga mulut
d. Atur pangkal pipa orofaring yang keras terletak di
antara kedua barisan gigi yang akan berfungsi sebagai
penahan gigitan gigi
e. Evaluasi apakah jalan nafas usdah bebas
f. Untuk bayi pemasangan pipa orofaring pada bayi
dengan bantuan spatel lidah
g. Masukan pipa orofaring dengan arah lengkung
menghadap lidah langsung di bawah penglihatan
h. Hati-hati langit langit bayi masih rapuh
2 PIPA NASOFARING (Nasopharyngeal Airway)
a. Baringkan korban terlentang
b. Pilih ukuran yang cocok untuk lubang hidung kiri atau
kanan
c. Basahi dengan air atau pelicin
d. Masukan pipa nasofaring kelobang hidung
e. Sesuaikan pipa dengan lubang hidung sebelah mana
f. Permukaan irisan ujung pipa mengarah septum nasi
g. Arahkan lengkung pipa selalu mengarah ke depan
h. Dorong hati hati hingga seluruh pipa masuk kelobang
hidung
i. Evaluasi jalan nafas
Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Palu, .................................................2020
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
Mahasiswa/ Peserta X 100 % Pembimbing/ Penguji
Jumlah Aspek … … … … … x 4

(...............................................................) (...............................................................)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS
( KESEDAK )
NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
SKOR
No CAPAIAN KETERAMPILAN
1 2 3 4
1 Korban tidak sadar :
2 Membuka jalan nafas benda asing cair
a. Baringkan korban terlentang atau miring
b. Bila mungkin kepala lebih rendah
c. Dengan sapuan jari tangan dan menggunakan bahan yang
dapat menyerap cairan, misalnya kasa, kain, kapas, tisu
d. Memakai pipa
e. Hisap dengan mulut
f. Hisap dengan alat penghisap mekanik/ elektrik
g. Membersihkan jalan nafas dari benda asing
3 Membuka jalan nafas benda asing padat
a. Baringkan korban terlentang
b. Buka mulut korban
c. Jika terlihat benda asing padat segera ambil dengan sapuan
jari atau menggunakan alat pengait / penjepit
d. Bila benda asing tidak terlihat, terletak jauh di dalam dapat
menyebabkan sumbatan tetap pada jalan nafas
4 Korban sadar :

Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
X 100 % Palu, .................................................2020
Jumlah Aspek … … … … … x 4
Mahasiswa/ Peserta Pembimbing/ Penguji

(...............................................................) (...............................................................)
Standar Operasional Prosedur
Resusitasi Jantung Paru

Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari / Tanggal :

SKOR
No Capain Keterampilan
1 2 3 4
1. Tahap pra interaksi
a. Persiapan alat
1. Papan penahan/papan punggung/permukaan
datar dan keras
2. Kain kasa
3. Sunkup/kantung ambu
4. handscoon
b. Persiapan pasien
Aman dari bahaya
c. Persiapan lingkungan
Jaga perivacy pasien
2. Tahap Kerja
a. Denger (pastikan Keamanan)
1 Aman penolong
2 Aman korban
3 Aman lingkungan.
b. Response (cek respon korban) dengan cara :
1 Dengan suara panggil nama
2 Tepuk bahu korban
3 Beri rangsang nyeri
b. Panggil bantuan untuk mengaktifkan
Emergency Medical Service
c. Circulation
1 Raba nadi karotis (tidak boleh > 10 detik)
2 Jika nadi tidak teraba maka mulai lakukan
kompressi 30 kali dan ventilasi 2 kali
selama 2 menit
3 Jika nadi ada napas tidak ada maka berikan
ventilasi 10 – 12 kali/menit selama 2 menit
4 Baringkan korban terlentang di atas
permukaan yang keras dan datar
5 Posisi Penolong berlutut di samping korban.
6 Letakkan telapak tangan 2 jari di atas
prosexus xipoideus dengan telapak tangan
menumpuk dengan jari ditautkan
7 Lakukan kompressi dada dengan posisi
badan tegak lurus dengan kecepatan 100-
120 x/menit dan kedalaman 5-6 cm untuk
dewasa dan anak serta 1/3 dada AP untuk
bayi
d. Airway (bersihkan dan buka jaan napas)
1 Bersihkan jalan napas, keluarkan benda
asing
2 Membuka jalan napas
e. Breathing (pernapasan)
Beri bantuan napas dengan teknik mouth to
mouth, mout to nose, mouth to mask atau
mouth to stoma.
f. Evaluasi (dilakukan setelah 2 menit)
1 Jika tidak ada nadi maka lakukan kompressi
dan ventilasi 30 : 2
2 Jika ada nadi cek pernapasan, jika
pernapasan tidak ada maka berikan ventilasi
10 – 12 x/menit selama 2 menit
3 Jika nadi (+) dan napas (+) maka lakukan
posisi mantap (recovery position)

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan
sesuai dengan tujuan yang diharapakan
b. Beri penghargaan positif kepada pasien
c. Mengakhiri hubungan denga baik
d. Kontrak waktu selanjutnya
e. Cuci tangan

Nilai = Jumlah nilai aspek yang dilakukan x 100 = .................................


(Jumlah aspek …. X 4 )

Keterangan :
1 = tahu, tetapi tidak dilakukan
2 = dilakukan, tetapi tidak tepat
3 = dilakukan mendekati tepat
4 = dilakukan dengan tepat dan benar

CATATAN : NILAI ≥ 75 DINYATAKAN LULUS

Palu,

Mahasiswa, Dosen Penguji

………………… ……………………..
Standar Operasional Prosedur
Nidle Thoracosintesis

Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari / Tanggal :

SKOR
No Capain Keterampilan
1 2 3 4
1. Tahap pra interaksi
a. Persiapan alat
1. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
2. Jarum IV line No. 14
3. Betadine
4. Kassa
5. Handscoen
6. Plester
b. Persiapan pasien
1. Inform consent
2. Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
3. Pasien tidur terlentang / sesuai kebutuhan
c. Persiapan perawat
1. Baca catatan keperawatan
2. Tentukan asisten atau mandiri
3. Cuci tangan
4. Siapkan alat
d. Persiapan lingkungan
Jaga perivacy pasien

2. Tahap Orientasi
a. Berikan salam, panggil pasien sesuai namanya
b. Jelaskan tujuan, perosedur tindakan dan lama
waktu yang di butuhkan untuk tindakan
3. Tahap Kerja
a. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker,
handscoen)
b. Desinfeksi daerah yang akan dilakukan
penusukan, yaitu pada daerah dada yang
mengalami tension pneumatorax
c. Melakukan penusukan dengan jarum yang sudah
disiapkan di daerah mid clavicula pada sela iga ke
tiga
d. Setelah jarum ditusukkan pada sela iga ke tiga
miringkan jarum 30-45 derajat ke arah atas.
e. Jika jarum sudah masuk ditandai oleh suara
keluarnya udara. Mandrain dicabut dan kateternya
ditinggal.
f. Tutup ujung IV cath. Dengan klap buatan dari
potongan sarung tangan telah diberikan lubang
pada ujungnya.
g. Fiksasi IV cath dengan memberikan plester pada
persambungan antara sarung tangan dengan IV
cath
h. Catat seluruh tindakan yang sudah dilakukan dan
monitor respon pasien
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan sesuai
dengan tujuan yang diharapakan
b. Beri penghargaan positif kepada pasien
c. Mengakhiri hubungan denga baik
d. Kontrak waktu selanjutnya
e. Cuci tangan

Nilai = Jumlah nilai aspek yang dilakukan x 100 = .................................


(Jumlah aspek …. X 4 )

Keterangan :
1 = tahu, tetapi tidak dilakukan
2 = dilakukan, tetapi tidak tepat
3 = dilakukan mendekati tepat
4 = dilakukan dengan tepat dan benar

CATATAN : NILAI ≥ 75 DINYATAKAN LULUS

Palu,

Mahasiswa, Dosen Penguji

………………… ……………………..
Instruksi Kerja
Pemasangan Neck Collar

Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari / Tanggal :

Nilai
No Capain Keterampilan
1 2 3 4
1. Persiapan

a. Alat :
1) Neck collar sesuai ukuran
2) Handscoen
b. Pasien :
1) Informed consent
2) Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
3) Posisi pasien terlentang dengan posisi leher
segaris / anatomi
c. Petugas 2 orang

2. Pelaksanaan

a. Petugas menggunakan masker, handscoen


b. Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang
bagian kanan kepala mulai dari mandibula ke arah
temporal, demikian juga bagian sebelah kiri dengan
tangan yang lain dan cara yang sama
c. Petugas lainnya memasukkan neck collar secara
perlahan ke bagian belakang leher dengan sedikit
melewati leher
d. Letakkan bagian Neck collar yang berlekuk tepat
pada dagu
e. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan

a. Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respons


pasien
b. Pemasangan jangan terlalu kuat atau terlalu longgar
Cheap Offers.

Nilai = Jumlah nilai aspek yang dilakukan x 100 = .................................


(Jumlah aspek …. X 4 )
Keterangan :
1 = tahu, tetapi tidak dilakukan
2 = dilakukan, tetapi tidak tepat
3 = dilakukan mendekati tepat
4 = dilakukan dengan tepat dan benar

CATATAN : NILAI ≥ 75 DINYATAKAN LULUS

Palu,
Mahasiswa, Dosen Penguji
JADWAL STIMULALSI PANUM
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

N HARI/TGL KETERAMPILAN PEMBIMBING


O
1 Rabu, 6/9/2020 Triage Tim
2 Rabu, 6/9/2020 Pembebasan jalan nafas tanpa alat Tim
3 Rabu, 6/9/2020 Pembebasan jalan nafas dengan alat Tim
4 Kamis, 7/9/2020 Pembebasan jalan nafas dari benda asing Tim
5 Rabu, 6/9/2020 RJP Tim
6 Rabu, 6/9/2020 Pemasangan Neck Collar Tim
7 Kamis, 7/9/2020 Nidle Thoracosintesis Tim

JADWAL UJIAN PANUM


KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

NO HARI/TG KETERAMPILAN KELOMPOK PENGUJI


L
1 Triage I
Pembebasan jalan nafas tanpa alat
Pembebasan jalan nafas dengan alat
Pembebasan jalan nafas dari benda asing
RJP
Nidle Thoracosintesis
Pemasangan Neck Collar
2 Triage II
Pembebasan jalan nafas tanpa alat
Pembebasan jalan nafas dengan alat
Pembebasan jalan nafas dari benda asing
RJP
Nidle Thoracosintesis
Pemasangan Neck Collar

Anda mungkin juga menyukai