Makalah Intelegensi Dan Kepribadian
Makalah Intelegensi Dan Kepribadian
Makalah Intelegensi Dan Kepribadian
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Muhammad Irsyad Ramadhan (212020035)
Sharla Ayu Revani (212020058)
Naufal Ridhwan Pramaditya (212020067)
Muhamad Fallah (212020069)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat tersusun sampai dengan selesai makalah yang berjudul “ Intelegensi dan
Kepribadian ” ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Psikologi yang diampu oleh ibu DR. Hj. Carolina .N, MS. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Intelegensi dan Kepribadian bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Carolina, selaku dosen pengampu mata
kuliah Psikologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam proses
penulisan makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, materi dan
juga tata bahasanya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Intelegensi
2.1 Pengertian Intelegensi …………………………………………….. 3
2.2 Pengertian Intelegensi Menurut Para Ahli …………………...….... 4
B. Kepribadian
2.3 Pengertian Kepribadian …………………………………………… 6
2.4 Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli …………………......... 6
A. Intelegensi
3.1 Macam – Macam Intelegensi ………………………….…….…….. 7
3.2 Ciri – Ciri Perbuatan Intelegensi …………………...…................... 9
3.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi ………………… 10
B. Kepribadian
3.4 Tipe – Tipe Kepribadian …………………………………………… 11
3.5 Ciri – Ciri Perbuatan Kepribadian …………………………………. 12
3.6 Fungsi Teori Kepribadian ………………………………………….. 15
BAB IV PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Abstrak
Intelegensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat
kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik
ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya
pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan.
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh
proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk
melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan
berkehendak maupun perbuatan.
Kepribadian merupakan sesuatu yang menggambarkan ciri khas keunikan seseorang
yang membedakan orang tersebut dengan orang lain. Dengan mengetahui kepribadian
seseorang maka akan dapat meramalkan perilaku yang akan ditampilkan orang tersebut
dalam menghadapi suatu situasi tertentu.
A. Intelegensi
Intelegensi atau kecerdasan berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga
berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori
tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada
tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu
kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan
sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan
penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi berasal dari kata Latin,yang
berarti memahami. Jadi pengertian intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang
merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
Intelegensi bisa juga disebut dengan kecerdasaan secara umum dapat juga diartikan
sebagai suatu tingkat kemampuan dan kecepatan otak mengolah suatu bentuk tugas atau
keterampilan tertentu. Kemampuan dan kecepatan kerja otak ini disebut juga dengan
efektifitas kerja otak.
a. Menurut K. Buhler
c. Menurut P. Guilford
Menjelaskan bahwa tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir
yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau
kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Sedangkan kreativitas
adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk
memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Lebih
jauh, Guilford menyatakan bahwa inteligensi merupakan perpaduan dari banyak
faktor khusus.
d. Howard Gardner
Berpendapat bahwa inteligensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan,
pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada inteligensi seseorang
(Anne Anastasi, 1997). Mengemukakan inteligensi ialah kesanggupan untuk
menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir
yang sesuai dengan tujuannya.
Berdasarkan pendapat para pakar di atas dapat di jelaskan bahwa inteligensi adalah
suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional.
Inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari
berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional.
B. Kepribadian
Menurut Psikologi Modern kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem
psikofisisi individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya
secara unik. Kepribadian adalah metode berfikir manusia terhadap realita. Kepribadian
juga merupakan kecenderungan-kecenderungan terhadap realita. Dan dengan arti yang
lain, kepribadian manusia adalah pola pikir. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kepribadian
adalah suatu perpaduan yang utuh antara sikap, sifat, pola pikir, emosi, serta juga nilai-
nilai yang mempengaruhi individu tersebut agar berbuat sesuatu yang benar sesuai
dengan lingkungannya.
b. Koentjaraningrat
mengungkapkan bahwa kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang
menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu itu. Istilah
kepribadian juga berarti ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang
memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Intelegensi
Intelegensi menjadi bahasa umum yang digunakan oleh masyarakat, akan tetapi
sebagian lain lebih mengenal istilah kecerdasan, Intelegensi atau kecerdasan menurut
Howard Gardner terpecah menjadi 8 macam. Pembagian tersebut dikenal dengan istilah
“Multiple Intelligences” atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Kecerdasan
Majemuk.
Kecerdasan logika matematika, kecerdasan ini berkaitan dengan anga dan logika.
Seperti seseorang yang mempunyai kepekaan dalam memahami berbagai pola
logis dan numeris, serta kemampuan mengolah alur pemikiran yang panjang.
Kemampuan yang umumnya dimiliki seseorang dengan kecerdasan ini, seputar
berhitung, menalar, berpikir logis, dan memecahkan masalah.
Kecerdasan visual-spasial, kecerdasan ini berkaitan dengan ruang dan bentuk
gambar. Maknanya kecerdasan ini mengarah kepada kemampuan
memvisualisasikan gambar atau benda tertentu ke dalam pikiran seseorang.
Seseorang dengan kecerdasan ini, akan lebih peka dalam membayangkan dunia
gambar atau ruang secara akurat. Selain itu adapun kemampuan yang sering
ditunjukkan, yaitu menggambar, memotret, membuat patung, dan mendesain.
Inteligensi tidak dapat diamati secara langsung melainkan harus disimpulkan dari
berbagai tindakan nyata sebagai perwujudan dari proses berpikir yang dilakukan secara
rasional. Sejarah inteligensi dalam psikologi dapat dilihat dari ciri – cirinya berikut ini:
Seperti telah diketahui, tingkat inteligensi seseorang tidak akan sama dengan orang
lainnya. Perbedaan inteligensi tiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu yaitu:
Semua faktor tersebut berhubungan satu dengan lainnya, karena kita tidak dapat hanya
menghubungkan inteligensi seseorang dengan satu faktor tertentu saja. Semua faktor
merupakan satu keseluruhan yang menentukan dalam mengukur inteligensi seseorang.
Menurut kedua ahli di atas, tipe kepribadian manusia dibagi menjadi empat macam,
antara lain:
Sanguinis, Tipe kepribadian yang satu ini ditandai dengan adanya sifat yang
hangat, bersemangat, lincah, meluap-lupa, dan individu yang menyenangkan.
Seseorang yang memiliki kepribadian ini lebih mudah terpengaruh dan mudah
dimasuki oleh pikiran serta perasaan yang meledak-ledak. Tipe kepribadian
sanguinis adalah orang yang sangat ramah terhadap orang lain. Sehingga mereka
akan dianggap sebagai orang yang cukup ekstrovert.
kepribadian itu bagaikan sesuatu proses seseorang yang sifatnya behavioral untuk
mengatasi semua kebutuhan, ketegangan, serta konflik sosial.
Dari beragamnya kepribadian manusia ini, menjadi ciri khas dan keunikan dari diri
seseorang tersebut. Keunikannya itu berdasarkan bagaimana dia bertingkah, fisiknya,
pola pikirnya, dll. Elizabeth menyatakan ciri-ciri kepribadian sebagai berikut ini:
Kepribadian yang sehat :
1. Dapat menilai dirinya sendiri secara realistik; mampu menilai diri sendiri apa
adanya dan jujur tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan,
bahkan keterampilan dan sebagainya.
2. Mampu menilai situasi dan kondisi secara realistik dan baik; mampu menghadapi
situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya dengan realistik dan mampu
menerima secara wajar, dan tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai
sesuatu yang sempurna di mata orang lain.
8. Penerimaan sosial; mau ikut serta dalam partisipasi dalam kegiatan yang berbau
sosial atau membantu, dan memiliki sikap bersahabat dalam hubungan dengan
orang yang ada di sekitarnya.
10. Berbahagia; hidup dalam situasi atau suasana yang berbahagia, yang didukung
oleh beberapa faktor yaitu antara lain seperti prestasi, diterima keberadaannya
dengan baik, dan kasih sayang yang didapatkan.
Pada dasarnya teori kepribadian yang didasarkan pada teori ilmiah ini mempunyai dua
fungsi yaitu deskriptif dan prediktif, begitu juga dengan teori kepribadian. Berikut
penjelasan lengkapnya mengenai fungsi deskriptif dan prediktif dari teori kepribadian.
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, berkat usaha dan juga bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung penulis menyadari dalam penulisan
makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, materi dan juga tata
bahasanya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati kami menerima segala bentuk masukan, saran dan kritik
yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA